A.
Unsur
Da’wah
Seorang da’i
dinilai berhasil ketika dapat menarik simpati dan meyakinkan pendengar akan hal
yang telah disampaikannya, sehingga mampu membawa pendengar menuju jalan yang
benar. Untuk itu seorang da’i perlu memperhatikan unsur-unsur da’wah sebagai
berikut:
1.
Da’wah
bertujuan untuk meyakinkan orang tentang sesuatu. Dengan diadakannya da’wah
maka orang akan lebih yakin tentang sesuatu masalah yang dihadapinya sehingga
jalan buntu yang ditemui mendapat titik temu dan permasalahan yang dihadapai
dapat dipecahkan
2.
Da’wah
bermaksud menjelaskan dan mendeskrisikan sesuatu
3.
Da’wah
bertujuan memotifasi seseorang, yaitu memberikan semangat kepada seseorang agar
melakukan sesuatu
4.
Dan
sebagai pemanis dalam penyampaian da’wah, sebuah da’wah mengandung unsur
hiburan yang sekiranya dapat menghias isi dalam seluruh da’wah yang disampaikan
5.
Isi
dan ajakan da’wah yang disampaiakn harus selalu mendatangkan rasa damai dan
aman serta dapat menenteramkan hati orang yang mendengarnya, serta ajakan
tersebut mengarah pada unsur Ukhuwah Islamiyah.
B.
Retorika
Da’wah
Menurut Istilah
bahasa, pengertian Retorika adalah Keterampilan berbahasa secara efektif, atau
studi tentang pemakaian bahasa secara efektif dalam karang mengarang (membuat
sebuah karangan).[1]
Dalam da’wah,
istilah Retorika Da’wah sering disebut dengan istilah Seni Berpidato. Dengan
seni berpidato yang dimiliki seorang da’i, maka tujuan utama da’wah akan lebih
cepat mengena pada sasaran, karena untuk menjadi penceramah yang baik dan
berhasil menguasai panggung ataupun pendengar tidaklah mudah. Paling tidak
harus menguasai beberapa faktor dan unsur yang telah tersebut di atas.
No comments:
Post a Comment