Wednesday, 2 May 2012

RUKUN SHALAT


RUKUN SHALAT

Bismillah, alhamdulillah kesempatan kali ini jokosungsang dapat berbagi ilmu tentang Shalat, dalam waktu ini tentang Rukun Shalat. Telah diketahui bahwa shalat secara bahasa adalah do’a, sedang menurut istilah yang dimaksud shalat adalah suatu pekerjaan, amalan, amal ibadah yang diawali dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam dengan syarat dan rukun-rukun tertentu.
Syarat shalat adalah hal yang wajib dilaksanakan di luar waktu melaksanakan shalat. Dan rukun shalat adalah hal yang wajib dilaksanakan di dalam waktu melaksanakan shalat. Rukun shalat ada 14 kerjaan yang mana tuma’ninah dijadikan dalam 1 rukun.
Langsung saja, Rukun Shalat ada 14, dan perinciannya adalah sebagai berikut:
1.      Niat
Yang dimaksud niat adalah menyengajakan dengan hati bersamaan dengan melaksanakan hal yang disengajakan, niat menjadi wajib meski shalat yang dilaksanakan adalah shalat sunat.
Menyengajakan sesuatu yang tidak bersamaan dengan hal yang disengajakan disebut azam, sedang jika bersamaan dengan hal yang disengajakan disebut niat. Banyak orang yang mengartikan bahwa niat adalah meyengajakan sesuatu sebelum melaksanakan hal tersebut.
Niat yang dimaksud adalah niat untuk melaksanakan shalat, niat dilaksanakan di dalam hati, dan sunat melahihrkan ucapan niat.
2.      Takbirotul Ihrom
Takbirotul ihrom terdiri dari 2 kata arab, yaitu Takbir dan Ihrom. Takbir adalah ucapan lafal Allahu Akbar (Allah Maha BEsar), dan Ihrom adalah terhalang, haram, diharamkan.
Takbirotul Ihrom adalah suatu takbir yang ketika takbir itu diucapkan, seluruh hal yang sebelum membaca takbir dihalalkan, maka setelah mengucapkan takbir diharamkan. Contoh: sebelum mengucapkan takbirotul ihrom makan itu diperbolehkan, maka setelah takbirotul ihrom maka makan itu diharamkan di dalam shalat.
3.      Membaca Surat Al Fatihah
Syarat dalam membaca surat Al Fatihah adalah membaca surat sekira telinga sendiri mendengarkan apa yang diucapkan oleh lisan. Surat al fatihah diwajibkan dalam shalat berdasarkan hadits iwayat Bukhori  & Muslim: tiada shalat itu sempurna bagi orang yang tidak membaca surat al fatihah (di setiap raka’at shalat), zainuddin bin abdul aziz almalibari, Fathul Mu’in, (Surabaya: Al Haramain, 2006), hlm. 17.
4.      Berdiri bagi orang yang kuasa
Berdiri yang dimaksud adalah tegak lurus, setegak tiang listrik. Dan yang dimaksud bagi yang kuasa adalah bagi orang yang kuat untuk bergerak, jika tidak kuasa untuk berdiri maka dengan duduk, jika tidak kuasa untuk duduk maka dengan tidur miring,  jika tidak kuasa dengan tidur miring maka dengan telentang, jika tidak kuasa telentang maka dengan isyarat, dan jika tidak kuasa dengan isyarat, maka dengan niat saja, dan jika sudah tidak kuasa berniat shalat maka lebih baik dishalati saja…hehe, intinya bahwa berdiri dalam shalat adalah sangat wajib bahkan wajib ditambah dengan penguat semisal tongkat bagi mereka yang mungkin kurang kuat dalam berdiri.
5.      Ruku’
Ruku’ adalah jongkong sekira dzahir badan tegak lurus sekira bola tidak dapat melintas di atasnya, disunatkan dalam ruku’ membaca tasbih. Adapun tasbih yang dibaca bermacam-macam menurut beberapa ulama, namun yang mashur dan banyak dimalkan muslimin adalah Subhanarabbiyal ‘Adzimi wabihamdih (Maha Suci Tuhanku Yang Maha Luhur, dan segala puji hanya bagiNya)
6.      Tuma’ninah
Tuma’ninah adalah diam sekejap sekira membaca tasbih (Subhanallah), namun definisi tasbih dalam tuma’ninah juga bermacam-macam. Ada yang berpendapat diam tuma’ninah sekira membaca Subhanallah walhamdulillah walailaha illallah wallahu akbar. Namun yang lebih masyhur dan banyak diamalkan adalah sekira membaca subhanallah saja. Tuma’ninah yang dimaksud terdapat dalam 4 rukun (gerakan) shalat, yaitu: Tuma’ninah Ruku’, Tuma’ninah I’tida, Tuma’ninah Sujud, dan Tuma’ninah Julus Baina Sajdatain
7.      I’tidal
I’tidal adalah berdiri tegak lurus setelah melaksanakan ruku’, didahului dengan tuma’ninah dan disunatkan membaca do’a I’tidal yaitu Rabbana Lakal Hamdu mil ussamawati wal ardli wamil uma syi’ta min syaiin ba’du (Wahai Tuhanku, segala puji hanya teruntukMu, puji yang memadai langit dan bumi serta seluruh hal yang ada di dalamnya, dan yang engkau ciptakan setelah langit dan bumi)
8.      Sujud
Sujud adalah inti dari seluruh gerakan shalat. Sujud diawali dengan tuma’ninah dan disunatkan membaca tasbih yaitu subhanarabbiyal a’la wabihamdih (Maha Suci Tuhanku Yang Maha Luhur dan segala puji hanya bagiMu)
9.      Julus Baina Sajdatain
Adalah duduk di antara dua sujud, dilaksanakan setelah sujud awal dan setelah julus dilaksanakan sujud kedua, maka dari itulah duduk ini diberi nama duduk diantara dua sujud. Diawali dengan tuma’ninah dan disunatkan membaca rabbi ighfir li warhamni wajburniwarfa’ni warzuqni wahdini wa’afini wa’fu ‘anni (Wahai Tuhanku, ampunilah aku, kasihanilah aku, tamballah kesalahanku, berilah aku hidayah, ampunilah aku, dan sehatkanlah badanku)
10.  Tahyat Akhir
Adalah duduk tahyat sebagai penghormatan, yaitu duduk di akhir gerakan shalat. Seluruh bacaannya hukumnya sama dengan membaca fatihah, yaitu dengan makhraj dan tajwid yang sesuai, dank eras sekira telinga mendengar apa yang diucapkan oleh lisan. Bacaan tahyat adalah di bawah ini.
اَلتــَّحِيَّــــــاتُ الـْـمُبَـارَكَاتُ الصَّلَـــــــــــــوَاةُ الطَّـيِّــبَـــــــــاتُ لـِلَّهِ  اَلسَّـــــــــــلاَمُ عَلَيْكَ  اَيــُّـهَـــا النـَّبِـيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَ بَــرَ كَاتُـــــــهُ  اَلسَّـــــــــــلاَمُ عَلَـــيْنَــــا وَعَلَى عِبَـــــادِاللهِ الصَّـالِــــــحِيْنَ  اَشْـــــهَدُ اَنْ لآاِلــــــــهَ اِلاَّ اللهُ  وَاَشْـــــهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ
11.  Shalawat
Adalah sebuah pujian terhadap nabi Muhammad SAW. Bacaan shalawat dalam tahiyyat bermacam-macam menurut beberapa ulama, namun yang sering dan lebih masyhur diucapkan oleh muslimin dalam shalat adalah sebagai berikut.
اَ لَّلهُمَّ صَـــــــــــلِّ عَلَى سَــيِّـــــــدِنَا مُـــــــحَمَّدٍ  وَعَــــــــــــلَى آلِ سَيِّـــــــــدِنَا مُــــــــــحَـــمَّدٍ كَمَــــــــا صَـــــلَّــيْتَ عَلَى سَــيِّدِنَــــا إِ بْرَاهِيْـــمَ وَعَــــــــــــلَى آلِ سَيِّدِنَــــــــــا إِ بْــــرَاهِيْــــــمَ وَبَـــــــــــارِكْ عَـــــــلَى سَـيِّـــــدِنَا مُـحَـمَّــدٍ وَعَـــــــــــلَى آلِ سَـيِّــــدِنَــــا مُـــــــحَــــمَّـــدٍ كَمَـــــا بَــــارَ كْتَ عَلَى سَـيِّـــــــدِنَا إِ بْــــرَاهِيْمَ وَعَــــلَى آلِ سَـيِّــــــدِنَـــــــا إِبْـــــــرَاهِيْـــــــمَ  فِي الْعَالَــمِيْنَ ا ِنــَّكَ حَـــــمِيْدٌ مَــــــــجِيْدٌ
12.  Duduk Tahyat
Dalam tahiyyat diwajibkan duduk, tidak boleh dengan berdiri atau dengan tidur, ataupun dengan gerakan yang lainnya.
13.  Salam
Mengucapkan Assalamu’alaikum di awal salam. Yang diwajibkan dan menjadi rukun dalam shalat adalah Salam yang pertama, sedang salam yang kedua hukumnya adalah sunat.
اَلسَّلاَ مُ عَلَيْكُـمْ وَرَحْمَةُ اللهِ  اَسْـــــأَ لــُكَ الْــفَوْزَ بِــالـْجَنَّـــةِ
اَلسَّـلاَ مُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ  اَسْأَ لــُكَ النَّجَاةَ مِنَ النَّارِ
14.  Tartib
Tartib adalah mendahulukan hal yang semestinya didahulukan, dan mengakhirkan hal yang wajib diakhirkan. Seperti mendahulukan takbir disbanding salam, mendahulukan ruku disbanding sujud, mendahulukan tahiyyat disbanding salam, dan lain sebagainya.

Sedang untuk bacaan-bacaan shalat akan jokosungsang bagikan di lain kesempatan, insya Allah, Amien.

No comments:

Post a Comment