Thursday 5 June 2014

Pendahuluan Skripsi Studi Komparasi Islam



BAB I
PENDAHULUAN
A.           Latar Belakang Masalah
       Sekolah merupakan lembaga formal yang sudah dipercaya oleh seluruh lapisan masyarakat sebagai sarana untuk meningkatkatkan sumberdaya manusia. Namun dari sudut moralitas, sistem pendidikan yang berlangsung selama ini kurang bisa menghantarkan bangsa Indonesia mencapai tujuan pembanguna nasional di bidang pendidikan yang telah diamalkan dalam GBHN, yaitu membangun manusia seutuhnya. Indikasi-indikasi yang di dapat dari penelitian tersebut diantaranya tawuran dikalangan pelajar, mengedarkan dan mengkonsumsi narkoba serta kurangnya rasa hormat murid kepada guru. Fenomena diatas menunjukkan adanya kekurangan dalam praktek pendidikan di Indonesia, yaitu kurangya perhatian dalam aspek moral. Dalam proses pendidikan hendaknya diberi penekanan pada upaya membimbing dan membiasakan ilmu pengetahuan yang diajarkan tidak hanya dipahami, dikuasai atau dimiliki, akan tetapi lebih dari itu perlu diamalkan  dalam kehidupan sehari-hari.[1] Selain itu ilmu pengetahuan harus dilandasi aklak yang mulia.[2]
        Agar anak dapat membedakan dan dapat mencegah dari perbuatan yang kurang baik, dan dapat mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari karena Rasulullah  SAW telah memberi kepada kita semua suri tauladan yang baik. Firman Allah SWT:
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِيْ رَسُوْلِ اللهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ  (الاية)  [3]
Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah terdapat suri tauladan yang baik” [4]

       Pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan tertua di Indonesia telah menunjukkan kemampuanya dalam mencetak kader-kader ulama dan telah berjasa turut mencerdaskan kehidupan bangsa dan keberhasilanya dalam menanamkam pendidikan akhlakul karimah. Hal itulah yang akan menjadi model  bagi santri untuk meningkatkan potensi dirinya, karena sebaik-baik apapun ilmu pengetahuan jika tidak diketahui, dipahami, dihayati dan diamalkan tidak akan berpengaruh apa-apa dalam kehidupan manusia.
       Model pendidikan yang ada di pesantren pada mulanya mendominasi pelajaran-pelajaran agama saja yang biasanya materi disajikan dalam bahasa arab.[5] Sehingga bisa dikatakan adanya penyempitan orientasi kurikulum dalam lingkungan pendidikan pesantren, disebabkan penekanan yang berlebih terhadap satu aspek disiplin keilmuan tertentu, dan mengabaikan aspek keilmuan yang lain. Tetapi dalam perkembanganya, yaitu sejak kemerdekaan Indonesia, tidak sedikit pesantren yang menerapkan pendidikan dengan sistem madrasah sehingga banyak pesantren yang mendirikan lembaga pendidikan formal di dalamnya dengan alasan menyikapi kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pendidikan formal dan keagamaan, terutama adalah menghadapi tantangan masa kini dan masa depan.[6] Untuk menindaklanjuti fenomena di atas, perlu kiranya menggabungkan sistem pembelajaran yang mana di dalamnya terdapat pendidikan umum yang tidak mengabaikan pendidikan moral yang kuat.
       MI Nurul Huda Gondangrejo adalah salah satu lembaga yang berkembang bermula dari pesantren pengadopsi pendidikan umum sehingga menjadi sebuah Madrasah Ibtidaiyah yang tidak hanya membekali siswa dengan pendidikan umum yang unggul, tetapi juga membekali siswa dengan pendidikan agama yang kuat. Berangkat dari hal di atas, penulis tertarik untuk meneliti model pembelajaran yang ada dan dilaksanakan di MI Nurul Huda Gondangrejo. Dalam konteks tersebut penulis ingin meneliti model integrasi pembelajaran pesantren dan madrasah di MI Nurul Huda Gondangrejo Tahun Pelajaran 2011/2012.

B.            Rumusan Masalah
       Dari rumusan diatas pokok masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1.             Faktor-faktor apakah yang melatar belakangi berdirinya MI Nurul Huda Gondangrejo?
2.             Bagaimanakah model pembelajaran yang ada di MI Nurul Huda Gondangrejo?
3.             Faktor Pendukung dan Hambatan apa saja yang dihadapi dari sistem integrasi pembelajaran pada MI Nurul Huda Gondangrejo?

C.           Tujuan Penelitian
       Berdasarkan pada pokok rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut.
1.             Untuk mengetahui latar belakang berdirinya MI Nurul Huda Gondangrejo.
2.             Untuk mengetahui model pembelajaran yang ada di MI Nurul Huda Gondangrejo.
3.             Untuk mengetahui Faktor Pendukung dan Hambatan apa saja yang dihadapi dari Sistem Integrasi pembelajaran pada MI Nurul Huda Gondangrejo.

D.           Kegunaan Penelitian
       Dari penelitian ini diharapkan bisa memberikan informasi yang jelas tentang model pembelajaran pesantren dan model pembelajarana sekolah sehingga dari informasi tersebut dapat memberikan manfaat apabila ternyata pembelajaran pesantren mempunyai pengaruh yang positifterhadap pelaksaan pembelajaran sekolah, hal ini berarti bagi dewan asatidz khususnya dapat mengoptimalkan pembelajaran pesantren dalam upaya meningkatkan  dan memajukan pembelajaran di sekolah selanjutnya  dewan asatidz dapat senantiasa memberikan bimbingan dalam membangkitkan sikap positif peserta didik .

E.            Kerangka Teori
       Untuk memudahkan dalam memahami isi dari skripsi ini, maka penulis berikan kerangka teorinya sebagai berikut :
1.      Model Integrasi
Model adalah pola (ragam atau acuan) dari sesuatu yang akan dibuat atau di hasilkan.[7] Atau dapat diartikan sebagai barang tiruan kecil yang dibuat sedemikian rupa sehingga menjadi persis seperti barang yang ditiru.[8]
2.      Integrasi
Integrasi berarti suatu pembauran sehingga menjadi kesatuan yang utuh atau bulat.[9]
3.      Pembelajaran
Berasal dari kata ajar, yaitu petunjuk kepada seseorang untuk diketahui, sedangkan belajar adalah suatu usaha agar seseorang mengetahui sesuatu (pandai, terampil, dan sebagainya).[10] Pembelajaran adalah proses atau cara menjadikan orang (makhluk hidup) belajar.[11]
4.      Pesantren
Pesantren berarti asrama atau tempat murid mengaji.[12]
5.      Madrasah
Sedangkan madrasah adalah sekolah yang biasanya dimiliki oleh lembaga Islam. Dapat juga diartikan perguruan yang berlandaskan agama Islam.[13]

F.            Metode Penelitian
       Untuk membantu dalam penulisan sekripsi ini, penulis mengamnil beberapa metode untuk dijadikan landasan dalam mengumpulkan data yang dibutuhkan, sedang metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi beberapa  hal sebagaimana tersebut di bawah ini.[14]
1.             Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan adalah Pendekatan kualitatif fenomenologi yakni dengan mengamati fenomena-fenomena dunia konseptual subyek yang diamati melalui tindakan dan pemikiranya guna memahami makna yang disusun oleh subyak disekitar pembelajaran di pesantren dan pembelajaran di sekolah.
2.             Teknik Pengumpulan Data
Penulisan ini selain menggunakan riset kepustakaan yang sering disebut dengan kualitatif, untuk memenuhi akurasi data terhadap sumber data primer dan sekunder maka penulis juga menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:[15]
a.         Wawancara Mendalam
Wawancara merupakan teknik utama dalam penelitian ini, teknik wawancara digunakan untuk menangkap makna secara mendasar dalam interaksi yang spesifik. Teknik wawancara yang digunakan adalah wawancara yang tidak terstrutur artinya dalam melakukan wawancara tanpa menyusun daftar pertanyaan yang ketat. Kelebihan wawancara tidak terstruktur dipilih dengan harapan dapat dilaksanakan lebih personal yang memungkinkan diperoleh informasi sebanyak-banyaknya. Selain itu, melalui wawancara tidak tersetruktur  memungkinkan  dicatat respon efektif yang tampak selama wawancara berlangsung. Apabila diperkenankan oleh informan dan bila dibutuhkan peneliti mengguanakan alat bantu berupa: Buku catatan, alat perekam dan pengambilan foto dengan kamera.

b.        Observasi Partisipan
Teknik observasi partisipan ini digunakan untuk melengkapi dan menguji hasil wawancara yang diberikan oleh informan. Observasi partisipan dilakukan dalam tiga tahap, dimulai dari observasi diskriptif secara luas dengan melukiskan secara umum tentang model integrasi pembelajaran pesantren dan sekolah. Berikutnya dilakukan observasi terfokus untuk menemukan kategori-kategori, yang pada akhirnya diadakan penyempitan dengan melakukan observasi selektif (selective observations) dengan mencari perbedaan diantara kategori-kategori semua hasil pengamatan dicatat sebagai rekaman pengamatan lapangan (field note) yang nantinya akan dilakukan refleksi.
c.         Studi Dokumentasi
Study dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data dari sumber-sumber non insani. Penggunaan studi dokumentasi ini didasarkan pada lima alasan yaitu: [16]
1.      Sumber-sumber ini tersedia dan murah (terutama dari segi waktu)
2.      Dokumen dan rekaman merupakan informasi yang stabil, akurat dan dapat dianalisis kembali.
3.      Dokumen dan rekaman merupakan sumber informasi yang kaya, secara kontekstual relevan dan mendasar dalam konteksnya.
4.      Sumber ini merupakan pernyataan legal yang dapat memenuhi akuntabilitas.
5.      Sumber ini bersifat nonreaktif sehingga tidak sukar ditemukan dengan teknik kajian.
3.             Teknik Analisis Data
       Analisis data merupakan proses mencari dan mengatur secara sistematis transkip wawancara, catatan lapangan dan bahan-bahan lain yang telah dihimpun oleh peneliti. Teknis analisis dilakukan dengan menelaah data, menata, membagi menjadi satuan-satuan yang dapat dikelola, mencari pola, menemukan apa yang bernakna dan apa yang akan diteliti dan dilaporkan secara sistematis. Data itu sendiri terdiri dari diskripsi-diskripsi yang rinci mengenai situasi, peristiwa, orang, interaksi, dan perilaku. Dengan kata lain, data merupakan diskriptif dari pernyataan-pernyataan seseorang tantang perspektif pengamalan atau sesuatu hal, sikap, keyakinan dan pikiranya serta petikan-petikan isi dokumen yang berkaitan dengan suatu program.

G.           Sistematika Penulisan
       Sistematika penulisan disusun dalam lima bab:
BAB  I       Pendahuluan
Pada bab ini terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, kerangka teori, metode penelitian dan sisitematika penulisan.
BAB  II     Sistem Pembelajaran Madrasah dan Pesantren
Pada bab ini berisi telaah teoristik tentang model pembelajaran pesantren dan pembelajaran di madrasah.
BAB  III    Gambaran Umum MI Nurul Huda Gondangrejo
Pada Bab ini dialporkan tentang keadaan yang melihat responden, lokasi, sejarah berdirinya dan keadaan siswa dalam proses pembelajaran
BAB  IV    Model Integrasi Pembelajaran pada MI Nurul Huda
                  Di dalamnya dibahas tentang analisis seluruh pembelajaran yang ada pada MI Nurul Huda Gondangrejo
BAB  V     Penutup
                  Merupakan bagian akhir penulisan yang tercakup didalamnya kesimpulan, saran-saran dan kata penutup




[1]  Nizar , Samsul,  Filsafat Pendidikan  Islam, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), hlm.16-20.
[2] Mansur, Sejarah Sarekat Islam dan Pendidikan Bangsa, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004), hlm.136.
[3]   Qs. Al Ahzab ayat 21, (Beirut: Dar Al Khoir, 2002), hlm. 430.
[4]   Fahrudin, Ahmad, edt., Al Quran Digital versi 2.0, (t.t.p: www.alquran-digital.com, 2004)
[5] Yasmadi, Modernisasi Pesantren,kritik Nur Kholis Madjid Terhadap Pendidikan Islam Tradisional, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), hlm.78.
[6]  Depag RI, Modernisasi Pesantren, Nur Cholis Madjid Terhadap Pendidikan Islam Tradisional, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), hlm. 78.
[7]   Poerwodarminto, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1982), hlm. 662. Lihat juga pada Sugono, Dendy, et. al., Kamus Bahasa Indonesia, (Jakarta: Pusat Bahasa Indonesia Departemen Pendidikan Nasional, 2008), hlm. 1034.
[8]   Sugono, Dendy, et. al., Kamus Bahasa Indonesia, (Jakarta: Pusat Bahasa Indonesia Departemen Pendidikan Nasional, 2008), hlm. 1034.
[9]   Poerwodarminto, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1982), hlm. 383. Lihat juga pada Sugono, Dendy, et. al., Kamus Bahasa Indonesia, (Jakarta: Pusat Bahasa Indonesia Departemen Pendidikan Nasional, 2008), hlm. 594.
[10]  Sugono, Dendy, et. al., Kamus Bahasa Indonesia, (Jakarta: Pusat Bahasa Indonesia Departemen Pendidikan Nasional, 2008), hlm. 23.
[11]   Ibid. hlm. 15.
[12]  Poerwodarminto, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1982), hlm. 661.
[13] Sugono, Dendy, et. al., Kamus Bahasa Indonesia, (Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 2008), hlm. 962.
[14]  Astutik, Sri, Profil MI Nurul Huda Gondangrejo Windusari, (Magelang: MI Nurul Huda, 09 Oktober 2011)
[15]   Wawancara dengan Kepala Sekolah MI Nurul Huda Gondangrejo, 09 Oktober 2011
[16]   Dokumentasi Sekolah, Profil MI Nurul Huda Gondangrejo Windusari,  09 Oktober 2011

No comments:

Post a Comment