Cara Melatih
Mental
1.
Berlatih
di tempat yang sepi dan sunyi
Cara berlatih yang sederhana namun kurang mengena ini sering
dilakukan oleh da’i yang sedang beberapa kali naik di atas panggung. Kebanyakan
para da’i akan malu jika berlatih di depan orang lain sehingga cara ini yang
menurut kata hati mereka adalah cara yang paling baik karena latihan mereka
tidak diketahui oleh siapapun. Namun terdapat beberapa kelemahan dari cara
berlatih di tempat yang sepi:
a.
Kurang
efektif karena yang akan dihadapi ketika menjadi penceramah adalah orang
banyak, bukan hanya segelintir orang. Selain itu ketika berlatih dan menemui kesalahan
tidak ada yang membenarkan atau memberikan saran agar da’wahnya mengena
terhadap audience
b.
Memungkinkan
demam panggung karena pada saat latihan tidak ada seorangpun yang melihat,
namun dalam realita banyak suara dari pendengar yang tidak diinginkan oleh da’i
2.
Berlatih
di dalam kegelapan
Cara ini adalah cara yang hampir sama dengan cara pada point 1
(satu). Memungkinkan da’e berlatih secara maksimal secara otodidak dalam
menggembleng mental. Akan tetapi beberapa kelemahan dari cara latihan ini
adalah
a.
Yang
akan dihadapi ketika menjadi da’i tidaklah da’wah dalam kegelapan, namun dalam
tempat yang terang benderang sehingga memungkinkah da’i akan kehabisan akal dan
fikiran
b.
Berbeda
dengan realita yang ada, karena ketika latihan, seorang da’i pastilah berlatih
sendiri sedangkan dalam khalayak umum jauh berbeda dengan realita ketika
berlatih
c.
Kurang
efektif karena ketika seorang da’i berlatih dan menemui kesalahan tidak ada
yang membenarkannya
3.
Berlatih
di hadapan ombak
Secara umum kelebihan dan kekurangan cara berlatih di hadapan ombak
hampir sama dengan berlatih dalam keheningan kegelapan dan sendirian. Namun
beberapa keunggulan cara berlatih di hadapan ombak adalah
1.
Suara
akan lebih lantang karena bersaingan dengan suara ombak, sehingga memungkinkan
da’i tidak demam panggung
2.
Mental
akan lebih terasah dengan gangguan ombak yang bergilir menyapa da’i ketika
berlatih
3.
Memungkinkan
da’i lebih menguasai panggung karena dengan hentakan ombak lautan dapat diibaratkan
sebagai suara audience yang begitu ramai
4.
Memungkinkan
da’i berfikir bahwa hentakan ombak adalah suara keramaian sehingga ketika da’i
tampil di atas panggung tidak asing lagi dengan suara gemuruh audience
Namun kelemahan dari cara latihan ini adalah tidak adanya orang
yang meluruskan ketika da’i menemui sebuah kesalahan
4.
Berlatih
di hadapan kamera atau cermin
Cara berlatih yang cukup bagus untuk melatih mental karena da’i
dihadapkan langsung pada seseorang yang terlihat dalam cermin. Kelebihan dari
cara ini adalah lebih efektif dalam mengasah mental karena da’i akan dihadapkan
langsung pada diri sendiri yang kebanyakan orang akan lebih malu melihat diri
sendiri tersenyum dibandingkan melihat orang lain tersenyum. Maka dari itu,
ketika da’i dihadapkan pada orang banyak yang bukan dirinya sendiri, ia sudah
terbiasa melihat hal yang lebih dibandingkan gemuruhnya pendengar
5.
Berlatih
di hadapan kawan atau orang lain
Cara
ini adalah cara yang terbaik dari seluruh cara yang ada, karena seluruh
keunggulan dari cara-cara yang tersebut di atas terdapat dalam cara ini. Selain
itu ketika da’i menemui kesalahan atau kekeliruan akan ada seseorang yang
meluruskannya.
No comments:
Post a Comment