Monday, 9 January 2012

IMAN KEPADA MALAIKAT


IMAN KEPADA MALAIKAT



IMAN
Allah Ta’ala berfirman : “Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah, gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, bertambahlah iman mereka (karenanya), dan kepada Tuhanlah mereka bertawakal, (yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat dan yang menafkahkan sebagian dari rizki yang Kami berikan kepada mereka. Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya.” (QS. Al-Anfal: 2-4). Secara bahasa, IMAN berarti pembenaran secara umum, sedangkan definisi secara syari’at merupakan ungkapan pembenaran kepada Allah, para malaikat-Nya, rasul-Nya, kitab-kitab-Nya, hari akhir, dan takdir yang baik maupun yang buruk. Iman itu sendiri mencakup aqwal dan af’al baik hati, lisan, serta anggota badan. Menurut pemahaman ahlu sunnah wal jama’ah, iman seseorang akan bertambah disebabkan ketaatan dan akan berkurang karena suatu kemaksiatan.  Menurut makna bahasa, malaaikatun adalah bentuk jamak dari malakun. Menurut suatu pendapat, ia berasal dari kata ulu-katu yang bermakna risalatu atau pengutusan, dan ada yang menyatakan dari kata laaka yang bermakna arsala (mengutus), dan ada pula yang berpendapat selain keduanya. Sedangkan menurut istilah, malaikat adalah salah satu jenis makhluk Allah Ta’ala yang Dia ciptakan khusus untuk taat dan beribadah kepada-Nya, serta mengerjakan semua tugas-tugas dari-Nya sebagaimana dalam firman-Nya, “Dan kepunyaan-Nya-lah segala yang dilangit dan di bumi, dan malaikat-malaikat yang disisi-Nya, mereka tiada mempunyai rasa angkuh untuk menyembah-Nya, dan tiada (pula) mereka letih. Mereka selalu bertasbih malam dan siang tiada henti-hentinya.” (QS. Al-Anbiya: 19-20). IMAN KEPADA MALAIKAT adalah membenarkan dan meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah Ta’ala memiliki malaikat yang benar-benar ada. Kita beriman dengan nama-nama mereka, sifat dan amal perbuatan mereka sesuai dengan apa yang kita ketahui (dari nash-nash dari Al-Qur’an maupun As-Sunnah). Dengan demikian kita wajib untuk mengimani seluruh berita yang terdapat dalam Al-Qur’an dan sunnah yang shahih, yang menerangkan tentang sifat-sifat dan jenis-jenis mereka. Kita mengimani bahwa mereka memiliki sayap dua, tiga, atau empat. Dan Allah menambahkan dalam penciptaan mereka sekehendak-Nya. Iman Kepada Malaikat Mengandung Empat Unsur Yang Meliputi: Mengimani wujud mereka, Mengimani mereka secara umum, baik mereka yang telah kita ketahui nama-namanya dari Al-Qur’an maupun sunnah yang shahih, maupun yang tidak kita ketahui nama-nama mereka, Mengimani sifat-sifat mereka yang kita kenali. Seperti bentuk malaikat Jibril yang pernah dilihat Nabi  Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam yang memiliki 600 sayap hingga sayapnya tersebut menutupi ufuk, Mengimani tugas-tugas yang Allah Ta’ala berikan kepada mereka seperti bertasbih dan menyembah Allah Ta’ala siang dan malam tanpa lelah. Di antara para malaikat yang wajib setiap orang Islam ketahui sebagai salah satu Rukun Iman, berdasarkan Al Qur‘an dan hadits. Sebagian nama berserta tugas-tugas mereka adalah sebagai berikut:
Jibril - Pemimpin para malaikat, bertugas menyampaikan wahyu dan mengajarkannya kepada para nabi dan rasul, Mikail - Membagi rezeki kepada seluruh makhluk, Israfil - Meniup sangkakala(terompet) pada hari kiamat, Munkar dan Nakir - Memeriksa amal manusia di alam barzakh, Izrail - Mencabut nyawa seluruh makhluk, Ridwan - Menjaga pintu syurga
Malik - menjaga pintu neraka, Zabaniah - malaikat penyiksa dalam neraka yang bengis dan kasar.
Hamalat al 'Arsy - Empat malaikat pembawa 'Arsy Allah pada hari kiamat jumlahnya akan ditambah empat menjadi delapan, Harut dan Marut - Dua Malaikat yang turun di negeri Babil, Darda'il - Malaikat yang mencari orang yang berdo'a, bertaubat, minta ampun dan lainnya pada bulan Ramadlan, Hafazhah (Para Penjaga), Kiraman Katibin - Para malaikat pencatat yang mulia, ditugaskan mencatat amal manusia dan jin, Mu’aqqibat - Para malaikat yang selalu memelihara/ menjaga manusia dari kematian sampai waktu yang telah ditetapkan yang datang silih berganti, Arham - Malaikat yang diperintahkan untuk menetapkan rejeki, keberuntungan, ajal dan lainnya pada 4 bulan kehamilan, Jundallah - Para malaikat perang yang bertugas membantu nabi dalam peperangan, Ad-Dam'u - Malaikat yang selalu menangis jika melihat kesalahan manusia, An-nuqmah - Malaikat yang selalu berurusan dengan unsur api dan duduk disinggasana berupa nayala api, ia memiliki wajah kuning tembaga, Ahlul Adli - Malaikat besar yang melebihi besarnya bumi besera isinya dikatakan ia memiliki 70 ribu kepala, Malaikat Berbadan Api dan Salju - Malaikat yang setengah badannya berupa api dan salju berukuran besar serta dikelilingi oleh sepasukan malaikat yang tidak pernah berhenti berzikir, Pengurus Hujan - Pembagian hujan menurut kehendak Allah, Penjaga Matahari - Sembilan Malaikat yang menghujani matahari dengan salju, Malaikat Rahmat - Penyebar keberkahan, rahmat, permohonan ampun dan pembawa roh orang-orang shaleh, ia datang bersama dengan Malaikat Maut dan Malaikat `Adzab, Malaikat `Adzab - Pembawa roh orang-orang kafir, zalim, munafik, ia datang bersama dengan Malaikat Maut dan Malaikat Rahmat, Pembeda Haq dan Bathil - Para malaikat yang ditugaskan untuk membedakan antara yang benar dan salah kepada manusia dan jin, Penentram Hati - Para malaikat yang mendoakan seorang mukmin untuk meneguhkan pendirian sang mukmin tersebut, Penjaga 7 Pintu Langit - 7 malaikat yang menjaga 7 pintu langit. Mereka diciptakan oleh Allah sebelum Dia menciptakan langit dan bumi., Pemberi Salam Ahli Surga - Para malaikat yang memberikan salam kepada para penghuni surge, Pemohon Ampunan Orang Beriman - Para malaikat yang terdapat disekeliling 'Arsy yang memohonkan ampunan bagi kaum yang beriman, Pemohon Ampunan Manusia di Bumi - Para malaikat yang bertasbih memuji Allah dan memohonkan ampun bagi orang-orang yang ada di bumi.
Sifat-sifat malaikat yang diyakini oleh umat Islam adalah sebagai berikut: Selalu bertasbih siang dan malam tidak pernah berhenti, Suci dari sifat-sifat manusia dan jin, seperti hawa nafsu, lapar, sakit, makan, tidur, bercanda, berdebat, dan lainnya., Selalu takut dan taat kepada Allah, Tidak pernah maksiat dan selalu mengamalkan apa saja yang diperintahkan-Nya, Mempunyai sifat malu, Bisa terganggu dengan bau tidak sedap, anjing dan patung, Tidak makan dan minum, Mampu merubah wujudnya, Memiliki kekuatan dan kecepatan luar biasa. Menurut Syari’at Islam ada beberapa tempat dimana para malaikat tidak akan mendatangi tempat  (rumah) tersebut dan ada pendapat lain yang mengatakan  adanya  pengecualian  terhadap malaikat - malaikat tertentu yang tetap akan mengunjungi tempat-tempat tersebut. Pendapat ini telah disampaikan oleh Ibnu Wadhdhah,  Imam Al-Khatthabi dan  yang lainnya.  Tempat  atau rumah yang tidak dimasuki oleh malaikat itu diantara lain adalah: Tempat yang didalamnya terdapat anjing, (kecuali anjing untuk kepentingan penjagaan keamanan, pertanian dan berburu), Tempat yang terdapat patung (gambar), Tempat yang didalamnya ada seseorang muslim yang mengancungkan dengan senjata terhadap saudaranya sesama muslim, Tempat yang memiliki bau tidak sedap atau menyengat.
Kesalahan-Kesalahan
Terdapat kesalahan-kesalahan yang merusak keimanan kepada malaikat. Bahkan bisa jadi kesalahan itu membawa kepada kekufuran – na’u dzu billahi min dzalik -. Oleh  karena  itulah ,  kita  berlindung  kepada Allah agar tidak terjatuh dalam kesalahan tersebut. Beberapa kesalahan yang ada adalah Mengatakan bahwa malaikat adalah anak perempuan Allah. Sungguh inilah yang juga dikatakan kaum musyrikin. Maha Suci Allah dari anggapan ini. Hal ini terdapat dalam firman-Nya, yang artinya,
“Dan mereka menetapkan bagi Allah anak-anak perempuan. Maha Suci Allah, sedang untuk mereka sendiri apa yang mereka sukai.” (QS. An-Nahl [16]: 57)
Beribadah kepada para malaikat. Padahal jika mereka mau merenungi ayat-ayat Al-Qur’an, akan jelas ditemukan bahwa para malaikat itu sendiri hanya menyembah kepada Allah semata. Walaupun mereka diberi berbagai kelebihan oleh Allah, mereka tetaplah makhluk Allah ta’ala. Allah ta’ala berfirman,
“Sesungguhnya malaikat-malaikat yang ada di sisi Tuhanmu tidaklah merasa enggan menyembah Allah dan mereka mentasbihkan-Nya dan hanya kepada-Nya-lah mereka bersujud.” (QS. Al A’raaf [7]: 206)
Mengatakan bahwa malaikat-malaikat adalah pembantu Allah. Maha Suci Allah dari perkataan seperti ini. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Dia-lah yang menciptakan para malaikat tersebut. Dan segala makhluk yang diciptakan Allah adalah membutuhkan Allah. Malaikat-malaikat tersebut pun melaksanakan tugas-tugasnya karena diperintah oleh Allah dan diberi kemampuan untuk melaksanakannya. Kesalahan anggapan ini adalah termasuk dari kesalahan pemahaman karena menyamakan Allah dengan mahluk, dalam hal ini adalah menyamakan Allah dengan kondisi para raja yang membutuhkan pembantu-pembantu untuk melaksanakan pekerjaannya. Dan ini termasuk dalam hakikat kesyirikan. -na’udzubillah mindzalik-.
Buah Keimanan Kepada Malaikat
Beriman kepada para malaikat memiliki  pengaruh  yang  agung dalam kehidupan setiap mukmin, di antaranya dapat kita sebutkan: Mengetahui keagungan, kekuatan serta kesempurnaan kekuasaan-Nya. Sebab keagungan (sesuatu) yang diciptakan (makhluk) menunjukkan keagungan yang menciptakan (al-Khaliq). Dengan demikian akan menambah pengagungan dan pemuliaan seorang mukmin kepada Allah, di mana Allah menciptakan para malaikat dari cahaya dan diberiNya sayap-sayap. Senantiasa istiqomah (meneguhkan pendirian) dalam menaati Allah ta’ala. Karena barangsiapa beriman bahwa para malaikat itu mencatat semua amal perbuatannya, maka ini menjadikannya semakin takut kepada Allah, sehingga ia tidak akan berbuat maksiat kepada-Nya, baik secara terang-terangan maupun secara sembunyi-sembunyi. Bersabar dalam menaati Allah serta merasakan ketenangan dan kedamaian. Karena sebagai seorang mukmin ia yakin bahwa bersamanya dalam alam yang luas ini ada ribuan malaikat yang menaati Allah dengan sebaik-baiknya dan sesempurna-sempurnanya. Bersyukur kepada Allah atas perlindungan-Nya kepada anak Adam, dimana ia menjadikan sebagian dari para malaikat sebagai penjaga mereka. Waspada bahwa dunia ini adalah fana dan tidak kekal, yakni ketika ia ingat Malaikat Maut yang suatu ketika akan diperintahkan untuk mencabut nyawanya. Karena itu, ia akan semakin rajin mempersiapkan diri menghadapi hari Akhir dengan beriman dan beramal shalih. Demikianlah sedikit ilmu yang dapat kami sampaikan kepada saudara dan saudariku. Semoga antum sekalian menemukan jawaban atas pertanyaan tentang malaikat yang selama ini mungkin menjadi ganjalan dalam benak antum meskipun masih sebagian dan pastilah masih banyak kekurangan dalam penyampaian kami. Semoga setelah membaca dan merenungkan tentang hakikat malaikat, iman kita menjadi bertambah dan supaya lebih tertanam dalam hati kita, bahwa manusia tidak akan dibiarkan saja tanpa pertanggungjawaban, karena ada malaikat yang selalu mencatat amal perbuatan kita yang kelak kita akan ditanyai tentangnya. Wallahu a’lam

ALHAMDULILLAHI ROBBIL ’ALAMIEN

TERIMA KASIH

No comments:

Post a Comment