Skema Menyusun
Sebuah Runtutan Prakata Panitia
Tidak ada beda
antara acara umum ataupun pribadi mengenai prakata panitia. Hanya saja
istilahnya yang sedikit berbeda, dalam acara Walimatulu Ursy disebut sebagai
Shohibul Hajah, dalam Walimatul khitan disebut Shohibul Bait, dalam Pengiringan
Jenazah disebut Shohibul Musibah, dalam rapat koordinasi disebut penyelenggara,
dan lain sebagainya. Secara global dan umum, Skema susunan runtutan Prakata
Panitia adalah sebagai berikut:
1.
Salam
Pembuka
Sama seperti halnya salam pembuka MC yaitu salam dalam bahasa Arab,
dan atau berselingan dengan ucapan selamat pagi, siang, sore, dan malam (Untuk
suatu forum yang di dalamnya terdapat berbagai macam kalangan agama).
2.
Muqaddimah
Awal
Berisi Basmalah, Hamdalah, Shalawat, dan Kalam Hikmah yang sesuai
dengan acara, disertai dengan beberapa ayat Alquran, Alhadits, ataupun Kalam
Hikmah.
3.
Salam
penghormatan
Penghoramatan pada tokoh-tokoh yang berpengaruh di masyarakat dan
tokoh yang berpengaruh terhadap kelancaran acara, contoh: Alim Ulama, Kepala
Sekolah, Ketua Komite, Ketua Yayasan, Pengasuh Pondok Pesantren, Sesepuh, Kyai
yang berpengaruh di masyarakat, Guru Teladan, Kepala Kantor, Ketua Paguyuban,
dan lain sebagainya.
4.
Muqaddimah
Kedua
Berisi runtutan basmalah, hamdalah, dan shalawat yang sudah
diterjemahkan serta memberikan infomasi tentang maksud berdirinya Wakil dari
Seluruh Panitia di depan hadirin.
5.
Inti
Intisari dari prakata Panitia adalah
a.
Ucapan
Selamat Datang
b.
Ucapan
Syukur dan Terima Kasih atas Kedatangan Hadirin dan pihak yang telah membantu
terlaksananya acara
c.
Permohonan
Maaf
d.
Mendoakan
Hadirin dan pihak yang berpengaruh terhadap kelancaran acara yang diadakan
6.
Do’a/Penutup
Berisi
permohonan maaf dan kata penutup
No comments:
Post a Comment