Sunday, 1 June 2014

Cara Melatih Mental dalam dakwah



Cara Melatih Mental

Mental yang kurang fit atau kurang sehat akan menjadikan rancau fikiran sehingga da’i akan lebih terpengaruh terhadap ucapan pendengar. Untuk itu perlulah mental seorang da’i digembleng dan diajarkan agar terhindar dari hal yang tidak diinginkan. Di bawah ini adalah beberapa contoh melatih mental seorang da’i
1.      Berlatih di tempat yang sepi dan sunyi
Cara berlatih yang sederhana namun kurang mengena ini sering dilakukan oleh da’i yang sedang beberapa kali naik di atas panggung. Kebanyakan para da’i akan malu jika berlatih di depan orang lain sehingga cara ini yang menurut kata hati mereka adalah cara yang paling baik karena latihan mereka tidak diketahui oleh siapapun. Namun terdapat beberapa kelemahan dari cara berlatih di tempat yang sepi:
a.       Kurang efektif karena yang akan dihadapi ketika menjadi penceramah adalah orang banyak, bukan hanya segelintir orang. Selain itu ketika berlatih dan menemui kesalahan tidak ada yang membenarkan atau memberikan saran agar da’wahnya mengena terhadap audience
b.      Memungkinkan demam panggung karena pada saat latihan tidak ada seorangpun yang melihat, namun dalam realita banyak suara dari pendengar yang tidak diinginkan oleh da’i
2.      Berlatih di dalam kegelapan
Cara ini adalah cara yang hampir sama dengan cara pada point 1 (satu). Memungkinkan da’e berlatih secara maksimal secara otodidak dalam menggembleng mental. Akan tetapi beberapa kelemahan dari cara latihan ini adalah
a.       Yang akan dihadapi ketika menjadi da’i tidaklah da’wah dalam kegelapan, namun dalam tempat yang terang benderang sehingga memungkinkah da’i akan kehabisan akal dan fikiran
b.      Berbeda dengan realita yang ada, karena ketika latihan, seorang da’i pastilah berlatih sendiri sedangkan dalam khalayak umum jauh berbeda dengan realita ketika berlatih
c.       Kurang efektif karena ketika seorang da’i berlatih dan menemui kesalahan tidak ada yang membenarkannya
3.      Berlatih di hadapan ombak
Secara umum kelebihan dan kekurangan cara berlatih di hadapan ombak hampir sama dengan berlatih dalam keheningan kegelapan dan sendirian. Namun beberapa keunggulan cara berlatih di hadapan ombak adalah
1.      Suara akan lebih lantang karena bersaingan dengan suara ombak, sehingga memungkinkan da’i tidak demam panggung
2.      Mental akan lebih terasah dengan gangguan ombak yang bergilir menyapa da’i ketika berlatih
3.      Memungkinkan da’i lebih menguasai panggung karena dengan hentakan ombak lautan dapat diibaratkan sebagai suara audience yang begitu ramai
4.      Memungkinkan da’i berfikir bahwa hentakan ombak adalah suara keramaian sehingga ketika da’i tampil di atas panggung tidak asing lagi dengan suara gemuruh audience
Namun kelemahan dari cara latihan ini adalah tidak adanya orang yang meluruskan ketika da’i menemui sebuah kesalahan
4.      Berlatih di hadapan kamera atau cermin
Cara berlatih yang cukup bagus untuk melatih mental karena da’i dihadapkan langsung pada seseorang yang terlihat dalam cermin. Kelebihan dari cara ini adalah lebih efektif dalam mengasah mental karena da’i akan dihadapkan langsung pada diri sendiri yang kebanyakan orang akan lebih malu melihat diri sendiri tersenyum dibandingkan melihat orang lain tersenyum. Maka dari itu, ketika da’i dihadapkan pada orang banyak yang bukan dirinya sendiri, ia sudah terbiasa melihat hal yang lebih dibandingkan gemuruhnya pendengar
5.      Berlatih di hadapan kawan atau orang lain
Cara ini adalah cara yang terbaik dari seluruh cara yang ada, karena seluruh keunggulan dari cara-cara yang tersebut di atas terdapat dalam cara ini. Selain itu ketika da’i menemui kesalahan atau kekeliruan akan ada seseorang yang meluruskannya.

No comments:

Post a Comment