Thursday 17 April 2014

MAKALAH CINTA RASUL


BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Cinta adalah masuknya sifat-sifat kekasih pada sifat-sifat yang mencintainya maksudnya, orang yang mencintai itu selalu memuji-muji orang yang di cintainya, sehingga orang yang mencintai tenggelam dalam ingatan sifat-sifat yang di cintainya dan melupakan sifat-sifat dirinya sendiri serta perasaan yang di milikinya.”ditambah” cita itu kegelisahan dalam hati karena jatuh cinta pada kekesih. Oleh karena itu orang yang sedang dilanda cinta ia akan selalu memuji,berzdikir atas Allah dan bersholawat atas rosulNya[1]
Salah satu bukti bahwa seorang hamba cinta pada Allah dan juga rosulnya adalah ketaqwaan menjalankan perintah dan sunah-sunahnya serta memper bayak zdikir dan bersholawat atas rosulNya
Tapi seiring dengan kemajuan zaman, dan kemajuan teknologi di era globalisasi dalam segala bidang yang sekarng merajarela ini. Semua orang sudah lupa bahwa mereka punya tuhan yang harus mereka taati, dan mereka juga lupa akan perjuangan rosulullah, padahal dunia yang mereka tempati itu tercipta kaerna terciptanya beliau, andai kata Allah tidak menciptakan beliau niscaya alam semesta ini tidak akan penah ada.
Dengan mengharap ridho Allah semoga kedepannya karya tulis ini menjadi acuan atau dorongan bagi umat islam agar senantiasa berzdikir,bersholawat dan bertaqwa menjalankan semua perintah Allah dan sunah-sunah rosulNya.
Maka dari itu karya sederhana ini penulis berijudul “SELANGKAH UNTUK MENUJU ROHMAD DAN SYAFAAT. CINTA ALLAH DAN ROSULNYA SERTA BUAH CINTA Yang Meliputi TAQWA DAN KEUTAMAAN-KEUTAMAAN DZIKIR SERTA SHOLAWAT
B.     RUMUSAN MASALAH
Dari pengalaman pendahuluan yang penulis sampaikan maka rumusan masalah yang dapat ditulis dalam bab ini adalah
Bagai mana cara kita menjalin cinta pada Allah dan rosulNya
C.    TUJUAN
Penulis karya tulis ilmiah ini antara lain bertujuan untuk;
Memahami apa itu cinta kepada Allah dan rosulNya, bagaimana cara kita menjaganya, dan membekali kaum mu’minin/mu’minat dengan cinta kepada Allah dan rosulnya sehingga benar-benar dapat menjalin HABLUM MINALLAH WAHABLUM MINANNAS
D.    KEGUNAAN KARYA TULIS 
Mengingatkan akan pentingnya zdikir dan sholawat
E.     TELAAH PUSTAKA
Untuk memehami karya tulis ini, penulis membatasi istilah yang ada dalam karya tulis ini
1.      CINTA
Cinta bahasa arabnya ialah Mahabbah berasal dari kata “habbah” yang berarti benih-benih/biji yang jatuh ke bumi di padang pasir. Mahabbah dikatakan berasal dari kata itu karena dia merupakan sumber kehidupan. Sebagaimana benih itu tersebar di gurun pasir, tersembunyi di dalam tanah, dihujani oleh terpaan angin, hujan dan sengatan matahari, disapu oleh cuaca panas dan dingin, benih-benih itu tidak rusak oleh perubahan musim, namun justru tumbuh berakar, berbunga dan berbuah. Demikian halnya cinta sejati, tak lapuk dengan sengatan mentari dan guyuran hujan, tak lekang oleh perubahan musim dan tak hancur berantakan oleh terpaan angin.[2]
2.      TAQWA
Taqwa adalah meninggalkan diri dari sesuatu yang menjauhkan diri dari Allah SWT. Orang-orang yang bertaqwa adalah orang yang tidak mengotori jiwa lahir dengan hal-hal yang bertentangan dan tidak mengotori jiwa batin dengan interaksi sosial, dengan  keadaan demikian orang itu akan mengadakan kontak dengan Allah dan dapat berkomunikasi[3]
3.      ZDIKIR
Zdikir berasal dari kata zdakaro isim masdarnya zdikron yang artinya menyebut atau mengingat Allah di antaranya dengan menyebut, memuji, dan mensucikan  nama Allah. Zikir adalah suatu kewajiban. Dalilnya adalah:[4]
"Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya." [QS Al Ahzab 33:41]
4.      SHOLAWAT
Makna shalawat kepada nabi Shallallahu‘alaihi wasallam adalah meminta kepada Allah Ta’ala agar Dia memuji dan mengagungkan beliau Shallallahu‘alaihi wasallam di dunia dan akhirat, di dunia dengan memuliakan peneyebutan (nama) beliau Shallallahu‘alaihi wasallam, memenangkan agama dan mengokohkan syariat Islam yang beliau bawa. Dan di akhirat dengan melipatgandakan pahala kebaikan beliau Shallallahu‘alaihi wasallam, memudahkan syafa’at beliau kepada umatnya dan menampakkan keutamaan beliau pada hari kiamat di hadapan seluruh makhluk. [5]
F.     METODE PENULISAN
Untuk memperlancar karya tulis ini penulis menggunakan beberapa metode yang penulis gunakan sebagai berikut
Pengumpulan data yang penulis laksanakan adalah dari pustaka
a.       Studi pustaka
Penulis lebih mengidenfikasikan tentang taqwa dan kecintaan umat pada Allah dan rosulNya pada kitab-kitab salafi yang lebih sepeksifik kongkrit serta sikron dengan ajaran yang diturunkan oleh nabi muhammad Saw lewat shohabat, tabi’in, tabik tabi’in, masyayekh hingga guru-guru penulis, dan pustaka buku-buku terjemah tapi yang bisa ditanggung jawabkan keafsahannya.
b.      Teknik analisa data
Analisa data adalah suatu sistem dalam menyusun suatu susunan,baik berupa tulisan,gambar,video,dan sebainya.
Analisa data karya ini adalah analisa tentang kefahaman tentang pentinya mempunyai rasa taqwavdan cinta pada Allh SWT dan rosulNya ( muhammad SAW )
G.    SISTEMATIKA PENULISAN
Dalam karya tulis ini,penulis membuat suatu sistem penulisan yang tersusun dari awal penyusun sampai akhir penulisan sebagai berikut.
Sampul luar
Sampul dalam
Surat pernyataan keaslian
Halaman pengesahan
Motto
Halaman persembahan
Kata pengantar
Daftar isi
Daftar lampiran
Bab I Pendahuluan
Dalam bab ini terdapat latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan, kegunanaan karyatulis, telaah pustaka, metode penulisan, dan sistematika penulisan.
Bab II Landasan teori
Pada bab ini berisi tentang pengertian cinta, taqwa, zdikir, dan sholawat nabi secara istilah dan semua yang bersangkutan dengannya.
Bab III Analisa dan pembahasan
Pada bab ini berisi pembahasan lanjut tentang zdikir, dan sholawat serta keutamaan-keutamaannya.
Bab IV Penutup
     Dalam bab ini berisi kesimpulan,saran-saran, dan penutup
Lampiran
     Berisi beberapa lampiran yang mendukung terselesaikannya karya tulis ini


Bab II
LANDASAN TEORI
Untuk mempermudah kefahaman penulis membatasi istilah-istilah dengan arti sebagai berikut
A.    CINTA
1.      Pengertian cinta
Cinta diistilahkan hubb darikata al-habbu yang berarti anting-anting. Kita tau anting-anting  yang menempel di telinga itu selalu bergerak.  Dia tak pernah diam dan tak pernah tenang . orang-orang yang sedang dilanda cinta juga tidak penah tenang hatinya. Hamba yang cinta pada Allah, maka ia tidak bisa tenang sebelum berzdikir padaNya, sebelum ia memujinya, dan berbuat baik untuk mengabdi kepadaNya, pengabdiannya tulus ihklas tanpa pamrih, hatinya pantang berselingkuh (musyrik) dengan makhluk.
Ada juga yang mengatakan bahwa cinta diambil dari kata hubb (gelebung air) yang selalau berada di atas permukaan. Hal itu karena cinta merupakan puncak segalanya dalam hati. Cinta diistilahkan pula sebagai menetapi. Jika dikatakan , “Dia menyintai kuda, maka ia akan tinggal bersama kuda dan tidak akan meninggalkannya, seakan-akan orang yang jatuh cinta itu tidak pernah melupakan untuk mengingat yang dicintai”
Mengenai tentang pendapat ulama’ sufi tentang cinta, sebagian dari mereka mengatakan bahwa cinta adalah kecenderungan abadi dalam hati yang dimabuk ridu. Dikatan, bahwacinta mendahulukan kekasinya daripada semua yang menyertainya, dikatakan pula bahwa cinta setia kepada kekasih, baik ketika berhadapan atau tidak. Dikatakan bahwa cinta zdat kekasihnya; cinta merupakan kesepakatan hati untuk menuruti kehendak-kehendak tuhan; cinta adalah takut tidak menghormati dan di barengi dengan pengabdian secara terus-menerus .
Abu Yazid Al-bustami berkata, “cinta menganggap sedikit pemberian yang dia keluarkan dan menganggap bayak pemberian kekasih walaupun sedikit.”
Sahal bin Abduallah berkata, “Cinta itu merangkul ketaatan dan menantang kedurhakaan.”
Kata al-junaid, “Cinta adalah masuknya sifat-sifat kekasih pada sifat-sifat yang mencintainya. Maksudnya, orang yang menyintai itu selalu memuji-muji yang dicintainya, sehingga orang yang menyinti tenggelam dalam ingatan sifat-sifat yang dimilikinya, “Ditambah, “Cinta itu kegelisahan dalam hati karna jatuh cinta kepada kekasih.”[6]
2.      Buah Cinta
Buah cinta adalah hasil dari pada kecintaan seorang hamba pada Allah SWT dan juga rosulNya SAW, seperti yang dikatakan oleh Siti ‘Aisah rodhiAllahu ‘anha didalam kitap hadist “ Jami’ ushohir”
من احب الله تعلى اكثر ذكره، وثمرته ان يذكرالله برحمته وغفرانه ويدخله الجنة مع انبيائه واوليائه ويكرمه برؤية حماله ومن احب النبى عليه السلام اكثر من الصلاة عليه وثمرته الوصل الى الشفاعته وصحبته فى الجنة
“Barang siapa cinta pada Allah ta’ala maka ia akan memperbayak berzdikir atasNya, dan buwah dari kecintaannya pada Alla, Allah akan mengingatnya dengan zdat rohmad dan pengampunanNya, Allah akan memasukannya kedalam surga bersama para nabi dan kekasih Allah, dan Allah akan memulyakannya dengan melihat zdat Allah. Barang siapa cinta pada nabi ‘alaihissalam maka ia akan memperbayak sholawat atasnya, adapun buah dari rasa citanya pada nabi ia akan mendapat syafa’at dan menemaninya di surga”[7]
Atas dasar dalil diatas kita tau bahwa mempunyai rasa cinta pada Allah dan nabinya itu harus bahkan wajib kita miliki, dan barang siapa mengaku memiliki rasa itu ia akan berzdikir dan bersholawat atas nabinya, dan barang siapa cinta pada Allah, Allah akan memberinya rohmad dan pengampunanNya. Kalau orang sudah mendapat rohmad dan pengampunanNya pastiliah ia akan mendapatkan kenikmatan yang abadi yaitu surga Allah yang lebarnya seperti lebar bumi dan langit. Begitu juga bagi orang yang cinta pada nabiNya ia akan mendapatkan pertolonganya besok, dimana tiada pertolongan kecuali pertolongan nabi (muhammad SAW) yaitu dihari kiamat dan ia akan menjadi temannya disurga. Itulah hasil atau buah rasa cintaan pada Allah dan rosulnya.
3.      Cinta Rosul (Muhammad SAW)
Rosulualla Bersabda  Dalam Hadist Shahih Bukhari Ke-15:
عَنْ أَنَسٍ قَالَ قَالَ النَّبِىُّ - صلى الله عليه وسلم - لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُونَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَالِدِهِ وَوَلَدِهِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ
Dari Anas r.a. ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Tidak sempurna keimanan seseorang diantara kalian hingga ia lebih mencintai aku daripada kedua orangtuanya, anaknya, dan manusia semuanya.
Penjelasan Hadits
لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُونَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَالِدِهِ وَوَلَدِهِ
Tidak sempurna keimanan seseorang diantara kalian hingga ia lebih mencintai aku daripada kedua orangtua dan, anaknya
Jadi kesempuraan iman itu menuntut kecintaan yang sempurna pula. Kecintaan yang berpangkal pada pemahaman, cinta yang tumbuh dari kesadaran dan mujahadah. Bukan kecintaan sebagai tabiat semata.
Jika manusia mencintai orang tua karena keduanya telah melahirkan, mendidik, dan membesarkannya, sesungguhnya ketiga hal itu takkan pernah terjadi kalau bukan karena Rahmat Allah. Maka kecintaan kepada Allah sudah seharusnya menjadi cinta yang paling utama. Lalu Allah memerintahkan hamba-Nya untuk mencintai Rasulullah, atas dasar cinta seorang hamba akan memenuhi perintah untuk mencintai Rasul-Nya melebihi mereka. Dan, bukankah orang tua hanya memberikan nafkah lahir sementara Rasulullah telah menyampaikan petunjuk Allah kepada umatnya hingga manusia terselamatkan dari kesesatan? Argumentasi ini menjadi dasar logika kecintaan kepada Rasulullah melebihi mereka.
Demikian pula anak. Secara tabiat manusia memiliki cinta padanya. Sebab ia adalah buah hati, penyejuk mata, dan harapan bagi orang tua untuk meneruskan garis keluarga, nasab, dan menjadi saham yang akan berbuah ketika lanjut usia menyapa dan di alam barzakh yang ia nantikan doanya. Lalu bagaimana dengan Rasulullah yang memiliki hak syafaat? Bukankah harapan itu jauh lebih besar. Dan tanpa dakwah Rasulullah, apalah gunanya memiliki anak dengan bergelimang dalam kesesatan? Argumentasi ini juga menjadi pondasi logika kecintaan kepada Rasulullah melebihi mereka.
Ada sebagian orang yang mencintai orang lain melebihi orang tua dan anak-anaknya. Bisa jadi mereka yang dicintai itu pemimpin, guru, atau orang yang berjasa dalam hidupnya, atau orang-orang yang dikaguminya. Hadits ini kemudian memberi standar bahwa siapapun orang itu, kecintaan kepada Rasulullah harus melebihi kecintaan kepadanya.
Sebenarnya dalam diri semua manusia ada kecintaan kepada satu orang yang dalam kondisi umum manusia selalu mencintainya melebihi siapapun. Ia maafkan kesalahannya. Ia puji kebaikannya meskipun hanya sedikit. Ia kagumi ia. Ia tempatkan di tempat yang terhormat. Selalu dijaga dan selalu dibela. Orang itu adalah dirinya sendiri. Namun dalam kesempurnaan iman, kecintaan kepada Rasulullah juga harus melebihi kecintaan kepada dirinya sendiri. Bukankah diri sendiri juga termasuk dalam kalimat "manusia seluruhnya"? maka hadits ini tidak mengkecualikannya.
Alangkah indahnya hidup dan alangkah berbahagianya ketika manusia mampu mengubah cintanya menjadi iman yang sempurna dengan mencintai Rasulullah melebihi semua manusia termasuk dirinya sendiri. Dan Umar bin Khattab, mampu mengubah cintanya menjadi seperti itu hanya dalam beberapa saat.
Ibnu Hajar Al Asqalani ketika menjelaskan hadits ini menggunakan kasus hawa nafsu sebagai pengganti diri sendiri. Betapa banyak orang yang menjadikan hawa nafsunya paling dicintai, namun iman yang sempurna harus menundukkannya hingga menjadi nafsu muthmainnah, dengan menjadikan Rasulullah lebih dicintai dari siapapun juga.
Pelajaran Hadits
Diantara pelajaran hadits yang bisa kita ambil dari hadits di atas adalah sebagai berikut:
a.        Salah satu syarat sekaligus tanda sempurnanya iman adalah mencintai Rasulullah melebihi orang tua, anak, dan seluruh manusia;
b.       Kecintaan kepada Rasulullah yang melebihi kecintaan pada manusia seluruhnya itu juga berarti lebih mencintai Rasulullah daripada dirinya sendiri atau hawa nafsunya.
Imam al-Qadhi ‘Iyadh al-Yahshubi berkata, “Ketahuilah, bahwa barangsiapa yang mencintai sesuatu, maka dia akan mengutamakannya dan berusaha meneladaninya. Kalau tidak demikian, maka berarti dia tidak dianggap benar dalam kecintaanya dan hanya mengaku-aku (tanpa bukti nyata). Maka orang yang benar dalam (pengakuan) mencintai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah jika terlihat tanda (bukti) kecintaan tersebut pada dirinya. Tanda (bukti) cinta kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang utama adalah (dengan) meneladani beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, mengamalkan sunnahnya, mengikuti semua ucapan dan perbuatannya, melaksanakan segala perintah dan menjauhi larangannya, serta menghiasi diri dengan adab-adab (etika) yang beliau (contohkan), dalam keadaan susah maupun senang dan lapang maupun sempit.”
Imam Ibnu Rajab al-Hambali membagi derajat (tingakatan) cinta kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjadi dua tingakatan, yang berarti dengan menyempurnakan dua tingkatan ini seorang akan memiliki kecintaan yang sempurna kepada sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, yang ini merupakan tanda kesempurnaan iman dalam dirinya.
Dua tingkatan tersebut adalah:
a.        Tingkatan yang fardhu (wajib), yaitu kecintaan (kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam) yang mengandung konsekuensi menerima dan mengambil semua petunjuk yang dibawa oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dari sisi Allah dengan (penuh rasa) cinta, ridha, hormat dan patuh, serta tidak mencari petunjuk dari selain jalan (sunnah) beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam secara utuh. Kemudian, mengikuti dengan baik agama yang beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam sampaikan dari Allah, dengan membenarkan semua berita yang beliau sampaikan, manaati semua kewajiban yang beliau perintahkan, maninggalkan semua perbuatan haram yang dilarangnya, serta menolong dan berjihad (membela) agamanya, sesuai dengan kemampuan unutk (mengahadapi) orang-orang yang menentangnya. Tingkatan ini harus dipenuhi (oleh setiap muslim) dan tanpanya keimanan (seseorang) tidak akan sempurna.
b.      Tingkatan fadhl (keutamaan/kemuliaan), yaitu kecintaan (kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam) yang mengandung konsekuensi meneladani beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan baik, mengikuti sunnah beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan benar, dalam tingkah laku, adab (etika), ibadah-ibadah sunnah (anjuran), makan, minum, pakaian, pergaulan yang baik dengan keluarga, serta semua adab beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam yang sempurna dan akhlak beliau yang suci. Demikian juga memberikan perhatian (besar) untuk memahami sejarah dan perjalanan hidup beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, rasa senang dalam hati dengan mencintai, mengagungkan dan memuliakan beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, senang mendengarkan ucapan (hadits) beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan selalu (mendahulukan) ucapan beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam di atas ucapan selain beliau. Dan termasuk yang paling utama dalam tingkatan ini adalah meneladani beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam sikap zuhud beliau terhadap dunia, mencukupkan diri dengan hidup seadanya (sederhana) di dunia, dan kecintaan beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada (balasan yang sempurna) di akhirat (kelak).”[8]
4.      Hakikat Cinta Pada Sunah  Rosul Muhammad SAW
Sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, yang berarti segala sesuatu yang bersumber dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, baik ucapan, perbuatan maupun penetapan beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam  memiliki kedudukan yang sangat agung dalam Islam, karena Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadikan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai penjelas dan penjabar dari al-Qur’an yang mulia, yang merupakan sumber utama syariat Islam. Oleh karena itu, tanpa memahami sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan baik, seseorang tidak mungkin dapat menjalankan agama Islam dengan benar.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
وَأَنزلْنَا إِلَيْكَ الذِّكْرَ لِتُبَيِّنَ لِلنَّاسِ مَا نزلَ إِلَيْهِمْ وَلَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ
Dan turunkan kepadamu al-Qur’an, agar kamu menerangkan kepada manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka (dari Allah Subhanahu wa Ta’ala), supaya mereka memikirkan.” (Qs. an-Nahl: 44).
Ketika Ummul mukminin ‘Aisyah radhiallahu ‘anha ditanya tentang akhlak (tingkah laku) Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau menjawab, “Sungguh, akhlak Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah al-Qur’an.” Ini berarti, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling sempurna dalam memahami dan mengamalkan isi al-Qur’an, menegakkan hukum-hukumnya dan menghiasi diri dengan adab-adabnya. Maka, orang yang paling sempurna dalam memahami dan mengamalkan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dialah yang paling sempurna dalam berpegang teguh dan mengamalkan al-Qur’an dan agama Islam secara keseluruhan.
Imam Ahmad bin Hambal –semoga Allah Ta’ala merahmatinya– berkata, “(Termasuk) landasan (utama) sunnah (syariat Islam) menurut (pandangan) kami (Ahlus Sunnah wal Jama’ah) adalah bahwa sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah penafsir dan argumentasi (yang menjelaskan makna) al-Qur’an.”
Oleh karena itulah, para ulama Ahlus Sunnah wal Jama’ah mendefinisikan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai sesuatu yang mencakup syariat Islam secara keseluruhan, baik ucapan, perbuatan maupun keyakinan.
Imam Abu Muhammad al-Barbahari berkata, “Ketahuilah, bahwa Islam itu adalah sunnah dan sunnah itu dialah Islam, yang masing-masing dari keduanya tidak akan tegak tanpa ada yang lainnya.”
5.      Arti Mencintai Dan Mengagungkan Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam Yang Sebenarnya
Allah ‘Azza wa Jalla berfirman,
قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ
Katakanlah, Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, maka ikutilah (sunnah/petunjuk)ku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu, Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Qs. Ali ‘Imran: 31)
Imam Ibnu Katsir, ketika menafsirkan ayat ini berkata, “Ayat yang mulia ini merupakan hakim (pemutus perkara) bagi setiap orang yang mengaku mencintai Allah, akan tetapi dia tidak mengikuti jalan (sunnah) Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka dia adalah orang yang berdusta dalam pengakuan tersebut dalam masalah ini, sampai dia mau mengikuti syariat dan agama (yang dibawa oleh) Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam semua ucapan, perbuatan dan keadaannya.”
Imam al-Qadhi ‘Iyadh al-Yahshubi berkata, “Ketahuilah, bahwa barangsiapa yang mencintai sesuatu, maka dia akan mengutamakannya dan berusaha meneladaninya. Kalau tidak demikian, maka berarti dia tidak dianggap benar dalam kecintaanya dan hanya mengaku-aku (tanpa bukti nyata). Maka orang yang benar dalam (pengakuan) mencintai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah jika terlihat tanda (bukti) kecintaan tersebut pada dirinya. Tanda (bukti) cinta kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang utama adalah (dengan) meneladani beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, mengamalkan sunnahnya, mengikuti semua ucapan dan perbuatannya, melaksanakan segala perintah dan menjauhi larangannya, serta menghiasi diri dengan adab-adab (etika) yang beliau (contohkan), dalam keadaan susah maupun senang dan lapang maupun sempit.”
Berdasarkan keterangan di atas, jelaslah bahwa mencintai dan mengagungkan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang sebenarnya adalah dengan meneladani petunjuk dan sunnah beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, dengan berusaha mempelajari dan mengamalkannya dengan baik. Dan bukanlah mencintai dan mengagungkan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan melakukan perbuatan-perbuatan bid’ah dengan mengatasnamakan cinta kepada beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, atau memuji dan mensifati beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam secara berlebihan, dengan menempatkan beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam melebihi kedudukan yang telah Allah Subhanahu wa Ta’ala tempatkan beliau padanya.
Dalam sebuah hadits shahih, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah kalian memuji diriku secara berlebihan dan melampaui batas, sebagaimana orang-orang nasrani melampaui batas dalam memuji (Nabi Isa) bin Maryam, karena sesungguhnya aku hanyalah seorang hamba Allah, maka katakanlah: hamba Allah dan Rasul-Nya.
 Inilah makna cinta kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang dipahami dan diamalkan oleh generasi terbaik umat ini, para sahabat radhiallahu ‘anhum. Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu berkata, “Tidak ada seorangpun yang paling dicintai oleh para sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melebihi beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, akan tetapi jika mereka melihat beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, mereka tidak berdiri (untuk menghormati beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam), karena mereka mengetahui bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membenci perbuatan tersebut.” [9]
B.     TAQWA
1.      Definisi Taqwa
Taqwa adalah kumpulan semua kebaikan yang hakikatnya merupakan tindakan seseorang untuk melindungi dirinya dari hukuman Allah dengan ketundukan total kepada-Nya. Asal-usul taqwa adalah menjaga dari kemusyrikan, dosa dari kejahatan dan hal-hal yang meragukan (syubhat).
Seruan Allah pada surat Ali Imran ayat 102 yang berbunyi, “Bertaqwalah kamu sekalian dengan sebenar-benarnya taqwa dan janganlah kamu sekali-kali mati kecuali dalam keadaan muslim”, bermakna bahwa Allah harus dipatuhi dan tidak ditentang, diingat dan tidak dilupakan, disyukuri dan tidak dikufuri.
Taqwa adalah bentuk peribadatan kepada Allah seakan-akan kita melihat-Nya dan jika kita tidak melihat-Nya maka ketahuilah bahwa Dia melihat kita. Taqwa adalah tidak terus menerus melakukan maksiat dan tidak terpedaya dengan ketaatan. Taqwa kepada Allah adalah jika dalam pandangan Allah seseorang selalu berada dalam keadaan tidak melakukan apa yang dilarang-Nya, dan Dia melihatnya selalu.
Umar bin Abdul Aziz rahimahullah juga menegaskan bahwa “ketakwaan bukanlah menyibukkan diri dengan perkara yang sunnah namun melalaikan yang wajib”. Beliau rahimahullah berkata, “Ketakwaan kepada Allah bukan sekedar dengan berpuasa di siang hari, sholat malam, dan menggabungkan antara keduanya. Akan tetapi hakikat ketakwaan kepada Allah adalah meninggalkan segala yang diharamkan Allah dan melaksanakan segala yang diwajibkan Allah. Barang siapa yang setelah menunaikan hal itu dikaruni amal kebaikan maka itu adalah kebaikan di atas kebaikan
Termasuk dalam cakupan takwa, yaitu dengan membenarkan berbagai berita yang datang dari Allah dan beribadah kepada Allah sesuai dengan tuntunan syari’at, bukan dengan tata cara yang diada-adakan (baca: bid’ah). Ketakwaan kepada Allah itu dituntut di setiap kondisi, di mana saja dan kapan saja. Maka hendaknya seorang insan selalu bertakwa kepada Allah, baik ketika dalam keadaan tersembunyi/sendirian atau ketika berada di tengah keramaian/di hadapan orang (lihat Fath al-Qawiy al-Matin karya Syaikh Abdul Muhsin al-’Abbad hafizhahullah
2.      Ciri Manusia Taqwa
Seseorang akan disebut bertaqwa jika memiliki beberapa ciri. Dia seorang yang melakukan rukun Iman dan Islam, menepati janji, jujur kepada Allah, dirinya dan manusia dan menjaga amanah. Dia mencintai saudaranya sebagaimana mencintai dirinya sendiri. Manusia taqwa adalah sosok yang tidak pernah menyakiti dan tidak zhalim pada sesama, berlaku adil di waktu marah dan ridha, bertaubat dan selalu beristighfar kepada Allah. Manusia taqwa adalah manusia yang mengagungkan syiar-syiar Allah, sabar dalam kesempitan dan penderitaan, beramar ma’ruf dan bernahi munkar, tidak peduli pada celaan orang-orang yang suka mencela, menjauhi syubhat, mampu meredam hawa nafsu yang menggelincirkan dari shiratal mustaqim. Itulah diantara ciri-ciri sosok manusia taqwa itu.
Agar seseorang bisa mencapai taqwa diperlukan saran-sarana. Dia harus merasa selalu berada dalam pengawasan Allah, memperbanyak dzikir, memiliki rasa takut dan harap kepada Allah. Komitmen pada agama Allah. Meneladani perilaku para salafus saleh, memperdalam dan memperluas ilmu pengetahuannya sebab hanya orang berilmulah yang akan senantiasa takut kepada Allah (QS. Fathir: 28). Agar seseorang bertaqwa dia harus selalu berteman dengan orang-orang yang baik, menjauhi pergaulan yang tidak sehat dan kotor. Sahabat yang baik laksana penjual minyak wangi dimanapun kita dekat maka akan terasa wanginya dan teman jahat laksana tukang besi, jika membakar pasti kita kena kotoran abunya (HR. Bukhari).
Membaca Al-Qur`an dengan penuh perenungan dan mengambil ‘ibrah juga merupakan sarana yang tak kalah pentingnya untuk mendaki tangga-tangga menuju puncak taqwa. Instrospeksi, menghayati keagungan Allah, berdoa dengan khusyu’ adalah sarana lain yang bisa mengantarkan kita ke gerbang taqwa. Pakaian dan makanan kita yang halal dan thayyib serta membunuh angan yang jahat juga sarana yang demikian dahsyat yang akan membawa kita menuju singgasana taqwa.
Adapun ciri-ciri lain orang bertaqwa (yaitu) Orang-orang yang berinfaq (karena Allah SWT), baik diwaktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mereka yang pemaaf terhadap (kesalahan) manusia. Dan Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebajikan.
Taqwa memiliki tiga tingkatan. Ketika seseorang melepaskan diri dari kekafiran dan mengada-adakan sekutu-sekutu bagi Allah, dia disebut orang yang taqwa. Didalam pengertian ini semua orang beriman tergolong taqwa meskipun mereka masih terlibat beberapa dosa. Jika seseorang menjauhi segala hal yang tidak disukai Allah SWT dan RasulNya (SAW), ia memiliki tingkat taqwa yang lebih tinggi. Yang terakhir, orang yang setiap saat selalu berupaya menggapai cinta Allah SWT, ia memiliki tingkat taqwa yang lebih tinggi lagi.
Allah SWT menjelaskan dalam Surat Ali’Imran Ayat 102:
Wahai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dengan sebenar-benar taqwa kepada-Nya, dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan Muslim (beragama Islam).
Allah SWT telah menjabarkan berbagai ciri-ciri orang yang benar-benar taqwa. Mereka menafkahkan rizkinya di jalan Allah SWT dalam keadaan lapang maupun sempit. Dengan kata lain, jika mereka memiliki uang seribu dollar diinfaqkannya paling tidak satu dollar, dan jika hanya memiliki seribu sen mereka infaqkan satu sen. Menafkahkan rizki di jalan Allah SWT adalah jalan-hidup mereka. Allah SWT (atas kehendakNya) menjauhkan mereka dari kesulitan (bala’) kehidupan lantaran kebajikan yang mereka perbuat ini. Lebih dari itu, seseorang yang suka menolong orang lain tidak akan mengambil atau memakan harta orang lain, malahan ia lebih suka berbuat kebaikan bagi sesamanya. ‘Aisyah RA sekali waktu pernah menginfaqkan sebutir anggur karena pada waktu itu ia tidak memiliki apa-apa lagi. Beberapa muhsinin (orang yang selalu berbuat baik) menginfaqkan sebutir bawang. Nabi Muhammad SAW bersabda:
“ Selamatkanlah dirimu dari api nereka dengan berinfaq, meskipun hanya dengan sebutir kurma. (Bukhari & Muslim)
3.      Pentingnya Takwa
a.       Ia Merupakan wasiat dan Perintah Nabi Shallallaahu alaihi wa Salam.
Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam dalam sabdanya juga banyak mewasiatkan ketakwaan kepada para shahabat dan umatnya. Di antara sabda beliau adalah sebagai berikut : Dari Abu Umamah al-Bahili Radhiallaahu anhu ia berkata, aku mendengar Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam bersabda dalam khutbah haji wada’, “Bertakwalah kepada Allah Tuhanmu, shalatlah lima waktu, berpuasalah pada bulanmu, bayarlah zakat hartamu, taatilah pemimpinmu,maka kamu akan masuk surga Tuhanmu.” (HR. At-Tirmidzi dishahihkan oleh al-Albani dalam shahih sunan at-Tirmidzi 1/190)
Wasiat Nabi Shallallaahu alaihi wa Salam kepada Muadz bin Jabal, dan juga tentunya untuk umatnya yang lain : “Bertaqwalah kamu kepada Allah di mana pun kamu berada, timpalilah keburukan dengan kebaikan niscaya akan dapat menghapusnya dan pergauli-lah manusia dengan akhlak yang baik.” (HR. At-Tirmidzi No. 1987, ia berkata hasan shahih, Ahmad dalam Musnad-nya 5/153 dan al-Hakim, beliau men-shahihkannya dan Imam adz-Dzahabi menyetujuinya, 1/54).
Dari Irbadl bin Sariyah Radhiallaahu anhu yang sudah sangat masyhur, Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam memberikan wasiat : “Aku wasiatkan kepada kalian semua untuk bertakwa kepada Allah, mendengar dan taat. (HR.Abu Dawud, at-Tirmidzi, Ahmad dan Ibnu Majah).
Dari Ibnu Mas’ud Radhiallaahu anhu , bahwa Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam sering mengucapkan, “Ya Allah aku memohon kepada-Mu petunjuk, ketakwaan, penjagaan diri dan kecukupan.”(HR Muslim)
b.      Ia Merupakan Sebab Terbesar untuk Masuk Surga
Dari Abu Hurairah Radhiallaahu anhu ia berkata, “Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam ditanya tentang penyebab yang paling banyak memasukkan orang ke dalam surga, maka beliau menjawab, “bertaqwa kepada Allah dan akhlak yang baik (taqwallah wa husnul khuluq)”.Dan ketika ditanya tentang sesuatu yang paling banyak menjeru-muskan orang ke dalam neraka beliau menjawab, ”Mulut dan Kemaluan.” (HR. at-Tirmidzi, ia berkata, “hadits shahih gharib, dan dihasankan oleh al-Albani dalam shahih sunan at-Tirmidzi 2/194)
c.       Ia Adalah Pakaian Terindah
Manusia tidak akan lepas dari kebutuhan terhadap pakaian, sedangkan ketakwaan adalah pakaian yang lebih penting daripada pakaian atau baju yang melekat di badan. Karena pakaian takwa tidak akan pernah rusak dan binasa. Ia akan selalu menyertai seorang hamba sampai kapan pun. Dia adalah keindahan hati dan ruh. Sedang pakaian badan tujuan utamanya adalah untuk menutupi aurat tubuh atau mungkin untuk perhiasan manusia. Jika dalam kondisi terpaksa pakaian badan ini terbuka, maka tak ada bahaya yang begitu berarti, namun kalau pakaian takwa yang terlepas, maka yang akan didapat adalah kehinaan.
Allah Subhannahu wa Ta’ala berfirman,
“Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan pakaian untuk menutupi ‘auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian taqwa itulah yang baik.” (QS.4 :26)
Pakaian takwa ini senantiasa dibutuhkan orang setiap waktu. Tanpa pakaian ini, seseorang tidak punya arti, kemuliaan dan keberuntungan.
d.      Ia Lebih Penting daripada Makanan dan Minuman
Allah Subhannahu wa Ta’ala berfirman, “Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah taqwa dan bertaqwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal.” (QS. 2:197)
Ibnu Umar Radhiallaahu anhu berkata, “Sesungguhnya termasuk kemuliaan seseorang adalah membawa bekal yang memadai dalam safar.” (Tafsir al-Qur’anil Azhim, Ibnu Katsir 1/224 dan Taisirul Karimir Rahman, as-Sa’di hal 74).
Allah Subhannahu wa Ta’ala memerintahkan untuk berbekal di dalam bepergian karena dengan berbekal, seseorang tidak mungkin meminta-minta kepada orang lain yang berarti ia telah menjaga serta menghormati harta mereka. Dengan berbekal, seseorang juga dapat menolong orang lain, yang sama-sama sedang bepergian.
Ketika Allah memerintahkan untuk berbekal dalam bepergian, maka Dia juga menyuruh untuk membawa bekal yang hakiki yaitu bekal menuju akhirat dengan membawa ketakwaan untuk menuju ke sana. Ia adalah bekal yang berkesinambungan manfaatnya, baik ketika di dunia mau pun kelak di akhirat. Ketakwaan merupakan bekal menuju kampung abadi di surga kelak, dia akan mengantarkan seseorang menuju kenikmatan yang sempurna dan kebahagiaan yang sesungguhnya. Maka barangsiapa yang tidak mau membawa bekal ketakwaan, ia akan terputus dan akan menjadi mangsa berbagai macam perbuatan jahat dan buruk. Dan terhalanglah ia untuk sampai ke Surga-Nya yang abadi, wal ‘iyadzu billah.
4.      Buah Taqwa
Manusia dengan ciri dan karakterisrik di atas akan memetik buah ranum dan manisnya taqwa. Bukan hanya individual sifatnya namun masyarakat juga akan menikmatinya.Manusia taqwa akan memiliki firasat yang tajam, mata hati yang peka dan sensitif sehingga dengan mudah mampu membedakan mana yang hak dan mana pula yang batil.
(QS. Al-Anfaal : 29). Mata hati manusia taqwa adalah mata hati yang bersih yang tidak terkotori dosa-dosa dan maksiat, karenanya akan gampang baginya untuk masuk surga yang memiliki luas seluas langit dan bumi yang Allah peruntukkan untuk orang-orang yang bertaqwa (QS. Ali Imran: 133 dan Al-Baqarah: 211).
Taqwa yang terhimpun dalam individu-individu ini akan melahirkan keamanan dalam masyarakat. Masyarakat akan merasa tenteram dengan kehadiran mereka. Sebaliknya pupusnya taqwa akan menimbulkan sisi negatif yang demikian parah dan melelahkan. Umat ini akan lemah dan selalu dilemahkan, akan menyebar penyakit moral dan penyakit hati. Kezhaliman akan merajalela, adzab akan banyak menimpa. Masyarakat akan terampas rasa aman dan kenikmatan hidupnya. Masyarakat akan terenggut keadilannya, masyarakat akan hilang hak-haknya.
Semakin taqwa seseorang -baik dalam tataran individu, sosial, politik, budaya, ekonomi- maka akan lahir pula keamanan dan ketenteraman, akan semakin marak keadilan, akan semakin menyebar kedamaian. Taqwa akan melahirkan individu dan masyarakat yang memiliki kepekaaan Ilahi yang memantulkan sifat-sifat Rabbani dan insani pada dirinya.
5.      Hakikat Taqwa
Taqwa lahir sebagai konsekwensi logis dari keimanan yang kokoh, keimanan yang selalu dipupuk dengan muroqobatullah:merasa takut terhadap murka dan adzab-Nya, dan selalu berharap limpahan karunia dan maghrifah-Nya.
Atau sebagaimana didefinisikan oleh para ulama. Taqwa adalah hendaklah Allah tidak melihat kamu berada dalam larangan-larangan-Nya dan tidak kehilangan kamu dalam perintah-perintahnya.
6.      Jalan Mecapai Sifat Taqwa
Disini kita cukup membahas faktor-faktor terpenting yang bisa menumbuh suburkan takwa. Mengokohkannya dalam hati dan jiwa seorang muknin dan menyatukannua dengan perasaan
a.      Mu’ahadah (Mengingat Perjanjian)
Kalimah ini diambil dari firman Allah Yang MahaTinggi
”Dan tepatilah perjanjian dengan Allah apabila kamu berjanji..”(an-Nahl[16]:91)
1)       Cara Mu’ahadah
Hendaklah seorang mukmin berkhalwat (menyendiri) antara dia dan Allah untuk mengintrospek diri seraya mengatakan pada dirinya. ”Wahai jiwaku, sesungguhnya kamu telah berjanji kepada Rabbmu setiap hari disaat kamu berdiri membaca.
”Hanya kepada Engkau kami beribadah dan hanya kepada Engkau kami mohon pertolongan.” (al-Fatihah[1]:5)
b.      Muroqobah (Merasakan Kesertaan Allah)
Landasan muroqobah dapat Anda temukan dalam surat asy-Syuura, yaitu dalam firman Allah,
”yang melihat kamu ketika kamu berdiri (untuk shalat) dan melihat pula perubahan gerak badannya diantara orang-orang yagn sujud”. (asy-syu’raa [26]: 218-219). Maknanya adalah sebagaimana diisyaratkan oleh Al- Qur’an dan hadits, ialah: merasakan keagungan Allah Azza wa jalla di setiap waktu dan keadaan serta merasakan kebersamaan-Nya di kala sepi ataupun ramai.
1)      Cara muroqobah
Sebelum memulai suatu pekerjaan dan di saat mengerjakannya, hendaklah seorang mukmin memeriksa dirinya… Apakah setiap gerak dalam melaksanakan amal dan ketaatannya dimaksudkan untuk kepentingan peribadi dan mencari popularitas, ataukah karena dorongan ridha Allah dan menghendaki pahala-Nya?
c.       Muhasabah (Introspeksi Diri)
Dasar muhasabah adalah firman Allah:
”Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah dan hendaklah memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan” (al-Hasyr [59]: 18). Makna muhasabah sebagaiman diisyaratkan oleh ayat ini, ialah, hendaklah seorang mukmin menghisab dirinya ketika selesai melakukan amal perbuatan…apakah tujuan amalnya untuk mendapatkan ridha Allah? Atau apakah amalnya dirembesi sifat riya? Apakah dia sudah memenuhi hak-hak Allah dan hak-hak manusia?…
d.       Mu’aqobah (Pemberian Sanksi)
Sanksi yang kita maksudkan adalah apabila seorang mukmin menemukan kesalahan maka tak pantas baginya untuk membiarkannya. Sebab membiarkan diri dalam kesalahan akan mempermudah terlanggarnya kesalahan-kesalahan yang lain dan akan semakin sulit untuk meninggalkannya. Bahkan sepatutunya dia memberikan sanksi atas dirinya dengan sanksi yang mudah sebagaimana memberikan sanksi atas istri dan anak-anaknya…hal ini merupakan peringatan baginya agar tidak menyalahi ikrar, di samping merupakan dorongan untuk lebih bertakwa dan bimbingan menuju hidup yang lebih mulia.
e.        Mujahadddah (Optimalisasi)
Dasar mujahadah adalah firman Allah dalam surat al-Ankabut.
’Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) kami, benar-benar akan kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik”.(al- Ankabut [29]:69). Makna mujahadah sebagaimana disyariatkan oleh ayat tersebut adalah:  Apabila seorang mukmin terseret dalam kemalasan, santai, cinta dunia dan tidak lagi melaksanakan amal-amal sunah serta ketaatan yang lainnya tepat pada waktunya, maka ia harus memaksa dirinya melakukan amal-amal sunnah lebih banyak dari sebelumnya. Dalam hal ini harus tegas,serius,dan penuh semangat sehigga pada akhirtya ketaatan merupakan kebiasaan yang mulia bagi dirinya dan menjadi sikap yang melekat pada dirinya.
C.    ZDIKIR
1.      Pengertian zdikir
Zikir (atau Dzikir) artinya mengingat Allah di antaranya dengan menyebut dan memuji nama Allah. Zikir adalah satu kewajiban. Dalilnya adalah:
"Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya." [QS Al Ahzab 33:41]
Tidak berzikir akan mengakibatkan seseorang jadi orang yang rugi.
"Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang merugi." [QS Al Munaafiquun 63:9]
Allah mengingat orang yang mengingatNya.
"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka." [QS Ali 'Imran 3:190-191]
Dengan berzikir hati menjadi tenteram.
"(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram." [QS 13:28]
Di antara zikir yang utama adalah Laa ilaaha illallahu (Tidak ada Tuhan selain Allah)
"Aku pernah mendengar Rasulullah Saw. bersabda: 'Zikir yang paling utama adalah Laa ilaaha illallahu" [HR Turmudzi]
Rasulullah bersabda :
‘Sesungguhnya aku berkata bahwa kalimat : ‘Subhanallah, wal hamdulillah, wa Laa Ilaaha Illallah, wallahu akbar’ (Maha Suci Allah, dan segala puji bagi Allah, dan tidak ada Tuhan kecuali Allah, dan Allah Maha Besar) itu lebih kusukai daripada apa yang dibawa oleh matahari terbit.’ (HR Bukhari dan Muslim)

2.      Makna Kata "Dzikir" dalam Al Qur'an

Sungguh kesesatan yang sangat nyata bagi siapa yang meninggalkan dzikir kepada Allah. Allah Subhânahu wa Ta’âlâ berfirman,
}فَوَيْلٌ لِلْقَاسِيَةِ قُلُوبُهُمْ مِنْ ذِكْرِ اللَّهِ أُولَئِكَ فِي ضَلَالٍ مُبِينٍ} [الزمر: ٢٢[
“Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka yang telah membatu hatinya untuk berdzikir (mengingat) Allah. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata.” Az-Zumar: 22
Allah Subhânahu wa Ta’âlâ berfirman juga mengingatkan,
{وَمَنْ يَعْشُ عَنْ ذِكْرِ الرَّحْمَنِ نُقَيِّضْ لَهُ شَيْطَانًا فَهُوَ لَهُ قَرِينٌ} [الزخرف: ٣٦]
“Barangsiapa yang berpaling dari dzikir kepada Ar-Rahman (Allah Yang Maha Pemurah), kami adakan baginya syaitan (yang menyesatkan) maka syaitan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya.” [Az-Zukhruf: 36]
Dalam Al-Qur’an, dzikir ditafsirkan dan digunakan dengan berbagai macam makna, diantaranya:
a.        (Berdzikir dengan lisan)  ذكر اللسان
Sebagaimana dalam firman Allah Subhânahu wa Ta’âlâ :
}فَاذْكُرُوا اللَّهَ كَذِكْرِكُمْ آبَاءَكُمْ} [البقرة: ٢٠٠[
"Maka berzikirlah (dengan menyebut) Allah, sebagaimana kamu menyebut-nyebut (membangga-banggakan) nenek moyangmu". [Al Baqoroh: 200]
b.       (Berdzikir dengan hati)  ذكر القلب
Sebagaimana dalam firman Allah Subhânahu wa Ta’âlâ :
}وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ} [آل عمران: ١٣٥[
"Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka". [Ali Imron: 135]
c.       (Peringatan)  العظة
Sebagaimana dalam firman Allah Subhânahu wa Ta’âlâ :
{فَلَمَّا نَسُوا مَا ذُكِّرُوا بِهِ} [الأعراف: ١٦٥والأنعام: ٤٤]
"Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka". [Al An'am: 44] dan [Al A'raf: 165]
juga sebagaimana dalam firman Allah Subhânahu wa Ta’âlâ :
}وَذَكِّرْ فَإِنَّ الذِّكْرَى تَنْفَعُ الْمُؤْمِنِينَ} [الذاريات: ٥٥[
"Dan tetaplah memberi peringatan, karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman". [Adz Dzariyat: 55]
d.       (Mengingat)  الحفظ
Sebagaimana dalam firman Allah Subhânahu wa Ta’âlâ :
{خُذُوا مَا آتَيْنَاكُمْ بِقُوَّةٍ وَاذْكُرُوا مَا فِيهِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ} [الأعراف: ١٧١والبقرة: ٦٣]
"Peganglah teguh-teguh apa yang Kami berikan kepadamu dan ingatlah selalu apa yang ada di dalamnya, agar kamu bertakwa". [Al Baqoroh: 63] dan [Al A'raf: 171]
e.       (Keta'atan dan Balasannya) الطاعة والجزاء
Sebagaimana dalam firman Allah Subhânahu wa Ta’âlâ :
}فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ} [البقرة: ١٥٢[
"Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu". [Al Baqoroh: 152]
Ayat diatas bermakna bahwa keta'atan itu pasti ada balasannya.
f.        (Penjelasan)  البيان
Sebagaimana dalam firman Allah Subhânahu wa Ta’âlâ :
}أَوَعَجِبْتُمْ أَنْ جَاءَكُمْ ذِكْرٌ مِنْ رَبِّكُمْ عَلَى رَجُلٍ مِنْكُمْ لِيُنْذِرَكُمْ} [الأعراف: ٦٣ و ٦٩[
"Apakah kamu (tidak percaya) dan heran bahwa datang kepadamu peringatan dari Tuhanmu yang dibawa oleh seorang laki-laki di antaramu untuk memberi peringatan kepadamu?". [Al A'raf: 63 dan 69]
Peringatan didalam ayat diatas maknanya adalah penjelasan dan keterangan.
g.       (Pembicaraan)  الحديث
Sebagaimana dalam firman Allah Subhânahu wa Ta’âlâ :
}اذْكُرْنِي عِنْدَ رَبِّكَ} [يوسف: ٤٢[
"Terangkanlah keadaanku kepada tuanmu". [Yusuf: 42]
Maksudnya dari ayat diatas adalah : "bicaralah kepada tuanmu tentang keadaanku"
h.       (Al Qur'an)  القرآن
Sebagaimana dalam firman Allah Subhânahu wa Ta’âlâ :
}وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي} [طه: ١٢٤[
"Dan barang siapa berpaling dari peringatan-Ku". [Thoha: 124]
Dzikir atau peringatan yang dimaksud dalam ayat diatas adalah Al Qur'an, sebagaimana dalam firman Allah Subhânahu wa Ta’âlâ :
}مَا يَأْتِيهِمْ مِنْ ذِكْرٍ} [الشعراء: ٥ و الأنبياء: ٢[
"Tidak datang kepada mereka suatu ayat Al Qur'an pun yang baru (diturunkan)". [Asyu'aro: 5] dan [Al Anbiya: 2]
i.         (Kitab Taurat)  التوراة
Sebagaimana dalam firman Allah Subhânahu wa Ta’âlâ :
}فَاسْأَلُوا أَهْلَ الذِّكْرِ إِنْ كُنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ} [الأنبياء: ٧ و النحل: ٤٣[
"maka tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada mengetahui". [Al Anbiya: 7] dan [An Nahl: 43]
Ahludzdzikr yang dimaksud dalam ayat diatas menurut penafsiran sebagian salaf diantaranya Mujahid Radhiallohu anhu adalah Ahlut Taurat.
j.         (Cerita)  الخبر
Sebagaimana dalam firman Allah Subhânahu wa Ta’âlâ :
{سَأَتْلُو عَلَيْكُمْ مِنْهُ ذِكْرًا} [الكهف: ٨٣]
"Aku akan bacakan kepadamu cerita tentangnya". [Al Kahfi: 83]
k.      (Kemuliaan)  الشرف
Sebagaimana dalam firman Allah Subhânahu wa Ta’âlâ :
}وَإِنَّهُ لَذِكْرٌ لَكَ وَلِقَوْمِكَ وَسَوْفَ تُسْأَلُونَ} [الزخرف: ٤٤[
"Dan sesungguhnya Al Qur'an itu benar-benar adalah suatu kemuliaan besar bagimu dan bagi kaummu dan kelak kamu akan diminta pertanggungjawaban". [Az Zukhruf: 44]
l.         (Mencela)  العيب
Sebagaimana dalam firman Allah Subhânahu wa Ta’âlâ :
}أَهَذَا الَّذِي يَذْكُرُ آلِهَتَكُمْ} [الأنبياء: ٣٦[
"Apakah ini orang yang mencela tuhan-tuhanmu?". [Al Anbiya: 36]
m.     (Lauhul mahfuz) اللوح المحفوظ
Sebagaimana dalam firman Allah Subhânahu wa Ta’âlâ :
}وَلَقَدْ كَتَبْنَا فِي الزَّبُورِ مِنْ بَعْدِ الذِّكْرِ} [الأنبياء: ١٠٥[
"Dan sungguh telah Kami tulis di dalam Zabur sesudah (Kami tulis dalam) Lauhul mahfuz". [Al Anbiya: 105]
n.       (Pujian)  الثناء
Sebagaimana dalam firman Allah Subhânahu wa Ta’âlâ :
}إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَذَكَرُوا اللَّهَ كَثِيرًا وَانْتَصَرُوا مِنْ بَعْدِ مَا ظُلِمُوا} [الشعراء: ٢٢٧[
"Kecuali orang-orang (penyair-penyair) yang beriman dan beramal saleh dan banyak menyebut Allah dan mendapat kemenangan sesudah menderita kelaliman [Asysyuu’aro:227]
Maksudnya adalah menyebut Allah dalam artian pujian kepada-Nya
o.      (Wahyu)  الوحي
Sebagaimana dalam firman Allah Subhânahu wa Ta’âlâ :
{فَالتَّالِيَاتِ ذِكْرًا} [الصافات: ٣[
"Dan demi (rombongan) yang membacakan pelajaran (wahyu)". [Ash Shoofaat: 3]
p.      (Rasul)  الرسول
Sebagaimana dalam firman Allah Subhânahu wa Ta’âlâ :
{قَدْ أَنْزَلَ اللَّهُ إِلَيْكُمْ ذِكْرًا * رَسُولًا يَتْلُو عَلَيْكُمْ آيَاتِ اللَّهِ مُبَيِّنَاتٍ} [الطلاق: ١٠،١١]
"Sesungguhnya Allah telah menurunkan peringatan kepadamu, seorang Rasul yang membacakan kepadamu ayat-ayat Allah yang menerangkan (bermacam-macam hukum)". [Ath Tholaq: 10, 11]
q.      (Sholat)  الصلاة
Sebagaimana dalam firman Allah Subhânahu wa Ta’âlâ :
{وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ} [العنكبوت: ٤٥]
"Dan sesungguhnya mengingat Allah (sholat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain)". [Al Ankabut: 45]
r.        (Sholat Jum'at) صلاة الجمعة
Sebagaimana dalam firman Allah Subhânahu wa Ta’âlâ :
}يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا نُودِيَ لِلصَّلَاةِ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا إِلَى ذِكْرِ اللَّهِ} [الجمعة: ٩[
"Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan sembahyang pada hari Jumat, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah". [Al Jumu'ah: 9]
s.       (Sholat Ashar) صلاة العصر
Sebagaimana dalam firman Allah Subhânahu wa Ta’âlâ :
}فَقَالَ إِنِّي أَحْبَبْتُ حُبَّ الْخَيْرِ عَنْ ذِكْرِ رَبِّي حَتَّى تَوَارَتْ بِالْحِجَابِ} [ص: ٣٢[
"Maka ia berkata: "Sesungguhnya aku menyukai kesenangan terhadap barang yang baik (kuda) sehingga aku lalai mengingat Tuhanku sampai kuda itu hilang dari pandangan". [Shod: 32]
Para ahli tafsir diantaranya Ali bin Abi Tholib dan Ibnu Mas'ud Radhiallohu anhuma, menerangkan bahwa yang dimaksud "mengingat Tuhanku" adalah sholat ashar.
t.        (Sholat lima waktu)  الصلوات الخمس
Sebagaimana dalam firman Allah Subhânahu wa Ta’âlâ :

}فَإِنْ خِفْتُمْ فَرِجَالًا أَوْ رُكْبَانًا فَإِذَا أَمِنْتُمْ فَاذْكُرُوا اللَّهَ كَمَا عَلَّمَكُمْ مَا لَمْ تَكُونُوا تَعْلَمُونَ} [البقرة: ٢٣٩[

"Jika kamu dalam keadaan takut (bahaya), maka sholatlah sambil berjalan atau berkendaraan. Kemudian apabila kamu telah aman, maka sebutlah Allah (sholatlah), sebagaimana Allah telah mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui". [Al Baqoroh: 239][10]

D.    SHOLAWAT

Bayak orang mu’min, mu’minat yang membaca sholawat tapi mereka belum faham bahkan belum tahu apa itu solawat, dan siapa rosulluh shallallahu ‘alaihi wasallam yang mereka sholawati selama ini. Oleh karena itu penulisa menjelaskan makna sholawat, dan mengingatkan kembali siapakah rosulullah SAW sebagai berikut:

1.      Penjelasan Makna Shalawat

Yang rajih (kuat) di antara definisi shalawat Allah Subhaanahu Wa Ta’ala kepada hamba-Nya adalah apa yang disebutkan oleh al-Imam al-Bukhari  Rahimahullah dalam Shahih-nya secara mu’allaq dari Abul ‘Aliyah Rufai’ bin Mihran. Beliau berkata,

صَلَاةُ اللهِ ثَنَاؤُهُ عَلَيْهِ عِنْدَ الْمَلَائِكَةِ، وَصَلَاةُ الْمَلَائِكَةِ الدُّعَاءُ
“Shalawat Allah kepada hamba-Nya adalah pujian-Nya kepada hamba di sisi para malaikat, sedangkan shalawat para malaikat adalah doanya.” (al-Hafizh  Rahimahullah berkata, “Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim.” Lihat Fathul Bari, “Kitabut Tafsir”, 8/392)
Di antara dalil yang menunjukkan bahwa shalawat para malaikat bermakna doa adalah hadits dari Abu Hurairah Radhiyallaahu ‘anhu, bahwa Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallambersabda:
لَمْ تَزَلِ الْمَلَائِكَةُ تُصَلِّي عَلَيْهِ مَا دَامَ فِي مُصَلَّاهُ: اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ، اللَّهُمَّ اغْفِرْلَهُ، اللَّهُمَّ ارْحَمْهُ
“Para malaikat senantiasa bershalawat kepada hamba-Nya selama berada di tempat shalatnya. (Mereka mengatakan), ‘Ya Allah, berikan shalawat kepadanya. Ya Allah, ampunilah dia. Ya Allah, rahmatilah dia’.” (Sahih, HR. al-Bukhari dan Muslim dari hadits yang panjang)
Ibnu ‘Abbas Radhiyallaahu ‘anhu berkata, Mereka Bershalawat Yaitu Mendoakan Berkah.” (Diriwayatkan secara ta’liq dan disebutkan sanadnya oleh ath-Thabari Rahimahullah, lihat al-Fath, 8/393)
2.      Mengenal nabi  shallallahu ‘alaihi wasallam
Mengingat zaman yang semakin modern ini bayak orang-orang islam yang lupa bahkan tidak tau akan sejarah kehidupan  nabi muhammad SAW  yang menjadi Uswatu hasanah bagi selurun umat isalm didunia ini oleh karena itu penulis sedikit mengingatkan sejara tentang kehidupan beliu. Sebab dengan mengetahui latar belakang kehidupan beliau SAW, meskipun hanya terbatas kita akan sampai pula pada ajaran-ajarannya, yang selama ini diabaikan bayak orang. Padahal ajaran ma’rifat beliau, itu dapat mengantarkan umat islam meraih sukses luar biasa, tidak hanya sukses sebagai hamba yang patuh pada tuhannya, tetapi sukses dalam berbagai bidang, di antaranya sukseh beramal ma’ruf nahi mungkar, sukses bermuamalah(dagang), sukses menundukkan lawan-lawannya, dan sukses membangun politik.sehingga islam mampu menguasai dunia.
a.      Silsilah Nabi Muhammad saw
Silsilah Nabi Muhammad saw banyak ditemui pada tulisan-tulisan Sejarawan terutama Sirah Nabawiyah, dan tentu saja ada penegasan-penegasan yang bersumber dari Hadist, bahwa nabi Muhammad saw adalah keturunan Ismail as.
عن واثلة بن الأسقع رضي الله عنه قال : سمعت النبي صلى الله عليه وسلم يقول : إن الله اصطفى كنانة من ولد إسماعيل ، واصطفى قريشا من كنانة ، واصطفى من قريش بني هاشم ، واصطفاني من بني هاشم ) أخرجه مسلم.(
dari Watsilah bin Asyqo berkata, aku mendengar Rasulullah bersabda : "Sesungguhnya Allah memilih Kinanah dari keturunan Ismail dan Allah memilih Quraisy dari keturunan Kinanah. Allah memilih Bani Hasyim dari Quraisy dan Allah memilih aku dari keluarga Bani Hasyim" ( diriwayatkan oleh Muslim no hadist : 2276.)
Hadith di atas, adalah informasi dari Rasulullah, mengenai silsilah beliau. Dan tidak ada maksud, untuk membangga-banggakan kemuliaan nasab yang dimilikinya.
Bani Hasyim - Suku Quraisy - Bani Kinanah
Rasulullah berasal dari Bani Hasyim, yang bertanggung-jawab dalam Pemeliharaan Ka'bah. Bani Hasyim dinisbatkan kepada anak keturunan Hasyim bin Abdu Manaf bin Qushay bin Kilab bin Murrah bin Ka'ab bin Lu'ay bin Ghalib bin Fihr (Quraisy). Rasulullah sendiri adalah cicit dari Hasyim bin Abdu Manaf, dengan nasab : Muhammad Rasulullah bin Abdullah bin Abdu Muthalib bin Hasyim.
Keluarga Bani Hasyim, merupakan bagian dari Suku Quraisy, yang merupakan anak keturunan Fihr (Quraisy) bin Malik bin Al Nadhar bin Kinanah. Sementara Suku Quraisy, merupakan pecahan dari Bani Kinanah, yang berasal dari Kinanah bin Khuzayma bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma'ad bin Adnan
.Sebagian besar bangsa Arab, termasuk Bani Kinanah, hanya mengetahui leluhur mereka sampai kepada Adnan. Umar bin Khatab pernah berkata : "Kami mengetahui daftar nenek moyang hanya sampai kepada Adnan", bahkan Ibnu Abbas pernah menyatakan "antara Adnan dan Ismail ada 30 generasi yang tidak diketahui". Nasab Muhammad Rasulullah
Melalui penelitian yang panjang, akhir-akhir ini diperoleh data mutahir mengenai leluhur Rasulullah, yang dimulai dari Adnan sampai kepada Nabi Ibrahim, yaitu :
Adnan bin Add bin Humaisi‘ bin Salaman bin Aws bin Buz bin Qamwal bin Obai bin ‘Awwam bin Nashid bin Haza bin Bildas bin Yadlaf bin Tabikh bin Jahim bin Nahish bin Makhi bin Ayd bin ‘Abqar bin ‘Ubayd bin Ad-Da‘a bin Hamdan bin Sanbir bin Yathrabi bin Yahzin bin Yalhan bin Arami bin Ayd bin Deshan bin Aisar bin Afnad bin Aiham bin Muksar bin Nahith bin Zarih bin Sami bin Wazzi bin ‘Awda bin Aram bin Qaidar bin Nabi Ismail bin Nabi Ibrahim ("Ar Raheeq Al Makhtum", tulisan Syaikh Safi-ur Rahman al-Mabarakpuri).
Sehingga Nasab Rasulullah sampai kepada Nabi Ibrahim, adalah sebagai berikut:
Muhammad Rasulullah bin Abdullah bin Abdu Muthalib bin Hasyim (cikal bakal Bani Hasyim) bin Abdu Manaf bin Qushay bin Kilab bin Murrah bin Ka'ab bin Lu'ay bin Ghalib bin Fihr (cikal bakal Suku Quraisy) bin Malik bin Al Nadhar bin Kinanah (cikal bakal Bani Kinanah) bin Khuzayma bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma'ad bin Adnanbin Add bin Humaisi‘ bin Salaman bin Aws bin Buz bin Qamwal bin Obai bin ‘Awwam bin Nashid bin Haza bin Bildas bin Yadlaf bin Tabikh bin Jahim bin Nahish bin Makhi bin Ayd bin ‘Abqar bin ‘Ubayd bin Ad-Da‘a bin Hamdan bin Sanbir bin Yathrabi bin Yahzin bin Yalhan bin Arami bin Ayd bin Deshan bin Aisar bin Afnad bin Aiham bin Muksar bin Nahith bin Zarih bin Sami bin Wazzi bin ‘Awda bin Aram bin Qaidar bin Nabi Ismail bin Nabi Ibrahim.
b.      Kelahiran Nabi Muhammad SAW
Nabi Muhammad SAW adalah anak Abdullah bin Abdul-Muthalib. Ibunya benama Aminah binti Wahab. Kedua orangtuanya itu berasal dari suku Quraisy yang terpandang dan mulia. Nabi Muhammad SAW lahir pada hari senin, 12 rabi’ul awwal tahun gajah (atau, 20 april 571 masehi). Dinamakan tahun gajah, karena ketika beliau lahir, kota Makkah diserbu oleh raja Brahahdan tentaranya dari negeri Habasyah dengan menunggang gajah. Mereka hendak menghancurkan Ka’bah karena iri hati terhadapnya. Tetapi Allah melindungi bangunan suci itu dan seluruh penduduk Makkah, dengan menjatuhkan bati-batu sijjil ( dari neraka yang amat panas) kepada tentara itu. Maka binasalah mereka semuanya.
Ketika Nabi Muhammad SAW masih di dalam kandungan ibunya, Abdullah, ayahnya, pergi ke negeri Syam (Siria) untuk berdagang. Tetapi, sepulang dari sana, ketika sampai di kota Madinah, ia menderita sakit dan wafat dalam usia 18 tahun. Abdullah dimakamkan di kota Madinah. Maka, Nabi Muhammad SAW dilahirkan ke dunia dlam keadaan yatim, di tengah-tenhgah masyarakat jahiliyah penyembah berhala, penindas kaum lemah, perampas hak orang, dan bahkan pembunuh kaum wanita.
c.       Halimah As-Sa’diyah Menjadi Ibu Susu Nabi Muhammad Saw
Sudah menjadi adat bangsa Arab ketika itu, bahwa bayi sesorang disusukan oleh wanita lain. Begitu pula halnya Nabi Muhammad SAW. Beliau disususkan kepada seorang wanita dusun bernama Halimah as-Sa’diyah. Empat tahun lamanya beliau tinggal di dusun Bani Sa’ad bersama ibu susunnya itu.
Menjelang usia lima tahun, Halimah as-Sa’diyah mengembalikan Nabi Muhammad SAW kepada ibunya, karena telah terjadi peristiwa atas anak asuhnya itu yang mencemaskan hatinya. Ketika di dalam permainan bersama kawan- kawannya, Nabi Muhammad tiba-tiba didatangi dua laki-laki berpakaian serba putih , membaringkannya, kemudian melakukan sesuatu atas dada anak tersebut. Meskipun tidak sesuatu pun terjadi terhadap Nabi Muhammad SAW setelah peristiwa itu, namun Halikmah as-Sa’diyah amat khawatir. Maka ia segera bawa Nabi Muhammad SAW kembali kepada keluarganya di Makkah.
d.      Di Bawah Asuhan Kakeknya, Abdul-Muthalib
Siti Aminah amat setia terhadap suaminya. Sering kali ia bersama anaknya pergi ke Madinah untuk berziarah ke makam suaminya, sekaligus bersilahturahmi kepada keluarganya, Bani Najjar, disana. Suatu kali, dala perjalanan pulang dari Madinah , seusai berziarah, Siti Aminah jatukh sakit di desa Abwa’ (antara Makkah dan Madijnah). Beberapa saat kemudian, ia wafat disana, meninggalkan Nabi Muhammad SAW yang ketika itu baru berusia 6 tahun. Mka jadilah Nabi Mhammad SAW yatim-piatu. Bersama Ummu Aiman, pembantunya, Nabi Muhammad SAW kembali ke Makkah. Beliau kemudian dipelihara oleh kakeknya, Abdul-Muthalib, hingga menjelang 9 tahun.
e.       Di Bawah Asuhan Pamannya, Abu Thalib
Selama tiga tahu bersama kakeknya, Nabi Muhammad SAW akhirnya dipelihara oleh pamannya, Abu Thalib, karena kakeknya itu meninggal dunia. Abu Thalib adalah seorang sesepuh kaum Quraisy yang disegani oleh kaumnya. Meskipun demikian, dia bukanlah tergolong orang kaya. Abu Thalib hanyalah seorang pedagang biasa yang sering merantau ke negeri Syam bersama serombongan kafilah dagangnya
Ketika berusia 12 tahun, Nabi Muhammad SAW diajak oleh pamannya itu pergi berdagang ke Syam. Sampai di suatu dusun perbadatasan Syam, Abu Thalib bersama kemenakannay itu singgah di rumah seorang pendeta Nasrani yang soleh, bernama Bahira. Dari kitab Taurat dan Injil yang dipelajarinya, pendeta Bahira dapat mengetahui cirri-ciri kenabian yang ada pada diri Nabi Muahmmad SAW yang masih kecil itu. Mka dengan serta-merta, pendeta Bahira memberitahukan hal itu kepad Abu THalib seraya berkata : “Wahai saudaraku, sesungguhnya anakmu ini adalah manusia pilihan Allah, calon pemimpin umat manusia di dunia ini. Maka jagalah id baik-baik. Bawalah ia kembali, sebab aku khawatir ia diganggu oleh orang-orang Yahudi di negeri Syam. Bahkan, jika sekiranya kaum Yahudi itu mengetahui bahwa ia adalah calon Rasul Allah, maka tentulah ia akan membunuhnya.” Maka pulanhlah Abu Thalib ke Makkah bersama Nabi Muhammad SAW sebelum mereka sampai ke negeri Syam.
f.       Berdagang Ke Negeri Syam
Setelah Nabi Muhammad SAW berusia hamper 25 tahun, Abu Thalib merasa bahwa kemekanannya itu telah cukup dewasa. Maka dipanggilnya Nabi Muhammad SAW, lalu ditawarkan kepadanya suatu pekerjaaan yang menguntungkan, seraya berkata : “Wahai anakku, sesungguhnya kita bukanlah keluarga yang beerkecukupan. Bahkan, kurasakan akhir-akhir ini kebutuhan kita semakin sulit didapat. Alangkah baiknya jika engkau pergi kepada Khadijah untuk meminta izinya membawa barang-barang dagangannya ke negeri Syam. Mudah-mudahan dari usaha itu engkau akan beroleh keuntungan yang besar.”
Nabi Muhammad SAW menyetujui usul pamannya, sebab beliau memaklumi sepenuhnya akan kesulitan yang dihadapi pamannya itu dalam menanggung beban belanja rumah tangganya. Segera beliau pergi kepada Siti Khadijah untuk meminta izinnya memperdagangkan dagangannya. Siti Kadijah adalah seorang janda kaya di Makkah. Ia dikenall sebagai wanita Quraisy yang mulia karena keturunan dan akhlaknya. Ia adalah waniita budiman, gemar membantu sesamanya, dan senantiasa menjaga kehormatan dirinya, sehingga mendapat gelar At-Thahirah (wanita suci).
Menanggapi permohona Nabi Muhammad SAW, Siti Khadijah tanpa piker panjang langsung menyambutnya dengan senang hati, karena ia telah cukup mengenal Nabi Muhammad SAW sebagia pemuda yang ramah, jujur, dan sopan-santun. Siti Khadijah amat kagum terhadap pemuda Muhammad. Lebih-lebih ketika ia mendengar sendiri dari Maisarah, bagaimana agungnya perangai Nabi Muhammad SAW selam di perjalanan maupun ketika berdagang. Maka berubahlah rasakagum itu menjadi rasa cinta.
g.      Perkawinan Nabi Muhammad SAW dengan Siti Khadijah
Hubungan perdagangan antara Nabi Muhammad SAW dengan Siti Khadijah akhirnya diteruskan ke jenjang perkawinan. Rupanya, Allah SWT menghendaki demikian, karena ada banyak hikmah di balik itu. Dalam suatu upacara yang sederhana, dilangsungkannya akad nikah diantara keduanya, suatu pernikahan yang telah menorah lembaran sejarah islam. Ketika itu, Nabi Muhammad SAW berusia 25 tahun, sementara Siti Khadijah telah berusia hamper 40 tahun. Pernikahan ini membuahkan empat anak putri dan dua orang putra, masing-masing Zainab, Ruqayyah, Ummu Kaltsum, Fatimah, Qasim dan Abdullah. Tetapi, atas kehendak Allah SWT, kedua anak laki-laki beliau wafat ketika masih kanak-kanak.
h.      Diangkat Menjadi Seorang Rasul
Selama hidup bersama Siti Khadijah, Nabi Muhammad SAW merasa bahagia dan tentaram. Meskipun kaya-raya, Siti Khadijah tidak pernah menampakkan keangkuhan dihadapan suaminya itu, bahkan ia amat merendakan hatinya. Nabi Muhammad SAW sering kali pergi ber-tahannuts ( menyendiri dan beeribadah) di Gua HIra, kira-kira 10 km jaraknya dari kota Makkah. Beliau biasa berdiam diri di gua itu selam beberapa hari, kemudian pulang kembali setelahnya.
Suatub ketika saat beliau sedang berdiam di Gua HIra, tiba-tiba  dating maliakat Jibril melingkupinya seraya berkata : “Bacalah!” Nabi Muhammad SAW menjawab sambil bergetar: “Aku tidak bisa membaca.” Jibril berkata lagi: “Bacalah!”” kembali Nabi Muhammad menjawab: “Aku tidak bisa membaca.” Untuk ketiga kalinya, Jibril berkata lagi: “Bacalah!” Dan lagi-lagi Nabi Muhammad SAW menjawab : “Aku tidak bisa membaca.”
Maka, berkatalah Jibril kemudian, seperti yang disebutkan dalam AL-Qur’an :
Artinya : Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dengan perantaraan kalam. DDia mengajarkan kepad amanusia apa yang tidak diketahuinya. (Al-Alaq : 1-5)
Setelah itu Jibril  menghilang. Nabi Muhammad SAW merasa amat ketakutan. Beliau segera meninggalkan gua itu dan kembali pulang sambil bergetar badannya. Sampai di rumah, dia berkata kepada istrinya : “Selimuti aku, selimuti aku, selimuti aku.” Khadijah hyang prihatin atas keadaan suaminya itu segera menidurkan nabi Muhammad SAW dan menyelimutinya seraya menenangkan hatinya. Setelah beristirahat beberapa saat, nabi Muhammad SAW lalu menceritaka kejadian yang dialaminyabitu kepada istrinya. Mendengar cerita suaminya, Siti Khadijah kemudian berkata : “Wahai Muhammad, tenangkanlah hatimu. Sesungguhnya Allah tidak akan menyia-nyiakanmu, sebab engkau adalah orang yang suka menolong, jujur, dan senantiasa menyambung tali persaudaraan
Siti Khadijah kemudian membawa Nabi Muhammad SAW kepada sepupunya yang bernama Waraqah bin Naufal, seorang ahli kitab yang benyak mempelajari Taurat dan Injil. Mendengar kisah Nabi Muhammad SAW, Waraqah kemudian berkata : “Sesungguhnya suamimu ini adalah calon Nabi dan Rasul Allah. Telah dsatang kepadanya malaikat Jibril yang juga pernah dating kepada Musa dan Isa.
i.        Nabi Muhammad SAW Wafat
Dengan penuh rasa Syukur, Nabi Muhammad SAW mengakhiri tugasnya sebagai seorang Rasul, dengan mengislamkan seluruh penduduk Makkah, Madinah, dan daerah-daerah lain di seputar Jazirah Arabia. Setelah menderita sakit selama beberapa hari, pada tanggal 12 Rabi’ul Awwal tahun ke-11 Hijriyah, beliau berpulang ke rahmatullah dalam usia 63 tahun. Nabi Muhmmad SAW dimakamkan di kota Madinah. Sebelumnya, beliau sempat berpesan kepada keluarganya, para sahabatnya, dan seluruh kaum Muslimin dengan sabdanya yang termasyhur :
Telah kutinggalkan untuk kalian dua perkara yang apabila kalian berpegang teguh kepadanya, niscaya tidak akan tersesat untuk selama-lamanya, yakni Kitabullah (Al-Qur’an) dan Sunnah Rasul-Nya.[11]



BAB III
ANALISA MASALAH
A.    Keutamaan Zikir Kepada Allah
Allah Ta’ala berfirman:
وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَر
“Dan sungguh zikir kepada Allah itu lebih besar.(QS. Al-Ankabut: 45)
Allah Ta’ala berfirman:
فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ
“Maka ingatlah kalian kepada-Ku niscaya Aku akan ingat kepada kalian.” (QS. Al-Baqarah: 152)
Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu dia berkata: Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي وَأَنَا مَعَهُ إِذَا ذَكَرَنِي فَإِنْ ذَكَرَنِي فِي نَفْسِهِ ذَكَرْتُهُ فِي نَفْسِي وَإِنْ ذَكَرَنِي فِي مَلَإٍ ذَكَرْتُهُ فِي مَلَإٍ خَيْرٍ مِنْهُمْ وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَيَّ بِشِبْرٍ تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ ذِرَاعًا وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَيَّ ذِرَاعًا تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ بَاعًا وَإِنْ أَتَانِي يَمْشِي أَتَيْتُهُ هَرْوَلَةً
“Aku sesuai dengan prasangka hamba-Ku, dan Aku selalu bersamanya jika ia mengingat-Ku. Jika ia mengingat-Ku maka Aku akan mengingatnya. Jika ia mengingat-Ku dalam suatu kumpulan orang, maka Aku akan mengingatnya dalam perkumpulan yang lebih baik daripada mereka. Jika ia mendekatkan diri kepada-Ku sejengkal, maka Aku mendekatkan diri kepadanya sehasta. Jika ia mendekatkan diri kepada-Ku sehasta, maka Aku akan mendekatkan diri kepadanya sedepa. Dan jika ia mendatangi-Ku dalam keadaan berjalan, maka Aku akan mendatanginya dalam keadaan berlari.” (HR. Al-Bukhari no. 7405 dan Muslim no. 2675)[12]
Dari Abu Ad-Darda` radhiallahu anhu bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
أَلَا أُنَبِّئُكُمْ بِخَيْرِ أَعْمَالِكُمْ وَأَرْضَاهَا عِنْدَ مَلِيكِكُمْ وَأَرْفَعِهَا فِي دَرَجَاتِكُمْ وَخَيْرٍ لَكُمْ مِنْ إِعْطَاءِ الذَّهَبِ وَالْوَرِقِ وَمِنْ أَنْ تَلْقَوْا عَدُوَّكُمْ فَتَضْرِبُوا أَعْنَاقَهُمْ وَيَضْرِبُوا أَعْنَاقَكُمْ قَالُوا وَمَا ذَاكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ ذِكْرُ اللَّهِ
“Maukah kalian saya beritahukan tentang sebaik-baik amalan kalian, yang lebih dicintai oleh Rabb kalian, lebih mengangkat derajat kalian, dan ini lebih baik bagi kalian daripada kalian bersedekah dengan emas dan perak, lebih baik daripada kalian berperang dengan musuh-musuh kalian kemudian kalian tebas batang leher mereka atau mereka menebas batang leher kalian?” Para sahabat bertanya, “Apakah amalan itu wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Berzikir kepada Allah.”
(HR. At-Tirmizi no. 3377, Ibnu Majah no. 3780, dan dinyatakan shahih oleh Al-Albani dalam Shahih Al-Jami’ no. 2629)
Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
سَبَقَ الْمُفَرِّدُونَ قَالُوا وَمَا الْمُفَرِّدُونَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ الذَّاكِرُونَ اللَّهَ كَثِيرًا وَالذَّاكِرَاتُ
“Al-mufarridun telah mendahului.” Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah al-mufarridun itu?” Beliau menjawab, “Yaitu laki-laki dan perempuan yang banyak berzikir kepada Allah.” (HR. Muslim no. 2676)[13]
Penjelasan ringkas:
1.      Dari dalil-dalil di atas, kita bisa mengetahui beberapa keutamaan zikir kepada Allah:
Zikir merupakan amalan terbaik dan terbesar yang seorang muslim mendekatkan diri kepada Allah dengannya.
2.      Orang yang senantiasa berzikir kepada Allah juga akan senantiasa diingat oleh Allah. Dan jika Allah mengingat seorang hamba, maka itu mengharuskan adanya rahmat, pertolongan, perlindungan, pengabulan doa, dan seterusnya dari Allah Ta’ala kepada hamba tersebut.
3.      Allah Ta’ala akan menyebut nama-nama orang yang berzikir tersebut di sisi para malaikat
4.      Zikir lebih utama daripada berinfak dengan emas dan perak.
5.      Zikir lebih utama daripada berperang di jalan Allah. Walaupun di sini tentunya butuh perincian.
6.      Orang-orang yang berzikir kepada Allah adalah orang-orang yang terdepan dalam hal keutamaan.
7.      Berzikir kepada Allah akan melahirkan semangat untuk beramal sehingga dia bisa mendahului yang lainnya dalam mengamalkan suatu amalan saleh.
8.      Mereka yang berzikir kepada Allah akan masuk surga pertama kali sebelum yang lainnya. Karena mereka adalah orang-orang yang terdepan dan mendahului yang lain dalam hal keutamaan, baik di dunia maupun di akhirat.
B.     Keutamaan Shalawat Kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam
Banyak sekali hadits yang menjelaskan tentang keutamaan bershalawat kepada Nabi, dan kami akan menyebutkannya sebagian, di antaranya:
1.      Imam Muslim rahimahullah meriwayatkan:
عن أبي هريرة أن رسول الله -صلى الله عليه وسلم- قال: من صلى عليَّ صلاة واحدة، صلى اللَّه عليه عشرًا .مسلم حديث  ٤٠٨
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, sesungghnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:”Siapa saja yang bershalawat kepadaku satu shalawat, Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh.” (Muslim hadits no.408)
2.      Imam an-Nasaai rahimahullah meriwayatkan:
عن أنس أن النبي -صلى الله عليه وسلم- قال: من صلى عليَّ صلاة واحدة،صلى اللَّه
عليه عشر صلوات، وحُطت عنه عشر خطيئات، ورُفعت له عشر درجات .حديث صحيح: صحيح النسائي للألباني ج١ص ٤١٥
Dari Anas radhiyallahu ‘anhu, sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:”Siapa saja yang bershalawat kepadaku satu shalawat, Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh shalawatdan dihilangkan darinya sepuluh kesalahan dan dinaikkan untuknya sepuluh serajat.”[14]
 Imam Nasaai rahimahullah juga meriwayatkan:
عن ابن مسعود أن النبي -صلى الله عليه وسلم- قال:  إن للَّه ملائكة سياحين في الأرض يبلغوني عن أمتي السلام .حديث صحيح: صحيح النسائي للألباني ج١ص٤١٠.
Dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:”Sesungguhnya Allah memiliki Malaikat-malaikat yang berkeliling di muka bumi, untuk menyampaikan kepadaku salam dari umatku.”(Hadits shahih, Shahih Imam Nasaai oleh al-Albani rahimahullah jilid 1 hal: 410)
3.      Imam ath-Thabrani rahimahullah meriwayatkan:
عن أبي الدرداء أن رسول الله -صلى الله عليه وسلم- قال: من صلى عليَّ حين يصبح عشرًا وحين يُمسي عشرًا أدركته شفاعتي يوم القيامة .[حديث حسن: صحيح الجامع للألباني حديث.٦٣٥٧
Dari Abu Darda radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:”Siapa saja yang bershalawat kepadaku sepuluh kali di waktu pagi dan sore, maka dia akan mendapatkan syafa’atku pada hari Kiamat.” (hadis hasan, Shahih al-Jami’ oleh al-Albani hadits no.6357)
1.      Manfaat Shoawat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam
Sesunguhnya sholawat yang dibaca oleh seorang muslim akan mengandung beberapa manfaat, dimana hal itu bermanfaat bagi kehidupan dunia dan akhirat, di dalam kitab HADAIQUL ANWAR ada terdapat empat puluh dua manfaat bacaan sholawat. Demikianlah mahal sebuah bacaan sholawat yang dibaca oleh seorang mu’min, yang mempunyai hati suci. Dan sebagian dari manfaat shoalawat sebagai berikut:
1.         Membaca shalawat sebagai bentuk realisasi ketaatan kepada perintah Allah Ta’ala.
2.         Mencontoh Allah dalam membaca shalawat.
3.         mencontoh para malaikat-Nya.
4.         Mendapat balasan sepuluh rahmah dari Allah setiap membaca sekali shalawat.
5.         Diangkat sepuluh derajat karena membaca sekali shalawat.
6.         Ditulis sepuluh kebaikan bagi yang membaca sekali shalawat.
7.         Dihapus sepuluh keburukan bagi yang membaca sekali shalawat.
8.         Menjadi sebab utama dikabulkan doa.
9.         Menjadi sebab meraih syafaat Nabi.
10.     Mendapat pengampunan dari Allah.
11.     Allah akan mencukupi hidupnya dari berbagai macam keluh kesah.
12.     Sebagai sebab dekatnya seorang hamba dengan Nabi Muhammad Shallallahu'alaihi wa sallam nanti pada hari kiamat.
13.     Shalawat bisa mengganti dan menduduki ibadah shadaqoh.
14.     Menjadi sebab terpenuhi berbagai macam hajat kebutuhan.
15.     Meraih shalawatnya Allah dan shalawatnya para malaikat atasnya.
16.     Menjadi sebab seseorang meraih kesucian dan kemuliaan.
17.     Orang yang gemar membaca shalawat akan mendapat kabar gembira sebelum matinya.
18.     Akan meraih keamanan dan keselamatan dari rintangan hari kiamat.
19.     Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam akan menjawab shalawat dan salam kepada orang-orang yang membaca shalawat dan salam kepadanya.
20.     Bisa membantu seorang hamba mengingatkan sesuatu yang terlupa.
21.     Menjadi sebab berkahnya suatu majlis agar tidak kembali pulang dalam keadaan merugi dan cacat.
22.     Membaca shalawat mampu mengusir dan melenyapkan kemiskinan.
23.     Membaca shalawat mampu menghilangkan penyakit bakhil dari seorang hamba.
24.     Menjadi selamatnya seorang hamba dari doanya Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam yang buruk, karena beliau mendoakan celaka bagi yang mendengar nama disebut tidak membaca shalawat.
25.     Membaca shalawat menjadi jalan menuju sorga.
26.     Selamat dari busuknya majlis karena membaca shalawat.
27.     Membaca shalawat menjadi penyempurna bagi pembicaraan pada saat berkhutbah.
28.     Menjadi sebab sempurnanya cahaya seorang hamba pada saat meniti titian.
29.     Membaca shalawat akan mengeluarkan seseorang dari sifat kasar dan keras kepala.
30.     Menjadi sebab langgengnya pujian Allah atasnya.
31.     Mendatangkan keberkahan kepada orang yang membaca shalawat.
32.     Orang yang membaca shalawat akan meraih rahmat dari Allah.
33.     Sebagai bukti cinta Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam secara abadi.
34.     Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam akan selalu mencintai orang yang membaca shalawat.
35.     Menjadi sebab seorang hamba meraih hidayah.
36.     Nama orang yang membaca shalawat akan disampaikan kepada Nabi Shallallahu'alaihi wa sallam
37.     Menjadi sebab teguhnya kaki pada saat meniti titian.
38.     Dengan membaca shalawat berarti seseorang telah menunaikan haknya Nabi Muhammad Shallallahu'alaihi wa sallam atasnya.
39.     Mengandung dzikir dan syukur kepada Allah.
40.     Shalawat adalah doa karena dengan membaca shalawat berarti telah memuji khalilullah dan kekasih-Nya. Dengan itu berarti telah mendoakan baik untuknya.
Dari beberapa manfaat diatas dan dibawah ini sebagian uraiyan manfaat sholawat.
a.       Mengikuti perintah Allah SWT
Mengapa mebaca sholawat nabi dikatakan mengikuti perintah Allah.? Sebab dalam sudah jelah dan sudah termaktub. Bahwa dalam Al-Quran, surat Al-Ahzaab, ayat 56. Disana di terangkan sebagai berikut:
“Sesunggunya Allah dan malaikat-malaikatNya bersholawat untuk nabi. Hai orang-orang yang beriman bersholawatlah kamu kalian untuk nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.”
Jika kita tela membaca firman Allah tersebut diatas, maka kita bisa berpikir, bahwa sholawat itu merupakan anjuran. Bahwa sebagian ulama’ berpendapat bahwa sholawat bagi orang mu;min itu merupakan hal yang wajib. Sebab perintahNya terdapat dalam Al-Qur’an. Namun ada juga yang berpendapat sholawat itu sunat muakat belaka. Sebenarnya perbedaan pendapat itu tidak perlu di permasalahkan. Namun tanamkanlah dalam hati bahwa sholawat merupakan suata amalan yang mengikuti perintah Allah dalam Al-Quran.
Apabila kita merasa orang mukmin sejati, orang muslim yang taat maka sholawat ini kita pandang suatu yang amat penting. Mengapa demikian? Sebaba anjuran perintah Allah dan firmanNya hanya ditujukan pada orang-orang yang beriman. Lalu bagaimana dengan orang kafir atau ahli kitab? Ahli kitab yang masih masuk islam sepenuhnya, maka bukan berarti kendatipun ia membaca berkali-kali sholawat atas nabi. Sebab sifay sholawat yang diterima dan mampu menembus langit, lalu sampai ke srasy adalah sholawat-sholawat yang dibaca orang-orang mukmin, yang hatinya penuh dengan kebersihan dan penuh iman.
b.      Agar Diangkat Derajatnya
Derajat itu sma artinya dengan pangkat atau kedudukan. Misalnya dalam sutu jajaran kantor, maka disana terdapat tingkat kedudukan mulai manajer, mandor, pengawas sampai kuli. Untuk mempercepat kenaikan pangkat golongan tentunya kita arus mengabdi pada perusahaan itu dengan penuh ketekunan. Disamping itu kita harus bisa merebut hati mandor atau pengawas, agar dia selalu memper hatikan kita.
Sesungguhnya kehidupan didunia tak jauh pula dengan kehidupan akhirat. Namun yang membedakan adalah bahwa Allah itu segala-galanya dan rosulullah adalah nabi, maka jalan satu-satunya yang ditempuh adalah membaca sholawat. Bersholawat bagi orang mukmin akan mempengaruhi nasibnya kelak di hari kiamat. Sebab Allah akan memberi derajat baginya dan akan dimasukkan ke surga.
Rosulullah SAW.  bersabda, “Siapa saja yang bershalawat kepadaku satu shalawat, Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh shalawatdan dihilangkan darinya sepuluh kesalahan dan dinaikkan untuknya sepuluh serajat.”(Hadits shahih: Shahih an-Nasaai oleh al-Albani rahimahullah jilid 1hal:415 )
Dalam sebuah kitab tambihul ghofilin, disana dijelaskan bahwa syeh mundanir menegaskan bahwa, “sudah menjadi tradisi atau adat para remaja da tokoh-tokoh terhormat, suka mengagungkan mereka yang mau memperhatikan atau memuliakan para simpatisan atau kawan-kawan dekatnya. Maka sungguh, Allh SWT, adalah raja atas degala raja. Dia maha mulia dan berhak atas kebijaksanaan atau sifat-sifat yang terpuji yang biasa dilakukan umat manusia khususnya para raja dan tokoh-tokoh terhormat lainnya. Makabagi orang yang suka megagungkan kekasih dan nabi Allah SAW. Dengan bersholawat kepadanya pasti memperoleh rohmad Allah yang mulia, dibersihkan segala dosanya dan di tinggikan derajatnya.
c.       Akan ditulis sepuluh kebaikan
Jika mendengar nama rosulullah disebut, lalu kita mendengarnya, maka sebaiknya bersholawat untuknya. Sebab jika sholawat yang kita baca sampai keatas sana, maka akan diterima Allah. Selanjutnya dibalas dengan sepuluh kebaikan. Lebih lanjut, rosulullah SAW sendiri pernah bersabda, “siapa yang bersholawat untuk ku dari umatku, maka dicatat baginya sepuluh kebaikan dan dihapus baginya sepluh keburukan”. (Al hadisat)
Demikianlah janji rosulullah SAW dalam sebuah hadistnya. Oleh karenanya, adalah orang mukmin yang tak berpikir jika nama rosulllah didengar disebut orang tetapi dia diam saja. Padahal jika menjawab dan bersholawat, tidak memakan bayak waktu dan tenaga padahal kita dapat bayak pahala jika kita mau bersholawat. Selama kita masih diberi umur masih hidup dan masih bisa bersholawat. Maka besholawatlah untuk nabi. Sebab sesungguhnya yang demikian itu merupakan suatu peluang bagi kaum muslimin berlomba-lomba untuk mencari pahala dan syafaatnya. Dan demikian itu merupakan bekal atau tabungan kelak dihari kiamat.
d.      Dihapus Sepulu Keburukan
Berkali-kali penulis singgung, bahwa setiap hari kita ini tak lepas dari dosa dan kesalahan. Jika dihitung secara cermat, kiranya lebih bayak dosa yang kita lakukan dari pada kebaikannya. Oleh sebab itu, kita harus mawas diri. Jalan apakah kiranya untuk mengikis dosa-dosa itu? Salah satu jalan adalah bersholawat atas nabi SAW. Karna bersholawat padanya bisa menghapus sepuluh keburukan atau sepuluh dosa.
e.       Mengharap Terkabulnya Do’a
Sholawat bisa mempengaruhi terkabulnya do’a. Sebab do’a yang klita ucapkan sulit sekali untuk menembus langit. Dan belumtentu semua do’a dan permohonan bisa sampai kepada yang dituju. Mengapa Demikian? Menurut hadist do’a akan terhalang dan kembali kepada pembacanya jika tidak disertai Sholawat. Seperti sabda rosulullah SAW,”do’a tidak akan naik kelangit jika tidak melewati sebuah dinding, jika do’aitu disertai Sholawat untukku, maka ditembuslah dinding itu dan masuklah do’a kelangit dan jika tidak kembalilah do’a itu kepada pengucapnya”.
Dihikayatkan bahwa seorang Zahid bertemu rosulullah SAW dalam mimpinya, sekan-akan beliou tidak melihat dan meng hiraukannya, “tidakkah  rosullullah mengenal aku? Aku adalah fulan, azzahid mendengar para ulamak berkata, bahwa nabi mengenal umatnya, sebagai mana bapakan mengenal anaknya” kata azzahid.
Nabi muhammad SAW menjawab,”benar yang dikat ulama’, bahwa nabi mengenal umatnya seperti kedua orang tua mengenal anaknya. Tapi yang dimaksud ialah mereka yang bersholawat untuk nabi sebayak sembayangnya” jawab nabi muhammad SAW.
f.       Mengharapkan Tercukupi Kebutuhan Hidupas
Seorang yang suka membaca sholawat hatinya jerni dan rasa syukur selalu terpelihara, artinya perasaan serba kekurangan tak pernah terlintas dalam benaknya. Saya pernah kenal dengan seorang miskin, namun ahli ibadah. Sekilas jika kita memandang dan mengamatinya, betapa sngat menyedihkan keadaan nasibnya. Namun walau demikian tidak penah mengeluh. Lalu saya tanya mengapa dan apa rahasianya dia tidak mengeluh? Jawabnya karna kebutuhan saya tercukupi. Bagaimana bisa ? jawabnya, “sebab aku dan keluarga ku senantiasa membaca sholawat setiap siang dan malam hari.
g.      Mnyebabkan Dekat Kepada Nabi Saw
Setip orang muslim yang mukmin pasti cinta pada nabi SAW dan setia membaca sholawat atasnya, pertanyan dan susunan setia orang mukmin, tela disebut.”bahwa muhammad adalah rosulullah”. Dan semua cinta kepanya kita semua ingin dekat kepadanya kelak diakhirat. Dalam sebuah hadist dijelaskan bahwa rosullullah bersabda. “perbayaklah membaca sholawat atasku, karna pertama kali sesuatu yang di pertanyakan padamu didalam kubur adalah tentang aku”
Demikianlah peringatan rosulullah yang sebenarnya perlu kita perhatikan. Karna beliau telah bersahda barang siapa yang enggan menbaca sholawat berarti bukan golongannya. Dengan demikian maka diakhirat nanti itu sulit ikut shof atau barisan siapa. Sedangkan bagi orang-orang mukmin yang suka membaca sholawat merupakan golongannya. Jadi pada kesimpulannya bahwa sholawat akan membuat dan menjadikan dirikita dekat pada rosulullah SAW.
Pada suatu saat rosulullah pernah juga bersabda” celakalah bagi mereka yang tidak bisa melihat aku bersok dihari kiamat.”
h.      Menempati Kedudukan Sedekah
Tekun bersholawat manakala nama rosulullah disebut, maka sama saja berseda pada fakir miskin. Artinya jika kita bersholawat atas nabi maka harga diri sholawat itu sama dengan kita memberi sedekah kepada fakir miskin, dan bacaan itu akan dilipat gandakan, dalam hadist diterangkan “ bacakan sepuluh kali untuknya. Siapa yang membaca sholawat nabi sebayak seratus kali Allah akan bersholawat kepadanya.
Rosululla SAW bersabda.”bacalah sholawat atasku, karan bacaan sholawat kepadaku itu termasuk zakat bagimu dan akan dilipat gandakan (oleh Allah).
i.        Menhapus Kesan Kikir dan Bahil
Orang mikmin yang enggan membaca sholawat tetkala nama rosulullah disebut, maka dia termasuk orang-orang yang rugi. Dia termasuk bukan golongan umat mohammad. Dan rosulullah sendiri memberi predikat orang yang bahil atau kikir. Dari ali ra. Bahwasanya rosulullah pernah bersabda, “Orang bahil ialah yang disebut namaku kepadanya lalu ia tak mau bersholawat kepadaku”
Dalam kehidupan sehari-hari, orang yang kikir pasti dijauhi temannya, orang yang bahil pasti dibenci para tetangganya. Dan dalam akhirat nanti, harus mempertanggung jawabkan harta kekayaannya yang tak pernah dizakati. Tentu kita masih ingat cerita Tsalabah, seorang mukmin ahli sholat jama’ah. Tetapi karena ia menjadi kaya akhirnya lupa sholat. Bahkan tetkala tiba pembayaran zakat, nabi menarik utusan untuk menarik zakat kerumahnya, namun Tsalabah menolak. Akhirnya diberi predikat orang kikir, yang di persamakan dengan orang mukmin yang tak mau membaca sholawat atas nabi. Jadi seorang mukmin tetkala nama agung nabi SAW disebut tapi tak mau membaca sholawat atasnya, berarti sma saja dengan Tsalabah yang durhaka karna kekayaannya.
j.        Bisa Menghapus Kefakiran Pembacanya
Orang yang fakir, memang menyedihkan. Kita tak mau menjadi orang yang fakir Harta, fakir ilmu maupun fakir iman. Oleh sebab itu disamping menempuh jalan usaha semaksimal mungkin, disamping berdo’a, maka untuk meng hapus kefakiran dalam kita hendaknya melengkapi do’a itu dengan sholawat. Sebab sholawat bisa meng hapus kefakiran bagi pembacanya.
Sesungguhnya Allah maha segala-galanya, orang yang sekarang keadaannya fakir dan sangat menyedihkan, bisa saja berubah menjadi jutawan, jika Allah menghendakinya.
Sekali lagi tanamkan dalam hati, jika tuhan telah berkehendak, maka tak ada yang sulit bagiNya. Oleh karena itu seandainya sekarang kita ini dalam keadaan fakir maka itu suatu cobaan dariNya. Kita perlu tabah menghadapinya. Kita berusaha semaksimal mungkin agar fakir kita segera lenyap, jangan lupa, rajin-rajinlah membaca sholawat atas nabi, sebab sholawat bisa menghapus kefakiran kita.
k.      Bisa Melepas Kehinaan Bagi Pembacanya
Diriwayatkan dari abu huroiroh bahwasanya rosulullah bersbda, “hinalah hidung oraang yang ketika disebat namaku tidak membacakan sholawat kepadaku”
Orang yang hina dimata rosulullah, maka dapat dipastikan dia orang yang celaka. Celaka disini mempunyai pengertian, tidak beruntung kelak di akhirat. Hal ini ditegaskan dalam hadist yang diriwayatkan ibnu sina, dari jabir ra, berkata, roslullah bersabda, “barang siapa yang disebut namaku kepadanya, lalu tidak bersholawat kepaku, maka sesungguhnya ia celaka.
l.        Menyelamatkan Bau Busuk Dari  Suatu Majelis
Pernah seorang ulama’ memberikan mauidhoh khasanah kepada santri-santrinya. Saat itu ada ucapan yang menyebut nama rosulullah, namun para santri itu diam tidak membaca sholawat seribu kali atas nabi, lalu saya bertanya, sebayak itu! Jawabnya , sholawat yang dibaca adalah menghilangkan kebusukan suatu majelis, sebab majelisnya lupa membaca sholawat tatkala dia menyebut nama rosulullah.
m.    Sholawat Akan Mendatangkan berkah
Sholawat yang kita tujukan kepada rosulullah, maka kita sendiri akan mendapat berkahnya. Pernah seorang bertanya pada seorang ulama’, “Ya ulam’, memggapa kita harus mendo’akan nabi, padahal tanpa kita do’akan keselamatannya, beliau sudah pasti masuk surga?”.
Maka dijawab oleh ulama’. “Benar walaupun kita tiak membaca sholawat dan salam atasnya, beliau pasti masuk surga.”
“Lalu mengapa kita membacakan sholawat atasnya?”
Ibarat sebuah gelas yang penuh berisi air, jika kita tuangkan air lagi, maka tumpalah air tersebut”, Jawab ulama’.
Memang benar sholawat ibarat air, jikata selalau membacakan sholawat atas nabi, maka kebaikan itu akan tumpah. Tumpahan sholawat dan kebaikan dari tuhan itu akan kita peroleh (untuk kita). Jadi nyatalah kita sering kali rajin membaca sholawat, maka tumpahnya sholawat itu mengenai ita sendiri. Itulah yang dinamakan berkah.
n.      Peyebab Keteguhan Telapak Kaki Diatas Shirot
Dihari kiamat nanti, seorang umat manusia akan dihisab. Amal yang baik dan yang buruk akan ditimbang. Barang siapa amal kebaikannya melebihi dari amal buruknya, maka diaberhak mendapatkan rohmad dari Allah dan masuk surgaNya. Sebaliknya barang siapa yang amal buruknya melebihi dari amal bagusnya maka ia akan celaka dan ia akan hangus dilahap api neraka. Setelah semuanya dihisab, maka malaikat akan menghela mereka, laksanya seorang pengembala menghela kambing-kambingnya. Untuk menuju kesurga, seorang terlebih dahulu halus melintas shirot. Shirot adalah semacam titian yang kecil. Laksana rambut dibelah tujuh. Tajamnya lebih tajam dari tujuh kali pisau cukur.
Pada saat itulah penentuan siapa yang bisa melintas shirot dengan baik, maka akan masuk kedalam surga, nmaun jika seorang itu tidak berhasil melintasinya, maka secepat kilat akan tercebur dan dan disambar api neraka yang menjilat-jilat. Tapi ada juga yang berjalan melintasi titian itu dengan tenang, tak gemetar sedikitpun. Mereka adalah yang ketika didunia suka membaca sholawat atas nabi. Sebab nabi telah menjanjikan, barang siapa yang tekun membaca sholawat, maka jibril akan membimbingnya dalam melewati shirot. Ketika melintas jembatan itu demikian cepat, laksna kilat yang menyambar. Maka bersholawatlah dengan rajin, agar telapak kaki kita ketika menapak shirot tidak gemetar dan tetap teguh sampai kesebrang.
o.      Terkandung Dzikir Kepada Allah
Dalam shol;awat terkandung dzikir kepada Allah swt. Mengapa demikian? Sebab antara sholawat nabi dan do’a kepada Allah tak dapat di pisahkan. Bakankah suatu do’a akan kembali kepada pembacanya jika tidak disertai sholawat. Oleh karena itu kita bisa menyimpulkan bahwa sholawat itu sama derajatnya pahalanya dengan dzikir kepada Allah. Keduanya tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Laksana bulan yang selalu menyanding malam.
Berdzikir berarti mengingat tentang Allah. Dzikir yang baik adalah yang disertai sholawat atas nabi. Rosulullah pernah bersabda. “Ingatlah, Aku akan membantun kepadamu, ama yang paling baik dan mulia disisih tuhanmu, yang dapat mengangkat derajat tertinggi dan gagimu lebih baik dari pada bersedekah emas dan perak dan lebih baik dari pada mati syahid membela agama Allah, yaitu dzikirlah kepada Allah (mengingat Allah.)
p.      Menjadikan Lngit Dan Bumi Ikut Memuji
Jika orang mukmin bersholawat atas nabi dengan disertai hati yang ikhlas, Maka bersholawatlah tuhan kepadanya. Malaikatpun demikian juga. Dan nabi pun mengcapkan salam kembali. Bahkan langit dan bumipun ikut memuji. Sholawat yang keluar dari bibir orang mukmin, maka malaikat dilangit memujinya, semua yang ada dibumi demikian juga. Oleh karena itu, perbayaklah membaca solawat, sebab sholawat itu sebenarnya sangat mahal harganya. Hendaknya kesempatan semasa hidup ini kita pergunakan sebaik-baiknya untuk memupuk pahala. Padahal itu kelak bisa menolong kita di hari kiamat, dan diakhirat nanti. Diakhirat tak ada bapak, ibu atau saudara dan teman yang bisa menolong kita dalam kesulitan. Hanya amalan yang baik yang bisa menemani dan menolong kita disana.
q.      Sholawat Bisa Membuka Petunjuk Bagi Pembacanya
Apakah selama ini perasaan anda gunda gulana. Apakah seari-hari gelisah, tak tau apa yang kita kerjakan, hati dalam keadaan kalut bagai benang kusut? Cobalah untuk memperbanyak membaca sholawat. Sesungguhnya membaca sholawat yang dibacakan membuka sebuah hati dan mendatangkan petunjuk.
Pada hakikatnya hati yang kotor penuh dengan debu dosa kemunafikan menjadikan manusiakan jadi resah, gelisah dan tidak bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Oleh karenanya untuk mencuci kekotoran hati dan mendapat petunjuk maka terangilah hati kita dengan membaca sholawat. Bacaan sholawat laksanan damar yang menyinari hati orang beriman.[15]
2.      Macam-macam Shoalwat Dan Kasiatnya
Mengingat bacaan Sholawat yang bersumber dari rosuluallah saw. Itu sangat bayak ragamnya, kurang lebih sebagai berikut:
1.      Sholawat Jibril
2.      Sholawat Ghozali
3.      Sholawat Quthbul Aqthob
4.      Sholawat Al Fatih
5.      Sholawat Nurudzati
6.      Sholawat Ibnu Abbas Ra
7.      Sholawat Nariyah
8.      Sholawat Munjiyat
9.      Sholawat Nurul Qolbi
10.  Sholawat Thibbul Qulub
11.  Sholawat Syifa’
12.  Sholawat Litausi’il Arzaq
13.  Sholawat Ibrahimiyyah
14.  Sholawat Hajjiya
15.  Sholawat Lihifzil Qur’an
16.  Sholawat Al Jauhar Asyafaf
17.  Sholawat Al Bihar
18.  Sholawat Mukhathab
19.  Sholawat Zabri Muhammad
20.  Sholawat Sa’adah
21.  Sholawat Tagfir
22.  Sholawat Mufarriq
23.  Sholawat Al Qadri
24.  Sholawat Nurul Fahmi
25.  Sholawat Anwa Irrizqi
26.  Sholawat Ahlu Ajzun
27.  Sholawat Ta’dil
28.   Sholawat Ru’ba
maka dalam hal ini sengaja diambil satu contoh bacaan sholawat yang paling singkat dan paling pendek bacaannya, paling ringan pengucapannya dan paling bayak kasiatnya,
1.      Sholawat Jibril
bacaan sholawat tersebut adalah sebagai berikut:
بسم الله الرحمن الرحيم صلى الله على محمد
Artinya: Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Semoga Allah melimpahkan sholawat atas muhammad.
Kasiat bacaan tersebut antara lain sebagai berikut:
a.       Memperoleh rohmad dari Allah swt, memperoleh syafaat dari nabi saw.
b.      Mendapat pimpinan dari malaikat yang bagus-bagus, dapat meng hapus dosa-dosa dan meninggikan derajat.
c.       Dapat menutupi kebutuhan dunia dan akhirat, meperoleh pahala sebesar gunung uhud dan selamat dari segala macam malapetaka.
d.      Mendapat kerindhoan dari Allah swt, dapat kesaksian dari rosulullah saw. Dan mendapat syafaatnya diakhirat nanti, aman dari kemurkaan Allah swt. Dan masuk dibawah lindungan Arsy.
e.       Membuat timbabagan kebaikannya menjadi berat dan diberi minum dari telaga Al Kautsar serta aman dari rasa haus.
f.       Bebas dari api neraka, dapat melintas shirotol mustaqis seperti kilat dan dapat meliat tempatnay disurga sebelum mati dan mendapat anugerah bayak istri di dalam surga.
g.      Mendapat pahala yang melebihi dua puluh perang sabil, dapat mendatangkan seratus derajat, dapat menghilangkan kemiskinan dan kesempitan rizki.
h.      Mendapat kemenangan atas musuh-musuhnya, dapat mensucikan hati dari sifat fanatik, dapat meliat nabi muhammad saw dalam mimpinya, dapat menyebabkan dicintai orang-orang mukmin dan orang-orang muslim.
i.        Dapat menjadi sebab terkabulnya segala macam wujud do’a, memperoleh ucapan selamat dari Allah swt, dan dapat menyinari lahir dan batinnya.
2.      Sholawat Ghozali
Sholawat ghozali adalah sholawat yang dapat diyakini dapat memberikan manfaat sebagai sarana untuk menentramkan hati, menjernihkan fikiran, tercapainya suatu keinginan yang sangat besar bagi orang yang berkenan mendzikirkannya dengan cara istiqoma dengan tatacara yang telah ditentukan.
بسم الله الرحمن الرحيم اللهم صلى على سيدنا محمد و على ال سيدنا محمد صلاة دائمة مستمرة تدوم بدوامك و تبقى ببقائك وتخلد بخلودك ولاغاية لها دون مرضاتك ولا جزاء لقائلها ومصليها غير جنتك والنظر الى وجهك الكريم
Artinya: Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Ya Allah, limpahkan rohmad takzim pada junjunagan kami muhammad, Rohmad yang kekal dan terus menerus, ia kekal karna kekekalanMu, ia tetap karna ketetapanMu, ia langgeng karna kelanggenganMu. Tidak ada ujung baginya karna keridhoanMu. Tidak ada balasan bagi pembacanya dan yang memintakan rahmad selain surgaMu dan melihat kepada zdatMu yang maha mulia. ( penyusun: imam Al ghozali)
Kasiat sholawat ghozali antara lain:
a.       Utuk membuat hati menjadi tentram.
b.      Untuk membuat pikiran menjadi terang, jenih dan cerdas.
c.       Untuk mendatangkan dan menghasilkan segala macam hajat atau tercapainya suatu  hajat yang sangat besar.
3.      Sholawat Quthbul Aqthab
Sholawat Quthbul Aqthab adalah suatu bacaan sholawat yang diyakini dapat memberikan manfaat sebagai sarana untuk menyembuhkan segala penyakit. Seperti penyakit gila, perut, batok, panas dan penyakit pusing, bagi orang yang berkenan mendzikirkannya dengan cara istiqoma dengan tatacara yang telah ditentukan.
Bacaan Sholawat Quthbul Aqthab adalah sebagai berikut:
بسم الله الرحمن الرحيم اللهم صلى على سيدنا محمد في الاولين، وصلى على سيدنا محمد في الاخرين، وصلى على سيدنا محمد في النبيين، وصلى على سيدنا محمد في المرسلين، وصلى على سيدنا محمد في الملاء الاعلى الى يوم الدين
Artinya: Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Ya Allah, limpahkan rohmad takzim pada junjunagan kami muhammad pada (abad-abad) pertama, dan berikanlah rohmad takdzim pada junjungan kami muhammad pada (abad-abad) terakhir, dan berikanlah rohmad takdzim kepada junjungan kami muhammad diantara para nabi, dan berikanlah rohmad takdzim kepada junjungan kami muhammad diantara para utusan, dan berikanlah rohmad takdzim kepada junjungan kami muhammad pada orang-orang tertinggi hingga hari kiamat. (Penysun:As-syayid Abdillah bi Alawi Al-Haddadi)
Adapun kasiat Sholawat Quthbul Aqthab antara lain sebagai berikut.
a.       Untuk menyembuhkan penyakit panas dan pusing.
b.      Untuk menyembuhkan penyakit perut.
c.       Untuk menyembuhkan penyakit batuk.
d.      Untuk menyembuhkan penyakit gla dan penyakit lainnya.
4.      Sholawat Al Fatih
Sholawat Quthbul Aqthab adalah suatu bacaan sholawat yang diyakini dapat memberikan manfaat sebagai sarana untuk menghilangkan segala kesempitan atau kesusahan hati, memperbesar pahala, dapat menghapus dosa-dosa yang kecil dan di akhirat nanti dapat bertemu dan berkumpul dengan nabi besar Muhammad saw.
Bacaan sholawat Al fatih sebagai berikut:
بسم الله الرحمن الرحيم اللهم صلى وسلم وبرك على سيدنا محمد، الفاتح لما اغلق والخاتم لما سبق والنصر الحق بالحق والهدى الى صراطك المستقم صلى الله على اله واصحابه حق قدره ومقداره العظيم
Artinya: Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Ya Allah limpahkanlah (berikan) rohmad takdzim, salam sejahtera (sholawat dan salam) serta keberkahan kepada junjungan kita muhammad saw. Sebagai pembuka suatu yang terkunci (tertutup) dan penutup sesuatu (para utusan) yang terdahulu, dialah penolong yang benar dengan kebenaran dan petunjuk menuju jalanMu yang lurus. Semoga Allah melimpahkan (pemberian) rohmad takdzim atau sholawat kepadanya serta keluarganya (yang beriman dan mengikuti jalannya yang lurus) dan para sahabat-sahabatnya dengan sepenuhnya atau dengan sebenar-benarnya qudrah dan miqdrarnya yang agung. ( penyusun: Abu bakar Asyidiq yang diwariskan kepada sye muhammad syamsyudin abu Hasan Al-Bakri sayid Muhammad bakri.)
Khasiat Sholawat Al Fatih antara lainlain sebagai berikut:
a.       Untuk menghilangkan segala kesempitan hidup dan kesusahan hati.
b.      Untuk memperbesar pahala.
c.       Untuk menghapus dosa-dosa yang kecil.
d.      Untuk dapat bertemu dengan rosulullah saw. Di dalam mimpi.
e.       Untuk dapat bertemu dan berkumpul demgan nabi muhammad saw, di akhirat.
5.      Sholawat Nurudzati
Sholawat Nurudzati adalah suatu bacaan sholawat yang diyakini dapat memberikan manfaat sebagai sarana untuk membuka, menarik, memperluas dan memperlancar jalannya rejeki serta dapat digunakan untuk perisai diri atau pagar kesaktian terhadap segala jenis senjata tajam dan senjata api. Dan dapat digunakan untuk menangkal serangan munsuh dan segala kejahatan jin, syetan dan manusia, bagi orang yang berkenan mengamalkan atau mengdzikirkan secara istiqomah.
Bacaan sholawat Nurudzati adalah sebagai berikut:
بسم الله الرحمن الرحيم اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد النور الذاتي والسر الساري فى سائر الاسماء والصفات وعلى اله وصحبه وسلم
Artinya: Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Ya Allah, limpahkanla (berikanlah) rohmad takdzim, salam sejahtera (sholawat dan salam) serta keperkahan kepada junjungan ita nabi muhammad saw, cahaya (dzat Allh swt) dan rahasia yang punya rahasia dalam seluruh nama dan sifat. Dan semoga Allah melimpahkan salam sejahtera kepada keluarganya dan para sahabat-sahabatnya. (penyusun: Syekh Abil Hasan ‘Ali Asy-Syadzili)
kasiat sholawat nurudzati antara lain sebagai berikut;
a.       Untuk membuka, menarik, memperluas dan memperlancar jalannya rijeki.
b.      Untuk benteng kesaktian dari segala macam  jenis senjata tajam dan senjata api.
c.       Untuk menolak balik serangan mungsuh.
d.      Untuk menangkal segala macam kejahatan jin, setan dan manusia serta binatang buas, ganas, berbisa dan beracun.
e.       Untuk keselamatan didunia dan diakhirat.
6.      Sholawat Ibnu Abass ra
Sholawat ibnu Abass adalah suatu bacaan sholawat yang diyakini dapat memberikan manfaat sebagai sarana untuk membuat hati menjadi bersinar, dan membuat otak menjadi cerdas dan cerdik.
Bacaan sholawat Ibnu Abass ra, adalah sebagai berikut:
بسم الله الرحمن الرحيم اللهم بادائم الفضل على البرية ياباسط اليدين بالعطيه ياصاحب المواهب السنية صل على سيدنا محمد خير الورى سجية واغفرلنا ياذاالعلى فى هذه السنية برحمتك ياارحم المراحمين
Artinya: Dengan meyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Ya Allah, wahai maha yang maha tetap (memberi) anugerah kepada manusia, wahai dzat yang membentangkankan kedua tangan dengan pemberian, wahai dzat yang mempnyai pemberian-pembeian yang tinggi. Limpahkanlah rahmad takdzim (sholawat) kepada junjungan kami muhammad saw. Beliau sebaik-baiknya manusia yang sangat luhur budi pekertinya. Dan ampunilah dosa-dosa kami, wahai dzat yang mempunyai keluhuran derajat dengan rahmadMu, wahai dzat yang maha penyayang.
Kasiat sholawat ibnu Abass ra. Antaralain sebagai berikut:
a.       Untuk membuat hati menjadi bersinar.
b.      Ntuk membuat otak menjadi cerdas, cerdik dan pandai.
c.       Untuk membuat pikiran menjadi terang.
d.      Untuk memperoleh 100 juta kebikan, menghapus 100 juta keburukannya (dosa-dosanya) dan dapat mengangkat derajat 100 juta derajat oleh Allah swt.
Sebagaimana Ibnu Abass ra berkata:
من فالها ليلة الجمعة او يوم الجمعة عشر مرات كتب الله له مائة الف الف ومحا عنه الف الف سيئة ورفع له مائة الف الف درجة واذا كان يوم القيامة وراحم ابراهيم الخليل عليه السلام فى قبته
Barang siapa pada malam jum’at atau pada siang harinya membaca shplawat (sebayak yang telah disebut diatas) sebayak sepuluh kali, maka Allh swt, akan mencatat baginya 100 juta kebaikan, menghapus dari padanya 100 juta keburukannya (dosa-dosanya) dan mengangkat 100 juta drajat. Dan apa bila dihari kiamat, nabi ibrahim as, sebagai kekasih Allah akan memintakan romad di qubahnya.
Shallallahu‘alaihi wasallam Sholawat ibnu Abass adalah suatu bacaan sholawat yang diyakini dapat memberikan manfaat sebagai sarana untuk menghilangkan segala macam kesusahan dan menerangi hati seseorang yang mau mengamalkan dan meng dzikirkan secara istiqomah. Adapun bacaan sholawat nariyah adalah sebagai berikut:
بسم الله الرحمن الرحيم اللهم صل صلاة كاملة وسلم سلاما تاما على سيدنا محمد، الذي تنحل به  العقد وتنفرج به الكرب وتقضى به الحائج وتنال به الرغائب وحسنالخواتم ويستسقى الغمام بوجهه الكريم وعلى اله وصحبه فى كل لمحة ونفس بعدد كل معلوم لك برحمتك يا ارحم الراحمين
Artinya: Dengan meyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Ya Allah limpahkanlah romad dan keselamatan yang sempurna pada jungjungan kami nabi muhammad saw, yang dapat melepaskan beberapa kerepotan atau ikatan, menghilangkan beberapa kesusahan, mendatangkan beberapa hajat, mendapatkan beberapa kesenengan, khusnul khotimah dan dicurahkan beberapa kerohmatan sebab wajah yang mulia dan atas seluruh keluarga serta para sahabat beliau pada setiap saat dan nafas sebayak yang engkau ketahui dengan kerohmataanMu wahai dzat yang maha belas kasih.(Penyuun: Syekh Imam Sanusi)
Kasiat sholawat nariyah antara lain sebagai berikut:
a.       Untuk menghilangkan segala macam kesusahan.
b.      Untuk mempermudah dan memperlancar semua usaha dan semua pekerjaan.
c.       Untuk membuat hatiu menjadi terang.
d.      Untuk meluhurkan pangkat, memperbagus kedudukannya dan dapat mempertinggi derajatnya.
e.       Untukmemperbagus budi pekertinya.
f.       Untuk menjauhkan marabahaya.
g.       Untuk menolak bala’, waba’ dan penyakit.
h.      Untuk menarik dan memperluas rejekinya.
1)      Allah akan menurunkan rejekinya dari langit dna mengeluarkannya dari dalam bumi.
2)      Tidak akan putus rejekinya.
i.        Untuk memperolah pangkat yang tinggi dan untuk memperolrh kekayaan yang sangat besar.
j.        Untuk mendatangkan segala macam hajat dan berhasil segala macam cita-citanya.
7.      Sholawat Munjiyat
Sholawat Munjiyat adalah suatu bacaan sholawat yang diyakini dapat memberikan manfaat sebagai sarana untuk mendatangkan segala macam hajat, meghilangkan kesusahan mengatasi kesulitan hidup dan lain sebagainya. Untuk siapa yang mau mengamalkan dan mendzikirkannya secara istiqomah.
Adapun bacaan sholawat Munjiyat sebagai berikut:
بسم الله الرحمن الرحيم اللهم صل على سيدنا محمد صلاة تنجنا بها من جميع الاهوال والافات، وتقضى لنا بها من جميع الحاجات وتطهرنا بها من جميع السيئات وترفعنا بها عندك اعلى الدرجات وتبلغنا بها اقصى الغايات من جميع الخيرات فى الحياة ومعد الممات وصلى الله على خير خلقه سيدنا محمد وعلى اله وصحبه وسلم
Artinya: Dengan meyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Ya Allah, luimpahkan rohmad kepada junjungan kami muhammad saw, yang dengan rohmad itu engkau menyelamatkan kami dari segala ketakutan dan malapetaka.yang dengan rohmad itu engkau memenuhi segala hajat kami. Yang dengannya engkau mensucikan kami dari segala keburukan. Yang dengannya engkau mengangkat kami setinggi-tinggi derajat. Dan dengannya pula engkau mengantar kami ketempat yang paling ujuang dari segalakebaikan hidup didunia dan kebaikan hidupsetelah mati.dan semoga Allah swt melimpahkan rohmad dan keselamatan pada yang sebaik-baik mahklukNya, junjungan kami muammad saw, kepada keluarganya dan pada sahabat-sahabatnya. (penyusun: Syekh Imam Al-Buni dan Syekh Imam Al-Jazuli)
Kasiat sholawat Munjiyat sebagai berikut:
a.       Untuk mendatangkan hajat dan berhasil segala cita-citanya.
b.      Untuk menghilangkan segalan macam kesusahan dan dapat mengatasi segala macam kesulitan hidup di dunia dan di akhirat.
c.       Untuk membuat hati menjadi tenang dan jiwa menjadi tentram.
d.      Untuk membuat do’anya atau permintaannya dikabulkanoleh Allah swt.
e.       Untuk membuat anak menjadi sholeh dan sholihah
f.       Untuk membuat hati menjadi bersih dan terang, pikiran menjadi cerdas, cerdik dan pandai.
g.       Untuk memohon hajat dunia dan akhirat maka Allah swt akan mengabulkannya dengan cepat lebih cepat daripada kilat, karna sholawat itu merupakan sebagian-sebagian dari gedung-gedung Arsy (singasana Allah swt)
h.      Untuk mempercepat memiliki keturunan dan kekayaan yang besar dan luar biasa.
i.        Untuk menolak segala macam bencana dan segala macam penyakit baik lahir maupun batin.
8.      Sholawat Nurul Qolbi
Berikut inilah bacaan Sholawat nurul qolbi:
بسم الله الرحمن الرحيم اللهم صل وسلم على سيدنا محمد صلاة موصلة اليه جامعة عليه بتلوها اللسان ويتصل بعلمها الجنان وينبعڽ اسرارها فى الاركان فيجمع القلب على شهوده والسر على نفوده والجوارح على تحمل اداءما تحملت والصدق فى معاملة من عاملت وعلى اله الكرام واصحابه الاعلام اللهم نور قلبى واشرح صدرى برحمتك يا ارحم الراحمين
Artinya: Dengan meyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Ya Allah limpahkanlah rohmad dan keselametan kepada junjungan kami muhammad saw, rohmad yang sampai kepadanya yang kumpul diatas lisan yang membacanya yang hati-hati bertemu dengan pengertiannya yang dapat menimbulkan rahasia-rahasia didalam rukun-rukunnya, kemudian dapat Artinya: mengumpulkan hati atas persaksiannya dan ragasia atas kelangsungannya dan anggota-anggota tubuh atas tanggungan dan sampai yang ditanggung dan kejujuran didalam kelanjutan dalam perbuatan oarng yang berbuat. Dan limpahkanlah (rohmad dan salam) kepada keluarganya yang mulia dan kepada para sahabat-sahabatnya yang bersar. Ya Allah, berikanlah cahaya hatiku dan lapangkanlah dadaku sebab rahmadMu, wahai dzat yang paling belas kasih terhadap orang-orang yang bebelas kasih.
Kasiat sholawat nurul qolbi antara lain sebagai berikut:
a.       Untuk membuat hati menjadi bersinar,terang dan membuat dada menjadi lapang.
b.      Untuk menarik rejeki yang sebayak-bayaknya, sehingga menjadi orang yang serba berkecukupan.
9.      Sholawat Tibbul Qulub
Bacaan sholawat tibbul qulub sebagai berikut:
بسم الله الرحمن الرحيم اللهم صل على سيدنا محمد طب القلوب ودوائها وعافية الابدان وشفائها ونور الابصار وضيائها وعلى اله وصحبه وسلم
Artinya: Dengan meyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Ya Allah, limpahkanlah rohmad takdim kepada junjungan kami nabi muhammad saw, dokter semua hati dan obatnya, sehat semua badan keseimbuhannya, cahaya semua penglihatan teranf gemilangnya dan keluarganya dan para sahabt-sahabatnya, dan semoga keselamatan dan kesejahteraan terlimpahkan kepada mereka semua.
Kasiat sholawat tibbul qulub antara lain sebagai berikut:
a.       Untuk menyebuhkan penyakit hati yang sempit dan fikiran yang kacau balau serta bingung tidak karuan.
b.      Untuk menyembuhkan segala macam sakit perut.
c.       Untuk menyembuhkan penyakit hati atau sakit hati dan dapat membuat hati menjadi tenteram.
d.      Untuk mendapatkan perlindungan dari Allah swt. Dari segala macam penyakit lahir maupun batin:
10.  Sholawat Syifa’
Bacaan sholawat syifa’ sebagai berikut:
بسم الله الرحمن الرحيم اللهم صل على سيدنا محمد طب القلوب ودوائها وصحة الابدان وعافيتها ونور الابصار وضيائهاوقوت اجساد وغدائها وعلى اله وصحبه وسلم
Artinya: Dengan meyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Ya Allah, limpahkanlah rohmad takdim kepada junjungan kami nabi muhammad saw, dokter semua hati dan obatnya, dan menjadi sehat semua badan dan kesejahteraanntya, yang menjadi cahaya semua hati dan kemilaunya, dan semoga rohmad itu dilimpahkan kepada segenap keluarganya dan kepada para sahabat-sahabatnya serta limpahkan selamat sejahtera kepada mereka semua.
Kasiat sholawat syifa’ antara lain sebagai berikut:
a.       Menjadikan tubuh tetap sehat walafiat, yaitu sehat jasmani dan rohani.
b.      Menjadikan tubuh kuat perkasa, selamat sejahtera dan sentosa, awet muda dan panjang umur.
c.       Menjadikan hati bersinar terang, sehingga dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk.
11.  Sholawat Litausi’ail Arzaq
Bacaan sholawat Litaus’il Arzaq sebagai berikut:
بسم الله الرحمن الرحيم اللهم صل على سيدنا محمد صلاة توسع بها علينا الارزاق ويحسن بها لنا الاخلاق وعلى اله وصحبه وسلم
Artinya: Dengan menyebut nama Allah yang maa pengsih lagi maha penyayang Ya Allah, limpahkanlah rohmad takdim kepada junjungan kami nabi muhammad saw, yang dapat melapagkan rijki kami dan membaguskan akhlaq kami. Dan semoga rohmad takdim dan keselametan dilimpakan juga kepada keluarga beliau dan kepada sahabat-sahabat beliau.
Kasiat sholawat Litausi’ail Arzaq antara lain sebagai berikut:
a.       Untuk memperluas (melampangkan) rejeki dan memperbagus budi pakerti yang luhur.
b.      Untuk mendapatkan rohmad dan keselamatan dari segala macam bencana, waba’, bala’, dan malapetaka berkat pertolongan dan perlindungan dari Allh swt.
c.       Untuk mendapatkan keselamatan dunia dan akhirat.
12.  Sholawat ibrohimiyya
Bacaan sholawat ibrohimiyya sebagai berikut:
بسم الله الرحمن الرحيم اللهم صل على سيدنا محمد وعلى ال سيدنا محمد كما صليت على سيدنا ابراهيم وعلى ال سيدنا ابراهيم وبارك على سيدنا محمد وعلى ال سيدنا محمد كماباركت على ال سيدنا ابراهيم وعلى ال سيدنا ابراهيم فى العالمين انك حميد مجيد
Artinya: Dengan menyebut nama Allah yang maa pengsih lagi maha penyayang Ya Allah limpahkanlah rohmad takdim kepada junjungan kami nabi muhammad saw, dan kepada keluarganya, sebagaimana engkau telah melimpahkan rohmad takdim kepada junjungan kami nabi ibrohim as, dan kepada keluarganya, dan limpahkanlah berkah kepada junjungan kami nabi muhammad saw, dan kepada keluarganya, sebagai mana engkau telah melimpahkan berkah kepada junjungan kami nabi ibrohim, dan kepada keluarganya, sesungguhnya engkaulah dzat yang maha terpuji dan dzat yang maha agung diseluru alam ini.
Khasiat sholawat ibrohim antara lain sebagai berikut:
a.       Untuk mendapatkan segala macam keperluan hidup di dunia dan di akhirat.
b.      Untuk mendapatkan rohmad dan keselamatan dunia dan akhirat.
c.       Untuk mendapatkan kewibawaan yang sangat besar terhadap orang lain.
d.      Untuk menarik dan memperluas rejekinya dengan sebayak-banyaknya.
e.       Untuk mendatangkan segala mcam hajat dan dapat mempercepat tercapainya cita-cita yang diinginkan, dan lain sebagainya.
13.  Sholawat Hajjiah
Bacaan sholawat hajjiyah sebagai berikut:
بسم الله الرحمن الرحيم اللهم صل على سيدنا محمد تبلغنا حج بيتك الحرام وزيارة قبر نبيك عليه افضل الصلاة والسلام فى لطف وعافيت وسلامة وبلوغ المرام وعلى اله وصحبه وبارك وسلم
Artinya: Dengan menyebut nama Allah yang maa pengsih lagi maha penyayang Ya Allah limpahkanlah rohmad takdim kepada junjungan kami nabi muhammad saw, yang dengannya (semua rohmad takim) Engkau mengantarkan kami menuju ibadah haji kerumah engkau baitul harom dan mengziarahi kuburan nabi Engkau, yang atasnya seutama-utama rohmad takzim dan salam sejahtera dalam kelembutan, keselamataan dan sesampainya dalam tujuan. Dan limpahkanlah rohmad takzim kepada keluarga dan sahabat-sahabat beliau, dan limpahkanlah keberkahan dan salam sejahtera kepada mereka semua.
Khasiat sholawat hajjiyah antara lain sebagai berikut:
Barang siapa yang melanggengkan membaca sholawat ini insyaAllah dimudahkan jalannya untuk menunaikan haji dan berziarah di makam nabi muhammad saw.
14.  Sholawat Lihifzdil Qur’an
Bacaan sholawat lihifdzil qur’an sebagai berikut:
بسم الله الرحمن الرحيم اللهم صل على سيدنا محمد وعلى اله وصحبه صلاة انال بسرها حفظ القران والعمل به وارزقنى منه علما منيرا وسلم تسليما كثيرا
Artinya: Dengan menyebut nama Allah yang maa pengsih lagi maha penyayang Ya Allah limpahkanlah rohmad takdim kepada junjungan kami nabi muhammad saw, kepada kelurganya dan sahabat-sahabatnya. Yang dengan rohmad takzim aku dapat (memperoleh) afal al qur’an dengan rahasia-rahasianya dan dapat mengamalkan dengannya. Dan berikanlah aku rejeki dari padanya ilmu yang bercahaya. Dan limpahkanlah keselamatan dengan keselamatan yang banyak.
Kasiat sholawat Lihifdzil Qur’an antara lain sebagai berikut:
a.       Untuk dapat mempermudah dalam menghafal ayat-ayat Al Quran seluruhnya (sebanyak 30 juz, 114 surat, dan 6204 ayat) dan mengamalkannya dalam bentuk perbuatan.
b.      Untuk memperoleh rejeki sanngat berharga, yaitu mendapatkan ilmu yang sangat bercahaya.
c.       Untuk mendapatkan keselamatan yang banyak, yaitu selamat didunia dan akherat.
15.  Sholawat Al Jauhar Asyafaf
Bacaan sholawat Al Jauhar Asyafaf sebagai berikut:
بِسم الله الرحمن الرحيم اللهم صل بافضل صلاة وابداعها على سيدنا محمد جامع الكمالات ومجمعها صلاة ترضيك وترضيه وتنظوى بها اعمال ونياتى وحركات وسكانتى فيه وعلى اله وصحبه وتابعيه وسلم سلاما كثىرا وهب لنا بالصلاة والسلام عليهم اجرا كبيرا
Artinya: Dengan menybut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyanyang, ya Allah limpakanlah rohmad takzim dengan seutama-utama rohmad  dan seindah-indahnya pada junjungan kami muhammad saw, pengumpul kesempurnaan dan tempat-tempat berkumpulnya segala kesempurnaan. Rohmad yang menyenangkan engkau dan Engkau yang menyenangkan dia. Dan dengannya kau meluruskan (mengabulkan) amal-amalku, niat-niatku gerakan-gerakanku dan ketenangan-ketenanganku didalamnya. Dan limpahkan rohmad takzim kepada keluarga beliau, kepada para sahabat-sahabatnya dan para pengikut-pengikutnya, dan limpahkanlah kese;lamatan yang bayak kepada mereka semua. Dan berikanlah kepada kami rohmad dan keselamatan yang berlimpah-limpah dan pahala yang sangat besar.
Penyusun: Syekh Sayid Habib Alawi Bin Saqofi Assaqaf.
Kasiat sholawat Al Jauhar Asyafaf antara lain sebagai berikut:
a.       Untuk mendapatkan keridhoan dari Allah swt. Dalam segala hal yang diinginkannya.
b.      Untuk mendapatkan rohmad, keselamatan dan pahala yang besar dari Allah swt.
16.  Sholawat Al bihar
Bacaan sholawat Al bihar adalah sebagai berikut:
بِسم الله الرحمن الرحيم اللهم صل وسلم على سيدنا محمد الظاهر
Artinya: Dengan menybut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyanyang, ya Allah limpakanlah rohmad takzim dan keselamatan (salam sejahtera) kepada jnjungan kami nabi muhammad saw. Yang zhohir (yang terang).
Kasiat sholawat Al Bihar adalah untuk menghilangkan bau mulut yang busuk, yang tidak enak dan yang tidak sedap.
17.  Sholawat Mukhathab
Bacaan  sholawat Mukhathab adalah sebagai berikut:
بِسم الله الرحمن الرحيم الصلاة والسلام عليك يا سيدى يا رسول الله خذ بيدى قلت حيلتى ادركنى
Artinya: Dengan menybut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyanyang, semoga rohmad takzim dan salam sejahtera tetapn terlimpah kepadamu wahai j ujunganku rosuluallah saw. Ambilkanlah dengan tanganku, sungguh sedikit daya upayaku, dapatkanlah aku.
Kasiat sholawat Mukhathab adalah untuk mendatangkan segala macam hajat, membuat segala macam cita-citanya, membuat ilmunya bertambah banyak dan membuat pikiranya menjadi terang bercahaya, cerdas, cerdik, dan pandai.
18.  Sholawat Zabri Muhammad
Bacaan  sholawat Zabri Muhammad adalah sebagai berikut:
بِسم الله الرحمن الرحيم اللهم صل على سيدنا محمد فى الارواح و صل على جسد سيدنا محمد فى الاجساد وصل على قبر سيدنا محمد فى القبور اللهم بلغ روح سيدنا محمد منى تحية وسلاما
Artinya: Dengan menybut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyanyang, Ya Allah limpahkanlah rohmad takzim kepada junjungan kami nabi muhammad saw, di dalam ruh-ruh, dan limpahkanlah rohmad takzim kepada jasad junjungan kami nabi muhammad saw, di dalam jasad-jasad, dan limpahkanlah rohmad takzim kepada kubur jujungan kami nabi muhammad saw, didalam kubur-kubur, Ya Allh, sampaikanlah ruh jujungan kami nabi muhammad saw. Dariku penghormatan dan keselamatan.
Kasiat sholawat zabri muhammad adalah untuk mendatangkan hajat bertemu dengan rosuluallah saw, dalam alam mimpi diwaktu tidurnya (apabila hal itu sangat diinginkan). Dan untuk mendapatkan pahala yang sangat besar.
19.  Sholawat Sa’adah
Bacaan sholawat Saadah adalah sebagai berikut:
بِسم الله الرحمن الرحيم اللهم صل على سيدنا محمد عددما فى علم الله صلاة دائمة بدوام ملك الله
Artinya: Dengan menybut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyanyang, Ya Allah limpahkanlah rohmad takzim kepada junjungan kami nabi muhammad saw, menurut hitungan apa-apa yang ada dalam pengetahuan Allah swt, sholawat yang berkesinambungan dengan berkesinambungannya kerajaan Allah swt.
Penyusun: syekh Sayid Ahmad Asyaawi.
Kasiat Sholawat Saadah antara lain sebagai berikut:
a.       Untuk memperoleh pahala yang sangat besar atau untuk memperoleh keberkahan yang sangat luar biasa, sebab satu kali bacaan sama dengan 600,000 pahalanya dari sholawat biasa.
b.      Untuk membuka rahasia semua ilmu dan untuk mendapatkan ilmu pengetahuan yang sangat banyak.
c.       Untuk mempermudah segala urusan dan untuk menghilangkan segala macam kesusahan dan kesulitan hidup.
d.      Untuk memperoleh kebahagiaan, kesejahteraan dan keselamatan hidup di dunia dan di akhirat.
20.  Sholawat Taghfir
Bacaan sholawat Taghfir adalah sebagai berikut:
بِسم الله الرحمن الرحيم اللهم صل على سيدنا السادات صلاة تغفر بها جميع الاموات
Artinya: Dengan menybut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyanyang, Ya Allah limpahkanlah rohmad takzim kepada junjungan pemimpinnya para pemimpin. Yang dengan sholawat tersebut, semua orang-orang yang mati mendapat ampunan dariMu.
Kasiat sholawat Taghfr adalah untuk memohon kepada Allah, agar dapat diziarahi oleh para ahli kubur (orang-orang islam yang mati) di dalam tidurnya.
21.  Sholawat Mufarriq.
Bacaan sholawat Mufarriq adalah sebagai berikut:
بِسم الله الرحمن الرحيم اللهم صل على سيدنا محمد مفرق فرق الكفر والتغيان ومشتت بغاث الجيش القرين والشيطان
Artinya: Dengan menybut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyanyang, Ya Allah limpahkanlah rohmad takzim kepada junjungan kami nabi muhammad saw, yang memecahbelah barisan orang-orang kafir dan orang-orang aniaya serta yang mencerai beraikan barisan bara tentera syaitan.
Penyusun: Syekh Hasan fad’aq.
Kasiat Sholawat mufarriq untuk mengusir segala macam bisikan Syaitan yang terkutuk.
22.  Sholawat Al Qodri.
Bacaan Sholawat Al Qodri adalah sebagai berikut:
بِسم الله الرحمن الرحيم اللهم صل على سيدنا محمد النبي الامي الحبيب العالى القدر العظيم الجاه وعلى اله وصحبه وسلم.
Artinya: Dengan menybut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyanyang, Ya Allah limpahkanlah rohmad takzim kepada junjungan kami nabi muhammad saw, nabi yang tidak bisa menulis dan membaca, yang menjadi kekasih Allah, yang tinggi pangkatnya dan kedudukannya, dan semoga Engkau juga limpahkan rohmad takzim kepada keluargnya dan para shabat-sahabatnya.
Kasiat Sholawatb Al Qodri antara lain adalah untuk mendapatkan kemulyaan dari Allah swt, pada saat akan meninggal (mati) dan ketika akan dimasukkan kedalam kuburnya dan akan mendapat syafaat dari rosuluallah saw.
23.  Sholawat Nurul Fahmi
Bacaan Sholawat Nurul Fahmi adalah sebagai berikut:
بِسم الله الرحمن الرحيم اللهم صل على سيدنا محمد صلاة تخرجنى بها من ظلمات الوهم وتكرمنى بنور الفهم وتوضح لى ماااشكل حتى يفهم انك تعلم ولا اعلم و انت علام الغيوب
Artinya: Dengan menybut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyanyang, Ya Allah limpahkanlah rohmad takzim kepada junjungan kami nabi muhammad saw, yang dengan rohmad takzim Engkau keluarkan aku dengannya dari kegelapan dan kebimbangan. Dan Engkau mulyakan aku dengan cahaya kefahaman, dan emgkau jelaskan bagiku apa-apa yang sulit, sehingga dapat aku mengerti. Sesungguhnya Engkau yang maha mengetahui. Dan aku tidak mengetahui. Dan Engkaulah yang mengetahui yang goib.
Kasiat Sholawat Nurul Fahmi antaralain sebagai berikut:
a.      Untuk membuka segala macam ilmu pengetahuan.
b.      Untuk menghilangkan penyakit was-was, bimbang dan ragu-ragu serta untuk menghilangkan kegelapan.
c.       Untuk mendapatkan kefaaman, pengertian dan kecerdasan yang sangat luar biasa.
24.  Sholawat Anwairrizqi
Bacaan Sholawat Anwairrizqi adalah sebagai berikut:
بِسم الله الرحمن الرحيم اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد وعلى اله بعدد انواع الرزق والفتوحات ياباسط الذى يبط الرزق لمن يشأ بغير حساب ابسط علينا رزقا واسعا من كل جهة من خزائن غيبك بغير منة مخلوق بمخض فضلك وكرامك يارحمن
Artinya: Dengan menybut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyanyang, Ya Allah limpahkanlah rohmad takzim, keselamatan dan barokah kepada jujungan kami nabi muhammad saw, dan keluarga beliau dengan banyaknya sejumlah rejeki dan semua kemenangan-kemenangannya. Wahai tuhan yang memberi rejeki kepada orang-orang yang dikeendakaiNya dengan tidak terhitung, maka berilah aku rejeki yang banyak dan luas dari semua penjuru dan dari gedung-gedungMu yang tersembunyi dengan tidak dicaci maki oleh makhluk, karna semata-mata dengan kemurnian anugerahMu dan kemulyaanMu wahai tuhan yang maha penyanyang.
Kasiat Sholawat Anwairrizqi antara lain untuk menarik, memperluas dan memperbanyak rejeki yang sebesar-besarnya yang mengalir bagaikan hujan yang amat derasnya dari semua penjuru dan dari gedung-gedung Allah swt, yang tersembunyi.
25.  Sholawat Ahlu Ajzun.
Bacaan Sholawat Ahlu Ajzun adalah sebagai berikut:
بِسم الله الرحمن الرحيم اللهم يارب سيدنا محمد وال سيدنا محمد وصل على سيدنا محمد وعلى ال سيدنا محمد واجز سيدنا محمد صلى الله عليه وسلم عنا ما هو اهله
Artinya: Dengan menybut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyanyang, ya Allh, tuhan jujungan kami nabi muhammad saw, dan keluarga jujungan kami nabi muhammad saw, limpahkanlah rohmad takzim kepada jujungan kami nabi muhammad saw, dan keluarga jujungan kami nabi muhammad saw, dan balaslah jujungan kami nabi muhammad saw, dariku apa yang pantas baginya.
Kasiat Sholawat Ahlu Ajuzun antara lain untuk mendapat pahala yang sebanyak-banyaknya. Satu kali bacaan catatan pahalanya ditulis malaikat dengan membutuhkan waktu sampai seribu hari. Apa bila dua kali bacaan, membutuhkan waktu dua ribu hari dan seterusnya.
26.   Sholawat Ta’dil.
Bacaan Sholawat Ta’dil adalah sebagai berikut:
بِسم الله الرحمن الرحيم اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد وعلى جميع الانبياء والمرسلين والهيم وصحبهم أجمعين تعدل المصلين عليه
Artinya: Dengan menybut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyanyang. Ya Allh, limpahkanlah rohmad takzim, keselamatan dan barokah kepada jujungan kami nabi muammad saw. Kepada semua nabi, para tusan dan para keluarga beliau dan para sahabat-sahabatnya yang dengan sholawat tersebut dapat mengimbangi sholawat-sholawatnya orang-orang yang membacakan sholawat kepada beliau.
Kasiat Sholawat Ta’dil antara lain sebagai berikut:
a.       Untuk mendapat kemulyaan setelah mati dari Allah swt. Dan akan selalu didatangi rosuluallah saw, di dalam kuburnya. Dan di akhirat kelak akan mendapat syafaat beliau.
b.      Untuk menolak segala macam bencana dan penyakit.
27.  Sholawat Ru’ba.
Bacaan Sholawat Ru’ba adalah sebagai berikut:
بِسم الله الرحمن الرحيم اللهم صل على سيدنا محمد صلاة تلقى بها الرعب والهيبة فى قلوب الكفرين والمشركين والظالمين والمنافقين والمفسدين وعلى اله وصحبه وسلم
Artinya: Dengan menybut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyanyang, Ya Allah limpahkanlah rohmad takzim kepada junjungan kami nabi muhammad saw, yang dengan sholawat itu Engkau membuat ketakutan dan kegetaran dalam hati orang-orang kafir, orang-orang yang musyrik, orang-orang yang jahat, orang-orang yang munafiq dan orang-orang yang merusak. Dan semoga sholawat dan salam tetap terlimpahkan kepada keluarga beliau dan para sahabat-sahabatnya.
Kasiat Sholawat Ru’ba antara lain adalah sebagai berikut:
a.       Untuk menggetarkan hati orang-orang kafir, orang-orang mufiq, orang-orang jahat dan orang-orang yang merusak.
b.      Untuk mendapat jasmani yang selalu sehat, kuat dan perkasa.
c.       Untun keselamatan diri dari segala macam bahaya.[16]


BAB IV
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Dari seluruh pemaparan yang telah penulis sampaikan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1.      Cinta kepada Allah dan rosulNya adalah kuwajiban seorang mukminin dan mukminat juga menjadi salah satu syarat kesempurnaan iman. Cinta itu sendiri perlu pembuktian dan salah satu pembuktiannya dengan cara bertakwa dan zdikir atas Allah serta bersholawat atas rosulNya (muhammad saw).
B.     Saran
Berdasarkan karya tulis yang telah penulis susun, beberapa saran dari penulis adalah sebagai berikut:
1.      Sesungguhnya setiap insan sudah terlahir dalam fitrohnya yaitu beragama islam dan dalam hatinya sudah ditanami akan rasa cinta dan mengenal siapa tuhan dan rosulnya. tetapi saat ia bertambah umur dan bertambah akal dan fikirannya
C.    Penutup
Alhamdulillah, dengan inayahnya penyusunan mu’alafah dapat terselesaikan walupun dengan hanya sederhana dan apa adanya,
Karenanya penulis sadar, dalam penulisan mu’alafah ini pastilah penulis yang dhoif ini belum mampu memberikan hasil yang memuaskan. Untuk itu dengan ketulusan hati, kelapangan dada dan senyum berkembang penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat meningkatkan kualitas diri penulis dan memaksimalkan kemampuan penulis dengan doa, semoga segalanya bermanfa’at bagi seluruh pembaca dari dunia sampai akhirat.



Daftar Pustaka

Abdullah, Misteri Ajaran Ma’rifat, Ilmu Sejati, (Mitrapress) 2007

Abi abdullah, shoheh bukhori, jld 4, (darul fiker), 2006

 Al Qur’anulkarim  

Jalaluddin, jami’ushohir, (semarang, menarakudus)tt

Muslim, abi husaini, Shoheh muslim, jld 2, (Darul fiker), 2005

Munawir,  Warson, kamus bahasa arab, al- munawir, (semarang, thoha putra)tt


Kafadi, Nor Muh, Rahasia Keutamaan Dan Keistimewaan Sholawat, (Pustaka Media) 2002

Tasim,  abdullah, hakikat cinta pada rosulullah, (www.muslim.or.id)



[1]           Abdullah, Misteri Ajaran Ma’rifat, Ilmu Sejati, (Mitrapress, 2007), hlm 209

[2]           Tasim,  abdullah, hakikat cinta pada rosulullah, (www.muslim.or.id)

[3]           Abdullah, Misteri Ajaran Ma’rifat, Ilmu Sejati, (Mitrapress, 2007), hlm 209
[4]               Munawir,  Warson, kamus bahasa arab, al- munawir, (semarang, thoha putra) tt
[5]               Tasim,  abdullah, hakikat cinta pada rosulullah, (www.muslim.or.id)


[6]           Abdullah, Misteri Ajaran Ma’rifat, Ilmu Sejati, (Mitrapress, 2007), hlm 209

[7]               Jalaluddin, jami’ushohir, (semaran, menarakudus, tt)
[8]           Tasim,  abdullah, mencintai dan mengagungkan sunah nabi, (www.muslim.or.id), tt

[9]           Tasim,  abdullah, mencintai dan mengagungkan sunah nabi, (www.muslim.or.id), tt

[10]          Al Qur’anulkarim
[11]          Abdullah, Misteri Ajaran Ma’rifat, Ilmu Sejati, (Mitrapress, 2007), hlm 209


[12]          Abi abdullah, shoheh bukhori, jld 4, (darul fiker, 2006) hlm 323
[13]          Muslim, Shoheh muslim, jld 2, (Darul fiker, 2005) hlm 567
[14]          Shahih an-Nasaai oleh al-Albani rahimahullah (jilid 1) hal:415

[15]          Kafadi, Nor Muh, Rahasia Keutamaan Dan Keistimewaan Sholawat, (Pustaka Media, 2002), Hlm112
[16]          Kafadi, Nor Muh, Rahasia Keutamaan Dan Keistimewaan Sholawat, (Pustaka Media, 2002), Hlm 95

1 comment:

  1. terima kasih sudah membantu tugas uas ku, Jazakallah

    ReplyDelete