Sunday 29 April 2012

HADITS ANJURAN SHALAT SUNAT DHUHA


Hadits Tentang Anjuran Shalat Sunat Dhuha


Alhamdulillah pada kesempatan kali ini jokosungsang dapat berbagi tentang beberapa hadits yang menjelsakan tentang keutamaan shalat sunat dhuha. Adapun keterangan tentang apakah itu shalat dhuha sudah jokosungsang jelaskan pada bab yang lain, atau untuk melihat keterangan tersebut klik disini.
Banyak hadits yang menerangkan tentang anjuran pelaksanaan shalat sunat dhuha. Beberapa diantaranya yang dapat penulis paparkan adalah sebagai berikut.
1.             Hadits  dari Abu Hurairah :[1]
أَوْصَانِي خَلِيلِي صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِثَلَاثٍ بِصِيَامِ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ وَرَكْعَتَيْ الضُّحَى وَأَنْ أُوتِرَ قَبْلَ أَنْ أَرْقُدَ
“Rasulullah saw. menganjurkan kepadaku tiga perkara, puasa tiga hari tiap bulan,  dua raka’at Dhuha dan agar aku mengerjakan witir sebelum tidur”.
Rasulullah à Abu Huroiroh à Abu Rofi’ As Saigh à Abdullah Ad Danaj à Abdul Aziz Ibn Mukhtar à Ibju Mutsanna dan Basysyar à

2.             Hadits yang diriwayatkan oleh Abi dardak [2]:
أَوْصَانِي حَبِيْبِيْ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِثَلاَثٍ، لَنْ اَدَعَهُنَّ مَا شِئْتٌ : بِصِيَامِ ثَلَاثَةِ اَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ وَصَلاَةِ الضُّحَى وَبِاَنْ لَااَنَامُ حَتَّى أُوْتِرَ
“Rasulullah SAW menganjurkan kepadaku 3 (tiga) hal, yang mana aku tidak mengajak ketiga-ketiganya kecuali aku  menghendakinya, ketiga hal tersebut yaitu : Puasa 3 (tiga) hari setiap bulan, shalat dhuha dan tidak tidur sebelum melaksanakan shalat witir”
Abu dardak à abi muroh maula ummi hani à ibrahim ibn abdilllah ibn hunain à dhohhak ibn utsman à ibn abi fudaik à muhammad ibn rofi dan harun ibn abdillah à muslim annnisaburi

3.             Hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dzar  [3]:

عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلَامَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْيٌ عَنْ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنْ الضُّحَى
“Bahwasanya Rasulullah saw. pernah bersabda:”Tiap ruas tulang daripadamu ada sedekahnya dan setiap bacaan tasbih itu merupakan sedekah, begitupula tiap bacaan tahmid itu sedekah dan tiap bacaan tahlil itu sedekah. Anar ma’ruf itu sedekah dan nahi munkar itu sedekah. Dari segala itu akan memadailah dua raka’at shalat Dhuha”.
Rasulullah SAW à Abi dzar à abi al Aswad Ad Du’ali à yahya ibn ya’mar à Yahya Ibn ‘Uqail à washil (maula abi ‘uyainah) à Mahdi (maimun) à Abdullah Ibn Muhammad Ibn Asma’ Adhuba’i

4.             Hadits yang diriwayatkan oleh Zaid Ibn Aslam [4]:
قَالَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اَفَلاَ أُخْبِرُكُمْ بِاَعْجَلَ كَرَّةً وَاَعْظَمَ غَنِيْمَةً مِنْ سُرِّيَّتِيْ هَذِهِ، قَالُوْا بَلَى يَارَسُوْلَ اللهِ، قَالَ اَقْوَامٌ يُصَلُّوْنَ الصُّبْحَ ثُمَّ يَجْلِسُوْنَ فِي مَجَالِسِهِمْ يَذْكُرُوْنَ اللهَ  تَعَالَى حَتَّي تَطْلُعَ الشَّمْسُ ثُمَّ يُصَلُّوْنَ رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ يَرْجِعُوْنَ إِلَى أَهَالِيْهِمْ فَهَؤُلَاءِ أَعْجَلُ كَرَّةً وَأَعْظَمَ غَنِيْمَةً
“Rasulullah SAW bersabda : pernahkah aku memberikan kabar tentang sesuatu yang lebih dahsyat dibandingkan dengan kekalahan musuh dan besarnya harta  jarahan (rampasan) yang diperoleh ketika perang dari tentara kita ini?, sahabat berkata : ya, baik rasulullah kami pernah mendengarkan, Rasulullah bersabda : yaitu orang-orang yang shalat subuh, kemudian setelah selesai shalat ia tetap duduk dimana tempat ia shalat dengan berdzikir kepada Allah SWT sampai terbitnya matahari diiringi shalat 2 (dua) raka’at, baru kemudian pulang kepada keluarga mereka. Dan itulah yang lebih besar hasilnya daripada mengalahkan musuh dan membawa jarahan yang banyak di medan perang.”

Rasulullah à umar ibn khottob à abi zaid à zaid ibn aslam à Abdurrahman ibn salim à Muhammad ibn hamid à isma’il ibn abi fadik à Muhammad ibn isma’il à Muhammad ibn fadhl à faris ibn mardawaih à Abdurrahman ibn Muhammad à abul qasim à alfaqih
5.             Hadits yang diriwayatkan oleh ‘Aisyah :
مَا رَاَيْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّيْ سُبْحَةَ الضُّحَى قَطُّ، وَاِنِّيْ لَاُسَبِّحُهَا، وَاِنْ كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيَدَعُ الْعَمَلَ وَهُوَ يُحِبُّ اَنْ يَعْمَلَ بِهِ خَشْيَةَ اَنْ يَعْمَلَ بِهِ النَّاسُ فَيُفْرَضُ عَلَيْهِمْ
“Aku tidak pernah melihat rasulullah SAW shalat dhuha sama sekali kecuali aku juga melakukan hal tersebut, jika rasulullah SAW melarang beramal sedangkan beliau menyukai amalan tersebut, disebabkan karena beliau kawatir jika amalan tersebut diamalkan seluruh manusia sehingga diwajibkan atas mereka”
Rasulullah à ‘aisyah à ‘urwah à ibn syihab à malik à yahya ibn yahya à muslim
6.             Hadits yang diriwayatkan dari ‘aisyah :
انَّهَا سَالَتْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا : كَمْ كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي صَلَاةَ الضُّحَى؟، قَالَتْ : أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ، وَيَزِيْدُ مَا شَاءَ
“Suatu ketika mu’adzah bertanya kepada ‘Aisyah : berapakan rasulullah SAW melaksanakan shalat sunat dhuha?, ‘Aisyah menjawab : 4 (empat) raka’at dan menambah sesuai keinginan beliau.”
Aisyah à mu’adzah à yazid (rasyk) à abdul warits à syaiban ibn farukh à muslim



[1] Muslim, Abil Husain, Shahih Muslim, (Lebanon: Dar Ibn Hazm, 2002) hlm. 292
[2] ibid
[3] ibid
[4] Samarqandi, Ibrahim, Tanbih Al Ghofilin (Surabaya: Pesantren Petuk, t.t.) hlm. 193

No comments:

Post a Comment