Langgam Da’wah
Secara bahasa
Langgam Da’wah adalah gaya, model, cara, adat, kebiasaan. Dalam istilah da’wah,
langgam dapat diartikan gaya penyampaian yang meliputi lagat bicara, tingkah,
dan berperilaku seorang da’i. seorang da’i yang baik dan berpengalaman pasti
bisa memilih langgam yang paling tepat digunakan dalam melaksanakan missi
da’wah yang dilaksanakan, sehingga dalam berda’wah seorang da’i benar-benar
menguasai masa. Dan di bawah ini adalah beberapa macam langgam da’wah yang harus
diketahui oleh seorang da’i:
1.
Langgam
Agama, yaitu sebuah langgam penyampaian da’wah yang disampaikan sedemikian rupa
sehingga da’wah terasa menyatu dengan gerakan isi da’wah, menyatu dengan
lingkungan, dan sedap didengar telinga seperti yang telah dilakukan oleh
Rasulullah SAW, yaitu dengan Nada sayup-sayup lirih, Bergetar Keras, dan Naik
turunya suara ibarat Gelombang Lautan
2.
Langgam
Agitatif, yaitu sebuah penyampaian da’wah dengan nada keras, bersifat agresif.
Langgam seperti ini adalah sebuah langgam yang dilakukan dalam da’wah terbuka,
seperti: Tabligh Akbar, Da’wah di lapangan terbuka, Da’wah dalam kampanye
politik, dan lain sebagainya.
3.
Langgam
Konversi adalah langgam yang dilakukan dalam siatuasi tenang dan damai. Yaitu
sebuah langgam dalam sebuah acara Rapat, Sidang, atau sejenisnya yang dilakukan
dalam ruangan tertutup dan dihadiri oleh orang-orang tertentu.
4.
Langgam
Didaktik adalah sebuah langgam yang dilakukan dalam ruangan, yang mana langgam
tersebut bersifat mendidik. Seperti langgam seorang guru yang menyampaikan
pembelajaran kepada murid, Langgam dosen yang menyampaikan materi kepada
mahasiswa, langgam ustad yang menyampaikan dirosah kepada para santri, dan lain
sebagainya
5.
Langgam
Statistic adalah sebuah langgam yang dilakukan dengan menggunakan istilah,
angka, atau grafik. Model langgam ini tepat namun membosankan karena yang
dihadapi hanyalah berupa tulisan tanpa kata-kata penjelasan lebih lanjut
tentang hal yang disampaikan
6.
Langgam
Sentimentil adalah sebuah langgam yang dilakukan dengan gaya menyentuh dan
terkadang sedikit puitis, namun terkadang juga dapat menyakiti karena terdapat
unsur sindiran di dalamnya.
No comments:
Post a Comment