Friday, 27 April 2012

SEKEDAR ISI HATI


Adil belum tentu sama
Ia yang ingin menggapaiku
Kini tinggal bayang semu        
Yang terlintas dalam pandangan kosongku
Ketika cahaya surya surut mulai renta
Siang kian larut
Terang makin hilang
Dan kakuatan semakin rusak
Terbayang dalam fikirku
Akan segala yang pernah aku alami
Engkau janjikan
Engkau ucapkan
Engkau ungkapkan
Dan engkau harapkan
Bukan maksudku mengemis simpati
Namun…
Inilah kehidupan
Penuh sandiwara dalam duka
Penuh canda dalam lara
Dan penuh luka dalam bahagia
Sedikit aku raba dadaku
Yang kian tak merasa
Disayangi… dan
Dikasihi
Dengan rintihan ternoktah
Di atas puing-puing pijakan pena
Melompat dengan ceria
Meneteskan air mata kebahagiaan
Gundah, resah, dan amarah
Hadir dalam jiwa
Hingga aku berharap
Suatu ketika
Aku…
Engkau…
Bertemu, bersatu, bersenda,
Bergurau, berjalin talian kasih
Dengan rasa, jiwa, hati, ceria
Yang berbeda
Berbeda dalam asa
Bersatu dalam azam
Terima kasih
Meski tak bisa ku ungkapkan
Namun…
Jiwa ini kesakitan
Ketika engkau sebut kata-kata
“Mohon Maaf telah bertemu,
dan terima kasih telah meninggalkanku”

In memorian: 3 maret 2011
JSIO

No comments:

Post a Comment