GAMBARAN MI NURUL HUDA GONDANGREJO
A.
Letak Geografis
Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Gondangrejo adalah
salah satu lembaga pendidikan formal yang dibawah naungan yayasan Ma’arif anak cabang Windusari yang berlokasi di Dusun
Jurangsari Desa Gondangrejo Kecamatan Windusari Kabupaten Magelang. Letaknya di
pinggir jalan, sehingga mudah dijangkau oleh kendaraan roda 4 atau roda dua. Tepatnya sekitar 4 km dari kecamatan Windusari, dengan ketinggian kurang lebih 750 m di atas air laut,
termasuk kaki gunung sumbing sehingga masyarakat merasa nyaman dan kerasan
dengan panorama pedesaan.
Hampir sebagian besar masyarakatnya hidup bercocok tanam sebagai
petani padi dan palawija dengan panen setahun dua kali. Untuk lebih jelasnya maka penulis
uraikan batas-batas arel tersebut sebagai berikut:
1.
Sebelah barat
dibatasi oleh Dusun Tempuran.
2.
Di sebelah
utara dibatasi oleh Dusun Gondangan yang merupakan pusat Desa (Kelurahan)
Gondangrejo.
3.
Di sebelah
timur dibatasi oleh Dusun Kiringan.
4.
Di sebelah
selatan didatasi Oleh Dusun Bekelan.
|
B.
Reformasi Berdirinya MI Nurul Huda
Gondangrejo
Bermula dari keprihatinan para sesepuh dan para ulama’ juga warga masyarakat
desa setempat dan dari tanah wakafan dari seorang warga Jurangsari, maka seluruh warga
masyarakat setempat sepakat untuk mendirikan sebuah Madrasah untuk membantu
pemerintah dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan mutu serta
kualitas dari masyarakat tersebut.
Dengan izin Allah SWT dan hasil dari jerih payah
para sesepuh maka berdirilah sebuah Lembaga pendidikan Madrasah Ibtidaiyah yang
berada di bawah naungan Ma’arif yang diberi nama Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda
Gondangrejo pada tahun 1947 dengan luas seluruh bangunannya adalah 501,5 meter
persegi (m2). Dengan perincian: Panjang 59 meter dan Lebar 8,5 meter.
Adapun sebab-sebab yang mendorong berdirinya lembaga tersebut dengan dasar pemikiran
sebagai berikut:
1.
Untuk
mencetak generasi muda yang berakhlakul karimah
2.
Membantu
masyarakat untuk dapat menuntaskan buta huruf pada anak-anak dan masyarakat setempat
3.
Ikut serta
mencerdaskan kehidupan anak bangsa
Seiring dengan berjalanya waktu keberadaan MI Nurul Huda Gondangrejo ini mendapat
tanggapan positif dari masyarakat sekitar dan menunjukkan perkembanganya, yaitu
dengan semakin tambahnya minat masyarakat yang ingin memasukkan anaknya ke
lembaga pendidikan tersebut.
1.
Pengertian Visi Dan Missi
a. Visi lebih dikenal dengan pengertian “Who do we want to have“(Apa yang akan
kita miliki dimasa yang akan datang). Jadi pada dasarnya visi adalah tujuan
jangka panjang yang merupakan impian tentang keadaan di masa yang akan datang
yang dicita-citakan oleh seluruh anggota lembaga yang akan dicapai
melalui lembaga tersebut.
b. Sedangkan missi lebih dikenal dengan “What
do we want to do“(Apa yang akan kita lakukan untuk mencapai visi). Jadi
misi lebih menekankan pada formulasi tertulis dari visi yang bersifat
operasional yang semakin jelas arah dan sasaranya.
Dari pengertian di atas,
MI Nurul Huda Gondangrejo mencanangkan sebuah visi dan missi
sebagai berikut:[1]
Visi
|
Terwujudnya Madrasah yang mampu menghasilkan output yang berpotensi,
beramal, terampil, dan bertaqwa kepada Allah SWT.
|
Missi
|
1. Menyelenggarakan pendidikan
yang berorientasi mutu, baik secara keilmuan maupun secara moral dan sosial.
2. Mendidik putra daerah dan
sekitarnya agar memiliki pendidikan tingkat dasar yang Islami.
3. Meningkatkan kualitas putra
daerah sebagai generasi penerus bangsa yang berakhlakul karimah.
|
Lebih jauh visi dan missi MI Nurul Huda Gondangrejo sebagai mana
tersebut diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:
Bahwa
seluruh pengurus madrasah (Kepala Sekolah, Komite dan Masyarakat)
menginginkan terwujudnya madrasah yang Islamis yaitu madrasah yang bersifat dan
mengandung nilai-nilai Islam baik dalam manajemennya, situasi pergaulanya,
suasana lingkungan dan tata ruang serta
kurikulumnya. Di samping Islamis juga berkualitas, yaitu bahwa madrasah yang
diinginkan adalah madrasah yang representative sebagai sebuah lembaga ta’lim dan tarbiyah yang memiliki kualifikasi
yang tinggi dalam tiga aspek, yaitu aspek mental spiritual, aspek intlektual
dan aspek fisikal. Ketiga aspek tersebut saling
mengkait dan tidak dipisahkan satu sama lain (Integrated), jadi Madrasah menerapkan
pemahaman dan pola kecerdasan menyeluruh (Multiple quation), yang
meliputi SI (Spiritual Intelegence), EQ (Emotional Quation), IQ (Intelegence
Quation). Dengan demikian maka output yang diharapkan adalah sosok santri yang memiliki
karakteristik sebagai berikut:
1.
Aqidah
Shohihah, taat dan patuh pada syari’at yang telah ditetapkan Allah SWT adalah Alqur’an dan sunah
RasulNya.
2.
Akhlak
karimah, bertutur kata yang baik dan sopan, bertingkah laku yang mulia sebagaiman dicontohkan
Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya.
3.
Wawasan
ilmu pengetahuan yang luas, baik ulumuddin (Ilmu agama) maupun ilmu Muktasabah (Ilmu umum) yaitu hafal juz amma dan ayatayat pilihan yang lain yang
telah ditetapkan dalam buku standar, hafal hadits-hadits pilihan dan faham pokok-pokok ajaran Islam serta ilmu pengetahuan umum yang
dapat dipakai bekal melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi serta
dalam beramal dan beribadah.
4.
Ketrampilan
dasar, yang harapkan dapat dikembangkan lebih lanjut dalam rangka mengarungi
hidup di dunia.
Apabila keempat hal tersebut telah dimiliki oleh setiap tamatan MI
Nurul Huda Gondangrejo, Insya Allah mereka akan bermanfaat sebagai penerang jalan kehidupan (Khoirunnasi
anfa’uhum linnasi)
Adapun dalam penerapan kata “Berkualitas“ dioperasikan dengan
menggunakan “Total Quality Management“. Jadi manjemen ini sengaja
dirancang agar seluruh sivitas akademika memiliki kultur kualitas
dimana mereka dengan kesadaran penuh berusaha menciptakan kreativitas
peningkatan mutu pendidikan. Indikator keberhasilan atau kemajuan dari menejemen ini
adalah sebagai berikut:
1.
Tertib
administrasi.
2.
Efektif, efisien,
transparan, demokratis dan disiplin dalam pengelolaan.
3.
Bersendikan
pada nilai moralitas yang tinggi.
4.
Diminati masyarakat karena manfaatnya.
2.
Tujuan Pendidikan
Melahirkan output yang memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. Beraqidah yang benar dan lurus serta taat dan
patuh pada syariat yang telah ditetapkan oleh Allah SWT.
b. Berakhlak mulia, tutur kata yang bersih, sopan dan santun dalam
prilakunya, dapat menyelesaikan masalah, benar dalam ibadah yang sesuai dengan sunah Rasul dan para sahabatnya,
semangat juang yang tinggi dan berupaya menciptakan persatuan, ta’dhim kepada yang lebih tua
baik umur maupun keilmuanya serta memiliki rasa kasih sayang antar sesama.
c. Berwawasan ilmu pengetahuan yang luas, tidak hanya terbatas
pada ilmu keagamaan saja, tetapi juga memahami perkembangan pengetahuan umum dan teknologi.
d. Memiliki ketrampilan hidup, mempunyai jiwa
kepemimipinan, terampil kreatif dan komunikatif.
3.
Mekanisme kerja
a. Kepala Madrasah membuat Rencana Kerja/Rencana Kegiatan dan
Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Madrasah (RAPBM) setelah melakukan musyawarah dan mendapat
masukan dari wakil kepala, dewan guru, komite sekolah dan para wali kelas diawal tahun
pelajaran. Rencana minimal harus memuat perencanaan KBM yang akan dilaksanakan.
b. Kepala Madrasah mengajukan RAPBM kepada Yayasan dan komite madrasah guna mendapatkan
persetujuan
c. Setelah rencana kerja dan RAPBM disetujui,
Kepala Madrasah
mengeluarkan surat-surat tugas kepada para guru untuk melaksanakan rencana
kerja.
d. Apabila dalam melaksanakan Rencana Kerja mendapatkan
suatu masalah, maka penyelesaianya diupayakan menggunakan tahapan-tahapan
sebagai berikut.
1.
Tahap yang
melibatkan siswa dalam kelas, yaitu diselesaikan oleh siswa sendiri melalui
pengurus kelas.
2.
Tahap yang
melibatkan guru, yaitu apabila menyangkut masalah pelajaran maka diselesaikan
oleh guru yang bersangkutan.
3.
Tahap yang
melibatkan kelas, yaitu apabila masalah berkaitan dengan keamanan, ketertiban
dan kebersihan serta kerajinan secara umum, maka diselesaikan oleh wali kelas.
4.
Tahap yang
melibatkan Kepala Madrasah, yaitu untuk masalh-masalah tertentu atau masalah
yang belum terselesaikan, maka diselesaiakn oleh Kepala Madrasah.
e. Dalam melaksanakan rencana kerja dan kegiatan
lain yang bersifat temporal, Kepala
mengadakan koordinasi dengan semua pihak.
f. Kepala Madrasah mengadakan evaluasi atas
pelaksanaan rencana kerja minimal satu kali dalam satu semester.
g. Pada akhir tahun pelajaran, Kepala dan seluruh
komponen Madrasah membuet laporan kegiatan dan keuangan kepada yayasan dan komite.
4.
Pendekatan Pendidikan dan Pengajaran
Pendekatan yang dipakai dalam pendidikan di MI Nurul Huda
Gondangrejo adalah pendekatan Robbaniyah yaitu pendekatan yang menempatkan guru sebagai murabbi, artinya guru tidak hanya sebagai The agent of
transferring knowledge (Pengalihan ilmu pengetahuan) tetapi juga sebagai The agent of how to create good
behaviors (Mencetak prilaku yang
baik). Pendekatan ini lebih menjadikan guru sebagai orang tua asuh yang hangat,
suka memberi perhatian, supportif, tidak mematahkan daya kreasi murid dan memberikan teladan
yang baik. Adapun
dalam pengajaran di kelas, pengajaran yang dipakai disesuaikan dengan mata
pelajaran dan bahasan yang disampaikan,
antara lain metode ceramah, diskusi, resitasi, kontekstual demonstrasi dan
lain-lain.
5.
Sistem Evaluasi
Sitem evaluasi atau penilaian yang diterapkan di
MI Nurul Huda Gondangrejo tidak hanya didasarkan kepada prestasi akademik siswa
saja yang bersifat kognitif, tetapi
juga akhlak dan kreasi siswa
sehari-hari yang mencakup aspek afektif
dan psikomotorik.
6.
Fasilitas Pendidikan dan jumlah siswa
Untuk mendukung program pendidikan yang ada di MI Nurul Huda
Gondangrejo tidak terlepas dari sarana pendidikan yang tersedia. Adapun sarana
pendidikan yang
saat ini dimiliki MI Nurul Huda
Gondangrejo adalah sebagai berikut:
a.
Enam ruang
kelas
b.
Satu
kantor guru
c.
Satu Ruang Kepala Madrasah
d.
Satu WC Siswa
e.
Satu WC Guru
Pada tahun pelajaran 2010/2011 jumlah siswa dan
siswi MI Nurul Huda Gondangrejo mencapai 150 siswa dengan daftar siswa
sebagaimana terlampir. Hal tersebut dapat terwujud berkat dukungan dan bantuan
dari masyarakat sekitar.
7.
Guru/Pengajar
Seluruh guru/pengajar
yang mengabdikan diri untuk ikhlas beramal menularkan ilmu yang telah didapat dan
menambah pengalaman serta pendalaman ilmu, pada MI Nurul Huda Gondangrejo sebanyak
9 (sembilan) orang yang mana sebagian besar guru/pengajar berasal dari daerah
sekitar MI Nurul Huda Gondangrejo Windusari. Adapun daftar nama guru/pengajar
pada MI Nurul Huda Gondangrejo adalah sebagai berikut:[2]
1. Muh Rofi’i, S. Ag
Adalah Kepala Madrasah Nurul Huda Gondangrejo yang
masih berstatus sebagai Guru Tidak Tetap (GTT). Dilahirkan di Magelang, pada
tanggal 29 Mei 1973.
2. Muzayanah, S.Pd.I
Muzayanah, S.Ag., adalah Guru Tidak Tetap (GTT) yang
memegang kekuasaan untuk mendidik seluruh siswa, khususnya kelas VI. Lahir di
Magelang, pada tanggal 14 Agustus 1970 dan ditugaskan di Madrasah sebagai
guru/wali kelas VI.
3. Mahmudah, S.Pd.I
Dilahirkan di Magelang pada tanggal 19 Oktober
1979, ditugaskan sebagai Guru Tidak Tetap yang mengampu kelas III.
4. Nurul Hidayah, S.Pd.I
Adalah seorang guru yang masih memiliki status GTT
pada MI Nurul Huda Gondangrejo yang ditugaskan menjadi guru kelas II,
dilahirkan di Magelang pada tanggal 18 Desember 1978.
5. Nur Winoto, S.Pd.I
Lahir di Magelang pada tanggal 02 Juni 1982,
memiliki status GTT pada MI Nurul Huda Gondangrejo yang ditugaskan untuk menjabat
sebagai guru kelas V.
6. Sri Astutik, S.Th.I
Seorang wanita yang dilahirkan di Magelang pada
tanggal 01 Oktober 1986 ini memiliki status GTT, menuntaskan pendidikan strata
1 pada jurusan Tafsir Hadits sehingga memiliki gelar S.Th.I ini ditugaskan
sebagai guru kelas IV.
7. Fitriyah, S.Pd.I
Adalah seorang guru yang sudah memiliki status GTT
pada MI Nurul Huda Gondangrejo dan ditugaskan sebagai guru kelas I. Fitriyah
dilahirkan di Magelang, pada tanggal 29 Desember 1985.
8. Tri Wahyuni S.Pd.I
Adalah guru bantu yang ditugaskan untuk mengampu
mata pelajaran khususiyah yang mana dimaksudkan sebagai ciri khas pembelajaran
pada MI Nurul Huda Gondangrejo. Mata pelajaran yang diampu berupa muatan lokal
dan mata pelajaran madrasah diniyah.
9. Wulandari, SE
Bertugas sebagai pembantu umum dalam bidang
administrasi pembelajaran, keuangan sekolah, dan mengatur seluruh manajemen
keuangan madrasah.
C.
Landasan Dan Tujuan Berdiri MI
Nurul Huda
Bermula dari keprihatinan para sesepuh dan para Ulama’ beserta warga Nahdliyin MWC Kecamatan Windusari ketika melihat dan mempelajari tentang kurangnya
perhatian masyarakat terhadap pendidikan dasar di lingkungan sekitar,
dikarenakan kurangnya biaya yang mereka miliki dan keterbatasan pendidikan di
kecamatan windusari dengan sistem pendidikan yang layak dan biaya yang murah.
Untuk itu Pengurus Lembaga Pendidikan Ma’arif Windusari tergugah untuk
mendirikan sebuah lembaga pendidikan guna menampung mereka dan menuntaskan
wajib belajar sembilan tahun dengan tanpa memungut biaya dari siswa. Hal ini dimungkinkan karena untuk menopang biaya operasional
kegiatan belajar mengajar dibiayai oleh para donator pemerhati pendidikan dan
BOS (Bantuan Operasional Sekolah). Dengan keadaan tersebut, para sesepuh berembuk dan
sepakat untuk mendirikan MI yang dibawah naungan Lembaga Ma’arif NU, dengan
syarat tanpa memungut biaya/SPP dari siswa. Hal
tersebut dilimpahkan kepada generasi muda NU Korcam Windusari Untuk
merealisaikanya. Dengan izin Allah
SWT berdirilah Sebuah Lemaba pendidikan MI yang dibawah
naungan Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama
Kecamatan Windusari yang akhirnya diberi nama MI Nurul Huda Gondangrejo.
Adapun sebab-sebab yang mendorong berdirinya lembaga tersebut dengan
dasar pemikiran sebagai berikut:
1.
Untuk
mencetak kader-kader NU yang
berkarakter dan berjiwa nahdliyin sejak dini di wilayah
Windusari dan
sekitarnya.
2.
Membantu memberikan kesempatan bagi putra putri masyarakat
mendapatkan pendidikan bermutu dengan biaya murah.
3.
Keinsafan
serta kepedulian
Pengurus Organisasi MWC NU Kecamatan Windusari akan da’wah Islamiyah.
4.
Ikut serta
mencerdaskan kehidupan anak bangsa.
D.
Komite Sekolah/Madrasah
Komite Sekolah/Madrasah pada MI Nurul Huda Gondangrejo adalah sebagai
berikut.
1.
KH. Abdul Fatah adalah seorang tokoh masyarakat
dan juga seorang ulama yang bermukim di Dusun Jurangsari desa gondangrejo,
kecamatan windusari, kabupaten Magelang. Beliau selalu berkecimpung dalam ilmu
keagamaan dan pada susunan dan struktural Komite Sekolah KH. Abdul Fatah
dejabatkan sebagai Ketua Komite Sekolah/Madrasah.
2.
Rohmad adalah wali murid yang aktif dan menjadi
seorang yang dipandang mampu untuk menjabat sebagai wakil ketua komite
sekolah/madrasah.
3.
Asropi, seorang tokoh masyarakat jurangsari yang
dipandang mampu mengampu jabatan sekretaris Komite Sekolah/Madrasah. Meski
kesehariannya berbeda dengan jabatan yang diampu pada susunan komite, namun
jiwa ikhlas dan jihadnya mampu menjunjung tinggi raganya sehingga masyarakat
memberikan kepercayaan kepadanya untuk menjabat sebagai sekretaris Komite
Sekolah/Madrasah.
4.
Widoyo, adalah seorang tokoh masyarakat yang
dipandang mampu untuk mengemban tugas sebagai bendahara Komite Sekolah/Madrasah
pada MI Nurul Huda Gondangrejo.
5.
Menduduki jabatan sebagai anggota Komite
Sekolah/Madrasah terdapat 3 (tiga) personil yang melaksanakan dan mengemban
tugas sebagai Anggota komite sekolah/madrasah. Ketiga orang tersebut adalah
Mahmudah, S.Pd.I dan Muzayanah, S.Pd.I yang mana keduanya adalah termasuk dalam
anggota pendidik pada MI Nurul Huda Gondangrejo, serta Sutjipto yang mana
beliau adalah Kepala Sekolah/Madrasah pada MI Nurul Huda Gondangrejo sebelum
jabatan kepala Madrasah diduduki oleh Muh Rofi’i, S.Ag.
No comments:
Post a Comment