--> 
Lampiran Proposal dan permohonan diatas :
Perkembangan IPTEK saat ini 
bak gula di dalam air yang suatu waktu ia akan mencair dan seluruh air yang 
dihinggapinya akan mejdai manis olehnya. Perkembanga IPTEK sangat berpengaruh 
terhadap kehidupan yang ada di Negara Indonesia ini, 
khususnya bagi generasi muda. Karena pemuda merupakan generasi penerus bangsa, 
masa depan bengsa tergantung pada mereka. Selain itu Pemuda juga merupakan singa 
padang pasir bagi bangsa 
yang mana ia selalu siap melindungi sesuatu yang berada di lengkunganya, baik 
dirinya sendiri, keluarga maupun lingkungan sekitar. Karena ia beranggapan bahwa 
satu Negara satu keluarga satu hati dan satu jiwa.
Meskipun pemuda 
adalah singa padang pasir yang selalu siap menerkan bahaya yang melanda dan 
merupakan pengaruh besar bagi IPTEK yang beredar di Negara Indonesia, jika sang 
pemuda tidak dibekali dengan sesuati yang ia butuhkan , maka aknkan tercapai 
Negara Indonesia yang bersatu, maju adil dan makmur? TIDAK. Lalu bagaimanakah 
jalan keluarnya? 
Jalan keluar yang paling 
efektif adalah membekali mereka dengan ilmu. Ilmu apapun perlu dibekalkan kepada 
mereka, baik ilmu positif maupun negative. Namun ada beberapa hal yang 
harus diketahui sebelum 
mereka mendapatkan segala ilmu yang akan diberikan.
1. Ilmu positif adalah untuk 
diamalkan
2. Ilmu negative adalah untuk 
ditinggaalkan
3. Perlu mencoba sesuatu yang baru 
asalkan dari, oleh dan untuk sesuatu yang positif
Lalu apakah ilmu itu 
sendiri? Ilmu adalah berasal dari kata ‘alima “arab” yang mempunyai arti tahu, 
erti, sedangkan ‘ILMU menurut bahasa adalah mengerti, pengertian, pengetahuan. 
Sedangkan ilmu mernurut istilah adalah sesuatu yang perlu dicari, untuk 
diketahui dan akhirnya untuk diamalkan supaya seorang yang mencarinya tersebut 
selamat di dunia dan di alam yang akan datang. Ilmu sangatlah berharga, bahkan 
lebih berharga dari harta di dunia dan isinya. 
Untuk itu sangatlah penting 
bagi generasi muda untuk mencari dan terus mencari ilmu tersebut. Karen atanpa 
ilmu apakah yang bisa mereka lakukan ?
Selain hal tersebut di atas 
pentingnya ilmu adalah bahwa orang yang alim adalah lebih mempunyai derajat di 
sisi tuhan dibandingkan orang yang ahli ibadah. Disebutkan dalam suatu hadis, 
rosulullah Muhammad SAW bersabda “Keutamaan orang yang alim dibandingkan dengan 
orang yang ahli ibadah 
(‘ABID) adalah diumpamakan keutamaan diriku (Nabi) dibandingkan dengan 
serendah-rendahnya diri kamu sekalian (Sahabat)”.
UST. ZEN 
Maka dari itu, dapat 
diartikan bahwa orang yang ahli beribadah masih kalah saing di sisi tuhan 
dibandingkan dengan orang yang ahli ilmu (‘ALIM), namun apakah ada salahnya jika 
sang generasi muda Negara Indonesia dibekali 
dengan keduanya? Apakah salah jika generasi muda Indonesia menjadi 
orang yang ‘Alim dan juga orang yang ‘Abid? Apaah salah jika generasi bisa 
menjalankan fitur keduanya? Bukankanh jika ada seorang pemuda yang mempunyai 
prinsip di atas perlu dorongan, dukungan dan support dari siapapun supaya ia 
tetap bisa menjadi orang yang alimdan orang yang abid tanpa mengurangi 
kebudayaan yang berjalan di Negara 
Indonesia?
Untuk hal tersebut di atas 
di bandongan magelang telah dijalankan program yang mungkin dan insya allah akan 
menjadikan seorang generasi yang dapat menjalankan keduanya, bisa menjadi orang 
yang alim dan abid. Alim dalam ilmu agama dan social dan abid dengan penuh 
hikmah dan kebijaksanaan.
Pondok pesantren ma’ahidul 
‘irfan yang terletak di soropaten gandusari bandongan magelang jawa tengah pada 
bulan juli 2010 telah mengaktivasikan program kejar paket C setara SMA. 
Meeskipun program ini hanyalah program paket belajar namun pada prinsipnya 
adalah untuk tolong menolong bagi siapa saja yang kurang mampu untu meneruskan 
ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi dan berprinsip pada peningkatan kualitas 
pendidikan dan pengetahuan. 
KANG BAROK 
Adapun profil program 
pendidikan formal kesataraan ini adalah sebagai berikut 
:
Nama program pendidikan 
kesetaraann ini adalah KEJAR PAKET C SETARA SMA/MA pondok pesantren ma’ahidul 
‘irfan yang terletak di dusun soropaten, desa gandusari, kecamatan bandongan, 
kabupaten magelang, propinsi jawa tengah. Telah diusulkan ke diknas kabupaten 
magelang pada mei 2010 dan mulai tercatat aktivas pada bulan juli 2010 sebagai 
tahun pelajaran baru. Meskipun program pendidikan ini adalah program pendidikan 
kesetaraann formal, namun pada hakikatnya kurikulum perjalanan program adalah 
menginduk pada kurikulum pondok pesantren. Dalam arti liburan harian, liburan 
bulanan dan liburan tahunan adalah menggunakan kelender pondok pesantren. 
Program ini pertama kali di 
prakarsai dan diajukan oleh ketua pondok pesantren yakni sang santri sungsang 
fajar tri anggono, disertai oleh ketua seksi madrasah diniyah pondok pesantren 
ma’ahidul ‘irfan Ust. Muhammad Mubarrok, dibantu oleh ketua bagian pendidikan 
dan kegiatan pondok pesantren ma’ahidul ‘irfan ust. Zaini masykuri, serta 
dibantu juga oleh sekretaris LM3 (Lembaga mandiri yang mengakar di masyarakat) 
bidang pertanian pondok pesantren dan dukungan dari santri pondok pesantren yang 
tahu akan pentingnya pengetahuan. Sebenarnya program ini diajukan pada tahun 
2009, anmun baru dapat di ACC pada tahun 2010 disebabkab persyaratan pembuatan 
proposal usulan yang agak rumit dan memerlukan waktu panjang untuk 
menyempurnakan isi proposan tersebut.
Format proposal pengajuan 
program pendidikan formal kesetaraan dijalankan di pondok pesantren adalah 
sebagai berikut :
1. Permohonan . diajukan kepada kepala 
disdikpora masing-masing kabupaten yang telah diketahui oleh pengasuh pondok 
pesantren dan ketua UPT disdikpora masing-masing 
kecamatan
2. Proposal yang berisikan pengajuan, 
latar belakang, profil pondok pesantren yang bersangkutan, jumlah santri peserta 
program pendidikan formal kesetaraan beserta fotokopi ijazah, daftar guru/tutor 
program pendidikan, anggaran biaya, daftar pengurus pondok pesantren,susunan 
panitia, daftar pelajaran beserta jadwalnya
Proses terlama adalah 
pengumpulan ijazah santri perserta program pendidikan, disebabkan santri yang 
positif mukim akan jarang pulandan seandainya jika ada kesempatan untuk pulang, 
naluri kemanusiaanya akan tumbuh dan berkembang. Dia akan lupa untuk mengambil 
fotokopi ijazah meskipun telah diingtkan. Selain itu proses terlama yang lain 
adalah pencarian guru/tutor, Karena program ini adalah program yang sangat 
sederhana bahkan mengkin sampai tidak ada biaya untuk honor tutor. Maka jarang 
sekali yang mau menjadi tutor untuk program pendidikan ini. 
Program ini diajukan menurut 
usulan dari pengasuh pondok pesantren ma’ahidul ‘irfan KH. M Aliyyul Munief Qst 
yang selalu memperhatikan pendidikan, beliau mempunyai prinsip bahwa santri 
bukanlah orang yang harus terbelakang dalam ilmu social, namun santri haruslah 
menjadi orang yang agamis, sosialis dan jika perlu menjadi orang yang politis. 
Untuk contoh prorosal 
pengajuan program pendidikan kesetaraan ini insya Allah akan kami lampirkan 
setelah tulisan ini selesai. 
Lampiran Proposal dan permohonan diatas :
1. Lembar susunan panitia 
penyelenggara/pengelola
2. Lembar daftar nama guru pengajar 
beserta mata pelajaran yang diampu
3. Lembar jadwal 
pelajaran


No comments:
Post a Comment