BAB
I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Cinta
adalah masuknya sifat-sifat kekasih pada sifat-sifat yang mencintainya maksudnya,
orang yang mencintai itu selalu memuji-muji orang yang di cintainya, sehingga
orang yang mencintai tenggelam dalam ingatan sifat-sifat yang di cintainya dan
melupakan sifat-sifat dirinya sendiri serta perasaan yang di
milikinya.”ditambah” cita itu kegelisahan dalam hati karena jatuh
cinta pada kekesih. Oleh karena itu orang yang sedang dilanda cinta ia akan
selalu memuji,berzdikir atas Allah dan bersholawat atas rosulNya[1]
Salah satu
bukti bahwa seorang hamba cinta pada Allah dan juga
rosulnya adalah ketaqwaan menjalankan perintah dan sunah-sunahnya serta memper bayak
zdikir dan bersholawat atas rosulNya
Tapi
seiring dengan kemajuan zaman, dan kemajuan teknologi di era globalisasi dalam
segala bidang yang sekarng merajarela ini. Semua orang sudah lupa bahwa mereka
punya tuhan yang harus mereka taati, dan mereka juga lupa akan perjuangan
rosulullah, padahal dunia yang mereka tempati itu tercipta kaerna terciptanya
beliau, andai kata Allah tidak menciptakan beliau niscaya alam semesta ini tidak
akan penah ada.
Dengan
mengharap ridho Allah semoga kedepannya karya tulis ini menjadi acuan atau
dorongan bagi umat islam agar senantiasa berzdikir,bersholawat dan bertaqwa
menjalankan semua perintah Allah dan sunah-sunah rosulNya.
Maka
dari itu karya sederhana ini penulis berijudul “SELANGKAH UNTUK MENUJU ROHMAD
DAN SYAFAAT. CINTA ALLAH DAN ROSULNYA SERTA BUAH CINTA Yang Meliputi TAQWA DAN
KEUTAMAAN-KEUTAMAAN DZIKIR SERTA SHOLAWAT
B. RUMUSAN
MASALAH
Dari pengalaman pendahuluan
yang penulis sampaikan maka rumusan masalah yang dapat ditulis dalam bab ini
adalah
Bagai mana cara kita menjalin
cinta pada Allah dan rosulNya
C. TUJUAN
Penulis karya tulis ilmiah
ini antara lain bertujuan untuk;
Memahami
apa itu cinta kepada Allah dan rosulNya, bagaimana cara kita menjaganya, dan
membekali kaum mu’minin/mu’minat dengan cinta kepada Allah dan rosulnya
sehingga benar-benar dapat menjalin HABLUM MINALLAH WAHABLUM MINANNAS
D. KEGUNAAN
KARYA TULIS
Mengingatkan akan pentingnya zdikir dan
sholawat
E. TELAAH
PUSTAKA
Untuk memehami karya tulis
ini, penulis membatasi istilah yang ada dalam karya tulis ini
1. CINTA
Cinta bahasa arabnya ialah Mahabbah berasal
dari kata “habbah” yang berarti benih-benih/biji yang jatuh
ke bumi di padang pasir. Mahabbah
dikatakan berasal dari kata itu karena dia merupakan sumber kehidupan.
Sebagaimana benih itu tersebar di gurun pasir, tersembunyi di dalam tanah,
dihujani oleh terpaan angin, hujan dan sengatan matahari, disapu oleh cuaca
panas dan dingin, benih-benih itu tidak rusak oleh perubahan musim, namun
justru tumbuh berakar, berbunga dan berbuah. Demikian halnya cinta sejati, tak
lapuk dengan sengatan mentari dan guyuran hujan, tak lekang oleh perubahan
musim dan tak hancur berantakan oleh terpaan angin.[2]
2. TAQWA
Taqwa
adalah meninggalkan diri dari sesuatu yang menjauhkan diri dari Allah SWT.
Orang-orang yang bertaqwa adalah orang yang tidak mengotori jiwa lahir dengan
hal-hal yang bertentangan dan tidak mengotori jiwa batin dengan interaksi sosial, dengan keadaan demikian orang itu akan mengadakan
kontak dengan Allah dan dapat berkomunikasi[3]
3. ZDIKIR
Zdikir berasal dari kata zdakaro
isim masdarnya zdikron yang artinya menyebut atau mengingat Allah di antaranya dengan menyebut, memuji, dan mensucikan nama Allah. Zikir adalah suatu kewajiban. Dalilnya adalah:[4]
"Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah
(dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya." [QS Al Ahzab
33:41]
4. SHOLAWAT
Makna shalawat
kepada nabi Shallallahu‘alaihi wasallam adalah meminta kepada Allah
Ta’ala agar Dia memuji dan mengagungkan beliau Shallallahu‘alaihi wasallam
di dunia dan akhirat, di dunia dengan memuliakan peneyebutan (nama) beliau Shallallahu‘alaihi
wasallam, memenangkan agama dan mengokohkan syariat Islam yang beliau bawa.
Dan di akhirat dengan melipatgandakan pahala kebaikan beliau Shallallahu‘alaihi
wasallam, memudahkan syafa’at beliau kepada umatnya dan menampakkan
keutamaan beliau pada hari kiamat di hadapan seluruh makhluk. [5]
F. METODE PENULISAN
Untuk
memperlancar karya tulis ini penulis menggunakan beberapa metode yang penulis
gunakan sebagai berikut
Pengumpulan
data yang penulis laksanakan adalah dari pustaka
a. Studi
pustaka
Penulis lebih mengidenfikasikan tentang taqwa dan
kecintaan umat pada Allah dan rosulNya
pada kitab-kitab salafi yang lebih sepeksifik kongkrit serta sikron dengan
ajaran yang diturunkan oleh nabi muhammad Saw lewat shohabat, tabi’in, tabik tabi’in, masyayekh hingga guru-guru penulis, dan
pustaka buku-buku terjemah tapi yang bisa ditanggung jawabkan keafsahannya.
b. Teknik
analisa data
Analisa
data adalah suatu sistem dalam menyusun suatu susunan,baik berupa tulisan,gambar,video,dan
sebainya.
Analisa
data karya ini adalah analisa tentang kefahaman tentang pentinya mempunyai rasa
taqwavdan cinta pada Allh SWT dan rosulNya ( muhammad SAW )
G. SISTEMATIKA PENULISAN
Dalam
karya tulis ini,penulis membuat suatu sistem penulisan yang tersusun dari awal
penyusun sampai akhir penulisan sebagai berikut.
Sampul
luar
Sampul
dalam
Surat pernyataan keaslian
Halaman
pengesahan
Motto
Halaman
persembahan
Kata
pengantar
Daftar
isi
Daftar
lampiran
Bab I
Pendahuluan
Dalam bab ini terdapat latar belakang, rumusan masalah, tujuan
penulisan, kegunanaan
karyatulis, telaah
pustaka, metode penulisan, dan sistematika penulisan.
Bab II
Landasan teori
Pada bab
ini berisi tentang pengertian cinta, taqwa, zdikir, dan
sholawat nabi secara istilah dan semua
yang bersangkutan dengannya.
Bab III Analisa dan pembahasan
Pada bab ini berisi pembahasan lanjut tentang zdikir, dan
sholawat serta keutamaan-keutamaannya.
Bab IV Penutup
Dalam bab ini
berisi kesimpulan,saran-saran, dan penutup
Lampiran
Berisi beberapa
lampiran yang mendukung terselesaikannya karya tulis ini
Bab II
LANDASAN TEORI
Untuk mempermudah kefahaman penulis membatasi
istilah-istilah dengan arti sebagai berikut
A. CINTA
1.
Pengertian
cinta
Cinta diistilahkan hubb
darikata al-habbu yang berarti anting-anting. Kita tau
anting-anting yang menempel di telinga
itu selalu bergerak. Dia tak pernah diam
dan tak pernah tenang . orang-orang yang sedang dilanda cinta juga tidak penah
tenang hatinya. Hamba yang cinta pada Allah, maka ia tidak bisa tenang sebelum
berzdikir padaNya, sebelum ia memujinya, dan berbuat baik untuk mengabdi
kepadaNya, pengabdiannya tulus ihklas tanpa pamrih, hatinya pantang
berselingkuh (musyrik) dengan makhluk.
Ada juga yang
mengatakan bahwa cinta diambil dari kata hubb (gelebung air) yang
selalau berada di atas permukaan. Hal itu karena cinta merupakan puncak
segalanya dalam hati. Cinta diistilahkan pula sebagai menetapi. Jika dikatakan
, “Dia menyintai kuda, maka ia akan tinggal bersama kuda dan tidak akan meninggalkannya,
seakan-akan orang yang jatuh cinta itu tidak pernah melupakan untuk mengingat
yang dicintai”
Mengenai tentang
pendapat ulama’ sufi tentang cinta, sebagian dari mereka mengatakan bahwa cinta adalah kecenderungan
abadi dalam hati yang dimabuk ridu. Dikatan, bahwacinta mendahulukan kekasinya
daripada semua yang menyertainya, dikatakan pula bahwa cinta setia kepada
kekasih, baik ketika berhadapan atau tidak. Dikatakan bahwa cinta zdat
kekasihnya; cinta merupakan kesepakatan hati untuk menuruti kehendak-kehendak
tuhan; cinta adalah takut tidak menghormati dan di barengi dengan pengabdian secara terus-menerus .
Abu Yazid Al-bustami
berkata, “cinta menganggap sedikit pemberian yang dia keluarkan dan menganggap
bayak pemberian kekasih walaupun sedikit.”
Sahal bin Abduallah
berkata, “Cinta itu merangkul ketaatan dan menantang kedurhakaan.”
Kata al-junaid, “Cinta
adalah masuknya sifat-sifat kekasih pada sifat-sifat yang mencintainya.
Maksudnya, orang yang menyintai itu selalu memuji-muji yang dicintainya, sehingga
orang yang menyinti tenggelam dalam ingatan sifat-sifat yang dimilikinya,
“Ditambah, “Cinta itu kegelisahan dalam hati karna jatuh cinta kepada kekasih.”[6]
2.
Buah Cinta
Buah
cinta adalah hasil dari pada kecintaan seorang hamba pada Allah SWT dan juga
rosulNya SAW, seperti yang dikatakan oleh Siti ‘Aisah rodhiAllahu ‘anha didalam
kitap hadist “ Jami’ ushohir”
من احب الله تعلى اكثر
ذكره، وثمرته ان يذكرالله برحمته وغفرانه ويدخله الجنة مع انبيائه واوليائه ويكرمه
برؤية حماله ومن احب النبى عليه السلام اكثر من الصلاة عليه وثمرته الوصل الى
الشفاعته وصحبته فى الجنة
“Barang
siapa cinta pada Allah ta’ala maka ia akan memperbayak berzdikir atasNya, dan buwah
dari kecintaannya pada Alla, Allah akan mengingatnya dengan zdat rohmad dan
pengampunanNya, Allah akan memasukannya kedalam surga bersama para nabi dan
kekasih Allah, dan Allah akan memulyakannya dengan melihat zdat Allah. Barang
siapa cinta pada nabi ‘alaihissalam maka ia akan memperbayak sholawat atasnya,
adapun buah dari rasa citanya pada nabi ia akan mendapat syafa’at dan
menemaninya di surga”[7]
Atas
dasar dalil diatas kita tau bahwa mempunyai rasa cinta pada Allah dan nabinya
itu harus bahkan wajib kita miliki, dan barang siapa mengaku memiliki rasa itu
ia akan berzdikir dan bersholawat atas nabinya, dan barang siapa cinta pada
Allah, Allah akan memberinya rohmad dan pengampunanNya. Kalau orang sudah
mendapat rohmad dan pengampunanNya pastiliah ia akan mendapatkan kenikmatan
yang abadi yaitu surga Allah yang lebarnya seperti lebar bumi dan langit.
Begitu juga bagi orang yang cinta pada nabiNya ia akan mendapatkan
pertolonganya besok, dimana tiada pertolongan kecuali pertolongan nabi
(muhammad SAW) yaitu dihari kiamat dan ia akan menjadi temannya disurga. Itulah
hasil atau buah rasa cintaan pada Allah dan rosulnya.
3.
Cinta Rosul (Muhammad SAW)
Rosulualla Bersabda Dalam Hadist Shahih Bukhari Ke-15:
عَنْ أَنَسٍ قَالَ قَالَ النَّبِىُّ - صلى الله
عليه وسلم - لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُونَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ
وَالِدِهِ وَوَلَدِهِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ
Dari Anas r.a. ia berkata,
Rasulullah SAW bersabda, "Tidak sempurna keimanan seseorang diantara
kalian hingga ia lebih mencintai aku daripada kedua orangtuanya, anaknya, dan
manusia semuanya.
Penjelasan Hadits
لاَ
يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُونَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَالِدِهِ وَوَلَدِهِ
Tidak sempurna keimanan seseorang diantara
kalian hingga ia lebih mencintai aku daripada kedua orangtua dan, anaknya
Jadi kesempuraan iman itu menuntut kecintaan
yang sempurna pula. Kecintaan yang berpangkal pada pemahaman, cinta yang tumbuh
dari kesadaran dan mujahadah. Bukan kecintaan sebagai tabiat semata.
Jika manusia mencintai orang tua karena
keduanya telah melahirkan, mendidik, dan membesarkannya, sesungguhnya ketiga
hal itu takkan pernah terjadi kalau bukan karena Rahmat Allah. Maka kecintaan
kepada Allah sudah seharusnya menjadi cinta yang paling utama. Lalu Allah
memerintahkan hamba-Nya untuk mencintai Rasulullah, atas dasar cinta seorang
hamba akan memenuhi perintah untuk mencintai Rasul-Nya melebihi mereka. Dan,
bukankah orang tua hanya memberikan nafkah lahir sementara Rasulullah telah
menyampaikan petunjuk Allah kepada umatnya hingga manusia terselamatkan dari
kesesatan? Argumentasi ini menjadi dasar logika kecintaan kepada Rasulullah
melebihi mereka.
Demikian pula anak. Secara tabiat manusia
memiliki cinta padanya. Sebab ia adalah buah hati, penyejuk mata, dan harapan
bagi orang tua untuk meneruskan garis keluarga, nasab, dan menjadi saham yang
akan berbuah ketika lanjut usia menyapa dan di alam barzakh yang ia nantikan
doanya. Lalu bagaimana dengan Rasulullah yang memiliki hak syafaat? Bukankah
harapan itu jauh lebih besar. Dan tanpa dakwah Rasulullah, apalah gunanya
memiliki anak dengan bergelimang dalam kesesatan? Argumentasi ini juga menjadi
pondasi logika kecintaan kepada Rasulullah melebihi mereka.
Ada sebagian orang yang mencintai orang lain
melebihi orang tua dan anak-anaknya. Bisa jadi mereka yang dicintai itu
pemimpin, guru, atau orang yang berjasa dalam hidupnya, atau orang-orang yang
dikaguminya. Hadits ini kemudian memberi standar bahwa siapapun orang itu,
kecintaan kepada Rasulullah harus melebihi kecintaan kepadanya.
Sebenarnya dalam diri semua manusia ada
kecintaan kepada satu orang yang dalam kondisi umum manusia selalu mencintainya
melebihi siapapun. Ia maafkan kesalahannya. Ia puji kebaikannya meskipun hanya
sedikit. Ia kagumi ia. Ia tempatkan di tempat yang terhormat. Selalu dijaga dan
selalu dibela. Orang itu adalah dirinya sendiri. Namun dalam kesempurnaan iman,
kecintaan kepada Rasulullah juga harus melebihi kecintaan kepada dirinya
sendiri. Bukankah diri sendiri juga termasuk dalam kalimat "manusia
seluruhnya"? maka hadits ini tidak mengkecualikannya.
Alangkah indahnya hidup dan alangkah berbahagianya ketika manusia mampu mengubah cintanya menjadi iman yang sempurna dengan mencintai Rasulullah melebihi semua manusia termasuk dirinya sendiri. Dan Umar bin Khattab, mampu mengubah cintanya menjadi seperti itu hanya dalam beberapa saat.
Alangkah indahnya hidup dan alangkah berbahagianya ketika manusia mampu mengubah cintanya menjadi iman yang sempurna dengan mencintai Rasulullah melebihi semua manusia termasuk dirinya sendiri. Dan Umar bin Khattab, mampu mengubah cintanya menjadi seperti itu hanya dalam beberapa saat.
Ibnu Hajar Al Asqalani ketika menjelaskan
hadits ini menggunakan kasus hawa nafsu sebagai pengganti diri sendiri. Betapa
banyak orang yang menjadikan hawa nafsunya paling dicintai, namun iman yang
sempurna harus menundukkannya hingga menjadi nafsu muthmainnah, dengan
menjadikan Rasulullah lebih dicintai dari siapapun juga.
Pelajaran Hadits
Diantara pelajaran hadits yang bisa kita ambil
dari hadits di atas adalah sebagai berikut:
a. Salah
satu syarat sekaligus tanda sempurnanya iman adalah mencintai Rasulullah
melebihi orang tua, anak, dan seluruh manusia;
b.
Kecintaan kepada Rasulullah yang melebihi
kecintaan pada manusia seluruhnya itu juga berarti lebih mencintai Rasulullah
daripada dirinya sendiri atau hawa nafsunya.
Imam
al-Qadhi ‘Iyadh al-Yahshubi berkata, “Ketahuilah, bahwa barangsiapa yang
mencintai sesuatu, maka dia akan mengutamakannya dan berusaha meneladaninya. Kalau tidak demikian,
maka berarti dia tidak dianggap benar dalam kecintaanya dan hanya mengaku-aku (tanpa
bukti nyata). Maka orang yang benar dalam (pengakuan) mencintai Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam adalah jika terlihat tanda (bukti) kecintaan tersebut
pada dirinya. Tanda (bukti) cinta kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam yang utama adalah (dengan) meneladani beliau shallallahu ‘alaihi
wa sallam, mengamalkan sunnahnya, mengikuti semua ucapan dan perbuatannya,
melaksanakan segala perintah dan menjauhi larangannya, serta menghiasi diri
dengan adab-adab (etika) yang beliau (contohkan), dalam keadaan susah maupun
senang dan lapang maupun sempit.”
Imam Ibnu Rajab
al-Hambali membagi derajat (tingakatan) cinta kepada Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam menjadi dua tingakatan, yang berarti dengan
menyempurnakan dua tingkatan ini seorang akan memiliki kecintaan yang sempurna
kepada sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, yang ini
merupakan tanda kesempurnaan iman dalam dirinya.
Dua tingkatan tersebut
adalah:
a. Tingkatan yang fardhu
(wajib), yaitu kecintaan (kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam)
yang mengandung konsekuensi menerima dan mengambil semua petunjuk yang dibawa
oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dari sisi Allah dengan
(penuh rasa) cinta, ridha, hormat dan patuh, serta tidak mencari petunjuk dari
selain jalan (sunnah) beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam secara utuh. Kemudian, mengikuti
dengan baik agama yang beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam sampaikan
dari Allah, dengan membenarkan semua berita yang beliau sampaikan, manaati
semua kewajiban yang beliau perintahkan, maninggalkan semua perbuatan haram yang dilarangnya, serta menolong dan berjihad
(membela) agamanya, sesuai dengan kemampuan unutk (mengahadapi) orang-orang
yang menentangnya. Tingkatan ini harus dipenuhi (oleh setiap muslim) dan
tanpanya keimanan (seseorang) tidak akan sempurna.
b. Tingkatan fadhl (keutamaan/kemuliaan),
yaitu kecintaan (kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam) yang
mengandung konsekuensi meneladani beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam
dengan baik, mengikuti sunnah beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam
dengan benar, dalam tingkah laku, adab (etika), ibadah-ibadah sunnah (anjuran), makan, minum,
pakaian, pergaulan yang baik dengan keluarga,
serta semua adab beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam yang sempurna dan akhlak beliau yang suci. Demikian juga
memberikan perhatian (besar) untuk memahami sejarah dan perjalanan hidup beliau
shallallahu ‘alaihi wa sallam, rasa senang dalam hati dengan mencintai,
mengagungkan dan memuliakan beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, senang
mendengarkan ucapan (hadits) beliau shallallahu
‘alaihi wa sallam, dan selalu (mendahulukan) ucapan beliau shallallahu
‘alaihi wa sallam di atas ucapan selain beliau. Dan termasuk yang paling
utama dalam tingkatan ini adalah meneladani beliau shallallahu ‘alaihi wa
sallam sikap zuhud beliau terhadap dunia, mencukupkan diri dengan hidup
seadanya (sederhana) di dunia, dan kecintaan beliau shallallahu ‘alaihi wa
sallam kepada (balasan yang sempurna) di akhirat (kelak).”[8]
4.
Hakikat Cinta Pada
Sunah Rosul Muhammad SAW
Sunnah
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, yang berarti segala sesuatu
yang bersumber dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, baik
ucapan, perbuatan maupun penetapan beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam memiliki kedudukan yang sangat agung dalam
Islam, karena Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadikan sunnah Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam sebagai penjelas dan penjabar dari al-Qur’an yang mulia,
yang merupakan sumber utama syariat Islam. Oleh karena itu, tanpa memahami sunnah Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam dengan baik, seseorang tidak mungkin dapat menjalankan
agama Islam dengan benar.
Allah Subhanahu wa
Ta’ala berfirman,
وَأَنزلْنَا إِلَيْكَ
الذِّكْرَ لِتُبَيِّنَ لِلنَّاسِ مَا نزلَ إِلَيْهِمْ وَلَعَلَّهُمْ
يَتَفَكَّرُونَ
Dan turunkan kepadamu
al-Qur’an, agar kamu menerangkan kepada manusia apa yang telah diturunkan
kepada mereka (dari Allah Subhanahu wa Ta’ala), supaya mereka memikirkan.” (Qs. an-Nahl: 44).
Ketika Ummul
mukminin ‘Aisyah radhiallahu ‘anha ditanya tentang akhlak (tingkah
laku) Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau menjawab, “Sungguh,
akhlak Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah al-Qur’an.” Ini
berarti, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang
yang paling sempurna dalam memahami dan mengamalkan isi al-Qur’an, menegakkan
hukum-hukumnya dan menghiasi diri dengan adab-adabnya. Maka, orang yang paling
sempurna dalam memahami dan mengamalkan sunnah Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam, dialah yang paling sempurna dalam berpegang teguh dan
mengamalkan al-Qur’an dan agama Islam secara keseluruhan.
Imam Ahmad bin Hambal –semoga Allah Ta’ala
merahmatinya– berkata, “(Termasuk) landasan (utama) sunnah (syariat Islam)
menurut (pandangan) kami (Ahlus Sunnah wal Jama’ah) adalah bahwa sunnah
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah penafsir dan argumentasi
(yang menjelaskan makna) al-Qur’an.”
Oleh karena itulah,
para ulama Ahlus Sunnah wal Jama’ah mendefinisikan sunnah Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam sebagai sesuatu yang mencakup syariat Islam secara
keseluruhan, baik ucapan, perbuatan maupun keyakinan.
Imam Abu Muhammad
al-Barbahari berkata, “Ketahuilah, bahwa Islam itu adalah sunnah dan sunnah itu
dialah Islam, yang masing-masing dari keduanya tidak akan tegak tanpa ada yang
lainnya.”
5. Arti Mencintai Dan
Mengagungkan Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam Yang
Sebenarnya
Allah ‘Azza wa Jalla berfirman,
قُلْ إِنْ كُنْتُمْ
تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ
ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ
“Katakanlah, Jika
kamu (benar-benar) mencintai Allah, maka ikutilah (sunnah/petunjuk)ku, niscaya
Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu, Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.” (Qs. Ali ‘Imran: 31)
Imam
Ibnu Katsir, ketika menafsirkan ayat ini berkata, “Ayat yang mulia ini
merupakan hakim (pemutus perkara) bagi setiap orang yang mengaku mencintai
Allah, akan tetapi dia tidak mengikuti jalan (sunnah) Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam, maka dia adalah orang yang berdusta dalam pengakuan
tersebut dalam masalah ini, sampai dia mau mengikuti syariat dan agama (yang
dibawa oleh) Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam semua
ucapan, perbuatan dan keadaannya.”
Imam
al-Qadhi ‘Iyadh al-Yahshubi berkata, “Ketahuilah, bahwa barangsiapa yang
mencintai sesuatu, maka dia akan mengutamakannya dan berusaha meneladaninya. Kalau tidak demikian,
maka berarti dia tidak dianggap benar dalam kecintaanya dan hanya mengaku-aku
(tanpa bukti nyata). Maka orang yang benar dalam (pengakuan) mencintai
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah jika terlihat tanda
(bukti) kecintaan tersebut pada dirinya. Tanda (bukti) cinta kepada Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam yang utama adalah (dengan) meneladani beliau shallallahu
‘alaihi wa sallam, mengamalkan sunnahnya, mengikuti semua ucapan dan
perbuatannya, melaksanakan segala perintah dan menjauhi larangannya, serta
menghiasi diri dengan adab-adab (etika) yang beliau (contohkan), dalam keadaan
susah maupun senang dan lapang maupun sempit.”
Berdasarkan
keterangan di atas, jelaslah bahwa mencintai dan mengagungkan sunnah Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam yang sebenarnya adalah dengan meneladani
petunjuk dan sunnah beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, dengan
berusaha mempelajari dan mengamalkannya dengan baik. Dan bukanlah mencintai dan
mengagungkan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan
melakukan perbuatan-perbuatan bid’ah dengan mengatasnamakan cinta kepada
beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, atau memuji dan mensifati beliau shallallahu
‘alaihi wa sallam secara berlebihan, dengan menempatkan beliau shallallahu
‘alaihi wa sallam melebihi kedudukan yang telah Allah Subhanahu wa
Ta’ala tempatkan beliau padanya.
Dalam
sebuah hadits shahih, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Janganlah kalian memuji diriku secara berlebihan dan melampaui batas,
sebagaimana orang-orang nasrani melampaui batas dalam memuji (Nabi Isa) bin
Maryam, karena sesungguhnya aku hanyalah seorang hamba Allah, maka katakanlah:
hamba Allah dan Rasul-Nya.“
Inilah makna cinta kepada Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam yang dipahami dan diamalkan oleh generasi terbaik umat
ini, para sahabat radhiallahu ‘anhum. Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu
berkata, “Tidak ada seorangpun yang paling dicintai oleh para sahabat
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melebihi beliau shallallahu
‘alaihi wa sallam, akan tetapi jika mereka melihat beliau shallallahu
‘alaihi wa sallam, mereka tidak berdiri (untuk menghormati beliau shallallahu
‘alaihi wa sallam), karena mereka mengetahui bahwa Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam membenci perbuatan tersebut.” [9]
B.
TAQWA
1.
Definisi Taqwa
Taqwa adalah kumpulan
semua kebaikan yang hakikatnya merupakan tindakan seseorang untuk melindungi
dirinya dari hukuman Allah dengan ketundukan total kepada-Nya. Asal-usul taqwa
adalah menjaga dari kemusyrikan, dosa dari kejahatan dan hal-hal yang meragukan
(syubhat).
Seruan Allah pada surat
Ali Imran ayat 102 yang berbunyi, “Bertaqwalah kamu sekalian dengan
sebenar-benarnya taqwa dan janganlah kamu sekali-kali mati kecuali dalam
keadaan muslim”, bermakna bahwa Allah harus dipatuhi dan tidak ditentang,
diingat dan tidak dilupakan, disyukuri dan tidak dikufuri.
Taqwa adalah bentuk peribadatan
kepada Allah seakan-akan kita melihat-Nya dan jika kita tidak melihat-Nya maka
ketahuilah bahwa Dia melihat kita. Taqwa adalah tidak terus menerus melakukan
maksiat dan tidak terpedaya dengan ketaatan. Taqwa kepada Allah adalah jika
dalam pandangan Allah seseorang selalu berada dalam keadaan tidak melakukan apa
yang dilarang-Nya, dan Dia melihatnya selalu.
Umar bin Abdul Aziz
rahimahullah juga menegaskan bahwa “ketakwaan bukanlah menyibukkan diri dengan
perkara yang sunnah namun melalaikan yang wajib”. Beliau rahimahullah berkata,
“Ketakwaan kepada Allah bukan sekedar dengan berpuasa di siang hari, sholat
malam, dan menggabungkan antara keduanya. Akan tetapi hakikat ketakwaan kepada
Allah adalah meninggalkan segala yang diharamkan Allah dan melaksanakan segala
yang diwajibkan Allah. Barang siapa yang setelah menunaikan hal itu dikaruni
amal kebaikan maka itu adalah kebaikan di atas kebaikan
Termasuk dalam cakupan
takwa, yaitu dengan membenarkan berbagai berita yang datang dari Allah dan
beribadah kepada Allah sesuai dengan tuntunan syari’at, bukan dengan tata cara
yang diada-adakan (baca: bid’ah). Ketakwaan kepada Allah itu dituntut di setiap
kondisi, di mana saja dan kapan saja. Maka hendaknya seorang insan selalu
bertakwa kepada Allah, baik ketika dalam keadaan tersembunyi/sendirian atau
ketika berada di tengah keramaian/di hadapan orang (lihat Fath al-Qawiy
al-Matin karya Syaikh Abdul Muhsin al-’Abbad hafizhahullah
2.
Ciri Manusia Taqwa
Seseorang akan disebut
bertaqwa jika memiliki beberapa ciri. Dia seorang yang melakukan rukun Iman dan
Islam, menepati janji, jujur kepada Allah, dirinya dan manusia dan menjaga
amanah. Dia mencintai saudaranya sebagaimana mencintai dirinya sendiri. Manusia
taqwa adalah sosok yang tidak pernah menyakiti dan tidak zhalim pada sesama,
berlaku adil di waktu marah dan ridha, bertaubat dan selalu beristighfar kepada
Allah. Manusia taqwa adalah manusia yang mengagungkan syiar-syiar Allah, sabar
dalam kesempitan dan penderitaan, beramar ma’ruf dan bernahi munkar, tidak peduli
pada celaan orang-orang yang suka mencela, menjauhi syubhat, mampu meredam hawa
nafsu yang menggelincirkan dari shiratal mustaqim. Itulah diantara ciri-ciri
sosok manusia taqwa itu.
Agar seseorang bisa
mencapai taqwa diperlukan saran-sarana. Dia harus merasa selalu berada dalam
pengawasan Allah, memperbanyak dzikir, memiliki rasa takut dan harap kepada
Allah. Komitmen pada agama Allah. Meneladani perilaku para salafus saleh,
memperdalam dan memperluas ilmu pengetahuannya sebab hanya orang berilmulah
yang akan senantiasa takut kepada Allah (QS. Fathir: 28). Agar seseorang
bertaqwa dia harus selalu berteman dengan orang-orang yang baik, menjauhi
pergaulan yang tidak sehat dan kotor. Sahabat yang baik laksana penjual minyak
wangi dimanapun kita dekat maka akan terasa wanginya dan teman jahat laksana
tukang besi, jika membakar pasti kita kena kotoran abunya (HR. Bukhari).
Membaca Al-Qur`an
dengan penuh perenungan dan mengambil ‘ibrah juga merupakan sarana yang tak
kalah pentingnya untuk mendaki tangga-tangga menuju puncak taqwa. Instrospeksi,
menghayati keagungan Allah, berdoa dengan khusyu’ adalah sarana lain yang bisa
mengantarkan kita ke gerbang taqwa. Pakaian dan makanan kita yang halal dan
thayyib serta membunuh angan yang jahat juga sarana yang demikian dahsyat yang
akan membawa kita menuju singgasana taqwa.
Adapun ciri-ciri lain
orang bertaqwa (yaitu) Orang-orang yang berinfaq (karena Allah SWT), baik
diwaktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mereka
yang pemaaf terhadap (kesalahan) manusia. Dan Allah mencintai orang-orang yang
berbuat kebajikan.
Taqwa memiliki tiga
tingkatan. Ketika seseorang melepaskan diri dari kekafiran dan mengada-adakan
sekutu-sekutu bagi Allah, dia disebut orang yang taqwa. Didalam pengertian ini
semua orang beriman tergolong taqwa meskipun mereka masih terlibat beberapa
dosa. Jika seseorang menjauhi segala hal yang tidak disukai Allah SWT dan
RasulNya (SAW), ia memiliki tingkat taqwa yang lebih tinggi. Yang terakhir,
orang yang setiap saat selalu berupaya menggapai cinta Allah SWT, ia memiliki
tingkat taqwa yang lebih tinggi lagi.
Allah SWT menjelaskan
dalam Surat Ali’Imran Ayat 102:
Wahai orang-orang yang
beriman, bertaqwalah kepada Allah dengan sebenar-benar taqwa kepada-Nya, dan
janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan Muslim (beragama Islam).
Allah SWT telah
menjabarkan berbagai ciri-ciri orang yang benar-benar taqwa. Mereka menafkahkan
rizkinya di jalan Allah SWT dalam keadaan lapang maupun sempit. Dengan kata
lain, jika mereka memiliki uang seribu dollar diinfaqkannya paling tidak satu
dollar, dan jika hanya memiliki seribu sen mereka infaqkan satu sen.
Menafkahkan rizki di jalan Allah SWT adalah jalan-hidup mereka. Allah SWT (atas
kehendakNya) menjauhkan mereka dari kesulitan (bala’) kehidupan lantaran
kebajikan yang mereka perbuat ini. Lebih dari itu, seseorang yang suka menolong
orang lain tidak akan mengambil atau memakan harta orang lain, malahan ia lebih
suka berbuat kebaikan bagi sesamanya. ‘Aisyah RA sekali waktu pernah
menginfaqkan sebutir anggur karena pada waktu itu ia tidak memiliki apa-apa
lagi. Beberapa muhsinin (orang yang selalu berbuat baik) menginfaqkan sebutir
bawang. Nabi Muhammad SAW bersabda:
“ Selamatkanlah dirimu
dari api nereka dengan berinfaq, meskipun hanya dengan sebutir kurma. (Bukhari
& Muslim)
3.
Pentingnya Takwa
a. Ia Merupakan wasiat dan
Perintah Nabi Shallallaahu alaihi wa Salam.
Rasulullah Shallallaahu
alaihi wa Salam dalam sabdanya juga banyak mewasiatkan ketakwaan kepada para
shahabat dan umatnya. Di antara sabda beliau adalah sebagai berikut : Dari Abu
Umamah al-Bahili Radhiallaahu anhu ia berkata, aku mendengar Rasulullah
Shallallaahu alaihi wa Salam bersabda dalam khutbah haji wada’, “Bertakwalah
kepada Allah Tuhanmu, shalatlah lima waktu, berpuasalah pada bulanmu, bayarlah
zakat hartamu, taatilah pemimpinmu,maka kamu akan masuk surga Tuhanmu.” (HR.
At-Tirmidzi dishahihkan oleh al-Albani dalam shahih sunan at-Tirmidzi 1/190)
Wasiat Nabi
Shallallaahu alaihi wa Salam kepada Muadz bin Jabal, dan juga tentunya untuk umatnya
yang lain : “Bertaqwalah kamu kepada Allah di mana pun kamu berada, timpalilah
keburukan dengan kebaikan niscaya akan dapat menghapusnya dan pergauli-lah
manusia dengan akhlak yang baik.” (HR. At-Tirmidzi No. 1987, ia berkata hasan
shahih, Ahmad dalam Musnad-nya 5/153 dan al-Hakim, beliau men-shahihkannya dan
Imam adz-Dzahabi menyetujuinya, 1/54).
Dari Irbadl bin Sariyah
Radhiallaahu anhu yang sudah sangat masyhur, Rasulullah Shallallaahu alaihi wa
Salam memberikan wasiat : “Aku wasiatkan kepada kalian semua untuk bertakwa
kepada Allah, mendengar dan taat. (HR.Abu Dawud, at-Tirmidzi, Ahmad dan Ibnu
Majah).
Dari
Ibnu Mas’ud Radhiallaahu anhu , bahwa Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam
sering mengucapkan, “Ya Allah aku memohon kepada-Mu petunjuk, ketakwaan,
penjagaan diri dan kecukupan.”(HR Muslim)
b. Ia Merupakan Sebab Terbesar untuk
Masuk Surga
Dari Abu Hurairah Radhiallaahu
anhu ia berkata, “Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam ditanya tentang
penyebab yang paling banyak memasukkan orang ke dalam surga, maka beliau
menjawab, “bertaqwa kepada Allah dan akhlak yang baik (taqwallah wa husnul
khuluq)”.Dan ketika ditanya tentang sesuatu yang paling banyak menjeru-muskan
orang ke dalam neraka beliau menjawab, ”Mulut dan Kemaluan.” (HR. at-Tirmidzi, ia berkata,
“hadits shahih gharib, dan dihasankan oleh al-Albani dalam shahih sunan
at-Tirmidzi 2/194)
c. Ia Adalah Pakaian
Terindah
Manusia tidak akan
lepas dari kebutuhan terhadap pakaian, sedangkan ketakwaan adalah pakaian yang
lebih penting daripada pakaian atau baju yang melekat di badan. Karena pakaian
takwa tidak akan pernah rusak dan binasa. Ia akan selalu menyertai seorang
hamba sampai kapan pun. Dia adalah keindahan hati dan ruh. Sedang pakaian badan
tujuan utamanya adalah untuk menutupi aurat tubuh atau mungkin untuk perhiasan
manusia. Jika dalam kondisi terpaksa pakaian badan ini terbuka, maka tak ada
bahaya yang begitu berarti, namun kalau pakaian takwa yang terlepas, maka yang
akan didapat adalah kehinaan.
Allah Subhannahu wa
Ta’ala berfirman,
“Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan
pakaian untuk menutupi ‘auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian
taqwa itulah yang baik.” (QS.4 :26)
Pakaian takwa ini
senantiasa dibutuhkan orang setiap waktu. Tanpa pakaian ini, seseorang tidak punya
arti, kemuliaan dan keberuntungan.
d. Ia Lebih Penting
daripada Makanan dan Minuman
Allah Subhannahu wa
Ta’ala berfirman, “Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah taqwa
dan bertaqwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal.” (QS. 2:197)
Ibnu Umar Radhiallaahu
anhu berkata, “Sesungguhnya termasuk kemuliaan seseorang adalah membawa bekal
yang memadai dalam safar.” (Tafsir al-Qur’anil Azhim, Ibnu Katsir 1/224 dan
Taisirul Karimir Rahman, as-Sa’di hal 74).
Allah Subhannahu wa
Ta’ala memerintahkan untuk berbekal di dalam bepergian karena dengan berbekal,
seseorang tidak mungkin meminta-minta kepada orang lain yang berarti ia telah
menjaga serta menghormati harta mereka. Dengan berbekal, seseorang juga dapat
menolong orang lain, yang sama-sama sedang bepergian.
Ketika Allah
memerintahkan untuk berbekal dalam bepergian, maka Dia juga menyuruh untuk
membawa bekal yang hakiki yaitu bekal menuju akhirat dengan membawa ketakwaan
untuk menuju ke sana. Ia adalah bekal yang berkesinambungan manfaatnya, baik
ketika di dunia mau pun kelak di akhirat. Ketakwaan merupakan bekal menuju
kampung abadi di surga kelak, dia akan mengantarkan seseorang menuju kenikmatan
yang sempurna dan kebahagiaan yang sesungguhnya. Maka barangsiapa yang tidak
mau membawa bekal ketakwaan, ia akan terputus dan akan menjadi mangsa berbagai
macam perbuatan jahat dan buruk. Dan terhalanglah ia untuk sampai ke Surga-Nya
yang abadi, wal ‘iyadzu billah.
4.
Buah Taqwa
Manusia dengan ciri dan
karakterisrik di atas akan memetik buah ranum dan manisnya taqwa. Bukan hanya
individual sifatnya namun masyarakat juga akan menikmatinya.Manusia taqwa akan
memiliki firasat yang tajam, mata hati yang peka dan sensitif sehingga dengan
mudah mampu membedakan mana yang hak dan mana pula yang batil.
(QS. Al-Anfaal : 29). Mata hati
manusia taqwa adalah mata hati yang bersih yang tidak terkotori dosa-dosa dan
maksiat, karenanya akan gampang baginya untuk masuk surga yang memiliki luas
seluas langit dan bumi yang Allah peruntukkan untuk orang-orang yang bertaqwa
(QS. Ali Imran: 133 dan
Al-Baqarah: 211).
Taqwa yang terhimpun
dalam individu-individu ini akan melahirkan keamanan dalam masyarakat.
Masyarakat akan merasa tenteram dengan kehadiran mereka. Sebaliknya pupusnya
taqwa akan menimbulkan sisi negatif yang demikian parah dan melelahkan. Umat
ini akan lemah dan selalu dilemahkan, akan menyebar penyakit moral dan penyakit
hati. Kezhaliman akan merajalela, adzab akan banyak menimpa. Masyarakat akan
terampas rasa aman dan kenikmatan hidupnya. Masyarakat akan terenggut
keadilannya, masyarakat akan hilang hak-haknya.
Semakin taqwa seseorang
-baik dalam tataran individu, sosial, politik, budaya, ekonomi- maka akan lahir
pula keamanan dan ketenteraman, akan semakin marak keadilan, akan semakin
menyebar kedamaian. Taqwa akan melahirkan individu dan masyarakat yang memiliki
kepekaaan Ilahi yang memantulkan sifat-sifat Rabbani dan insani pada dirinya.
5.
Hakikat Taqwa
Taqwa lahir sebagai
konsekwensi logis dari keimanan yang kokoh, keimanan yang selalu dipupuk dengan
muroqobatullah:merasa takut terhadap murka dan adzab-Nya, dan selalu berharap
limpahan karunia dan maghrifah-Nya.
Atau sebagaimana
didefinisikan oleh para ulama. Taqwa adalah hendaklah Allah tidak melihat kamu
berada dalam larangan-larangan-Nya dan tidak kehilangan kamu dalam
perintah-perintahnya.
6.
Jalan Mecapai Sifat
Taqwa
Disini kita cukup
membahas faktor-faktor terpenting yang bisa menumbuh suburkan takwa.
Mengokohkannya dalam hati dan jiwa seorang muknin dan menyatukannua dengan
perasaan
a. Mu’ahadah (Mengingat Perjanjian)
Kalimah ini diambil dari firman Allah Yang MahaTinggi
”Dan tepatilah
perjanjian dengan Allah apabila kamu berjanji..”(an-Nahl[16]:91)
1)
Cara Mu’ahadah
Hendaklah seorang mukmin
berkhalwat (menyendiri) antara dia dan Allah untuk mengintrospek diri seraya
mengatakan pada dirinya. ”Wahai jiwaku, sesungguhnya kamu telah berjanji kepada
Rabbmu setiap hari disaat kamu berdiri membaca.
”Hanya kepada Engkau kami beribadah dan hanya kepada
Engkau kami mohon pertolongan.” (al-Fatihah[1]:5)
b. Muroqobah (Merasakan Kesertaan
Allah)
Landasan muroqobah
dapat Anda temukan dalam surat asy-Syuura, yaitu dalam firman Allah,
”yang melihat kamu
ketika kamu berdiri (untuk shalat) dan melihat pula perubahan gerak badannya
diantara orang-orang yagn sujud”. (asy-syu’raa [26]: 218-219).
Maknanya adalah sebagaimana diisyaratkan oleh Al- Qur’an dan hadits, ialah:
merasakan keagungan Allah Azza wa jalla di setiap waktu dan keadaan serta
merasakan kebersamaan-Nya di kala sepi ataupun ramai.
1)
Cara muroqobah
Sebelum memulai suatu
pekerjaan dan di saat mengerjakannya, hendaklah seorang mukmin memeriksa
dirinya… Apakah setiap gerak dalam melaksanakan amal dan ketaatannya
dimaksudkan untuk kepentingan peribadi dan mencari popularitas, ataukah karena
dorongan ridha Allah dan menghendaki pahala-Nya?
c. Muhasabah (Introspeksi Diri)
Dasar muhasabah adalah firman Allah:
”Hai orang-orang yang
beriman bertakwalah kepada Allah dan hendaklah memperhatikan apa yang telah
diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan” (al-Hasyr [59]: 18).
Makna muhasabah sebagaiman diisyaratkan oleh ayat ini, ialah, hendaklah seorang
mukmin menghisab dirinya ketika selesai melakukan amal perbuatan…apakah tujuan
amalnya untuk mendapatkan ridha Allah? Atau apakah amalnya dirembesi sifat
riya? Apakah dia sudah memenuhi hak-hak Allah dan hak-hak manusia?…
d. Mu’aqobah (Pemberian Sanksi)
Sanksi yang kita
maksudkan adalah apabila seorang mukmin menemukan kesalahan maka tak pantas
baginya untuk membiarkannya. Sebab membiarkan diri dalam kesalahan akan
mempermudah terlanggarnya kesalahan-kesalahan yang lain dan akan semakin sulit
untuk meninggalkannya. Bahkan sepatutunya dia memberikan sanksi atas dirinya
dengan sanksi yang mudah sebagaimana memberikan sanksi atas istri dan
anak-anaknya…hal ini merupakan peringatan baginya agar tidak menyalahi ikrar,
di samping merupakan dorongan untuk lebih bertakwa dan bimbingan menuju hidup
yang lebih mulia.
e. Mujahadddah (Optimalisasi)
Dasar mujahadah adalah firman Allah dalam surat
al-Ankabut.
’Dan orang-orang yang
berjihad untuk (mencari keridhaan) kami, benar-benar akan kami tunjukkan kepada
mereka jalan-jalan kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang
yang berbuat baik”.(al- Ankabut [29]:69). Makna mujahadah sebagaimana
disyariatkan oleh ayat tersebut adalah: Apabila seorang mukmin terseret
dalam kemalasan, santai, cinta dunia dan tidak lagi melaksanakan amal-amal
sunah serta ketaatan yang lainnya tepat pada waktunya, maka ia harus memaksa
dirinya melakukan amal-amal sunnah lebih banyak dari sebelumnya. Dalam hal ini
harus tegas,serius,dan penuh semangat sehigga pada akhirtya ketaatan merupakan
kebiasaan yang mulia bagi dirinya dan menjadi sikap yang melekat pada dirinya.
C. ZDIKIR
1. Pengertian zdikir
Zikir (atau Dzikir) artinya
mengingat Allah di antaranya dengan menyebut dan memuji nama Allah. Zikir
adalah satu kewajiban. Dalilnya adalah:
"Hai
orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya." [QS Al
Ahzab 33:41]
Tidak
berzikir akan mengakibatkan seseorang jadi orang yang rugi.
"Hai
orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari
mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah
orang-orang yang merugi." [QS Al Munaafiquun 63:9]
Allah
mengingat orang yang mengingatNya.
"Sesungguhnya
dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang
terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang
mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan
mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya
Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau,
maka peliharalah kami dari siksa neraka." [QS Ali 'Imran 3:190-191]
Dengan
berzikir hati menjadi tenteram.
"(yaitu)
orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat
Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram."
[QS 13:28]
Di antara
zikir yang utama adalah Laa ilaaha illallahu (Tidak ada Tuhan selain Allah)
"Aku
pernah mendengar Rasulullah Saw. bersabda: 'Zikir yang paling utama adalah Laa
ilaaha illallahu" [HR Turmudzi]
‘Rasulullah
bersabda :
‘Sesungguhnya
aku berkata bahwa kalimat : ‘Subhanallah, wal hamdulillah, wa Laa Ilaaha
Illallah, wallahu akbar’ (Maha Suci Allah, dan segala puji bagi Allah, dan
tidak ada Tuhan kecuali Allah, dan Allah Maha Besar) itu lebih kusukai daripada
apa yang dibawa oleh matahari terbit.’ (HR Bukhari dan Muslim)
2. Makna Kata "Dzikir" dalam Al Qur'an
Sungguh kesesatan yang sangat
nyata bagi siapa yang meninggalkan dzikir kepada Allah. Allah Subhânahu wa
Ta’âlâ berfirman,
}فَوَيْلٌ لِلْقَاسِيَةِ
قُلُوبُهُمْ مِنْ ذِكْرِ اللَّهِ أُولَئِكَ فِي ضَلَالٍ مُبِينٍ} [الزمر: ٢٢[
“Maka kecelakaan yang
besarlah bagi mereka yang telah membatu hatinya untuk berdzikir (mengingat)
Allah. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata.” Az-Zumar: 22
Allah Subhânahu wa Ta’âlâ
berfirman juga mengingatkan,
{وَمَنْ يَعْشُ عَنْ ذِكْرِ
الرَّحْمَنِ نُقَيِّضْ لَهُ شَيْطَانًا فَهُوَ لَهُ قَرِينٌ} [الزخرف: ٣٦]
“Barangsiapa yang berpaling
dari dzikir kepada Ar-Rahman (Allah Yang Maha Pemurah), kami adakan baginya
syaitan (yang menyesatkan) maka syaitan itulah yang menjadi teman yang selalu
menyertainya.” [Az-Zukhruf: 36]
Dalam
Al-Qur’an, dzikir ditafsirkan dan digunakan dengan berbagai macam makna,
diantaranya:
a.
(Berdzikir dengan lisan) ذكر اللسان
Sebagaimana
dalam firman Allah Subhânahu wa Ta’âlâ :
}فَاذْكُرُوا اللَّهَ
كَذِكْرِكُمْ آبَاءَكُمْ} [البقرة: ٢٠٠[
"Maka berzikirlah
(dengan menyebut) Allah, sebagaimana kamu menyebut-nyebut (membangga-banggakan)
nenek moyangmu". [Al Baqoroh: 200]
b.
(Berdzikir dengan hati) ذكر القلب
Sebagaimana dalam firman
Allah Subhânahu wa Ta’âlâ :
}وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا
فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا
لِذُنُوبِهِمْ} [آل عمران: ١٣٥[
"Dan (juga) orang-orang
yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka
ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka". [Ali Imron: 135]
c.
(Peringatan) العظة
Sebagaimana dalam firman
Allah Subhânahu wa Ta’âlâ :
{فَلَمَّا نَسُوا مَا
ذُكِّرُوا بِهِ} [الأعراف: ١٦٥والأنعام: ٤٤]
"Maka tatkala mereka
melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka". [Al An'am: 44]
dan [Al A'raf: 165]
juga sebagaimana dalam firman
Allah Subhânahu wa Ta’âlâ :
}وَذَكِّرْ فَإِنَّ الذِّكْرَى
تَنْفَعُ الْمُؤْمِنِينَ} [الذاريات: ٥٥[
"Dan tetaplah memberi
peringatan, karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang
beriman". [Adz Dzariyat: 55]
d. (Mengingat) الحفظ
Sebagaimana dalam firman
Allah Subhânahu wa Ta’âlâ :
{خُذُوا مَا آتَيْنَاكُمْ بِقُوَّةٍ وَاذْكُرُوا
مَا فِيهِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ} [الأعراف: ١٧١والبقرة: ٦٣]
"Peganglah
teguh-teguh apa yang Kami berikan kepadamu dan ingatlah selalu apa yang ada di
dalamnya, agar kamu bertakwa". [Al Baqoroh: 63] dan [Al
A'raf: 171]
e. (Keta'atan dan Balasannya)
الطاعة والجزاء
Sebagaimana dalam firman
Allah Subhânahu wa Ta’âlâ :
}فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ} [البقرة: ١٥٢[
"Karena
itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu". [Al Baqoroh: 152]
Ayat diatas bermakna bahwa
keta'atan itu pasti ada balasannya.
f.
(Penjelasan) البيان
Sebagaimana dalam firman
Allah Subhânahu wa Ta’âlâ :
}أَوَعَجِبْتُمْ أَنْ جَاءَكُمْ
ذِكْرٌ مِنْ رَبِّكُمْ عَلَى رَجُلٍ مِنْكُمْ لِيُنْذِرَكُمْ} [الأعراف: ٦٣ و ٦٩[
"Apakah kamu (tidak
percaya) dan heran bahwa datang kepadamu peringatan dari Tuhanmu yang dibawa
oleh seorang laki-laki di antaramu untuk memberi peringatan kepadamu?". [Al A'raf: 63 dan 69]
Peringatan didalam ayat
diatas maknanya adalah penjelasan dan keterangan.
g. (Pembicaraan) الحديث
Sebagaimana dalam firman
Allah Subhânahu wa Ta’âlâ :
}اذْكُرْنِي عِنْدَ رَبِّكَ}
[يوسف: ٤٢[
"Terangkanlah keadaanku
kepada tuanmu". [Yusuf: 42]
Maksudnya dari ayat diatas
adalah : "bicaralah kepada tuanmu tentang keadaanku"
h.
(Al Qur'an) القرآن
Sebagaimana dalam firman
Allah Subhânahu wa Ta’âlâ :
}وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي}
[طه: ١٢٤[
"Dan barang siapa
berpaling dari peringatan-Ku". [Thoha: 124]
Dzikir atau peringatan yang
dimaksud dalam ayat diatas adalah Al Qur'an, sebagaimana dalam firman Allah
Subhânahu wa Ta’âlâ :
}مَا يَأْتِيهِمْ مِنْ ذِكْرٍ}
[الشعراء: ٥ و الأنبياء: ٢[
"Tidak datang kepada mereka suatu ayat Al
Qur'an pun yang baru (diturunkan)". [Asyu'aro: 5] dan [Al Anbiya: 2]
i.
(Kitab Taurat) التوراة
Sebagaimana dalam firman Allah Subhânahu wa
Ta’âlâ :
}فَاسْأَلُوا أَهْلَ الذِّكْرِ
إِنْ كُنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ} [الأنبياء: ٧ و النحل: ٤٣[
"maka tanyakanlah olehmu kepada
orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada mengetahui". [Al Anbiya: 7] dan [An Nahl:
43]
Ahludzdzikr yang dimaksud dalam ayat diatas
menurut penafsiran sebagian salaf diantaranya Mujahid Radhiallohu anhu adalah
Ahlut Taurat.
j.
(Cerita) الخبر
Sebagaimana dalam firman Allah Subhânahu wa
Ta’âlâ :
{سَأَتْلُو عَلَيْكُمْ مِنْهُ ذِكْرًا} [الكهف:
٨٣]
"Aku akan bacakan kepadamu cerita
tentangnya". [Al Kahfi: 83]
k.
(Kemuliaan) الشرف
Sebagaimana dalam firman Allah Subhânahu wa
Ta’âlâ :
}وَإِنَّهُ لَذِكْرٌ لَكَ
وَلِقَوْمِكَ وَسَوْفَ تُسْأَلُونَ} [الزخرف: ٤٤[
"Dan sesungguhnya Al Qur'an itu
benar-benar adalah suatu kemuliaan besar bagimu dan bagi kaummu dan kelak kamu
akan diminta pertanggungjawaban". [Az Zukhruf: 44]
l.
(Mencela) العيب
Sebagaimana dalam firman Allah Subhânahu wa
Ta’âlâ :
}أَهَذَا الَّذِي يَذْكُرُ
آلِهَتَكُمْ} [الأنبياء: ٣٦[
"Apakah ini orang yang mencela
tuhan-tuhanmu?". [Al Anbiya: 36]
m.
(Lauhul mahfuz) اللوح المحفوظ
Sebagaimana dalam firman Allah Subhânahu wa
Ta’âlâ :
}وَلَقَدْ كَتَبْنَا فِي
الزَّبُورِ مِنْ بَعْدِ الذِّكْرِ} [الأنبياء: ١٠٥[
"Dan sungguh telah Kami tulis di dalam
Zabur sesudah (Kami tulis dalam) Lauhul mahfuz". [Al Anbiya: 105]
n.
(Pujian) الثناء
Sebagaimana dalam firman Allah Subhânahu wa
Ta’âlâ :
}إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا
وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَذَكَرُوا اللَّهَ كَثِيرًا وَانْتَصَرُوا مِنْ بَعْدِ
مَا ظُلِمُوا} [الشعراء: ٢٢٧[
"Kecuali orang-orang (penyair-penyair)
yang beriman dan beramal saleh dan banyak menyebut Allah dan mendapat kemenangan
sesudah menderita kelaliman” [Asysyuu’aro:227]
Maksudnya adalah menyebut
Allah dalam artian pujian kepada-Nya
o.
(Wahyu) الوحي
Sebagaimana dalam firman
Allah Subhânahu wa Ta’âlâ :
{فَالتَّالِيَاتِ ذِكْرًا} [الصافات: ٣[
"Dan demi (rombongan)
yang membacakan pelajaran (wahyu)". [Ash Shoofaat: 3]
p.
(Rasul) الرسول
Sebagaimana dalam firman Allah Subhânahu wa
Ta’âlâ :
{قَدْ أَنْزَلَ اللَّهُ إِلَيْكُمْ ذِكْرًا *
رَسُولًا يَتْلُو عَلَيْكُمْ آيَاتِ اللَّهِ مُبَيِّنَاتٍ} [الطلاق: ١٠،١١]
"Sesungguhnya Allah telah menurunkan
peringatan kepadamu, seorang Rasul yang membacakan kepadamu ayat-ayat Allah
yang menerangkan (bermacam-macam hukum)". [Ath Tholaq: 10, 11]
q.
(Sholat) الصلاة
Sebagaimana dalam firman Allah Subhânahu wa
Ta’âlâ :
{وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ} [العنكبوت: ٤٥]
"Dan sesungguhnya mengingat Allah (sholat)
adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain)". [Al Ankabut: 45]
r.
(Sholat Jum'at) صلاة
الجمعة
Sebagaimana dalam firman Allah Subhânahu wa
Ta’âlâ :
}يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا نُودِيَ
لِلصَّلَاةِ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا إِلَى ذِكْرِ اللَّهِ} [الجمعة: ٩[
"Hai orang-orang yang
beriman, apabila diseru untuk menunaikan sembahyang pada hari Jumat, maka
bersegeralah kamu kepada mengingat Allah". [Al
Jumu'ah: 9]
s.
(Sholat Ashar)
صلاة العصر
Sebagaimana dalam firman Allah Subhânahu wa
Ta’âlâ :
}فَقَالَ إِنِّي أَحْبَبْتُ حُبَّ الْخَيْرِ عَنْ
ذِكْرِ رَبِّي حَتَّى تَوَارَتْ بِالْحِجَابِ} [ص: ٣٢[
"Maka ia berkata:
"Sesungguhnya aku menyukai kesenangan terhadap barang yang baik (kuda)
sehingga aku lalai mengingat Tuhanku sampai kuda itu hilang dari
pandangan". [Shod: 32]
Para ahli tafsir diantaranya Ali bin Abi Tholib
dan Ibnu Mas'ud Radhiallohu anhuma, menerangkan bahwa yang dimaksud
"mengingat Tuhanku" adalah sholat ashar.
t.
(Sholat lima waktu) الصلوات الخمس
Sebagaimana dalam firman Allah Subhânahu wa
Ta’âlâ :
}فَإِنْ خِفْتُمْ فَرِجَالًا أَوْ رُكْبَانًا فَإِذَا أَمِنْتُمْ فَاذْكُرُوا اللَّهَ كَمَا عَلَّمَكُمْ مَا لَمْ تَكُونُوا تَعْلَمُونَ} [البقرة: ٢٣٩[
"Jika kamu dalam keadaan takut (bahaya), maka sholatlah sambil berjalan atau berkendaraan. Kemudian apabila kamu telah aman, maka sebutlah Allah (sholatlah), sebagaimana Allah telah mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui". [Al Baqoroh: 239][10]
D. SHOLAWAT
Bayak
orang mu’min, mu’minat yang membaca sholawat tapi mereka belum faham bahkan
belum tahu apa itu solawat, dan siapa rosulluh shallallahu
‘alaihi wasallam yang mereka sholawati
selama ini. Oleh karena itu penulisa menjelaskan makna sholawat, dan
mengingatkan kembali siapakah rosulullah SAW sebagai berikut:
1. Penjelasan Makna Shalawat
Yang rajih (kuat) di antara definisi shalawat Allah Subhaanahu Wa Ta’ala kepada hamba-Nya adalah apa yang disebutkan oleh al-Imam al-Bukhari Rahimahullah dalam Shahih-nya secara mu’allaq dari Abul ‘Aliyah Rufai’ bin Mihran. Beliau berkata,
صَلَاةُ
اللهِ ثَنَاؤُهُ عَلَيْهِ عِنْدَ الْمَلَائِكَةِ، وَصَلَاةُ الْمَلَائِكَةِ
الدُّعَاءُ
“Shalawat Allah kepada hamba-Nya adalah pujian-Nya kepada
hamba di sisi para malaikat, sedangkan shalawat para malaikat adalah doanya.” (al-Hafizh
Rahimahullah berkata, “Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim.” Lihat Fathul
Bari, “Kitabut Tafsir”, 8/392)
Di antara dalil yang menunjukkan bahwa shalawat para
malaikat bermakna doa adalah hadits dari Abu Hurairah Radhiyallaahu ‘anhu,
bahwa Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallambersabda:
لَمْ تَزَلِ الْمَلَائِكَةُ تُصَلِّي عَلَيْهِ
مَا دَامَ فِي مُصَلَّاهُ: اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ، اللَّهُمَّ اغْفِرْلَهُ،
اللَّهُمَّ ارْحَمْهُ
“Para malaikat senantiasa bershalawat kepada hamba-Nya
selama berada di tempat shalatnya. (Mereka mengatakan), ‘Ya Allah, berikan
shalawat kepadanya. Ya Allah, ampunilah dia. Ya Allah, rahmatilah dia’.” (Sahih,
HR. al-Bukhari dan Muslim dari hadits yang panjang)
Ibnu
‘Abbas Radhiyallaahu ‘anhu berkata, “Mereka Bershalawat Yaitu Mendoakan Berkah.”
(Diriwayatkan secara ta’liq dan disebutkan sanadnya oleh ath-Thabari
Rahimahullah, lihat al-Fath, 8/393)
2.
Mengenal nabi shallallahu ‘alaihi wasallam
Mengingat zaman yang
semakin modern ini bayak orang-orang islam yang lupa bahkan tidak tau akan
sejarah kehidupan nabi muhammad SAW yang menjadi Uswatu hasanah bagi selurun umat
isalm didunia ini oleh karena itu penulis sedikit mengingatkan sejara tentang
kehidupan beliu. Sebab dengan mengetahui latar belakang kehidupan beliau SAW,
meskipun hanya terbatas kita akan sampai pula pada ajaran-ajarannya, yang
selama ini diabaikan bayak orang. Padahal ajaran ma’rifat beliau, itu dapat
mengantarkan umat islam meraih sukses luar biasa, tidak hanya sukses sebagai
hamba yang patuh pada tuhannya, tetapi sukses dalam berbagai bidang, di
antaranya sukseh beramal ma’ruf nahi mungkar, sukses bermuamalah(dagang),
sukses menundukkan lawan-lawannya, dan sukses membangun politik.sehingga islam
mampu menguasai dunia.
a. Silsilah Nabi Muhammad saw
Silsilah Nabi Muhammad saw banyak ditemui pada tulisan-tulisan
Sejarawan terutama Sirah Nabawiyah, dan tentu saja ada penegasan-penegasan yang
bersumber dari Hadist, bahwa nabi Muhammad saw adalah keturunan Ismail as.
عن واثلة بن الأسقع رضي الله عنه قال
: سمعت النبي صلى الله عليه وسلم يقول : إن الله اصطفى كنانة من ولد إسماعيل
، واصطفى قريشا من كنانة ، واصطفى من قريش بني هاشم ، واصطفاني من بني هاشم ) أخرجه مسلم.(
dari
Watsilah bin Asyqo berkata, aku mendengar Rasulullah bersabda : "Sesungguhnya
Allah memilih Kinanah dari keturunan Ismail dan Allah memilih Quraisy dari
keturunan Kinanah. Allah memilih Bani Hasyim dari Quraisy dan Allah memilih aku
dari keluarga Bani Hasyim" ( diriwayatkan oleh Muslim no hadist :
2276.)
Hadith di
atas, adalah informasi dari Rasulullah, mengenai silsilah beliau. Dan tidak ada maksud, untuk
membangga-banggakan kemuliaan nasab yang dimilikinya.
Bani Hasyim
- Suku Quraisy - Bani Kinanah
Rasulullah
berasal dari Bani Hasyim, yang bertanggung-jawab dalam Pemeliharaan Ka'bah.
Bani Hasyim dinisbatkan kepada anak keturunan Hasyim bin Abdu Manaf bin Qushay
bin Kilab bin Murrah bin Ka'ab bin Lu'ay bin Ghalib bin Fihr (Quraisy).
Rasulullah sendiri adalah cicit dari Hasyim bin Abdu Manaf, dengan nasab :
Muhammad Rasulullah bin Abdullah bin Abdu Muthalib bin Hasyim.
Keluarga Bani Hasyim, merupakan
bagian dari Suku Quraisy, yang merupakan anak keturunan Fihr (Quraisy) bin
Malik bin Al Nadhar bin Kinanah. Sementara Suku Quraisy, merupakan pecahan dari
Bani Kinanah, yang berasal dari Kinanah bin Khuzayma bin Mudrikah bin Ilyas bin
Mudhar bin Nizar bin Ma'ad bin Adnan
.Sebagian besar bangsa Arab,
termasuk Bani Kinanah, hanya mengetahui leluhur mereka sampai kepada Adnan. Umar bin Khatab
pernah berkata : "Kami mengetahui daftar nenek moyang hanya sampai
kepada Adnan", bahkan Ibnu Abbas pernah
menyatakan "antara Adnan dan Ismail ada 30 generasi yang tidak
diketahui". Nasab
Muhammad Rasulullah
Melalui
penelitian yang panjang, akhir-akhir ini diperoleh data mutahir mengenai
leluhur Rasulullah, yang dimulai dari Adnan sampai kepada Nabi Ibrahim, yaitu :
Adnan bin
Add bin Humaisi‘ bin Salaman bin Aws bin Buz bin Qamwal bin Obai bin ‘Awwam bin
Nashid bin Haza bin Bildas bin Yadlaf bin Tabikh bin Jahim bin Nahish bin Makhi
bin Ayd bin ‘Abqar bin ‘Ubayd bin Ad-Da‘a bin Hamdan bin Sanbir bin Yathrabi
bin Yahzin bin Yalhan bin Arami bin Ayd bin Deshan bin Aisar bin Afnad bin
Aiham bin Muksar bin Nahith bin Zarih bin Sami bin Wazzi bin ‘Awda bin Aram bin
Qaidar bin Nabi Ismail bin Nabi Ibrahim ("Ar Raheeq Al Makhtum",
tulisan Syaikh Safi-ur Rahman al-Mabarakpuri).
Sehingga Nasab Rasulullah sampai kepada Nabi Ibrahim, adalah sebagai
berikut:
Muhammad
Rasulullah bin Abdullah bin Abdu Muthalib bin Hasyim (cikal
bakal Bani Hasyim) bin Abdu Manaf bin Qushay bin Kilab bin Murrah bin Ka'ab bin
Lu'ay bin Ghalib bin Fihr (cikal bakal Suku Quraisy) bin Malik bin Al
Nadhar bin Kinanah (cikal bakal Bani Kinanah) bin Khuzayma bin
Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma'ad bin Adnanbin Add bin
Humaisi‘ bin Salaman bin Aws bin Buz bin Qamwal bin Obai bin ‘Awwam bin Nashid
bin Haza bin Bildas bin Yadlaf bin Tabikh bin Jahim bin Nahish bin Makhi bin
Ayd bin ‘Abqar bin ‘Ubayd bin Ad-Da‘a bin Hamdan bin Sanbir bin Yathrabi bin
Yahzin bin Yalhan bin Arami bin Ayd bin Deshan bin Aisar bin Afnad bin Aiham
bin Muksar bin Nahith bin Zarih bin Sami bin Wazzi bin ‘Awda bin Aram bin
Qaidar bin Nabi Ismail bin Nabi Ibrahim.
b.
Kelahiran Nabi Muhammad
SAW
Nabi Muhammad SAW
adalah anak Abdullah bin Abdul-Muthalib. Ibunya benama Aminah binti Wahab.
Kedua orangtuanya itu berasal dari suku Quraisy yang terpandang dan mulia. Nabi
Muhammad SAW lahir pada hari senin, 12 rabi’ul awwal tahun gajah (atau, 20
april 571 masehi). Dinamakan tahun gajah, karena ketika beliau lahir, kota
Makkah diserbu oleh raja Brahahdan tentaranya dari negeri Habasyah dengan
menunggang gajah. Mereka hendak menghancurkan Ka’bah karena iri hati terhadapnya.
Tetapi Allah melindungi bangunan suci itu dan seluruh penduduk Makkah, dengan
menjatuhkan bati-batu sijjil ( dari neraka yang amat panas) kepada tentara itu.
Maka binasalah mereka semuanya.
Ketika
Nabi Muhammad SAW masih di dalam kandungan ibunya, Abdullah, ayahnya, pergi ke
negeri Syam (Siria) untuk berdagang. Tetapi, sepulang dari sana, ketika sampai di kota
Madinah, ia menderita sakit dan wafat dalam usia 18 tahun. Abdullah dimakamkan
di kota Madinah. Maka, Nabi Muhammad SAW dilahirkan ke dunia dlam keadaan
yatim, di tengah-tenhgah masyarakat jahiliyah penyembah berhala, penindas kaum
lemah, perampas hak orang, dan bahkan pembunuh kaum wanita.
c.
Halimah As-Sa’diyah
Menjadi Ibu Susu Nabi Muhammad Saw
Sudah menjadi adat bangsa Arab ketika itu, bahwa bayi
sesorang disusukan oleh wanita lain. Begitu pula halnya Nabi Muhammad SAW.
Beliau disususkan kepada seorang wanita dusun bernama Halimah as-Sa’diyah.
Empat tahun lamanya beliau tinggal di dusun Bani Sa’ad bersama ibu susunnya
itu.
Menjelang usia lima tahun, Halimah as-Sa’diyah
mengembalikan Nabi Muhammad SAW kepada ibunya, karena telah terjadi peristiwa
atas anak asuhnya itu yang mencemaskan hatinya. Ketika di dalam permainan
bersama kawan- kawannya, Nabi Muhammad tiba-tiba didatangi dua laki-laki berpakaian
serba putih , membaringkannya, kemudian melakukan sesuatu atas dada anak
tersebut. Meskipun tidak sesuatu pun terjadi terhadap Nabi Muhammad SAW setelah
peristiwa itu, namun Halikmah as-Sa’diyah amat khawatir. Maka ia segera bawa
Nabi Muhammad SAW kembali kepada keluarganya di Makkah.
d.
Di Bawah Asuhan
Kakeknya, Abdul-Muthalib
Siti Aminah amat setia terhadap suaminya. Sering kali
ia bersama anaknya pergi ke Madinah untuk berziarah ke makam suaminya,
sekaligus bersilahturahmi kepada keluarganya, Bani Najjar, disana. Suatu kali,
dala perjalanan pulang dari Madinah , seusai berziarah, Siti Aminah jatukh
sakit di desa Abwa’ (antara Makkah dan Madijnah). Beberapa saat kemudian, ia
wafat disana, meninggalkan Nabi Muhammad SAW yang ketika itu baru berusia 6
tahun. Mka jadilah Nabi Mhammad SAW yatim-piatu. Bersama Ummu Aiman,
pembantunya, Nabi Muhammad SAW kembali ke Makkah. Beliau kemudian dipelihara
oleh kakeknya, Abdul-Muthalib, hingga menjelang 9 tahun.
e.
Di Bawah Asuhan
Pamannya, Abu Thalib
Selama tiga tahu bersama
kakeknya, Nabi Muhammad SAW akhirnya dipelihara oleh pamannya, Abu Thalib,
karena kakeknya itu meninggal dunia. Abu Thalib adalah seorang sesepuh kaum Quraisy yang
disegani oleh kaumnya. Meskipun demikian, dia bukanlah tergolong orang kaya.
Abu Thalib hanyalah seorang pedagang biasa yang sering merantau ke negeri Syam
bersama serombongan kafilah dagangnya
Ketika berusia 12 tahun, Nabi Muhammad SAW diajak oleh
pamannya itu pergi berdagang ke Syam. Sampai di suatu dusun perbadatasan Syam,
Abu Thalib bersama kemenakannay itu singgah di rumah seorang pendeta Nasrani
yang soleh, bernama Bahira. Dari kitab Taurat dan Injil yang dipelajarinya,
pendeta Bahira dapat mengetahui cirri-ciri kenabian yang ada pada diri Nabi
Muahmmad SAW yang masih kecil itu. Mka dengan serta-merta, pendeta Bahira
memberitahukan hal itu kepad Abu THalib seraya berkata : “Wahai saudaraku,
sesungguhnya anakmu ini adalah manusia pilihan Allah, calon pemimpin umat
manusia di dunia ini. Maka jagalah id baik-baik. Bawalah ia kembali, sebab aku
khawatir ia diganggu oleh orang-orang Yahudi di negeri Syam. Bahkan, jika
sekiranya kaum Yahudi itu mengetahui bahwa ia adalah calon Rasul Allah, maka
tentulah ia akan membunuhnya.” Maka pulanhlah Abu Thalib ke Makkah bersama Nabi
Muhammad SAW sebelum mereka sampai ke negeri Syam.
f.
Berdagang Ke Negeri
Syam
Setelah Nabi Muhammad SAW berusia hamper 25 tahun, Abu
Thalib merasa bahwa kemekanannya itu telah cukup dewasa. Maka dipanggilnya Nabi
Muhammad SAW, lalu ditawarkan kepadanya suatu pekerjaaan yang menguntungkan,
seraya berkata : “Wahai anakku, sesungguhnya kita bukanlah keluarga yang
beerkecukupan. Bahkan, kurasakan akhir-akhir ini kebutuhan kita semakin sulit
didapat. Alangkah baiknya jika engkau pergi kepada Khadijah untuk meminta
izinya membawa barang-barang dagangannya ke negeri Syam. Mudah-mudahan dari
usaha itu engkau akan beroleh keuntungan yang besar.”
Nabi Muhammad SAW menyetujui usul
pamannya, sebab beliau memaklumi sepenuhnya akan kesulitan yang dihadapi
pamannya itu dalam menanggung beban belanja rumah tangganya. Segera beliau pergi
kepada Siti Khadijah untuk meminta izinnya memperdagangkan dagangannya. Siti
Kadijah adalah seorang janda kaya di Makkah. Ia dikenall sebagai wanita Quraisy
yang mulia karena keturunan dan akhlaknya. Ia adalah waniita budiman, gemar
membantu sesamanya, dan senantiasa menjaga kehormatan dirinya, sehingga
mendapat gelar At-Thahirah (wanita suci).
Menanggapi permohona Nabi Muhammad SAW, Siti Khadijah
tanpa piker panjang langsung menyambutnya dengan senang hati, karena ia telah
cukup mengenal Nabi Muhammad SAW sebagia pemuda yang ramah, jujur, dan
sopan-santun. Siti Khadijah amat kagum terhadap pemuda Muhammad. Lebih-lebih
ketika ia mendengar sendiri dari Maisarah, bagaimana agungnya perangai Nabi
Muhammad SAW selam di perjalanan maupun ketika berdagang. Maka berubahlah
rasakagum itu menjadi rasa cinta.
g. Perkawinan Nabi
Muhammad SAW dengan Siti Khadijah
Hubungan perdagangan antara Nabi Muhammad SAW dengan
Siti Khadijah akhirnya diteruskan ke jenjang perkawinan. Rupanya, Allah SWT
menghendaki demikian, karena ada banyak hikmah di balik itu. Dalam suatu
upacara yang sederhana, dilangsungkannya akad nikah diantara keduanya, suatu
pernikahan yang telah menorah lembaran sejarah islam. Ketika itu, Nabi Muhammad
SAW berusia 25 tahun, sementara Siti Khadijah telah berusia hamper 40 tahun.
Pernikahan ini membuahkan empat anak putri dan dua orang putra, masing-masing
Zainab, Ruqayyah, Ummu Kaltsum, Fatimah, Qasim dan Abdullah. Tetapi, atas
kehendak Allah SWT, kedua anak laki-laki beliau wafat ketika masih kanak-kanak.
h. Diangkat Menjadi
Seorang Rasul
Selama hidup bersama Siti Khadijah, Nabi Muhammad SAW
merasa bahagia dan tentaram. Meskipun kaya-raya, Siti Khadijah tidak pernah
menampakkan keangkuhan dihadapan suaminya itu, bahkan ia amat merendakan
hatinya. Nabi Muhammad SAW sering kali pergi ber-tahannuts ( menyendiri dan
beeribadah) di Gua HIra, kira-kira 10 km jaraknya dari kota Makkah. Beliau
biasa berdiam diri di gua itu selam beberapa hari, kemudian pulang kembali
setelahnya.
Suatub ketika saat beliau sedang berdiam di Gua HIra,
tiba-tiba dating maliakat Jibril melingkupinya seraya berkata :
“Bacalah!” Nabi Muhammad SAW menjawab sambil bergetar: “Aku tidak bisa
membaca.” Jibril berkata lagi: “Bacalah!”” kembali Nabi Muhammad menjawab: “Aku
tidak bisa membaca.” Untuk ketiga kalinya, Jibril berkata lagi: “Bacalah!” Dan
lagi-lagi Nabi Muhammad SAW menjawab : “Aku tidak bisa membaca.”
Maka, berkatalah Jibril kemudian, seperti yang
disebutkan dalam AL-Qur’an :
Artinya : Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang
menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dengan
perantaraan kalam. DDia mengajarkan kepad amanusia apa yang tidak diketahuinya.
(Al-Alaq : 1-5)
Setelah itu Jibril menghilang. Nabi Muhammad SAW
merasa amat ketakutan. Beliau segera meninggalkan gua itu dan kembali pulang
sambil bergetar badannya. Sampai di rumah, dia berkata kepada istrinya :
“Selimuti aku, selimuti aku, selimuti aku.” Khadijah hyang prihatin atas
keadaan suaminya itu segera menidurkan nabi Muhammad SAW dan menyelimutinya
seraya menenangkan hatinya. Setelah beristirahat beberapa saat, nabi Muhammad
SAW lalu menceritaka kejadian yang dialaminyabitu kepada istrinya. Mendengar
cerita suaminya, Siti Khadijah kemudian berkata : “Wahai Muhammad, tenangkanlah
hatimu. Sesungguhnya Allah tidak akan menyia-nyiakanmu, sebab engkau adalah
orang yang suka menolong, jujur, dan senantiasa menyambung tali persaudaraan”
Siti Khadijah kemudian membawa Nabi Muhammad SAW
kepada sepupunya yang bernama Waraqah bin Naufal, seorang ahli kitab yang
benyak mempelajari Taurat dan Injil. Mendengar kisah Nabi Muhammad SAW, Waraqah
kemudian berkata : “Sesungguhnya suamimu ini adalah calon Nabi dan Rasul Allah.
Telah dsatang kepadanya malaikat Jibril yang juga pernah dating kepada Musa dan
Isa.
i.
Nabi Muhammad SAW Wafat
Dengan penuh rasa Syukur, Nabi
Muhammad SAW mengakhiri tugasnya sebagai seorang Rasul, dengan mengislamkan
seluruh penduduk Makkah, Madinah, dan daerah-daerah lain di seputar Jazirah
Arabia. Setelah menderita sakit
selama beberapa hari, pada tanggal 12 Rabi’ul Awwal tahun ke-11 Hijriyah,
beliau berpulang ke rahmatullah dalam usia 63 tahun. Nabi Muhmmad SAW
dimakamkan di kota Madinah. Sebelumnya, beliau sempat berpesan kepada
keluarganya, para sahabatnya, dan seluruh kaum Muslimin dengan sabdanya yang
termasyhur :
Telah kutinggalkan untuk kalian
dua perkara yang apabila kalian berpegang teguh kepadanya, niscaya tidak akan
tersesat untuk selama-lamanya, yakni Kitabullah (Al-Qur’an) dan Sunnah
Rasul-Nya.[11]
BAB III
ANALISA MASALAH
A.
Keutamaan
Zikir Kepada Allah
Allah
Ta’ala berfirman:
وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَر
“Dan sungguh zikir
kepada Allah itu lebih besar.” (QS.
Al-Ankabut: 45)
Allah
Ta’ala berfirman:
فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ
“Maka ingatlah kalian
kepada-Ku niscaya Aku akan ingat kepada kalian.” (QS.
Al-Baqarah: 152)
Dari Abu
Hurairah radhiallahu ‘anhu dia berkata: Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda:
أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي
بِي وَأَنَا مَعَهُ إِذَا ذَكَرَنِي فَإِنْ ذَكَرَنِي فِي نَفْسِهِ ذَكَرْتُهُ فِي
نَفْسِي وَإِنْ ذَكَرَنِي فِي مَلَإٍ ذَكَرْتُهُ فِي مَلَإٍ خَيْرٍ مِنْهُمْ
وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَيَّ بِشِبْرٍ تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ ذِرَاعًا وَإِنْ
تَقَرَّبَ إِلَيَّ ذِرَاعًا تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ بَاعًا وَإِنْ أَتَانِي يَمْشِي
أَتَيْتُهُ هَرْوَلَةً
“Aku sesuai dengan
prasangka hamba-Ku, dan Aku selalu bersamanya jika ia mengingat-Ku. Jika ia
mengingat-Ku maka Aku akan mengingatnya. Jika ia mengingat-Ku dalam suatu
kumpulan orang, maka Aku akan mengingatnya dalam perkumpulan yang lebih baik
daripada mereka. Jika ia mendekatkan diri kepada-Ku
sejengkal, maka Aku mendekatkan diri kepadanya sehasta. Jika ia mendekatkan
diri kepada-Ku sehasta, maka Aku akan mendekatkan diri kepadanya sedepa. Dan
jika ia mendatangi-Ku dalam keadaan berjalan, maka Aku akan mendatanginya dalam keadaan berlari.” (HR.
Al-Bukhari no. 7405 dan Muslim no. 2675)[12]
Dari Abu
Ad-Darda` radhiallahu anhu bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
أَلَا أُنَبِّئُكُمْ بِخَيْرِ
أَعْمَالِكُمْ وَأَرْضَاهَا عِنْدَ مَلِيكِكُمْ وَأَرْفَعِهَا فِي دَرَجَاتِكُمْ
وَخَيْرٍ لَكُمْ مِنْ إِعْطَاءِ الذَّهَبِ وَالْوَرِقِ وَمِنْ أَنْ تَلْقَوْا
عَدُوَّكُمْ فَتَضْرِبُوا أَعْنَاقَهُمْ وَيَضْرِبُوا أَعْنَاقَكُمْ قَالُوا وَمَا
ذَاكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ ذِكْرُ اللَّهِ
“Maukah kalian saya
beritahukan tentang sebaik-baik amalan kalian, yang
lebih dicintai oleh Rabb kalian, lebih mengangkat derajat kalian, dan ini lebih
baik bagi kalian daripada kalian bersedekah dengan emas dan perak, lebih baik
daripada kalian berperang dengan musuh-musuh kalian kemudian
kalian tebas batang leher mereka atau mereka menebas batang leher kalian?” Para
sahabat bertanya, “Apakah amalan itu wahai Rasulullah?” Beliau menjawab,
“Berzikir kepada Allah.”
(HR.
At-Tirmizi no. 3377, Ibnu Majah no. 3780, dan dinyatakan shahih oleh Al-Albani
dalam Shahih Al-Jami’ no. 2629)
Dari Abu
Hurairah radhiallahu anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
سَبَقَ الْمُفَرِّدُونَ
قَالُوا وَمَا الْمُفَرِّدُونَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ الذَّاكِرُونَ اللَّهَ
كَثِيرًا وَالذَّاكِرَاتُ
“Al-mufarridun telah
mendahului.” Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah al-mufarridun
itu?” Beliau menjawab, “Yaitu laki-laki dan perempuan yang banyak berzikir
kepada Allah.” (HR. Muslim no. 2676)[13]
Penjelasan ringkas:
1.
Dari dalil-dalil di atas, kita bisa mengetahui beberapa
keutamaan zikir kepada Allah:
Zikir merupakan amalan terbaik dan terbesar yang seorang
muslim mendekatkan diri kepada Allah dengannya.
2.
Orang yang senantiasa berzikir kepada Allah
juga akan senantiasa diingat oleh Allah. Dan jika Allah mengingat seorang
hamba, maka itu mengharuskan adanya rahmat, pertolongan, perlindungan,
pengabulan doa, dan seterusnya dari Allah Ta’ala kepada hamba tersebut.
3.
Allah Ta’ala akan menyebut nama-nama orang yang
berzikir tersebut di sisi para malaikat
4.
Zikir lebih utama daripada berinfak dengan emas
dan perak.
5.
Zikir lebih utama daripada berperang di jalan
Allah. Walaupun di sini tentunya butuh perincian.
6.
Orang-orang yang berzikir kepada Allah adalah
orang-orang yang terdepan dalam hal keutamaan.
7.
Berzikir kepada Allah akan melahirkan semangat
untuk beramal sehingga dia bisa mendahului yang lainnya dalam mengamalkan suatu
amalan saleh.
8.
Mereka yang berzikir kepada Allah akan masuk
surga pertama kali sebelum yang lainnya. Karena mereka adalah orang-orang yang
terdepan dan mendahului yang lain dalam hal keutamaan, baik di dunia maupun di
akhirat.
B. Keutamaan Shalawat Kepada Nabi shallallahu
‘alaihi wasallam
Banyak sekali hadits
yang menjelaskan tentang keutamaan bershalawat kepada Nabi, dan kami akan
menyebutkannya sebagian, di antaranya:
1.
Imam Muslim rahimahullah meriwayatkan:
عن أبي هريرة أن رسول
الله -صلى الله عليه وسلم- قال: من صلى عليَّ صلاة واحدة، صلى اللَّه عليه عشرًا
.مسلم حديث ٤٠٨
Dari Abu Hurairah radhiyallahu
‘anhu, sesungghnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:”Siapa
saja yang bershalawat kepadaku satu shalawat, Allah akan bershalawat kepadanya
sepuluh.” (Muslim hadits no.408)
2. Imam an-Nasaai rahimahullah
meriwayatkan:
عن أنس أن النبي -صلى
الله عليه وسلم- قال: من صلى عليَّ صلاة واحدة،صلى اللَّه
عليه عشر صلوات، وحُطت
عنه عشر خطيئات، ورُفعت له عشر درجات .حديث صحيح: صحيح النسائي للألباني ج١ص ٤١٥
Dari Anas radhiyallahu ‘anhu,
sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:”Siapa
saja yang bershalawat kepadaku satu shalawat, Allah akan bershalawat kepadanya
sepuluh shalawatdan dihilangkan darinya sepuluh kesalahan dan dinaikkan
untuknya sepuluh serajat.”[14]
Imam Nasaai rahimahullah juga meriwayatkan:
عن ابن مسعود أن النبي
-صلى الله عليه وسلم- قال: إن للَّه
ملائكة سياحين في الأرض يبلغوني عن أمتي السلام .حديث صحيح: صحيح النسائي للألباني
ج١ص٤١٠.
Dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, bahwa
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:”Sesungguhnya Allah
memiliki Malaikat-malaikat yang berkeliling di muka bumi, untuk menyampaikan
kepadaku salam dari umatku.”(Hadits shahih, Shahih Imam Nasaai oleh al-Albani rahimahullah
jilid 1 hal: 410)
3. Imam ath-Thabrani rahimahullah
meriwayatkan:
عن أبي الدرداء أن رسول
الله -صلى الله عليه وسلم- قال: من صلى عليَّ حين يصبح عشرًا وحين يُمسي عشرًا
أدركته شفاعتي يوم القيامة .[حديث حسن: صحيح الجامع للألباني حديث.٦٣٥٧
Dari Abu Darda radhiyallahu
‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:”Siapa
saja yang bershalawat kepadaku sepuluh kali di waktu pagi dan sore, maka dia
akan mendapatkan syafa’atku pada hari Kiamat.” (hadis hasan, Shahih al-Jami’ oleh al-Albani hadits
no.6357)
1. Manfaat Shoawat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam
Sesunguhnya
sholawat yang dibaca oleh seorang muslim akan mengandung beberapa manfaat,
dimana hal itu bermanfaat bagi kehidupan dunia dan akhirat, di dalam kitab HADAIQUL
ANWAR ada terdapat empat puluh dua manfaat bacaan sholawat. Demikianlah
mahal sebuah bacaan sholawat yang dibaca oleh seorang mu’min, yang mempunyai
hati suci. Dan sebagian dari manfaat shoalawat sebagai berikut:
1.
Membaca
shalawat sebagai bentuk realisasi ketaatan kepada perintah Allah Ta’ala.
2.
Mencontoh
Allah dalam membaca shalawat.
3.
mencontoh
para malaikat-Nya.
4.
Mendapat
balasan sepuluh rahmah dari Allah setiap membaca sekali shalawat.
5.
Diangkat
sepuluh derajat karena membaca sekali shalawat.
6.
Ditulis
sepuluh kebaikan bagi yang membaca sekali shalawat.
7.
Dihapus
sepuluh keburukan bagi yang membaca sekali shalawat.
8.
Menjadi
sebab utama dikabulkan doa.
9.
Menjadi
sebab meraih syafaat Nabi.
10. Mendapat pengampunan dari Allah.
11. Allah akan mencukupi hidupnya dari berbagai
macam keluh kesah.
12. Sebagai sebab dekatnya seorang hamba dengan
Nabi Muhammad Shallallahu'alaihi wa sallam nanti pada hari kiamat.
13. Shalawat bisa mengganti dan menduduki ibadah
shadaqoh.
14. Menjadi sebab terpenuhi berbagai macam hajat
kebutuhan.
15. Meraih shalawatnya Allah dan shalawatnya para
malaikat atasnya.
16. Menjadi sebab seseorang meraih kesucian dan
kemuliaan.
17. Orang yang gemar membaca shalawat akan mendapat
kabar gembira sebelum matinya.
18. Akan meraih keamanan dan keselamatan dari
rintangan hari kiamat.
19. Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam akan
menjawab shalawat dan salam kepada orang-orang yang membaca shalawat dan salam
kepadanya.
20. Bisa membantu seorang hamba mengingatkan
sesuatu yang terlupa.
21. Menjadi sebab berkahnya suatu majlis agar tidak
kembali pulang dalam keadaan merugi dan cacat.
22. Membaca shalawat mampu mengusir dan melenyapkan
kemiskinan.
23. Membaca shalawat mampu menghilangkan penyakit
bakhil dari seorang hamba.
24. Menjadi selamatnya seorang hamba dari doanya
Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam yang buruk, karena beliau mendoakan
celaka bagi yang mendengar nama disebut tidak membaca shalawat.
25. Membaca shalawat menjadi jalan menuju sorga.
26. Selamat dari busuknya majlis karena membaca
shalawat.
27. Membaca shalawat menjadi penyempurna bagi
pembicaraan pada saat berkhutbah.
28. Menjadi sebab sempurnanya cahaya seorang hamba
pada saat meniti titian.
29. Membaca shalawat akan mengeluarkan seseorang
dari sifat kasar dan keras kepala.
30. Menjadi sebab langgengnya pujian Allah atasnya.
31. Mendatangkan keberkahan kepada orang yang
membaca shalawat.
32. Orang yang membaca shalawat akan meraih rahmat dari Allah.
33. Sebagai bukti cinta Rasulullah
Shallallahu'alaihi wasallam secara abadi.
34. Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam akan
selalu mencintai orang yang membaca shalawat.
35. Menjadi sebab seorang hamba meraih hidayah.
36. Nama orang yang membaca shalawat akan
disampaikan kepada Nabi Shallallahu'alaihi wa sallam
37. Menjadi sebab teguhnya kaki pada saat meniti
titian.
38. Dengan membaca shalawat berarti seseorang telah
menunaikan haknya Nabi Muhammad Shallallahu'alaihi wa sallam atasnya.
39. Mengandung dzikir dan syukur kepada Allah.
40. Shalawat adalah doa karena dengan membaca
shalawat berarti telah memuji khalilullah dan kekasih-Nya. Dengan itu berarti
telah mendoakan baik untuknya.
Dari
beberapa manfaat diatas dan dibawah ini sebagian uraiyan manfaat sholawat.
a.
Mengikuti
perintah Allah SWT
Mengapa
mebaca sholawat nabi dikatakan mengikuti perintah Allah.? Sebab dalam sudah
jelah dan sudah termaktub. Bahwa dalam Al-Quran, surat Al-Ahzaab, ayat 56.
Disana di terangkan sebagai berikut:
“Sesunggunya
Allah dan malaikat-malaikatNya bersholawat untuk nabi. Hai orang-orang yang
beriman bersholawatlah kamu kalian untuk nabi dan ucapkanlah salam penghormatan
kepadanya.”
Jika
kita tela membaca firman Allah tersebut diatas, maka kita bisa berpikir, bahwa
sholawat itu merupakan anjuran. Bahwa sebagian ulama’ berpendapat bahwa
sholawat bagi orang mu;min itu merupakan hal yang wajib. Sebab perintahNya
terdapat dalam Al-Qur’an. Namun ada juga yang berpendapat sholawat itu sunat
muakat belaka. Sebenarnya perbedaan pendapat itu tidak perlu di permasalahkan.
Namun tanamkanlah dalam hati bahwa sholawat merupakan suata amalan yang
mengikuti perintah Allah dalam Al-Quran.
Apabila
kita merasa orang mukmin sejati, orang muslim yang taat maka sholawat ini kita
pandang suatu yang amat penting. Mengapa demikian? Sebaba anjuran perintah
Allah dan firmanNya hanya ditujukan pada orang-orang yang beriman. Lalu
bagaimana dengan orang kafir atau ahli kitab? Ahli kitab yang masih masuk islam sepenuhnya,
maka bukan berarti kendatipun ia membaca berkali-kali sholawat atas nabi. Sebab
sifay sholawat yang diterima dan mampu menembus langit, lalu sampai ke srasy
adalah sholawat-sholawat yang dibaca orang-orang mukmin, yang hatinya penuh
dengan kebersihan dan penuh iman.
b.
Agar Diangkat Derajatnya
Derajat itu sma artinya
dengan pangkat atau kedudukan. Misalnya dalam sutu jajaran kantor, maka disana
terdapat tingkat kedudukan mulai manajer, mandor, pengawas sampai kuli. Untuk
mempercepat kenaikan pangkat golongan tentunya kita arus mengabdi pada
perusahaan itu dengan penuh ketekunan. Disamping itu kita harus bisa merebut
hati mandor atau pengawas, agar dia selalu memper hatikan kita.
Sesungguhnya kehidupan
didunia tak jauh pula dengan kehidupan akhirat. Namun yang membedakan adalah
bahwa Allah itu segala-galanya dan rosulullah adalah nabi, maka jalan
satu-satunya yang ditempuh adalah membaca sholawat. Bersholawat bagi orang
mukmin akan mempengaruhi nasibnya kelak di hari kiamat. Sebab Allah akan
memberi derajat baginya dan akan dimasukkan ke surga.
Rosulullah SAW. bersabda, “Siapa
saja yang bershalawat kepadaku satu shalawat, Allah akan bershalawat kepadanya
sepuluh shalawatdan dihilangkan darinya sepuluh kesalahan dan dinaikkan
untuknya sepuluh serajat.”(Hadits shahih: Shahih an-Nasaai
oleh al-Albani rahimahullah jilid 1hal:415 )
Dalam
sebuah kitab tambihul ghofilin, disana dijelaskan bahwa syeh mundanir
menegaskan bahwa, “sudah menjadi tradisi atau adat para remaja da tokoh-tokoh
terhormat, suka mengagungkan mereka yang mau memperhatikan atau memuliakan para
simpatisan atau kawan-kawan dekatnya. Maka sungguh, Allh SWT, adalah raja atas
degala raja. Dia maha mulia dan berhak atas kebijaksanaan atau sifat-sifat yang
terpuji yang biasa dilakukan umat manusia khususnya para raja dan tokoh-tokoh
terhormat lainnya. Makabagi orang yang suka megagungkan kekasih dan nabi Allah
SAW. Dengan bersholawat kepadanya pasti memperoleh rohmad Allah yang mulia,
dibersihkan segala dosanya dan di tinggikan derajatnya.
c. Akan ditulis sepuluh kebaikan
Jika
mendengar nama rosulullah disebut, lalu kita mendengarnya, maka sebaiknya
bersholawat untuknya. Sebab jika sholawat yang kita baca sampai keatas sana,
maka akan diterima Allah. Selanjutnya dibalas dengan sepuluh kebaikan. Lebih
lanjut, rosulullah SAW sendiri pernah bersabda, “siapa yang bersholawat untuk
ku dari umatku, maka dicatat baginya sepuluh kebaikan dan dihapus baginya
sepluh keburukan”. (Al hadisat)
Demikianlah
janji rosulullah SAW dalam sebuah hadistnya. Oleh karenanya, adalah orang
mukmin yang tak berpikir jika nama rosulllah didengar disebut orang tetapi dia
diam saja. Padahal jika menjawab dan bersholawat, tidak memakan bayak waktu dan
tenaga padahal kita dapat bayak pahala jika kita mau bersholawat. Selama kita
masih diberi umur masih hidup dan masih bisa bersholawat. Maka besholawatlah
untuk nabi. Sebab sesungguhnya yang demikian itu merupakan suatu peluang bagi
kaum muslimin berlomba-lomba untuk mencari pahala dan syafaatnya. Dan demikian
itu merupakan bekal atau tabungan kelak dihari kiamat.
d. Dihapus Sepulu Keburukan
Berkali-kali
penulis singgung, bahwa setiap hari kita ini tak lepas dari dosa dan kesalahan.
Jika dihitung secara cermat, kiranya lebih bayak dosa yang kita lakukan dari
pada kebaikannya. Oleh sebab itu, kita harus mawas diri. Jalan apakah kiranya
untuk mengikis dosa-dosa itu? Salah satu jalan adalah bersholawat atas nabi
SAW. Karna bersholawat padanya bisa menghapus sepuluh keburukan atau sepuluh
dosa.
e. Mengharap Terkabulnya Do’a
Sholawat
bisa mempengaruhi terkabulnya do’a. Sebab do’a yang klita ucapkan sulit sekali
untuk menembus langit. Dan belumtentu semua do’a dan permohonan bisa sampai
kepada yang dituju. Mengapa Demikian? Menurut hadist do’a akan terhalang dan kembali
kepada pembacanya jika tidak disertai Sholawat. Seperti sabda rosulullah
SAW,”do’a tidak akan naik kelangit jika tidak melewati sebuah dinding, jika
do’aitu disertai Sholawat untukku, maka ditembuslah dinding itu dan masuklah
do’a kelangit dan jika tidak kembalilah do’a itu kepada pengucapnya”.
Dihikayatkan
bahwa seorang Zahid bertemu rosulullah SAW dalam mimpinya, sekan-akan beliou
tidak melihat dan meng hiraukannya, “tidakkah
rosullullah mengenal aku? Aku adalah fulan, azzahid mendengar para ulamak
berkata, bahwa nabi mengenal umatnya, sebagai mana bapakan mengenal anaknya”
kata azzahid.
Nabi
muhammad SAW menjawab,”benar yang dikat ulama’, bahwa nabi mengenal umatnya
seperti kedua orang tua mengenal anaknya. Tapi yang dimaksud ialah mereka yang bersholawat
untuk nabi sebayak sembayangnya” jawab nabi muhammad SAW.
f. Mengharapkan Tercukupi Kebutuhan
Hidupas
Seorang
yang suka membaca sholawat hatinya jerni dan rasa syukur selalu terpelihara,
artinya perasaan serba kekurangan tak pernah terlintas dalam benaknya. Saya
pernah kenal dengan seorang miskin, namun ahli ibadah. Sekilas jika kita
memandang dan mengamatinya, betapa sngat menyedihkan keadaan nasibnya. Namun
walau demikian tidak penah mengeluh. Lalu saya tanya mengapa dan apa rahasianya
dia tidak mengeluh? Jawabnya karna kebutuhan saya tercukupi. Bagaimana bisa ?
jawabnya, “sebab aku dan keluarga ku senantiasa membaca sholawat setiap siang
dan malam hari.
g. Mnyebabkan Dekat Kepada Nabi Saw
Setip
orang muslim yang mukmin pasti cinta pada nabi SAW dan setia membaca sholawat
atasnya, pertanyan dan susunan setia orang mukmin, tela disebut.”bahwa muhammad
adalah rosulullah”. Dan semua cinta kepanya kita semua ingin dekat kepadanya
kelak diakhirat. Dalam sebuah hadist dijelaskan bahwa rosullullah bersabda. “perbayaklah
membaca sholawat atasku, karna pertama kali sesuatu yang di pertanyakan padamu
didalam kubur adalah tentang aku”
Demikianlah
peringatan rosulullah yang sebenarnya perlu kita perhatikan. Karna beliau telah
bersahda barang siapa yang enggan menbaca sholawat berarti bukan golongannya.
Dengan demikian maka diakhirat nanti itu sulit ikut shof atau barisan siapa.
Sedangkan bagi orang-orang mukmin yang suka membaca sholawat merupakan
golongannya. Jadi pada kesimpulannya bahwa sholawat akan membuat dan menjadikan
dirikita dekat pada rosulullah SAW.
Pada
suatu saat rosulullah pernah juga bersabda” celakalah bagi mereka yang tidak
bisa melihat aku bersok dihari kiamat.”
h. Menempati Kedudukan Sedekah
Tekun
bersholawat manakala nama rosulullah disebut, maka sama saja berseda pada fakir
miskin. Artinya jika kita bersholawat atas nabi maka harga diri sholawat itu
sama dengan kita memberi sedekah kepada fakir miskin, dan bacaan itu akan
dilipat gandakan, dalam hadist diterangkan “ bacakan sepuluh kali untuknya. Siapa
yang membaca sholawat nabi sebayak seratus kali Allah akan bersholawat
kepadanya.
Rosululla
SAW bersabda.”bacalah sholawat atasku, karan bacaan sholawat kepadaku itu
termasuk zakat bagimu dan akan dilipat gandakan (oleh Allah).
i.
Menhapus
Kesan Kikir dan Bahil
Orang
mikmin yang enggan membaca sholawat tetkala nama rosulullah disebut, maka dia
termasuk orang-orang yang rugi. Dia termasuk bukan golongan umat mohammad. Dan
rosulullah sendiri memberi predikat orang yang bahil atau kikir. Dari ali ra.
Bahwasanya rosulullah pernah bersabda, “Orang bahil ialah yang disebut namaku
kepadanya lalu ia tak mau bersholawat kepadaku”
Dalam
kehidupan sehari-hari, orang yang kikir pasti dijauhi temannya, orang yang
bahil pasti dibenci para tetangganya. Dan dalam akhirat nanti, harus
mempertanggung jawabkan harta kekayaannya yang tak pernah dizakati. Tentu kita
masih ingat cerita Tsalabah, seorang mukmin ahli sholat jama’ah. Tetapi karena
ia menjadi kaya akhirnya lupa sholat. Bahkan tetkala tiba pembayaran zakat,
nabi menarik utusan untuk menarik zakat kerumahnya, namun Tsalabah menolak.
Akhirnya diberi predikat orang kikir, yang di persamakan dengan orang mukmin
yang tak mau membaca sholawat atas nabi. Jadi seorang mukmin tetkala nama agung
nabi SAW disebut tapi tak mau membaca sholawat atasnya, berarti sma saja dengan
Tsalabah yang durhaka karna kekayaannya.
j.
Bisa
Menghapus Kefakiran Pembacanya
Orang
yang fakir, memang menyedihkan. Kita tak mau menjadi orang yang fakir Harta,
fakir ilmu maupun fakir iman. Oleh sebab itu disamping menempuh jalan usaha
semaksimal mungkin, disamping berdo’a, maka untuk meng hapus kefakiran dalam
kita hendaknya melengkapi do’a itu dengan sholawat. Sebab sholawat bisa meng
hapus kefakiran bagi pembacanya.
Sesungguhnya
Allah maha segala-galanya, orang yang sekarang keadaannya fakir dan sangat
menyedihkan, bisa saja berubah menjadi jutawan, jika Allah menghendakinya.
Sekali
lagi tanamkan dalam hati, jika tuhan telah berkehendak, maka tak ada yang sulit
bagiNya. Oleh karena itu seandainya sekarang kita ini dalam keadaan fakir maka
itu suatu cobaan dariNya. Kita perlu tabah menghadapinya. Kita berusaha
semaksimal mungkin agar fakir kita segera lenyap, jangan lupa, rajin-rajinlah
membaca sholawat atas nabi, sebab sholawat bisa menghapus kefakiran kita.
k.
Bisa
Melepas Kehinaan Bagi Pembacanya
Diriwayatkan
dari abu huroiroh bahwasanya rosulullah bersbda, “hinalah hidung oraang yang
ketika disebat namaku tidak membacakan sholawat kepadaku”
Orang
yang hina dimata rosulullah, maka dapat dipastikan dia orang yang celaka.
Celaka disini mempunyai pengertian, tidak beruntung kelak di akhirat. Hal ini
ditegaskan dalam hadist yang diriwayatkan ibnu sina, dari jabir ra, berkata,
roslullah bersabda, “barang siapa yang disebut namaku kepadanya, lalu tidak
bersholawat kepaku, maka sesungguhnya ia celaka.
l.
Menyelamatkan
Bau Busuk Dari Suatu Majelis
Pernah
seorang ulama’ memberikan mauidhoh khasanah kepada santri-santrinya. Saat itu
ada ucapan yang menyebut nama rosulullah, namun para santri itu diam tidak
membaca sholawat seribu kali atas nabi, lalu saya bertanya, sebayak itu! Jawabnya
, sholawat yang dibaca adalah menghilangkan kebusukan suatu majelis, sebab
majelisnya lupa membaca sholawat tatkala dia menyebut nama rosulullah.
m.
Sholawat
Akan Mendatangkan berkah
Sholawat
yang kita tujukan kepada rosulullah, maka kita sendiri akan mendapat berkahnya.
Pernah seorang bertanya pada seorang ulama’, “Ya ulam’, memggapa kita harus
mendo’akan nabi, padahal tanpa kita do’akan keselamatannya, beliau sudah pasti
masuk surga?”.
Maka
dijawab oleh ulama’. “Benar walaupun kita tiak membaca sholawat dan salam
atasnya, beliau pasti masuk surga.”
“Lalu
mengapa kita membacakan sholawat atasnya?”
Ibarat
sebuah gelas yang penuh berisi air, jika kita tuangkan air lagi, maka tumpalah
air tersebut”, Jawab ulama’.
Memang
benar sholawat ibarat air, jikata selalau membacakan sholawat atas nabi, maka
kebaikan itu akan tumpah. Tumpahan sholawat dan kebaikan dari tuhan itu akan
kita peroleh (untuk kita). Jadi nyatalah kita sering kali rajin membaca
sholawat, maka tumpahnya sholawat itu mengenai ita sendiri. Itulah yang
dinamakan berkah.
n.
Peyebab
Keteguhan Telapak Kaki Diatas Shirot
Dihari
kiamat nanti, seorang umat manusia akan dihisab. Amal yang baik dan yang buruk
akan ditimbang. Barang siapa amal kebaikannya melebihi dari amal buruknya, maka
diaberhak mendapatkan rohmad dari Allah dan masuk surgaNya. Sebaliknya barang
siapa yang amal buruknya melebihi dari amal bagusnya maka ia akan celaka dan ia
akan hangus dilahap api neraka. Setelah semuanya dihisab, maka malaikat akan
menghela mereka, laksanya seorang pengembala menghela kambing-kambingnya. Untuk
menuju kesurga, seorang terlebih dahulu halus melintas shirot. Shirot adalah
semacam titian yang kecil. Laksana rambut dibelah tujuh. Tajamnya lebih tajam
dari tujuh kali pisau cukur.
Pada
saat itulah penentuan siapa yang bisa melintas shirot dengan baik, maka akan
masuk kedalam surga, nmaun jika seorang itu tidak berhasil melintasinya, maka
secepat kilat akan tercebur dan dan disambar api neraka yang menjilat-jilat.
Tapi ada juga yang berjalan melintasi titian itu dengan tenang, tak gemetar
sedikitpun. Mereka adalah yang ketika didunia suka membaca sholawat atas nabi.
Sebab nabi telah menjanjikan, barang siapa yang tekun membaca sholawat, maka
jibril akan membimbingnya dalam melewati shirot. Ketika melintas jembatan itu
demikian cepat, laksna kilat yang menyambar. Maka bersholawatlah dengan rajin,
agar telapak kaki kita ketika menapak shirot tidak gemetar dan tetap teguh
sampai kesebrang.
o.
Terkandung
Dzikir Kepada Allah
Dalam
shol;awat terkandung dzikir kepada Allah swt. Mengapa demikian? Sebab antara
sholawat nabi dan do’a kepada Allah tak dapat di pisahkan. Bakankah suatu do’a
akan kembali kepada pembacanya jika tidak disertai sholawat. Oleh karena itu
kita bisa menyimpulkan bahwa sholawat itu sama derajatnya pahalanya dengan
dzikir kepada Allah. Keduanya tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Laksana
bulan yang selalu menyanding malam.
Berdzikir
berarti mengingat tentang Allah. Dzikir yang baik adalah yang disertai sholawat
atas nabi. Rosulullah pernah bersabda. “Ingatlah, Aku akan membantun kepadamu,
ama yang paling baik dan mulia disisih tuhanmu, yang dapat mengangkat derajat
tertinggi dan gagimu lebih baik dari pada bersedekah emas dan perak dan lebih
baik dari pada mati syahid membela agama Allah, yaitu dzikirlah kepada Allah
(mengingat Allah.)
p.
Menjadikan
Lngit Dan Bumi Ikut Memuji
Jika
orang mukmin bersholawat atas nabi dengan disertai hati yang ikhlas, Maka
bersholawatlah tuhan kepadanya. Malaikatpun demikian juga. Dan nabi pun
mengcapkan salam kembali. Bahkan langit dan bumipun ikut memuji. Sholawat yang
keluar dari bibir orang mukmin, maka malaikat dilangit memujinya, semua yang
ada dibumi demikian juga. Oleh karena itu, perbayaklah membaca solawat, sebab
sholawat itu sebenarnya sangat mahal harganya. Hendaknya kesempatan semasa
hidup ini kita pergunakan sebaik-baiknya untuk memupuk pahala. Padahal itu
kelak bisa menolong kita di hari kiamat, dan diakhirat nanti. Diakhirat tak ada
bapak, ibu atau saudara dan teman yang bisa menolong kita dalam kesulitan.
Hanya amalan yang baik yang bisa menemani dan menolong kita disana.
q.
Sholawat
Bisa Membuka Petunjuk Bagi Pembacanya
Apakah
selama ini perasaan anda gunda gulana. Apakah seari-hari gelisah, tak tau apa
yang kita kerjakan, hati dalam keadaan kalut bagai benang kusut? Cobalah untuk
memperbanyak membaca sholawat. Sesungguhnya membaca sholawat yang dibacakan
membuka sebuah hati dan mendatangkan petunjuk.
Pada
hakikatnya hati yang kotor penuh dengan debu dosa kemunafikan menjadikan manusiakan
jadi resah, gelisah dan tidak bisa membedakan mana yang baik dan mana yang
buruk. Oleh karenanya untuk mencuci kekotoran hati dan mendapat petunjuk maka
terangilah hati kita dengan membaca sholawat. Bacaan sholawat laksanan damar
yang menyinari hati orang beriman.[15]
2. Macam-macam Shoalwat Dan
Kasiatnya
Mengingat
bacaan Sholawat yang bersumber dari rosuluallah saw. Itu sangat bayak ragamnya,
kurang lebih sebagai berikut:
1. Sholawat Jibril
2. Sholawat Ghozali
3. Sholawat Quthbul Aqthob
4. Sholawat Al Fatih
5. Sholawat Nurudzati
6. Sholawat Ibnu Abbas Ra
7. Sholawat Nariyah
8. Sholawat Munjiyat
9. Sholawat Nurul Qolbi
10. Sholawat Thibbul Qulub
11. Sholawat Syifa’
12. Sholawat Litausi’il Arzaq
13. Sholawat Ibrahimiyyah
14. Sholawat Hajjiya
15. Sholawat Lihifzil Qur’an
16. Sholawat Al Jauhar Asyafaf
17. Sholawat Al Bihar
18. Sholawat Mukhathab
19. Sholawat Zabri Muhammad
20. Sholawat Sa’adah
21. Sholawat Tagfir
22. Sholawat Mufarriq
23. Sholawat Al Qadri
24. Sholawat Nurul Fahmi
25. Sholawat Anwa Irrizqi
26. Sholawat Ahlu Ajzun
27. Sholawat Ta’dil
28. Sholawat Ru’ba
maka
dalam hal ini sengaja diambil satu contoh bacaan sholawat yang paling singkat
dan paling pendek bacaannya, paling ringan pengucapannya dan paling bayak
kasiatnya,
1. Sholawat Jibril
bacaan
sholawat tersebut adalah sebagai berikut:
بسم الله الرحمن الرحيم صلى الله
على محمد
Artinya: Dengan
menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Semoga Allah
melimpahkan sholawat atas muhammad.
Kasiat
bacaan tersebut antara lain sebagai berikut:
a. Memperoleh rohmad dari Allah swt,
memperoleh syafaat dari nabi saw.
b. Mendapat pimpinan dari malaikat
yang bagus-bagus, dapat meng hapus dosa-dosa dan meninggikan derajat.
c. Dapat menutupi kebutuhan dunia
dan akhirat, meperoleh pahala sebesar gunung uhud dan selamat dari segala macam
malapetaka.
d. Mendapat kerindhoan dari Allah
swt, dapat kesaksian dari rosulullah saw. Dan mendapat syafaatnya diakhirat
nanti, aman dari kemurkaan Allah swt. Dan masuk dibawah lindungan Arsy.
e. Membuat timbabagan kebaikannya
menjadi berat dan diberi minum dari telaga Al Kautsar serta aman dari rasa
haus.
f. Bebas dari api neraka, dapat
melintas shirotol mustaqis seperti kilat dan dapat meliat tempatnay disurga
sebelum mati dan mendapat anugerah bayak istri di dalam surga.
g. Mendapat pahala yang melebihi dua
puluh perang sabil, dapat mendatangkan seratus derajat, dapat menghilangkan
kemiskinan dan kesempitan rizki.
h. Mendapat kemenangan atas
musuh-musuhnya, dapat mensucikan hati dari sifat fanatik, dapat meliat nabi
muhammad saw dalam mimpinya, dapat menyebabkan dicintai orang-orang mukmin dan
orang-orang muslim.
i.
Dapat
menjadi sebab terkabulnya segala macam wujud do’a, memperoleh ucapan selamat
dari Allah swt, dan dapat menyinari lahir dan batinnya.
2. Sholawat Ghozali
Sholawat
ghozali adalah sholawat yang dapat diyakini dapat memberikan manfaat sebagai sarana
untuk menentramkan hati, menjernihkan fikiran, tercapainya suatu keinginan yang
sangat besar bagi orang yang berkenan mendzikirkannya dengan cara istiqoma
dengan tatacara yang telah ditentukan.
بسم
الله الرحمن الرحيم اللهم صلى على سيدنا محمد و على ال سيدنا محمد صلاة دائمة
مستمرة تدوم بدوامك و تبقى ببقائك وتخلد بخلودك ولاغاية لها دون مرضاتك ولا جزاء
لقائلها ومصليها غير جنتك والنظر الى وجهك الكريم
Artinya:
Dengan menyebut nama Allah yang
maha pengasih lagi maha penyayang. Ya Allah, limpahkan rohmad takzim pada
junjunagan kami muhammad, Rohmad yang kekal dan terus menerus, ia kekal karna
kekekalanMu, ia tetap karna ketetapanMu, ia langgeng karna kelanggenganMu.
Tidak ada ujung baginya karna keridhoanMu. Tidak ada balasan bagi pembacanya
dan yang memintakan rahmad selain surgaMu dan melihat kepada zdatMu yang maha
mulia. ( penyusun: imam Al ghozali)
Kasiat sholawat ghozali antara
lain:
a. Utuk membuat hati menjadi
tentram.
b. Untuk membuat pikiran menjadi
terang, jenih dan cerdas.
c. Untuk mendatangkan dan menghasilkan
segala macam hajat atau tercapainya suatu
hajat yang sangat besar.
3. Sholawat Quthbul Aqthab
Sholawat
Quthbul Aqthab adalah suatu bacaan sholawat yang diyakini dapat memberikan
manfaat sebagai sarana untuk menyembuhkan segala penyakit. Seperti penyakit
gila, perut, batok, panas dan penyakit pusing, bagi orang yang berkenan
mendzikirkannya dengan cara istiqoma dengan tatacara yang telah ditentukan.
Bacaan
Sholawat Quthbul Aqthab adalah sebagai berikut:
بسم
الله الرحمن الرحيم اللهم صلى على سيدنا محمد في الاولين، وصلى على سيدنا محمد في
الاخرين، وصلى على سيدنا محمد في النبيين، وصلى على سيدنا محمد في المرسلين، وصلى
على سيدنا محمد في الملاء الاعلى الى يوم الدين
Artinya:
Dengan menyebut nama Allah yang
maha pengasih lagi maha penyayang. Ya Allah, limpahkan rohmad takzim pada
junjunagan kami muhammad pada (abad-abad) pertama, dan berikanlah rohmad
takdzim pada junjungan kami muhammad pada (abad-abad) terakhir, dan berikanlah
rohmad takdzim kepada junjungan kami muhammad diantara para nabi, dan berikanlah
rohmad takdzim kepada junjungan kami muhammad diantara para utusan, dan
berikanlah rohmad takdzim kepada junjungan kami muhammad pada orang-orang
tertinggi hingga hari kiamat. (Penysun:As-syayid Abdillah bi Alawi Al-Haddadi)
Adapun kasiat Sholawat Quthbul
Aqthab antara lain sebagai berikut.
a. Untuk menyembuhkan penyakit panas
dan pusing.
b. Untuk menyembuhkan penyakit
perut.
c. Untuk menyembuhkan penyakit
batuk.
d. Untuk menyembuhkan penyakit gla
dan penyakit lainnya.
4. Sholawat Al Fatih
Sholawat
Quthbul Aqthab adalah suatu bacaan sholawat yang diyakini dapat memberikan
manfaat sebagai sarana untuk menghilangkan segala kesempitan atau kesusahan
hati, memperbesar pahala, dapat menghapus dosa-dosa yang kecil dan di akhirat
nanti dapat bertemu dan berkumpul dengan nabi besar Muhammad saw.
Bacaan sholawat Al fatih sebagai
berikut:
بسم الله الرحمن الرحيم اللهم صلى
وسلم وبرك على سيدنا محمد، الفاتح لما اغلق والخاتم لما سبق والنصر الحق بالحق
والهدى الى صراطك المستقم صلى الله على اله واصحابه حق قدره ومقداره العظيم
Artinya:
Dengan menyebut nama Allah yang
maha pengasih lagi maha penyayang. Ya Allah limpahkanlah (berikan) rohmad
takdzim, salam sejahtera (sholawat dan salam) serta keberkahan kepada junjungan
kita muhammad saw. Sebagai pembuka suatu yang terkunci (tertutup) dan penutup
sesuatu (para utusan) yang terdahulu, dialah penolong yang benar dengan
kebenaran dan petunjuk menuju jalanMu yang lurus. Semoga Allah melimpahkan
(pemberian) rohmad takdzim atau sholawat kepadanya serta keluarganya (yang
beriman dan mengikuti jalannya yang lurus) dan para sahabat-sahabatnya dengan
sepenuhnya atau dengan sebenar-benarnya qudrah dan miqdrarnya yang agung. (
penyusun: Abu bakar Asyidiq yang diwariskan kepada sye muhammad syamsyudin abu
Hasan Al-Bakri sayid Muhammad bakri.)
Khasiat Sholawat Al Fatih antara
lainlain sebagai berikut:
a. Untuk menghilangkan segala
kesempitan hidup dan kesusahan hati.
b. Untuk memperbesar pahala.
c. Untuk menghapus dosa-dosa yang
kecil.
d. Untuk dapat bertemu dengan
rosulullah saw. Di dalam mimpi.
e. Untuk dapat bertemu dan berkumpul
demgan nabi muhammad saw, di akhirat.
5. Sholawat Nurudzati
Sholawat
Nurudzati adalah suatu bacaan sholawat yang diyakini dapat memberikan manfaat
sebagai sarana untuk membuka, menarik, memperluas dan memperlancar jalannya
rejeki serta dapat digunakan untuk perisai diri atau pagar kesaktian terhadap
segala jenis senjata tajam dan senjata api. Dan dapat digunakan untuk menangkal
serangan munsuh dan segala kejahatan jin, syetan dan manusia, bagi orang yang
berkenan mengamalkan atau mengdzikirkan secara istiqomah.
Bacaan
sholawat Nurudzati adalah sebagai berikut:
بسم
الله الرحمن الرحيم اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد النور الذاتي والسر الساري
فى سائر الاسماء والصفات وعلى اله وصحبه وسلم
Artinya: Dengan
menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Ya Allah,
limpahkanla (berikanlah) rohmad takdzim, salam sejahtera (sholawat dan salam)
serta keperkahan kepada junjungan ita nabi muhammad saw, cahaya (dzat Allh swt)
dan rahasia yang punya rahasia dalam seluruh nama dan sifat. Dan semoga Allah
melimpahkan salam sejahtera kepada keluarganya dan para sahabat-sahabatnya.
(penyusun: Syekh Abil Hasan ‘Ali Asy-Syadzili)
kasiat
sholawat nurudzati antara lain sebagai berikut;
a. Untuk membuka, menarik,
memperluas dan memperlancar jalannya rijeki.
b. Untuk benteng kesaktian dari
segala macam jenis senjata tajam dan
senjata api.
c. Untuk menolak balik serangan
mungsuh.
d. Untuk menangkal segala macam
kejahatan jin, setan dan manusia serta binatang buas, ganas, berbisa dan
beracun.
e. Untuk keselamatan didunia dan
diakhirat.
6. Sholawat Ibnu Abass ra
Sholawat
ibnu Abass adalah suatu bacaan sholawat yang diyakini dapat memberikan manfaat
sebagai sarana untuk membuat hati menjadi bersinar, dan membuat otak menjadi
cerdas dan cerdik.
Bacaan
sholawat Ibnu Abass ra, adalah sebagai berikut:
بسم الله الرحمن الرحيم اللهم
بادائم الفضل على البرية ياباسط اليدين بالعطيه ياصاحب المواهب السنية صل على
سيدنا محمد خير الورى سجية واغفرلنا ياذاالعلى فى هذه السنية برحمتك ياارحم
المراحمين
Artinya: Dengan meyebut
nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Ya
Allah, wahai maha yang maha tetap (memberi) anugerah kepada manusia, wahai dzat
yang membentangkankan kedua tangan dengan pemberian, wahai dzat yang mempnyai
pemberian-pembeian yang tinggi. Limpahkanlah rahmad takdzim (sholawat) kepada
junjungan kami muhammad saw. Beliau sebaik-baiknya manusia yang sangat luhur budi
pekertinya. Dan ampunilah dosa-dosa kami, wahai dzat yang mempunyai keluhuran
derajat dengan rahmadMu, wahai dzat yang maha penyayang.
Kasiat
sholawat ibnu Abass ra. Antaralain sebagai berikut:
a. Untuk membuat hati menjadi
bersinar.
b. Ntuk membuat otak menjadi cerdas,
cerdik dan pandai.
c. Untuk membuat pikiran menjadi
terang.
d. Untuk memperoleh 100 juta
kebikan, menghapus 100 juta keburukannya (dosa-dosanya) dan dapat mengangkat
derajat 100 juta derajat oleh Allah swt.
Sebagaimana
Ibnu Abass ra berkata:
من فالها ليلة الجمعة او يوم
الجمعة عشر مرات كتب الله له مائة الف الف ومحا عنه الف الف سيئة ورفع له مائة الف
الف درجة واذا كان يوم القيامة وراحم ابراهيم الخليل عليه السلام فى قبته
Barang
siapa pada malam jum’at atau pada siang harinya membaca shplawat (sebayak yang telah
disebut diatas) sebayak sepuluh kali, maka Allh swt, akan mencatat baginya 100
juta kebaikan, menghapus dari padanya 100 juta keburukannya (dosa-dosanya) dan
mengangkat 100 juta drajat. Dan apa bila dihari kiamat, nabi ibrahim as,
sebagai kekasih Allah akan memintakan romad di qubahnya.
Shallallahu‘alaihi
wasallam Sholawat
ibnu Abass adalah suatu bacaan sholawat yang diyakini dapat memberikan manfaat
sebagai sarana untuk menghilangkan segala macam kesusahan dan menerangi hati
seseorang yang mau mengamalkan dan meng dzikirkan secara istiqomah. Adapun
bacaan sholawat nariyah adalah sebagai berikut:
بسم الله الرحمن الرحيم اللهم صل
صلاة كاملة وسلم سلاما تاما على سيدنا محمد، الذي تنحل به العقد وتنفرج به الكرب وتقضى به الحائج وتنال
به الرغائب وحسنالخواتم ويستسقى الغمام بوجهه الكريم وعلى اله وصحبه فى كل لمحة
ونفس بعدد كل معلوم لك برحمتك يا ارحم الراحمين
Artinya: Dengan meyebut
nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Ya Allah limpahkanlah romad
dan keselamatan yang sempurna pada jungjungan kami nabi muhammad saw, yang
dapat melepaskan beberapa kerepotan atau ikatan, menghilangkan beberapa
kesusahan, mendatangkan beberapa hajat, mendapatkan beberapa kesenengan,
khusnul khotimah dan dicurahkan beberapa kerohmatan sebab wajah yang mulia dan
atas seluruh keluarga serta para sahabat beliau pada setiap saat dan nafas
sebayak yang engkau ketahui dengan kerohmataanMu wahai dzat yang maha belas
kasih.(Penyuun: Syekh Imam Sanusi)
Kasiat sholawat nariyah
antara lain sebagai berikut:
a.
Untuk menghilangkan segala
macam kesusahan.
b.
Untuk mempermudah dan
memperlancar semua usaha dan semua pekerjaan.
c.
Untuk membuat hatiu
menjadi terang.
d.
Untuk meluhurkan pangkat,
memperbagus kedudukannya dan dapat mempertinggi derajatnya.
e.
Untukmemperbagus budi
pekertinya.
f.
Untuk menjauhkan marabahaya.
g.
Untuk menolak bala’, waba’
dan penyakit.
h.
Untuk menarik dan
memperluas rejekinya.
1)
Allah akan menurunkan
rejekinya dari langit dna mengeluarkannya dari dalam bumi.
2)
Tidak akan putus
rejekinya.
i.
Untuk memperolah pangkat
yang tinggi dan untuk memperolrh kekayaan yang sangat besar.
j.
Untuk mendatangkan segala
macam hajat dan berhasil segala macam cita-citanya.
7.
Sholawat Munjiyat
Sholawat
Munjiyat adalah suatu bacaan sholawat yang diyakini dapat memberikan manfaat
sebagai sarana untuk mendatangkan segala macam hajat, meghilangkan kesusahan
mengatasi kesulitan hidup dan lain sebagainya. Untuk siapa yang mau mengamalkan
dan mendzikirkannya secara istiqomah.
Adapun
bacaan sholawat Munjiyat sebagai berikut:
بسم الله الرحمن الرحيم اللهم صل على سيدنا محمد صلاة تنجنا
بها من جميع الاهوال والافات، وتقضى لنا بها من جميع الحاجات وتطهرنا بها من جميع
السيئات وترفعنا بها عندك اعلى الدرجات وتبلغنا بها اقصى الغايات من جميع الخيرات
فى الحياة ومعد الممات وصلى الله على خير خلقه سيدنا محمد وعلى اله وصحبه وسلم
Artinya: Dengan meyebut
nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Ya Allah, luimpahkan rohmad kepada junjungan kami
muhammad saw, yang dengan rohmad itu engkau menyelamatkan kami dari segala
ketakutan dan malapetaka.yang dengan rohmad itu engkau memenuhi segala hajat
kami. Yang dengannya engkau mensucikan kami dari segala keburukan. Yang
dengannya engkau mengangkat kami setinggi-tinggi derajat. Dan dengannya pula
engkau mengantar kami ketempat yang paling ujuang dari segalakebaikan hidup
didunia dan kebaikan hidupsetelah mati.dan semoga Allah swt melimpahkan rohmad
dan keselamatan pada yang sebaik-baik mahklukNya, junjungan kami muammad saw,
kepada keluarganya dan pada sahabat-sahabatnya. (penyusun: Syekh Imam Al-Buni
dan Syekh Imam Al-Jazuli)
Kasiat sholawat Munjiyat
sebagai berikut:
a.
Untuk mendatangkan hajat
dan berhasil segala cita-citanya.
b.
Untuk menghilangkan
segalan macam kesusahan dan dapat mengatasi segala macam kesulitan hidup di
dunia dan di akhirat.
c.
Untuk membuat hati menjadi
tenang dan jiwa menjadi tentram.
d.
Untuk membuat do’anya atau
permintaannya dikabulkanoleh Allah swt.
e.
Untuk membuat anak menjadi
sholeh dan sholihah
f.
Untuk membuat hati menjadi
bersih dan terang, pikiran menjadi cerdas, cerdik dan pandai.
g.
Untuk memohon hajat dunia
dan akhirat maka Allah swt akan mengabulkannya dengan cepat lebih cepat
daripada kilat, karna sholawat itu merupakan sebagian-sebagian dari
gedung-gedung Arsy (singasana Allah swt)
h.
Untuk mempercepat memiliki
keturunan dan kekayaan yang besar dan luar biasa.
i.
Untuk menolak segala macam
bencana dan segala macam penyakit baik lahir maupun batin.
8.
Sholawat Nurul Qolbi
Berikut
inilah bacaan Sholawat nurul qolbi:
بسم الله الرحمن الرحيم
اللهم صل وسلم على سيدنا محمد صلاة موصلة اليه جامعة عليه بتلوها اللسان ويتصل
بعلمها الجنان وينبعڽ اسرارها فى الاركان فيجمع القلب على شهوده والسر على نفوده
والجوارح على تحمل اداءما تحملت والصدق فى معاملة من عاملت وعلى اله الكرام
واصحابه الاعلام اللهم نور قلبى واشرح صدرى برحمتك يا ارحم الراحمين
Artinya:
Dengan meyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Ya Allah
limpahkanlah rohmad dan keselametan kepada junjungan kami muhammad saw, rohmad
yang sampai kepadanya yang kumpul diatas lisan yang membacanya yang hati-hati
bertemu dengan pengertiannya yang dapat menimbulkan rahasia-rahasia didalam
rukun-rukunnya, kemudian dapat Artinya: mengumpulkan hati atas persaksiannya
dan ragasia atas kelangsungannya dan anggota-anggota tubuh atas tanggungan dan
sampai yang ditanggung dan kejujuran didalam kelanjutan dalam perbuatan oarng
yang berbuat. Dan limpahkanlah (rohmad dan salam) kepada keluarganya yang mulia
dan kepada para sahabat-sahabatnya yang bersar. Ya Allah, berikanlah cahaya
hatiku dan lapangkanlah dadaku sebab rahmadMu, wahai dzat yang paling belas
kasih terhadap orang-orang yang bebelas kasih.
Kasiat
sholawat nurul qolbi antara lain sebagai berikut:
a.
Untuk membuat hati menjadi
bersinar,terang dan membuat dada menjadi lapang.
b.
Untuk menarik rejeki yang
sebayak-bayaknya, sehingga menjadi orang yang serba berkecukupan.
9.
Sholawat Tibbul Qulub
Bacaan sholawat
tibbul qulub sebagai berikut:
بسم الله الرحمن الرحيم
اللهم صل على سيدنا محمد طب القلوب ودوائها وعافية الابدان وشفائها ونور الابصار
وضيائها وعلى اله وصحبه وسلم
Artinya:
Dengan meyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Ya Allah,
limpahkanlah rohmad takdim kepada junjungan kami nabi muhammad saw, dokter
semua hati dan obatnya, sehat semua badan keseimbuhannya, cahaya semua
penglihatan teranf gemilangnya dan keluarganya dan para sahabt-sahabatnya, dan
semoga keselamatan dan kesejahteraan terlimpahkan kepada mereka semua.
Kasiat
sholawat tibbul qulub antara lain sebagai berikut:
a.
Untuk menyebuhkan penyakit
hati yang sempit dan fikiran yang kacau balau serta bingung tidak karuan.
b.
Untuk menyembuhkan segala
macam sakit perut.
c.
Untuk menyembuhkan
penyakit hati atau sakit hati dan dapat membuat hati menjadi tenteram.
d.
Untuk mendapatkan
perlindungan dari Allah swt. Dari segala macam penyakit lahir maupun batin:
10. Sholawat
Syifa’
Bacaan
sholawat syifa’ sebagai berikut:
بسم الله الرحمن الرحيم
اللهم صل على سيدنا محمد طب القلوب ودوائها وصحة الابدان وعافيتها ونور الابصار
وضيائهاوقوت اجساد وغدائها وعلى اله وصحبه وسلم
Artinya:
Dengan meyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Ya Allah,
limpahkanlah rohmad takdim kepada junjungan kami nabi muhammad saw, dokter
semua hati dan obatnya, dan menjadi sehat semua badan dan kesejahteraanntya,
yang menjadi cahaya semua hati dan kemilaunya, dan semoga rohmad itu
dilimpahkan kepada segenap keluarganya dan kepada para sahabat-sahabatnya serta
limpahkan selamat sejahtera kepada mereka semua.
Kasiat
sholawat syifa’ antara lain sebagai berikut:
a.
Menjadikan tubuh tetap
sehat walafiat, yaitu sehat jasmani dan rohani.
b.
Menjadikan tubuh kuat
perkasa, selamat sejahtera dan sentosa, awet muda dan panjang umur.
c.
Menjadikan hati bersinar
terang, sehingga dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk.
11. Sholawat
Litausi’ail Arzaq
Bacaan
sholawat Litaus’il Arzaq sebagai berikut:
بسم الله الرحمن الرحيم
اللهم صل على سيدنا محمد صلاة توسع بها علينا الارزاق ويحسن بها لنا الاخلاق وعلى
اله وصحبه وسلم
Artinya:
Dengan menyebut nama Allah yang maa pengsih lagi maha penyayang Ya Allah,
limpahkanlah rohmad takdim kepada junjungan kami nabi muhammad saw, yang dapat
melapagkan rijki kami dan membaguskan akhlaq kami. Dan semoga rohmad takdim dan
keselametan dilimpakan juga kepada keluarga beliau dan kepada sahabat-sahabat
beliau.
Kasiat
sholawat Litausi’ail Arzaq antara lain sebagai berikut:
a.
Untuk memperluas
(melampangkan) rejeki dan memperbagus budi pakerti yang luhur.
b.
Untuk mendapatkan rohmad
dan keselamatan dari segala macam bencana, waba’, bala’, dan malapetaka berkat
pertolongan dan perlindungan dari Allh swt.
c.
Untuk mendapatkan
keselamatan dunia dan akhirat.
12. Sholawat
ibrohimiyya
Bacaan
sholawat ibrohimiyya sebagai berikut:
بسم الله الرحمن الرحيم
اللهم صل على سيدنا محمد وعلى ال سيدنا محمد كما صليت على سيدنا ابراهيم وعلى ال
سيدنا ابراهيم وبارك على سيدنا محمد وعلى ال سيدنا محمد كماباركت على ال سيدنا ابراهيم
وعلى ال سيدنا ابراهيم فى العالمين انك حميد مجيد
Artinya:
Dengan menyebut nama Allah yang maa pengsih lagi maha penyayang Ya Allah
limpahkanlah rohmad takdim kepada junjungan kami nabi muhammad saw, dan kepada
keluarganya, sebagaimana engkau telah melimpahkan rohmad takdim kepada
junjungan kami nabi ibrohim as, dan kepada keluarganya, dan limpahkanlah berkah
kepada junjungan kami nabi muhammad saw, dan kepada keluarganya, sebagai mana
engkau telah melimpahkan berkah kepada junjungan kami nabi ibrohim, dan kepada
keluarganya, sesungguhnya engkaulah dzat yang maha terpuji dan dzat yang maha
agung diseluru alam ini.
Khasiat
sholawat ibrohim antara lain sebagai berikut:
a.
Untuk mendapatkan segala
macam keperluan hidup di dunia dan di akhirat.
b.
Untuk mendapatkan rohmad
dan keselamatan dunia dan akhirat.
c.
Untuk mendapatkan
kewibawaan yang sangat besar terhadap orang lain.
d.
Untuk menarik dan
memperluas rejekinya dengan sebayak-banyaknya.
e.
Untuk mendatangkan segala
mcam hajat dan dapat mempercepat tercapainya cita-cita yang diinginkan, dan
lain sebagainya.
13. Sholawat
Hajjiah
Bacaan
sholawat hajjiyah sebagai berikut:
بسم الله الرحمن الرحيم
اللهم صل على سيدنا محمد تبلغنا حج بيتك الحرام وزيارة قبر نبيك عليه افضل الصلاة
والسلام فى لطف وعافيت وسلامة وبلوغ المرام وعلى اله وصحبه وبارك وسلم
Artinya:
Dengan menyebut nama Allah yang maa pengsih lagi maha penyayang Ya Allah
limpahkanlah rohmad takdim kepada junjungan kami nabi muhammad saw, yang
dengannya (semua rohmad takim) Engkau mengantarkan kami menuju ibadah haji
kerumah engkau baitul harom dan mengziarahi kuburan nabi Engkau, yang atasnya
seutama-utama rohmad takzim dan salam sejahtera dalam kelembutan, keselamataan
dan sesampainya dalam tujuan. Dan limpahkanlah rohmad takzim kepada keluarga
dan sahabat-sahabat beliau, dan limpahkanlah keberkahan dan salam sejahtera
kepada mereka semua.
Khasiat
sholawat hajjiyah antara lain sebagai berikut:
Barang
siapa yang melanggengkan membaca sholawat ini insyaAllah dimudahkan jalannya
untuk menunaikan haji dan berziarah di makam nabi muhammad saw.
14. Sholawat
Lihifzdil Qur’an
Bacaan
sholawat lihifdzil qur’an sebagai berikut:
بسم الله الرحمن الرحيم
اللهم صل على سيدنا محمد وعلى اله وصحبه صلاة انال بسرها حفظ القران والعمل به
وارزقنى منه علما منيرا وسلم تسليما كثيرا
Artinya:
Dengan menyebut nama Allah yang maa pengsih lagi maha penyayang Ya Allah
limpahkanlah rohmad takdim kepada junjungan kami nabi muhammad saw, kepada
kelurganya dan sahabat-sahabatnya. Yang dengan rohmad takzim aku dapat
(memperoleh) afal al qur’an dengan rahasia-rahasianya dan dapat mengamalkan
dengannya. Dan berikanlah aku rejeki dari padanya ilmu yang bercahaya. Dan
limpahkanlah keselamatan dengan keselamatan yang banyak.
Kasiat
sholawat Lihifdzil Qur’an antara lain sebagai berikut:
a.
Untuk dapat mempermudah
dalam menghafal ayat-ayat Al Quran seluruhnya (sebanyak 30 juz, 114 surat, dan
6204 ayat) dan mengamalkannya dalam bentuk perbuatan.
b.
Untuk memperoleh rejeki
sanngat berharga, yaitu mendapatkan ilmu yang sangat bercahaya.
c.
Untuk mendapatkan
keselamatan yang banyak, yaitu selamat didunia dan akherat.
15. Sholawat
Al Jauhar Asyafaf
Bacaan
sholawat Al Jauhar Asyafaf sebagai berikut:
بِسم الله الرحمن الرحيم
اللهم صل بافضل صلاة وابداعها على سيدنا محمد جامع الكمالات ومجمعها صلاة ترضيك
وترضيه وتنظوى بها اعمال ونياتى وحركات وسكانتى فيه وعلى اله وصحبه وتابعيه وسلم
سلاما كثىرا وهب لنا بالصلاة والسلام عليهم اجرا كبيرا
Artinya:
Dengan menybut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyanyang, ya Allah
limpakanlah rohmad takzim dengan seutama-utama rohmad dan seindah-indahnya pada junjungan kami
muhammad saw, pengumpul kesempurnaan dan tempat-tempat berkumpulnya segala
kesempurnaan. Rohmad yang menyenangkan engkau dan Engkau yang menyenangkan dia.
Dan dengannya kau meluruskan (mengabulkan) amal-amalku, niat-niatku gerakan-gerakanku
dan ketenangan-ketenanganku didalamnya. Dan limpahkan rohmad takzim kepada
keluarga beliau, kepada para sahabat-sahabatnya dan para pengikut-pengikutnya,
dan limpahkanlah kese;lamatan yang bayak kepada mereka semua. Dan berikanlah
kepada kami rohmad dan keselamatan yang berlimpah-limpah dan pahala yang sangat
besar.
Penyusun:
Syekh Sayid Habib Alawi Bin Saqofi Assaqaf.
Kasiat
sholawat Al Jauhar Asyafaf antara lain sebagai berikut:
a.
Untuk mendapatkan
keridhoan dari Allah swt. Dalam segala hal yang diinginkannya.
b.
Untuk mendapatkan rohmad,
keselamatan dan pahala yang besar dari Allah swt.
16. Sholawat
Al bihar
Bacaan
sholawat Al bihar adalah sebagai berikut:
بِسم الله الرحمن الرحيم
اللهم صل وسلم على سيدنا محمد الظاهر
Artinya:
Dengan menybut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyanyang, ya Allah
limpakanlah rohmad takzim dan keselamatan (salam sejahtera) kepada jnjungan
kami nabi muhammad saw. Yang zhohir (yang terang).
Kasiat
sholawat Al Bihar adalah untuk menghilangkan bau mulut yang busuk, yang tidak
enak dan yang tidak sedap.
17. Sholawat
Mukhathab
Bacaan sholawat Mukhathab adalah sebagai berikut:
بِسم الله الرحمن الرحيم
الصلاة والسلام عليك يا سيدى يا رسول الله خذ بيدى قلت حيلتى ادركنى
Artinya:
Dengan menybut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyanyang, semoga
rohmad takzim dan salam sejahtera tetapn terlimpah kepadamu wahai j ujunganku
rosuluallah saw. Ambilkanlah dengan tanganku, sungguh sedikit daya upayaku,
dapatkanlah aku.
Kasiat
sholawat Mukhathab adalah untuk mendatangkan segala macam hajat, membuat segala
macam cita-citanya, membuat ilmunya bertambah banyak dan membuat pikiranya
menjadi terang bercahaya, cerdas, cerdik, dan pandai.
18. Sholawat
Zabri Muhammad
Bacaan sholawat Zabri Muhammad adalah sebagai
berikut:
بِسم الله الرحمن الرحيم اللهم
صل على سيدنا محمد فى الارواح و صل على جسد سيدنا محمد فى الاجساد وصل على قبر
سيدنا محمد فى القبور اللهم بلغ روح سيدنا محمد منى تحية وسلاما
Artinya:
Dengan menybut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyanyang, Ya Allah
limpahkanlah rohmad takzim kepada junjungan kami nabi muhammad saw, di dalam
ruh-ruh, dan limpahkanlah rohmad takzim kepada jasad junjungan kami nabi
muhammad saw, di dalam jasad-jasad, dan limpahkanlah rohmad takzim kepada kubur
jujungan kami nabi muhammad saw, didalam kubur-kubur, Ya Allh, sampaikanlah ruh
jujungan kami nabi muhammad saw. Dariku penghormatan dan keselamatan.
Kasiat
sholawat zabri muhammad adalah untuk mendatangkan hajat bertemu dengan
rosuluallah saw, dalam alam mimpi diwaktu tidurnya (apabila hal itu sangat
diinginkan). Dan untuk mendapatkan pahala yang sangat besar.
19. Sholawat
Sa’adah
Bacaan
sholawat Saadah adalah sebagai berikut:
بِسم الله الرحمن الرحيم
اللهم صل على سيدنا محمد عددما فى علم الله صلاة دائمة بدوام ملك الله
Artinya:
Dengan menybut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyanyang, Ya Allah
limpahkanlah rohmad takzim kepada junjungan kami nabi muhammad saw, menurut
hitungan apa-apa yang ada dalam pengetahuan Allah swt, sholawat yang
berkesinambungan dengan berkesinambungannya kerajaan Allah swt.
Penyusun:
syekh Sayid Ahmad Asyaawi.
Kasiat
Sholawat Saadah antara lain sebagai berikut:
a.
Untuk memperoleh pahala
yang sangat besar atau untuk memperoleh keberkahan yang sangat luar biasa,
sebab satu kali bacaan sama dengan 600,000 pahalanya dari sholawat biasa.
b.
Untuk membuka rahasia
semua ilmu dan untuk mendapatkan ilmu pengetahuan yang sangat banyak.
c.
Untuk mempermudah segala
urusan dan untuk menghilangkan segala macam kesusahan dan kesulitan hidup.
d.
Untuk memperoleh
kebahagiaan, kesejahteraan dan keselamatan hidup di dunia dan di akhirat.
20. Sholawat
Taghfir
Bacaan
sholawat Taghfir adalah sebagai berikut:
بِسم الله الرحمن الرحيم
اللهم صل على سيدنا السادات صلاة تغفر بها جميع الاموات
Artinya:
Dengan menybut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyanyang, Ya Allah
limpahkanlah rohmad takzim kepada junjungan pemimpinnya para pemimpin. Yang
dengan sholawat tersebut, semua orang-orang yang mati mendapat ampunan dariMu.
Kasiat
sholawat Taghfr adalah untuk memohon kepada Allah, agar dapat diziarahi oleh
para ahli kubur (orang-orang islam yang mati) di dalam tidurnya.
21. Sholawat Mufarriq.
Bacaan sholawat Mufarriq
adalah sebagai berikut:
بِسم
الله الرحمن الرحيم اللهم صل على سيدنا محمد مفرق فرق الكفر والتغيان ومشتت بغاث
الجيش القرين والشيطان
Artinya:
Dengan menybut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyanyang, Ya Allah
limpahkanlah rohmad takzim kepada junjungan kami nabi muhammad saw, yang
memecahbelah barisan orang-orang kafir dan orang-orang aniaya serta yang
mencerai beraikan barisan bara tentera syaitan.
Penyusun:
Syekh Hasan fad’aq.
Kasiat
Sholawat mufarriq untuk mengusir segala macam bisikan Syaitan yang terkutuk.
22. Sholawat
Al Qodri.
Bacaan
Sholawat Al Qodri adalah sebagai berikut:
بِسم الله الرحمن الرحيم
اللهم صل على سيدنا محمد النبي الامي الحبيب العالى القدر العظيم الجاه وعلى اله
وصحبه وسلم.
Artinya:
Dengan menybut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyanyang, Ya Allah
limpahkanlah rohmad takzim kepada junjungan kami nabi muhammad saw, nabi yang
tidak bisa menulis dan membaca, yang menjadi kekasih Allah, yang tinggi
pangkatnya dan kedudukannya, dan semoga Engkau juga limpahkan rohmad takzim
kepada keluargnya dan para shabat-sahabatnya.
Kasiat
Sholawatb Al Qodri antara lain adalah untuk mendapatkan kemulyaan dari Allah
swt, pada saat akan meninggal (mati) dan ketika akan dimasukkan kedalam
kuburnya dan akan mendapat syafaat dari rosuluallah saw.
23. Sholawat Nurul Fahmi
Bacaan Sholawat Nurul
Fahmi adalah sebagai berikut:
بِسم
الله الرحمن الرحيم اللهم صل على سيدنا محمد صلاة تخرجنى بها من ظلمات الوهم
وتكرمنى بنور الفهم وتوضح لى ماااشكل حتى يفهم انك تعلم ولا اعلم و انت علام
الغيوب
Artinya:
Dengan menybut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyanyang, Ya Allah
limpahkanlah rohmad takzim kepada junjungan kami nabi muhammad saw, yang dengan
rohmad takzim Engkau keluarkan aku dengannya dari kegelapan dan kebimbangan.
Dan Engkau mulyakan aku dengan cahaya kefahaman, dan emgkau jelaskan bagiku
apa-apa yang sulit, sehingga dapat aku mengerti. Sesungguhnya Engkau yang maha
mengetahui. Dan aku tidak mengetahui. Dan Engkaulah yang mengetahui yang goib.
Kasiat
Sholawat Nurul Fahmi antaralain sebagai berikut:
a.
Untuk membuka segala macam
ilmu pengetahuan.
b.
Untuk menghilangkan
penyakit was-was, bimbang dan ragu-ragu serta untuk menghilangkan kegelapan.
c.
Untuk mendapatkan
kefaaman, pengertian dan kecerdasan yang sangat luar biasa.
24. Sholawat Anwairrizqi
Bacaan Sholawat
Anwairrizqi adalah sebagai berikut:
بِسم
الله الرحمن الرحيم اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد وعلى اله بعدد انواع الرزق
والفتوحات ياباسط الذى يبط الرزق لمن يشأ بغير حساب ابسط علينا رزقا واسعا من كل
جهة من خزائن غيبك بغير منة مخلوق بمخض فضلك وكرامك يارحمن
Artinya:
Dengan menybut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyanyang, Ya Allah limpahkanlah
rohmad takzim, keselamatan dan barokah kepada jujungan kami nabi muhammad saw,
dan keluarga beliau dengan banyaknya sejumlah rejeki dan semua
kemenangan-kemenangannya. Wahai tuhan yang memberi rejeki kepada orang-orang
yang dikeendakaiNya dengan tidak terhitung, maka berilah aku rejeki yang banyak
dan luas dari semua penjuru dan dari gedung-gedungMu yang tersembunyi dengan
tidak dicaci maki oleh makhluk, karna semata-mata dengan kemurnian anugerahMu
dan kemulyaanMu wahai tuhan yang maha penyanyang.
Kasiat Sholawat
Anwairrizqi antara lain untuk menarik, memperluas dan memperbanyak rejeki yang
sebesar-besarnya yang mengalir bagaikan hujan yang amat derasnya dari semua
penjuru dan dari gedung-gedung Allah swt, yang tersembunyi.
25. Sholawat Ahlu Ajzun.
Bacaan Sholawat Ahlu Ajzun
adalah sebagai berikut:
بِسم
الله الرحمن الرحيم اللهم يارب سيدنا محمد وال سيدنا محمد وصل على سيدنا محمد وعلى
ال سيدنا محمد واجز سيدنا محمد صلى الله عليه وسلم عنا ما هو اهله
Artinya:
Dengan menybut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyanyang, ya Allh,
tuhan jujungan kami nabi muhammad saw, dan keluarga jujungan kami nabi muhammad
saw, limpahkanlah rohmad takzim kepada jujungan kami nabi muhammad saw, dan
keluarga jujungan kami nabi muhammad saw, dan balaslah jujungan kami nabi
muhammad saw, dariku apa yang pantas baginya.
Kasiat Sholawat Ahlu
Ajuzun antara lain untuk mendapat pahala yang sebanyak-banyaknya. Satu kali
bacaan catatan pahalanya ditulis malaikat dengan membutuhkan waktu sampai
seribu hari. Apa bila dua kali bacaan, membutuhkan waktu dua ribu hari dan
seterusnya.
26. Sholawat Ta’dil.
Bacaan Sholawat Ta’dil
adalah sebagai berikut:
بِسم
الله الرحمن الرحيم اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد وعلى جميع الانبياء
والمرسلين والهيم وصحبهم أجمعين تعدل المصلين عليه
Artinya:
Dengan menybut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyanyang. Ya Allh,
limpahkanlah rohmad takzim, keselamatan dan barokah kepada jujungan kami nabi
muammad saw. Kepada semua nabi, para tusan dan para keluarga beliau dan para
sahabat-sahabatnya yang dengan sholawat tersebut dapat mengimbangi
sholawat-sholawatnya orang-orang yang membacakan sholawat kepada beliau.
Kasiat Sholawat Ta’dil
antara lain sebagai berikut:
a.
Untuk
mendapat kemulyaan setelah mati dari Allah swt. Dan akan selalu didatangi rosuluallah
saw, di dalam kuburnya. Dan di akhirat kelak akan mendapat syafaat beliau.
b.
Untuk
menolak segala macam bencana dan penyakit.
27. Sholawat Ru’ba.
Bacaan Sholawat Ru’ba
adalah sebagai berikut:
بِسم
الله الرحمن الرحيم اللهم صل على سيدنا محمد صلاة تلقى بها الرعب والهيبة فى قلوب
الكفرين والمشركين والظالمين والمنافقين والمفسدين وعلى اله وصحبه وسلم
Artinya:
Dengan menybut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyanyang, Ya Allah
limpahkanlah rohmad takzim kepada junjungan kami nabi muhammad saw, yang dengan
sholawat itu Engkau membuat ketakutan dan kegetaran dalam hati orang-orang
kafir, orang-orang yang musyrik, orang-orang yang jahat, orang-orang yang
munafiq dan orang-orang yang merusak. Dan semoga sholawat dan salam tetap
terlimpahkan kepada keluarga beliau dan para sahabat-sahabatnya.
Kasiat Sholawat Ru’ba
antara lain adalah sebagai berikut:
a.
Untuk
menggetarkan hati orang-orang kafir, orang-orang mufiq, orang-orang jahat dan
orang-orang yang merusak.
b.
Untuk
mendapat jasmani yang selalu sehat, kuat dan perkasa.
c.
Untun
keselamatan diri dari segala macam bahaya.[16]
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari seluruh pemaparan yang
telah penulis sampaikan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1.
Cinta
kepada Allah dan rosulNya adalah kuwajiban seorang mukminin dan mukminat juga
menjadi salah satu syarat kesempurnaan iman. Cinta itu sendiri perlu pembuktian
dan salah satu pembuktiannya dengan cara bertakwa dan zdikir atas Allah serta
bersholawat atas rosulNya (muhammad saw).
B. Saran
Berdasarkan karya tulis yang
telah penulis susun, beberapa saran dari penulis
adalah sebagai berikut:
1.
Sesungguhnya
setiap insan sudah terlahir dalam fitrohnya yaitu beragama islam dan dalam
hatinya sudah ditanami akan rasa cinta dan mengenal siapa tuhan dan rosulnya.
tetapi saat ia bertambah umur dan bertambah akal dan fikirannya
C. Penutup
Alhamdulillah, dengan inayahnya penyusunan
mu’alafah dapat terselesaikan walupun dengan hanya sederhana dan apa adanya,
Karenanya penulis sadar,
dalam penulisan mu’alafah ini pastilah penulis yang dhoif ini belum mampu
memberikan hasil yang memuaskan. Untuk itu dengan ketulusan hati, kelapangan
dada dan senyum berkembang penulis mengharapkan kritik dan
saran yang dapat meningkatkan kualitas diri penulis dan memaksimalkan kemampuan
penulis dengan doa, semoga segalanya bermanfa’at bagi seluruh pembaca dari
dunia sampai akhirat.
Daftar Pustaka
Abdullah,
Misteri Ajaran Ma’rifat, Ilmu Sejati, (Mitrapress) 2007
Abi
abdullah, shoheh bukhori, jld 4, (darul fiker), 2006
Al Qur’anulkarim
Jalaluddin, jami’ushohir, (semarang, menarakudus)tt
Muslim, abi husaini, Shoheh muslim, jld 2, (Darul
fiker), 2005
Munawir, Warson, kamus bahasa arab, al- munawir,
(semarang, thoha putra)tt
Kafadi,
Nor Muh, Rahasia Keutamaan Dan Keistimewaan Sholawat, (Pustaka
Media) 2002
terima kasih sudah membantu tugas uas ku, Jazakallah
ReplyDelete