Thursday, 5 June 2014

GAMBARAN MI NURUL HUDA GONDANGREJO



GAMBARAN MI NURUL HUDA GONDANGREJO
A.           Letak Geografis
Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Gondangrejo adalah salah satu lembaga pendidikan formal yang dibawah naungan yayasan Ma’arif  anak cabang Windusari yang berlokasi di Dusun Jurangsari Desa Gondangrejo Kecamatan Windusari Kabupaten Magelang. Letaknya di pinggir jalan, sehingga mudah dijangkau oleh kendaraan roda 4 atau roda dua. Tepatnya sekitar 4 km dari kecamatan Windusari, dengan ketinggian kurang lebih 750 m di atas air laut, termasuk kaki gunung sumbing sehingga masyarakat merasa nyaman dan kerasan dengan panorama pedesaan.
Hampir sebagian besar masyarakatnya hidup bercocok tanam sebagai petani padi dan palawija dengan panen setahun dua kali. Untuk lebih jelasnya maka penulis uraikan batas-batas arel tersebut sebagai berikut:
1.             Sebelah barat dibatasi oleh Dusun Tempuran. 
2.             Di sebelah utara dibatasi oleh Dusun Gondangan yang merupakan pusat Desa (Kelurahan) Gondangrejo.
3.             Di sebelah timur dibatasi oleh Dusun Kiringan.
4.             Di sebelah selatan didatasi Oleh Dusun Bekelan.
34

 
Semua Desa-desa tersebut merupakan batas-batas lingkungan pendidikan MI Nurul Huda Gondangrejo, dan lingkungan tersebut cukup mendukung artinya bahwa dusun-dusun tersebut dekat dengan jalan yang mudah dilalui oleh kendaraan baik kendaraan beroda dua maupun kendaraan beroda empat.

B.            Reformasi Berdirinya MI Nurul Huda Gondangrejo
Bermula dari keprihatinan para sesepuh dan para ulama’ juga warga masyarakat desa setempat dan dari tanah wakafan dari seorang warga Jurangsari, maka seluruh warga masyarakat setempat sepakat untuk mendirikan sebuah Madrasah untuk membantu pemerintah dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan mutu serta kualitas dari masyarakat tersebut.
Dengan izin Allah SWT dan hasil dari jerih payah para sesepuh maka berdirilah sebuah Lembaga pendidikan Madrasah Ibtidaiyah yang berada di bawah naungan Ma’arif yang diberi nama Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Gondangrejo pada tahun 1947 dengan luas seluruh bangunannya adalah 501,5 meter persegi (m2). Dengan perincian: Panjang 59 meter dan Lebar 8,5 meter.                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                             
Adapun sebab-sebab yang mendorong berdirinya lembaga tersebut dengan dasar pemikiran sebagai berikut:
1.             Untuk mencetak generasi muda yang berakhlakul karimah
2.             Membantu masyarakat untuk dapat menuntaskan buta huruf pada anak-anak dan masyarakat setempat
3.             Ikut serta mencerdaskan kehidupan anak bangsa

Seiring dengan berjalanya waktu keberadaan MI Nurul Huda Gondangrejo ini mendapat tanggapan positif dari masyarakat sekitar dan menunjukkan perkembanganya, yaitu dengan semakin tambahnya minat masyarakat yang ingin memasukkan anaknya ke lembaga pendidikan tersebut.
1.             Pengertian Visi Dan Missi
a.     Visi lebih dikenal dengan pengertian “Who do we want to have“(Apa yang akan kita miliki dimasa yang akan datang). Jadi pada dasarnya visi adalah tujuan jangka panjang yang merupakan impian tentang keadaan di masa yang akan datang yang dicita-citakan oleh seluruh anggota lembaga yang akan dicapai melalui lembaga tersebut.
b.    Sedangkan missi lebih dikenal dengan “What do we want to do“(Apa yang akan kita lakukan untuk mencapai visi). Jadi misi lebih menekankan pada formulasi tertulis dari visi yang bersifat operasional yang semakin jelas arah dan sasaranya.
Dari pengertian di atas, MI Nurul Huda Gondangrejo mencanangkan sebuah visi dan missi sebagai berikut:[1]
Visi  
Terwujudnya Madrasah yang mampu menghasilkan output yang berpotensi, beramal, terampil, dan bertaqwa kepada Allah SWT.
Missi  
1.      Menyelenggarakan pendidikan yang berorientasi mutu, baik secara keilmuan maupun secara moral dan sosial.
2.      Mendidik putra daerah dan sekitarnya agar memiliki pendidikan tingkat dasar yang Islami.
3.      Meningkatkan kualitas putra daerah sebagai generasi penerus bangsa yang berakhlakul karimah.
Lebih jauh visi dan missi MI Nurul Huda Gondangrejo sebagai mana tersebut diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:
Bahwa  seluruh pengurus madrasah (Kepala Sekolah, Komite dan Masyarakat) menginginkan terwujudnya madrasah yang Islamis yaitu madrasah yang bersifat dan mengandung nilai-nilai Islam baik dalam manajemennya, situasi pergaulanya, suasana lingkungan dan tata ruang  serta kurikulumnya. Di samping Islamis juga berkualitas, yaitu bahwa madrasah yang diinginkan adalah madrasah yang representative sebagai sebuah lembaga  ta’lim dan tarbiyah yang memiliki kualifikasi yang tinggi dalam tiga aspek, yaitu aspek mental spiritual, aspek intlektual dan aspek fisikal. Ketiga aspek tersebut saling mengkait dan tidak dipisahkan satu sama lain (Integrated), jadi Madrasah menerapkan pemahaman dan pola kecerdasan menyeluruh (Multiple quation), yang meliputi SI (Spiritual Intelegence), EQ (Emotional Quation), IQ (Intelegence Quation). Dengan demikian maka output yang diharapkan adalah sosok santri yang memiliki karakteristik sebagai berikut:
1.      Aqidah Shohihah, taat dan patuh pada syari’at yang telah ditetapkan Allah SWT adalah Alqur’an dan sunah RasulNya.
2.      Akhlak karimah, bertutur kata yang baik dan sopan, bertingkah laku yang mulia sebagaiman dicontohkan Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya.
3.      Wawasan ilmu pengetahuan yang luas, baik ulumuddin (Ilmu agama) maupun ilmu Muktasabah (Ilmu umum)  yaitu hafal juz amma dan ayatayat pilihan yang lain yang telah ditetapkan dalam buku standar, hafal hadits-hadits pilihan dan faham pokok-pokok  ajaran Islam serta ilmu pengetahuan umum yang dapat dipakai bekal melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi serta dalam beramal dan beribadah.
4.      Ketrampilan dasar, yang harapkan dapat dikembangkan lebih lanjut dalam rangka mengarungi hidup di dunia.
Apabila keempat hal tersebut telah dimiliki oleh setiap tamatan MI Nurul Huda Gondangrejo, Insya Allah mereka akan bermanfaat sebagai penerang jalan kehidupan (Khoirunnasi anfa’uhum linnasi)
Adapun dalam penerapan kata “Berkualitas“ dioperasikan dengan menggunakan “Total Quality Management“. Jadi manjemen ini sengaja dirancang agar seluruh sivitas akademika memiliki kultur kualitas dimana mereka dengan kesadaran penuh berusaha menciptakan kreativitas peningkatan mutu pendidikan. Indikator keberhasilan atau kemajuan dari menejemen ini adalah sebagai berikut:
1.      Tertib administrasi.
2.      Efektif, efisien, transparan, demokratis dan disiplin dalam pengelolaan.
3.      Bersendikan pada nilai moralitas yang tinggi.
4.      Diminati masyarakat karena manfaatnya.
2.             Tujuan Pendidikan
Melahirkan output yang memiliki karakteristik sebagai berikut:
a.    Beraqidah yang benar dan lurus serta taat dan patuh pada syariat yang telah ditetapkan oleh Allah SWT.
b.    Berakhlak mulia, tutur kata yang bersih, sopan dan santun dalam prilakunya, dapat menyelesaikan masalah, benar dalam ibadah yang sesuai dengan sunah Rasul dan para sahabatnya, semangat juang yang tinggi dan berupaya menciptakan persatuan, tadhim kepada yang lebih tua baik umur maupun keilmuanya serta memiliki rasa kasih sayang antar sesama.
c.    Berwawasan ilmu pengetahuan yang luas, tidak hanya terbatas pada ilmu keagamaan saja, tetapi juga memahami perkembangan pengetahuan umum dan teknologi.
d.   Memiliki ketrampilan hidup, mempunyai jiwa kepemimipinan, terampil kreatif dan komunikatif.

3.             Mekanisme kerja
a.    Kepala Madrasah membuat Rencana Kerja/Rencana Kegiatan dan Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Madrasah (RAPBM) setelah melakukan musyawarah dan mendapat masukan dari wakil kepala, dewan guru, komite sekolah dan para wali kelas diawal tahun pelajaran. Rencana minimal harus memuat perencanaan KBM yang akan dilaksanakan.
b.    Kepala Madrasah mengajukan RAPBM  kepada Yayasan dan komite madrasah guna mendapatkan persetujuan
c.    Setelah rencana kerja dan RAPBM disetujui, Kepala Madrasah mengeluarkan surat-surat tugas kepada para guru untuk melaksanakan rencana kerja.
d.   Apabila dalam melaksanakan Rencana Kerja mendapatkan suatu masalah, maka penyelesaianya diupayakan menggunakan tahapan-tahapan sebagai berikut.
1.        Tahap yang melibatkan siswa dalam kelas, yaitu diselesaikan oleh siswa sendiri melalui pengurus kelas.
2.        Tahap yang melibatkan guru, yaitu apabila menyangkut masalah pelajaran maka diselesaikan oleh guru yang bersangkutan.
3.        Tahap yang melibatkan kelas, yaitu apabila masalah berkaitan dengan keamanan, ketertiban dan kebersihan serta kerajinan secara umum, maka diselesaikan oleh wali kelas.
4.        Tahap yang melibatkan Kepala Madrasah, yaitu untuk masalh-masalah tertentu atau masalah yang belum terselesaikan, maka diselesaiakn oleh Kepala Madrasah.
e.    Dalam melaksanakan rencana kerja dan kegiatan lain yang bersifat    temporal, Kepala mengadakan koordinasi dengan semua pihak.
f.     Kepala Madrasah mengadakan evaluasi atas pelaksanaan rencana kerja minimal satu kali dalam satu semester.
g.    Pada akhir tahun pelajaran, Kepala dan seluruh komponen Madrasah membuet laporan kegiatan dan keuangan kepada yayasan dan komite.
4.             Pendekatan Pendidikan dan Pengajaran
Pendekatan yang dipakai dalam pendidikan di MI Nurul Huda Gondangrejo adalah pendekatan Robbaniyah yaitu pendekatan yang menempatkan guru sebagai murabbi, artinya guru tidak hanya sebagai The agent of transferring knowledge (Pengalihan ilmu pengetahuan) tetapi juga sebagai The agent of how to create good behaviors  (Mencetak prilaku yang baik). Pendekatan ini lebih menjadikan guru sebagai orang tua asuh yang hangat, suka memberi perhatian, supportif, tidak mematahkan daya kreasi murid dan memberikan teladan yang baik. Adapun dalam pengajaran di kelas, pengajaran yang dipakai disesuaikan dengan mata pelajaran  dan bahasan yang disampaikan, antara lain metode ceramah, diskusi, resitasi, kontekstual demonstrasi dan lain-lain.
5.             Sistem Evaluasi
Sitem evaluasi atau penilaian yang diterapkan di MI Nurul Huda Gondangrejo tidak hanya didasarkan kepada prestasi akademik siswa saja yang bersifat kognitif, tetapi  juga  akhlak dan kreasi siswa sehari-hari  yang mencakup aspek afektif dan psikomotorik.
6.             Fasilitas Pendidikan dan jumlah siswa
Untuk mendukung program pendidikan yang ada di MI Nurul Huda Gondangrejo tidak terlepas dari sarana pendidikan yang tersedia. Adapun sarana pendidikan yang saat ini dimiliki MI Nurul Huda Gondangrejo adalah sebagai berikut:
a.             Enam ruang kelas
b.             Satu kantor guru
c.             Satu Ruang Kepala Madrasah
d.            Satu WC Siswa
e.             Satu WC Guru
Pada tahun pelajaran 2010/2011 jumlah siswa dan siswi MI Nurul Huda Gondangrejo mencapai 150 siswa dengan daftar siswa sebagaimana terlampir. Hal tersebut dapat terwujud berkat dukungan dan bantuan dari masyarakat sekitar.
7.           Guru/Pengajar
Seluruh guru/pengajar yang mengabdikan diri untuk ikhlas beramal menularkan ilmu yang telah didapat dan menambah pengalaman serta pendalaman ilmu, pada MI Nurul Huda Gondangrejo sebanyak 9 (sembilan) orang yang mana sebagian besar guru/pengajar berasal dari daerah sekitar MI Nurul Huda Gondangrejo Windusari. Adapun daftar nama guru/pengajar pada MI Nurul Huda Gondangrejo adalah sebagai berikut:[2]
1.    Muh Rofi’i, S. Ag
Adalah Kepala Madrasah Nurul Huda Gondangrejo yang masih berstatus sebagai Guru Tidak Tetap (GTT). Dilahirkan di Magelang, pada tanggal 29 Mei 1973.
2.    Muzayanah, S.Pd.I
Muzayanah, S.Ag., adalah Guru Tidak Tetap (GTT) yang memegang kekuasaan untuk mendidik seluruh siswa, khususnya kelas VI. Lahir di Magelang, pada tanggal 14 Agustus 1970 dan ditugaskan di Madrasah sebagai guru/wali kelas VI.
3.    Mahmudah, S.Pd.I
Dilahirkan di Magelang pada tanggal 19 Oktober 1979, ditugaskan sebagai Guru Tidak Tetap yang mengampu kelas III.
4.    Nurul Hidayah, S.Pd.I
Adalah seorang guru yang masih memiliki status GTT pada MI Nurul Huda Gondangrejo yang ditugaskan menjadi guru kelas II, dilahirkan di Magelang pada tanggal 18 Desember 1978.
5.    Nur Winoto, S.Pd.I
Lahir di Magelang pada tanggal 02 Juni 1982, memiliki status GTT pada MI Nurul Huda Gondangrejo yang ditugaskan untuk menjabat sebagai guru kelas V.
6.    Sri Astutik, S.Th.I
Seorang wanita yang dilahirkan di Magelang pada tanggal 01 Oktober 1986 ini memiliki status GTT, menuntaskan pendidikan strata 1 pada jurusan Tafsir Hadits sehingga memiliki gelar S.Th.I ini ditugaskan sebagai guru kelas IV.
7.    Fitriyah, S.Pd.I
Adalah seorang guru yang sudah memiliki status GTT pada MI Nurul Huda Gondangrejo dan ditugaskan sebagai guru kelas I. Fitriyah dilahirkan di Magelang, pada tanggal 29 Desember 1985.
8.    Tri Wahyuni S.Pd.I
Adalah guru bantu yang ditugaskan untuk mengampu mata pelajaran khususiyah yang mana dimaksudkan sebagai ciri khas pembelajaran pada MI Nurul Huda Gondangrejo. Mata pelajaran yang diampu berupa muatan lokal dan mata pelajaran madrasah diniyah.
9.    Wulandari, SE
Bertugas sebagai pembantu umum dalam bidang administrasi pembelajaran, keuangan sekolah, dan mengatur seluruh manajemen keuangan madrasah.

C.           Landasan Dan Tujuan Berdiri MI Nurul Huda
Bermula dari keprihatinan para sesepuh dan para Ulama’ beserta warga Nahdliyin MWC Kecamatan Windusari ketika melihat dan mempelajari tentang kurangnya perhatian masyarakat terhadap pendidikan dasar di lingkungan sekitar, dikarenakan kurangnya biaya yang mereka miliki dan keterbatasan pendidikan di kecamatan windusari dengan sistem pendidikan yang layak dan biaya yang murah. Untuk itu Pengurus Lembaga Pendidikan Ma’arif Windusari tergugah untuk mendirikan sebuah lembaga pendidikan guna menampung mereka dan menuntaskan wajib belajar sembilan tahun dengan tanpa memungut biaya dari siswa. Hal ini dimungkinkan karena untuk menopang biaya operasional kegiatan belajar mengajar dibiayai oleh para donator pemerhati pendidikan dan BOS (Bantuan Operasional Sekolah). Dengan keadaan tersebut, para sesepuh berembuk dan sepakat untuk mendirikan MI yang dibawah naungan Lembaga Ma’arif NU, dengan syarat tanpa memungut biaya/SPP dari siswa. Hal tersebut dilimpahkan kepada generasi muda NU Korcam Windusari Untuk merealisaikanya. Dengan izin Allah SWT berdirilah Sebuah Lemaba pendidikan MI yang dibawah naungan Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama Kecamatan Windusari yang akhirnya diberi nama MI Nurul Huda Gondangrejo.
Adapun sebab-sebab yang mendorong berdirinya lembaga tersebut dengan dasar pemikiran sebagai berikut:
1.           Untuk mencetak kader-kader NU yang berkarakter dan berjiwa nahdliyin sejak dini di wilayah Windusari dan sekitarnya.
2.           Membantu memberikan kesempatan bagi putra putri masyarakat mendapatkan pendidikan bermutu dengan biaya murah.
3.           Keinsafan serta kepedulian Pengurus Organisasi MWC NU Kecamatan Windusari akan da’wah Islamiyah.
4.           Ikut serta mencerdaskan kehidupan anak bangsa.

D.           Komite Sekolah/Madrasah
Komite Sekolah/Madrasah pada MI Nurul Huda Gondangrejo adalah sebagai berikut.
1.             KH. Abdul Fatah adalah seorang tokoh masyarakat dan juga seorang ulama yang bermukim di Dusun Jurangsari desa gondangrejo, kecamatan windusari, kabupaten Magelang. Beliau selalu berkecimpung dalam ilmu keagamaan dan pada susunan dan struktural Komite Sekolah KH. Abdul Fatah dejabatkan sebagai Ketua Komite Sekolah/Madrasah.
2.             Rohmad adalah wali murid yang aktif dan menjadi seorang yang dipandang mampu untuk menjabat sebagai wakil ketua komite sekolah/madrasah.
3.             Asropi, seorang tokoh masyarakat jurangsari yang dipandang mampu mengampu jabatan sekretaris Komite Sekolah/Madrasah. Meski kesehariannya berbeda dengan jabatan yang diampu pada susunan komite, namun jiwa ikhlas dan jihadnya mampu menjunjung tinggi raganya sehingga masyarakat memberikan kepercayaan kepadanya untuk menjabat sebagai sekretaris Komite Sekolah/Madrasah.
4.             Widoyo, adalah seorang tokoh masyarakat yang dipandang mampu untuk mengemban tugas sebagai bendahara Komite Sekolah/Madrasah pada MI Nurul Huda Gondangrejo.
5.             Menduduki jabatan sebagai anggota Komite Sekolah/Madrasah terdapat 3 (tiga) personil yang melaksanakan dan mengemban tugas sebagai Anggota komite sekolah/madrasah. Ketiga orang tersebut adalah Mahmudah, S.Pd.I dan Muzayanah, S.Pd.I yang mana keduanya adalah termasuk dalam anggota pendidik pada MI Nurul Huda Gondangrejo, serta Sutjipto yang mana beliau adalah Kepala Sekolah/Madrasah pada MI Nurul Huda Gondangrejo sebelum jabatan kepala Madrasah diduduki oleh Muh Rofi’i, S.Ag.



[1]  Dokumentasi Sekolah, Profil MI Nurul Huda Gondangrejo Windusari,  09 Oktober 2011
[2]  Astutik, Sri, Profil MI Nurul Huda Gondangrejo Windusari, (Magelang: MI Nurul Huda, 09 Oktober 2011)

No comments:

Post a Comment