Tuesday, 10 July 2012

PUISI MATAHARIKU


MATAHARIKU

Bayu menerpaku dengan senyuman
Surya menatapku dengan kasih sayang
Rumput menyapaku dengan lambaian
Embun pagi menggapaiku dengan tetes segarnya

            Kurasakan sang bayu melintas di atas kulit hitamku
            Tanpa kusadari bulu kudukku berdiri
            Hanya dengan bernaung di bawah matahari pagi
            Aku menghangatkan tubuhku

Hah… hah… hah…
Aku tertawa
Ketika aku sadari
Matahari kian memanas
Teriknya menyuburkan tumbuhan
Panasnya mencerahkan pagi
Sinarnya menyinari dunia
Namun…
Kenapa tak dapat menerangi hatiku
Yang penuh dengan kegelapan ini?
           
            Mungkinkah ini pertanda?
            Sinarnya tak laggi ada
            Hanya wujudnya yang terang
            Tapi tak terasa dan teraba
            Oleh kegelapan

No comments:

Post a Comment